Anda di halaman 1dari 25

SWAMEDIKASI DIARE DAN

KONSTIPASI
Wisnu Darmawan (1704015263)
Bima Aji Prasetyo (1704015270)
Tri Winarto (1704015271)
Shifa (1704015284)
Regina Fitri Ayu (1704015323)
KONSTIPASI
DEFINISI
● Salah satu definisi sembelit adalah kurang dari tiga tinja per minggu
untuk wanita dan lima untuk pria meskipun diet residu tinggi, atau
periode lebih dari 3 hari tanpa buang air besar, mengejan saat tinja
lebih dari 25% dari waktu dan atau dua atau lebih sedikit feses per
minggu, dan mengejan saat buang air besar dan kurang dari satu
feses setiap hari dengan sedikit usaha.
● The American Gastroenterological Association mendefinisikan sembelit
sebagai buang air besar yang sulit atau jarang, kadang-kadang terkait
dengan mengejan atau perasaan buang air besar yang tidak tuntas.
(Dipiro ed.9, hal. 194)
PATOFISIOLOGI
Konstipasi biasanya terjadi akibat pola makan rendah serat, asupan cairan yang tidak
memadai, aktivitas fisik yang menurun, atau penggunaan obat sembelit seperti opiat.
Sembelit terkadang bisa bersifat psikogenik.
Penyakit atau kondisi yang dapat menyebabkan sembelit meliputi:
• Gangguan gastrointestinal (GI): Irritable bowel syndrome (IBS), diverticulitis, penyakit
saluran GI atas dan bawah, wasir, fisura anus, proktitis ulseratif, tumor, hernia, volvulus
usus, sifilis, tuberkulosis, limfogranuloma venereum, dan penyakit Hirschsprung
• Gangguan metabolisme dan endokrin: Diabetes mellitus dengan neuropati, hipotiroidisme,
panhypopituitarism, pheochromocytoma, hiperkalsemia, dan kelebihan glukagon enterik
• Kehamilan
• Gangguan jantung (misalnya gagal jantung)
• Sembelit neurogenik: trauma kepala, tumor SSP, cedera tulang belakang, kecelakaan
serebrospinal, dan penyakit Parkinson
• Penyebab psikogenik (Dipiro ed.9, hal. 194)
TANDA DAN GEJALA
● Hematochezia ● Anoreksia
● Melena ● Mual dan muntah
● Riwayat keluarga kanker usus ● Sembelit parah dan persisten
besar yang sulit diobati
● Riwayat keluarga penyakit ● Onset baru atau memburuknya
radang usus konstipasi pada lansia tanpa
● Anemia bukti penyebab utama
● Penurunan berat badan (Dipiro ed.9, hal.196)
TES LABORATORIUM
1. Protoskopi
2. Sigmoidoskopi
3. Kolonoskopi
4. Barium enema
OBAT - OBAT YANG BIASA DIGUNAKAN UNTUK
KONSTIPASI
DIARE
DEFINISI
Diare adalah peningkatan frekuensi dan penurunan konsistensi
kotoran tinja dibandingkan dengan pola usus normal individu. Ini
seringkali merupakan gejala penyakit sistemik. Diare akut
biasanya didefinisikan sebagai durasi kurang dari 14 hari, diare
persisten selama lebih dari 14 hari, dan diare kronis selama lebih
dari 30 hari. Sebagian besar kasus diare akut disebabkan oleh
infeksi virus, bakteri, atau protozoa, dan biasanya sembuh sendiri.
(Dipiro ed.9, hal. 200)
PATOFISIOLOGI
Empat mekanisme patofisiologis umum mengganggu keseimbangan air dan elektrolit, yang
menyebabkan diare :
● perubahan transpor ion aktif baik dengan penurunan absorpsi natrium atau peningkatan
sekresi klorida,
● perubahan motilitas usus,
● peningkatan osmolaritas luminal, dan
● peningkatan tekanan hidrostatik jaringan.
● Mekanisme ini telah dikaitkan dengan empat kelompok diare klinis yang luas: sekretori,
osmotik, eksudatif, dan perubahan transit usus.
Diare sekretorik terjadi ketika zat perangsang (misalnya, peptida usus vasoaktif [VIP], pencahar,
atau toksin bakteri) meningkatkan sekresi atau menurunkan absorpsi sejumlah besar air dan
elektrolit.
Penyakit inflamasi pada saluran GI dapat menyebabkan diare eksudatif dengan keluarnya lendir,
protein, atau darah ke dalam usus. Dengan transit usus yang berubah, motilitas usus diubah oleh
berkurangnya waktu kontak di usus kecil, pengosongan usus besar secara dini, atau
pertumbuhan bakteri yang berlebihan.
TANDA DAN GEJALA
Mual tiba-tiba, muntah, sakit perut, sakit kepala, demam, menggigil,
dan malaise Buang air besar sering terjadi dan tidak pernah berdarah, dan
diare berlangsung 12–60 jam.
Nyeri periumbilikalis atau kuadran kanan bawah intermiten dengan
kram dan bising usus yang terdengar merupakan ciri khas penyakit usus
halus. Ketika nyeri hadir pada diare usus besar, itu adalah sensasi
mencekam, sakit dengan tenesmus (tegang, tidak efektif, dan nyeri saat
buang air besar).
Nyeri terlokalisasi di daerah hipogastrik, kuadran kanan atau kiri
bawah, atau daerah sakral. Pada diare kronis, riwayat serangan
sebelumnya, penurunan berat badan, anoreksia, dan kelemahan kronis
merupakan temuan penting. (Dipiro ed.9, hal. 201)
TES LABORATORIUM
Studi analisis feses meliputi pemeriksaan mikroorganisme, darah, lendir,
lemak, osmolalitas, pH, elektrolit dan konsentrasi mineral, serta kultur. Alat
tes feses berguna untuk mendeteksi virus GI, terutama rotavirus. Pengujian
serologi antibodi menunjukkan titer yang meningkat selama periode 3 hingga
6 hari, tetapi tes ini tidak praktis dan tidak spesifik. Kadang-kadang, volume
feses harian total juga ditentukan. Visualisasi endoskopi langsung dan biopsi
usus besar dapat dilakukan untuk menilai adanya kondisi seperti kolitis atau
kanker. Studi radiografi membantu dalam kondisi neoplastik dan inflamasi.
(Dipiro ed.9, hal. 201)
ALGORITMA DIARE

(Dipiro ed.9, hal.202)


(Dipiro ed.9, hal.203)
OBAT - OBAT YANG BIASA
DIGUNAKAN UNTUK DIARE
(Dipiro ed.9, hal.204-205)
KASUS
Ny. B, umur 28 th datang ke apotek mengeluhkan susah BAB sudah 2 hari,
dikarenakan tidak suka makan sayur, keadaan sedang hamil 7 bulan
Riwayat penyakit: tidak ada Riwayat obat: belum mengkonsumsi obat
manapun, hanya banyak minum air putih saja tetapi masih sulit BAB.

Selain itu Ny.B juga menanyakan obat diare untuk anaknya umur 3th
mengeluhkan diare sejak kemarin akibat makan makanan pedas, BABnya
menjadi encer dengan frekuensi BAB menjadi 4x sehari, tidak ada demam
dan tidak ada darah Riwayat pengobatan : belum ada Riwayat penyakit=
tidak ada
SOAP KONSTIPASI
KARAKTERI
STIK PASIEN
S O Assesment Planning

Ny. B • Susah BAB. Hamil 7 bulan, Diberikan


Berumur 28 • Tidak Suka makan sayur. usia pasien 28th microlax 1 x
tahun pakai sebanyak
5 ml/tube

SOAP DIARE
KARAKTERIS
TIK PASIEN S O Assesment Planning

Anak Ny. B • Diare dengan frekuensi Usia pasien 3th • Diberikan oralit pd 3
Berumur 3 4x sehari. jam pertama dan
tahnun • BAB encer. setiap setelah diare.
• Diberikan suplemen
zinc 1x sehari 20 mg.
Plan
● Planing Konstipasi :
Diberikan microlax 1 x pakai sebanyak 5 ml/tube karena
microlax merupakan obat pencahar untuk mengatasi susah
BAB khususnya diberikan pada wanita hamil dan pasien yang
harus tinggal ditempat tidur.
● Planing Diare :
Diberikan suplemen zinc karena dapat meringankan gejala
diare dan membercepat kesembuhannya.
Diberikan oralit karena oralit dapat digunakan untuk mengatasi
dehidrasi, kekurangan elektrolit dan mineral dalam tubuh.
Soal Latihan
1. buatkan draft penggalian informasi!
2. tuliskan informasi yang perlu diberikan kepada pasien baik informasi
yang berhubungan dengan farmakologi dan non-farmakologi!
3. lakukan praktek swamedikasi berpasangan dengan teman sekelompok
(Penggalian informasi, rekomendasi obat dan pemberian informasi)
1. Konstipasi
 A= age (umur pasien) : 28 tahun
 S= Self or someone else : Ny.B
 M= Medication (Pengobatan yang diberikan) : belum mengonsumsi obat
 E= Extra medication (pengobatan tambahan) : banyak minum air putih
 T= Time persisting (lama gejala) : sudah 2 hari
 H= History (riwayat penyakit atau alergi) : tidak ada
 O= Other symptoms (gejala lain) : tidak ada
 D= Danger symptoms (gejala bahaya) : tidak ada
2. Diare
 A= 3 tahun
 S= anak Ny.B
 M= tidak ada
 E= tidak ada
 T= sejak kemarin
 H= tidak ada
 O= BAB encer 4x sehari
 D= tidak ada darah
2.
 Terapi farmakologi
Pada kasus konstipasi ini pasien Ny.B dalam keadaan hamil 7 bulan dan mengalami
konstipasi selama 2 hari walaupun sudah minum banyak air putih. Maka kami akan
merekomendasikan obat Microlax.
Microlax merupakan obat pencahar untuk mengatasi susah buang air besar (sembelit)
khususnya diberikan pada wanita hamil dan orang yang harus tinggal ditempat tidur,
microlax bekerja 5-15 menit setelah diberikan dosis. Untuk anak diatas 2 tahun dan
dewasa diberi 1 tube seluruhnya pada rektum atau anus. Microlax memiliki kandungan,
tiap 5 ml mengandung: (ISO vol.50 Halaman 428)
Na Lauryl sulfoasetat 0,045 gram
PEG 400 0,025 gram
Natrium sitrat 0,450 gram
Sorbitol 4,465 gram
 Cara pemakaian microlax
Untuk anak diatas 3 tahun dan dewasa beri 1 tube dengan memasukkan pipa aplikator
seluruhnya pada rektum atau anus.
● Buka penutup yang berada pada ujung pipa aplikator
● Tekan tube nya sedikit supaya sejumlah kecil isinya keluar
● Oleskan pada bagian luar pipa aplikator
● Pasien dalam posisi duduk atau jongkok, masukkan pipa kedalam anus baik
pada anak-anak maupun dewasa
● Tekan tube tersebut supaya seluruh isinya keluar dan masuk kedalam anus
● Tetap tekan kemasan obat sambil mengencangkan otot anus (seperti saat
menahan BAB) agar cairan obat tidak mengalir keluar
● Setelah semua tahapan diatas dilakukan tunggu sekitar 5-30 menit hingga tinja
melunak.

Efek samping dari obat ini belum pernah dilaporkan selain penggunaan berlebihan
dapat menyebabkan diare dan kekurangan cairan. Dan penyimpananannya simpan
ditempat sejuk dan terlindung dari cahaya matahari.
 Informasi non farmakologi (untuk konstipasi)
• Ketika mengalami sembelit disarankan untuk memperbanyak konsumsi makanan kaya
serat dan minum air putih untuk mempercepat penyembuhan.
• Disarankan kepada pasien untuk lebih memaksakan diri memperbanyak makan, sayur
dan buah karena selain untuk memperlancar BAB nya namun juga untuk kesehatan
pasien dan janin yang dikandung.
 Informasi non farmakologi (Diare)
Pada kasus diare disini dialami oleh anak usia 3 tahun, saat mengalami diare anak-anak
rentan mengalami dehidrasi pada tubuhnya. frekuensi diare hingga 4 x dengan konsistensi
diare cair akibat makan makanan pedas. Maka kami merekomendasikan suplemen zinc dan
oralit untuk mengatasi diare pada anak.
• Suplementasi zinc dapat meringankan gejala diare, mempercepat kesembuhan dan dapat
mencegah anak terkena diare 2-3 bulan kedepan. Saat anak terkena diare tubuhnya
membutuhkan nutrisi zinc tambahan yang bisa didapat dari suplementasi ini, dosis anak
> 6 bulan diberikan 20 mg (1 tablet) selama 10 – 14 hari walaupun gejala diare sudah
berhenti. (WHO, Unicef 2018). Suplemen zinc yang akan diberikan adalah interzinc 20
mg, 10 tablet.
Dalam penggunaan zinc harus diimbangi dengan oralit yang dapat mengatasi dehidrasi pada
anak. Oralit adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kondisi kekurangan elektrolit dan
mineral didalam tubuh akibat diare, muntah kronis hingga aktivitas berlebihan. Kandungan
dalam oralit adalah glucose anyhidrus, Nacl, Na bicarbonat, dan Cacl2. obat ini bekerja 8-12
jam, dosis oralit untuk anak usia 2 tahunan 50 ml/kgBB dalam 4-6 jam pertama dan 100
ml/kgBB pada 18 – 24 jam setelahnya. Aturan pemakaian oralit:
• Larutkan 1 bungkus serbuk oralit dengan air matang aduk hingga larut (200 ml air
matang)
• Minumkan pada anak sedikit demi sedikit menggunakan sendok
• Jika terjadi muntah hentikan sementara 2 -5 menit
• Larutan tidak dapat dipakai apabila lebih dari 24 jam
• Pada anak usia 1-5 tahun minum 3 gelas pada 3 jam pertama dan 1 gelas setiap setelah
BAB
 Informasi non farmakologi (untuk diare)
• Disarankan pada anak untuk tidak sering dan tidak makan-makanan yang terlalu pedas
ataupun makanan lainnya yang dapat memacu timbulnya diare.
• Jika diare tidak kunjung sembuh setelah pemberian zinc dan oralit disarankan untuk
menghubungi dokter.

Anda mungkin juga menyukai