Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Swamedikasi merupakan suatu upaya pemilihan dan penggunaan obat sendiri oleh individu dalam
menggunakan   obat bebas, obat bebas terbatas,  dan obat wajib apotek  yang untuk merawat  diri
sendiri dari penyakit atau gejala  penyakit. Tujuan dari swamedikasi adalah untuk meningkatkan
kemampuan dari masyarakat  dalam menolong  dirinya sendiri, guna mengatasi masalah kesehatan
dengan tepat, aman, dan rasional. Menurut Suryawati (1997), untuk melakukan swamedikasi secara
aman, rasional, efektif dan terjangkau masyarakat perlu menambah bekal pengetahuan dan melatih
keterampilan dalam praktik swamedikasi. Masyarakat mutlak memerlukan informasi yang jelas dan
terpercaya agar penentuan kebutuhan jenis atau jumlah obat dapat diambil berdasarkan alasan yang
rasional.
Konstipasi atau sembelit adalah frekuensi buang air besar yang lebih sedikit dari biasanya. Jarak
waktu buang air besar pada setiap orang berbeda-beda. Namun umumnya dalam satu minggu,
manusia buang air besar setidaknya lebih dari 3 kali. Jika frekuensi buang air besar kurang dari 3 kali
dalam seminggu, maka seseorang disebut mengalami konstipasi. Akibatnya, tinja menjadi kering dan
keras sehingga lebih sulit dikeluarkan dari anus.
Setiap orang sesekali bisa mengalami konstipasi, namun biasanya bukan merupakan kondisi
serius dan berlangsung hanya sebentar. Tingkat keparahan konstipasi pada setiap orang berbeda-beda,
Pada beberapa kasus, konstipasi dapat menjadi kronis jika kondisi ini berulang hingga beberapa kali
dalam waktu 3 bulan. Gangguan sembelit kronis ini dapat mengganggu kegiatan penderita setiap hari.
Penyabab konstipasi bisa lebih dari satu faktor, dari pola makan dan hidup yang buruk, atau kondisi
medis tertentu. Sementara pada anak-anak, selain beberapa penyebab yang telah disebutkan,
kebiasaan menahan keinginan untuk buang air besar atau stres juga dapat membuat mereka
mengalami sembelit. Untuk mengatasi konstipasi, langkah penanganan yang bisa dilakukan adalah
dengan mengubah pola makan dan gaya hidup, pemberian obat (laksatif atau pencahar), atau prosedur
operasi.
Diare merupakan sebuah kondisi ketika pengidapnya melakukan buang air besar (BAB) lebih
sering dari biasanya. Di samping itu, feses pengidap diare lebih encer dari biasanya. Hal yang perlu
diwaspadai, meski diare bisa berlangsung singkat, tapi bisa pula berlangsung selama beberapa hari.
Bahkan, dalam beberapa kasus bisa terjadi hingga berminggu-minggu
B. Tujuan Praktikum
 Untuk mengetahui pengertian dari penyakit konstipasi dan diare
 Apa saja etiologi dari penyakit konstipasi dan diare
 Untuk mengetahui Bagaimana Patofisiologi dari penyakit konstipasi dan diare
 Dapat mengetahui manifestasi klinik dari konstipasi dan diare
 Untuk memahami swamedikasi pada penyakit konstipasi dan diare

C. Manfaat Praktikum
Dapat memecahkan kasus swamedikasi dari penyakit konstipasi dan diare, serta memberikan
informasi yang berhubungan dengan penyakit konstipasi dan diare.

Anda mungkin juga menyukai