Anda di halaman 1dari 25

PENDAHULUAN

swamedikasi adalah
SWAMEDIKASI
pemilihan dan penggunaan obat
baik obat modern maupun obat
tradisional oleh seseorang untuk
melindungi diri dari penyakit dan
gejalanya (WHO,1998).

Swamedikasi biasanya
dilakukan untuk mengatasi keluhan-
keluhan dan penyakit ringan yang
banyak dialami masyarakat, seperti
demam, nyeri, pusing, batuk,
influenza, sakit maag, cacingan,
diare, penyakit kulit dan lain-lain.
KECACINGAN
Infeksi cacing merupakan penyakit
parasit yang endemik dimana cacing
menyerang bagian usus dan adakalanya
merambat sampai ke paru-paru dan
menyebabkan kerusakan pada paru-
paru
PATOFISIOLOGI
Infeksi cacing umumnya terjadi
melalui mulut

adakalanya langsung melalui


luka di kulit (cacing tambang dan
benang)

atau lewat telur (kista) atau


larvanya, yang ada di mana-
mana di atas tanah.

terlebih pula bila pembuangan


kotoran atau tinja dilakukan
dengan sembarangan dan tidak
memenuhi persyaratan higieni.
Terutama anak kecil yang lazimnya
belum mengerti azas higieni, mudah
sekali terkena infeksi
MANIFESTASI KLINIK

Gangguan yang disebabkan oleh


cacing dewasa biasanya ringan.
Dapat berupa gangguan usus
ringan.

INFEKSI BERAT

KEADAAN YANG SERIUS


JENIS INFEKSI
CACING
1. Infeksi Cacing tambang (Hookworm)
Ancylostoma duodenale maupun Necator
americanus adalah contoh cacing tambang
yang dapat menginfeksi usus halus. Siklus
hidup dari kedua spesies ini adalah sama.

2. Ascariasis
Ascariasis disebabkan oleh cacing gelang
Ascaris lumbricoide. Cacing betina memiliki
panjang antara 20 – 35 cm. Cacing ini
ditemukan diseluruh dunia tetapi lebih banyak
pada tempat yang sanitasinya buruk.

3. Enterobiasis
Enterobiasis atau infeksi cacing kerawit
disebabkan oleh Enterobius vermicularis.
Cacing kerawit berukuran kecil seperti benang
dan bergelondong (kumparan) dengan panjang
kira-kira 1 cm. Ini merupakan infeksi helmintik
yang paling banyak tersebar di seluruh dunia.
4. Strongyloidiasis
Strongyloidiasis disebabkan oleh
Strongyloides stercoralis yang tersebar luas
dieluruh dunia dengan prevalensi paling banyak
di Amerika Selatan (Brazil dan Kolumbia) dan
Asia Tenggara.
PENATALAKSANAAN
TERAPI
1. Terapi Non Farmakologi
Mencuci sprei, handuk, dan pakaian dalam (terpisah dari seluruh anggota keluarga)
dengan air hangat, jangan diaduk karena dapat menyebarkan telur cacing ke udara.
Pastikan ruangan mendapat cahaya matahari yang cukup, karena telur cacing dapat
rusak oleh cahaya matahari.
Pastikan anggota keluarga yang dicurigai terinfeksi cacing melakukan mandi pagi,
membersihkan bagian rektum pada saat mandi, dan tidak mandi dalam bath tub.
Gunakan disinfektan pada toilet duduk selama masa pengobatan.
Bersihkan dengan penyedot debu (vacuum cleaner) atau pel dengan air (jangan
gunakan sapu) daerah sekitar tempat tidur dan seluruh kamar tidur.
Bersihkan kuku dengan menyikat hingga bersih dan gunting kuku secara rutin. Cuci
tangan secara berkala terutama sebelum makan dan setelah ke kamar mandi.
Memperbanyak Asupan Air Mineral
Air mineral atau air putih sangat berguna bagi tubuh kita terutama bagi penderita
penyakit cacingan.
Memasak Daging dengan Matang
Salah satu tempat cacing meletakan telurnya adalah di area daging yang masih segar
seperti daging sapi, daging babi dan berbagai daging lainya.
TERAPI
FARMAKOLOGI
Antelmintik atau obat cacing ialah obat yang digunakan untuk membrantas
atau mengurangi cacing dalam lumen usus atau jaringan tubuh. Pengobatan penyakit
kecacingan dapat berbeda-beda tergantung jenis cacing yang menyebabkan penyakit.

1. MEBENDAZOL
Mebendazol digunakan untuk mengobati infeksi cacing kremi, cacing tambang,
cacing gelang, dan cacing cambuk. Obat ini tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan
anak di bawah usia 2 tahun.

2. PIPERAZIN
Piperazin digunakan untuk mengatasi infeksi cacing kremi dan cacing gelang. Obat
ini tidak dianjurkan untuk wanita hamil pada 3 bulan pertama. Pada ibu menyusui,
hentikan menyusui sampai dengan 8 jam setelah penggunaan obat terakhir karena
piperazin terdistribusi pada ASI.

3. PIRANTEL PAMOAT
Pirantel pamoat, atau nama lainnya yaitu pirantel embonat, digunakan untuk
mengobati infeksi cacing kremi, cacing gelang, cacing tambang, cacing cambuk.
4. LEVAMISOL
Levamisol sangat efektif terhadap infeksi cacing gelang, sehingga digunakan sebagai obat
pilihan pertama pada pengobatan infeksi cacing gelang. Levamisol dapat ditoleransi dengan
baik, namun pernah dilaporkan juga terjadi efek yang tidak diinginkan seperti mual muntah
pada sebagian kecil pasien.

5. ALBENDAZOL
Albendazol bekerja dengan cara memblokir pengambilam glukosa oleh larva
maupun cacing dewasa, sehingga persediaan glikogen menurun dan pembentukan ATP
berkurang, akibatnya cacing akan mati. Obat ini memliki khasiat membunuh larva N.
Americanus dan juga dapat merusak telur Ascaris, cacing tambang, dan Trichuris.
SWAMEDIKASI

1. Obat sintesis
Mebendazole (medicastore.com)
Golongan obat : Keras
Kandungan : Mebendazole
Indikasi : Ascariasis, trichuriasis, ancylostomiasis,
necatoriasis & enterobiasis
Kontra indikasi : Trisemester pertama kehamilan, menyusui
Efek samping : nyeri perut, diare
Kemasan : tablet 100mg x 30 biji
Dosis : semua cacing kecuali enterobiasis, 2 kali
sehari 1 tablet selama 3 hari
Contoh obat : Mebendazole 500 mg
2. Levamisole
Golongan obat : golongan obat bebas
Kandungan : levamisole HCl
Indikasi : cacing gelang, cacing
tambang, cacing cacing
benang,cacing cambuk,strngyloides,dan
infeksi campuran
Perhatian : Bersamaan dengan
mikrofilaremia,kehamilan
Efek samping : bersifat ringan dan sementara
: mual,muntah, nyeri perut,
pusing, sakit kepala, sindroma
seperti enselopati
Kemasan : tablet 50 mg x 4 x 9 biji
Dosis : Anak-anak umur 1-3 tahun:
1 tablet sekali minum
Anak-anak umur 3-6 tahun : 1 ½ tablet sekali minum
Anak-anak umur 6-8 tahun : 2 tablet sekali minum
Anak-anak umur 8-12 tahun : 3 tablet sekali minum
Anak-anak umur 12-15 tahun : 3-4 tablet sekali minum
Anak-anak umur di atas 15 tahun dan dewasa: 4-6
tablet sekali minum
Penyajian : dikonsumsi dengan makanan
Contoh obat : Askamex
Pabrik : konimex
3. Vermox Tab 500 mg
Golongan obat : keras
Kandungan : Mebendazole
Indikasi : trikhuriasis, askariasis (infeksi cacing
gelang),oxyuriasis (infeksi cacing kremi),
ankilostomiasis (infeksi cacing tambang)
Perhatian : anak berusia kurang
dari 2 tahun

Terhentinya aliran empedu

Gangguan kapasitas hati dalam


memetabolisme
obat
Hamil
Efek samping : gangguan saluran
pencernaan
Kemasan : Tablet 500 mg x 24 biji
Dosis : 1 tablet sebagai dosis
tunggal
Pabrik : janssen cilag
4. Combantrin Tab
Golongan : bebas terbatas
Kandungan : pirantel pamoate
Indikasi : askariasis, oksiuriasis, ankilostomiasis,
necatoriasis, trichostrongyliasis dalam
bentuk infeksi tunggal atau campuran
Perhatian : pasien yang mempunyai gangguan fungsi
hati
Kemasan : Tablet 125 mg x4 x25 biji
Dosis : dosis tunggal 10/kg BB
Penyajian : dikonsumsi bersamaan dengan makanan
atau tidak
Pabrik : Pfizer
Obat-obat Herbal
1. Biji pinang (Areca catechu)

TANIN

Tiwow (2013), Ekstrak etanol biji pinang


•10 %, Ascaris lumbricoides paralisis
•20 % Ascaridia galli menjadi lisis/mati.
•30% lebih efektif daya antelmintiknya
terhadap cacing Ascaris lumbricoides dan
Cara
penggunaan

Rebus 10 gram biji pinang dalam


300cc air panas hingga tersisa 100
ml. Disaring dan diminum 2 kali
sehari secara teratur.
2. Daun Pepaya
(Carica papaya)

TANIN

Bora (2014),
Ekstrak daun pepaya bersifat vermisidal
terhadap cacing A. suum secara in vitro dengan
LC100 sebesar 3,362% dan LT100 sebesar
39,822 jam dan bersifat ovisidal terhadap daya
berembrio telur A. suum secara kontak langsung
dan kontak tidak langsung.
Cara
penggunaan

2 lembar daun pepaya dicuci hingga


bersih. Rebus daun pepaya dalam
600cc air, hingga tersisa 300 cc.
Minum air rebusannya selagi masih
hangat. Lakukan secara teratur 2 kali
sehari.
3. Buah Mengkudu
(Morinda citrifolia L.)

Berdasarkan hasil penelitian


menunjukan tidak ada pengaruh dari
pemberian ekstrak mengkudu sebagai
anthelmintik. Namun ada kecenderungan
efektivitas yang meningkat pada perlakuan
ekstraks buah mengkudu dengan dosis 1,25
g/kg bb.
KESIMPULAN

Infeksi cacing merupakan penyakit parasit yang endemik dimana cacing


menyerang bagian usus dan adakalanya merambat sampai ke paru-paru dan
menyebabkan kerusakan pada paru-paru.
Faktor-faktor penyebab timbulnya infeksi cacing adalah lingkungan, perilaku,
status sosial-ekonomi, iklim, tanah dan status gizi.
Obat antelmintik yang sering digunakan adalah piperazin, levamisol, pirantel
pamoat, oxantel-pirantel pamoat, mebendazol dan albendazol.
Obat cacing yang baik adalah obat yang dapat bekerja terhadap berbagai
stadium cacing (yaitu telur, larva, dan dewasa), mempunyai efikasi yang baik untuk
semua jenis nematoda usus dan efek samping minimal.
Tanaman yang berkhasiat antelmintik adalah biji pinang (Areca catechu), daun
pepaya (Carica papaya) dan buah mengkudu (Morinda citrifolia, L)
Swamedikasi dapat dilakukan dengan menggunakan obat antelmintik yang
tergolong sebagai obat bebas (Levemisol Hcl) dan obat bebas terbatas (combantrin /
Pirantel Pamoat).
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai