Farmasi Klinis
Mochamad Farhan Bastian
(010718014)
S1 Farmasi/Semester 6
Kasus 1
Ny GH 58 tahun BB 54 kg TB 162 Cm. MRS dengan
keluhan nyeri saat urinasi, disertai mual. Pasien
mempunyai riwayat DM, Temp 38 C, TD 170/100
mmHg, GDS 200 mg/dl. Pasien didiagnosa dng ISK
dan mendapat terapi kotrimoksazol 2x2 tab,
Captopril 3x25 mg, Diltiazem 3x30mg, Aspilet 1x1
tab, primperan 3x1, antasida 3x1.
Identitas pasien
Nama Ny. GH
Usia 58 tahun
Berat Badan 34 kg
Tinggi Badan 162 cm
Diagnosis Infeksi Saluran Kemih
Infeksi Saluran Kemih
• Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah istilah yang dipakai untuk menyatakan
adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. jika tidak diterapi
dengan baik, ISK dapat menyebabkan komplikasi berupa
infeksi ascenden dan dapat menyerang organ ginjal.
• Penelitian di laboratorium RS dr. Wahidin Sudirohusodo, Escherichia coli
adalah bakteri penyebab infeksi saluran kemih paling banyak ditemukan
dengan persentase sebesar 39,4%, diikuti dengan Klebsiella pneumonia di
urutan kedua dengan persentase sebesar 26,3%.
• Pengobatan infeksi saluran kemih menggunakan antibiotik. Antibiotik yang
digunakan untuk terapi ISK diantaranya adalah antibiotik golongan
sefalosporin dan kuinilon.
Riwayat Medis Pasien
• Pasien wanita lanjut usia, 58 tahun. Pasien mempunyai riwayat
Diabetes Melitus (DM), temperatur tubuh 38°C, dengan
tekanan darah 170/100 mmHg serta Gula Darah Sewaktu
(GDS) 200 mg/dl.
Penggunaan Obat Saat ini
Nama Obat Aturan Rute
Obat NON Parenteral
Kotrimoksazol 2 x 2 tab PO
Captopril 3 x 25 mg PO
Diltiazepam 3 x 30 mg PO
Aspilet 1 x 1 tab PO
Primperan 3x1 PO
Antasida 3x1 PO
Kotrimoxsazol
Mekanisme Aksi Obat Indikasi dan Dosis Efek Samping
Menghalangi 2 langkah Indikasi: mengobati infeksi Obat ini juga memiliki efek
berturut-turut dalam biosintesis bakteri seperti infeksi urin, samping seperti mual, gangguan
asam nukleat dan protein saluran kemih. darah, ruam, reaksi alergi, dan
penting bagi banyak bakteri. bisa menimbulkan kerusakan
Trimethoprim menghambat Dosis: hati. Obat ini lebih baik
reduktase dihydrofolate, 960 mg/hari tiap 12 jam, dapat dihindarkan dari orang yang
sehingga menghalangi produksi ditingkatkan menjadi 1,44 g tiap memiliki gangguan fungsi hati
asam tetrahydrofolic dari asam 12 jam dan ginjal, orang yang memiliki
dihydrofolic, sedangkan Pada infeksi berat: 480 mg tiap gangguan darah, ibu hamil, ibu
sulfametoksazole menghambat 12 jam bila pengobatan lebih menyusui dan bayi dibawah 6
sintesis bakteri asam dari 24 hari. minggu
dihydrofolic dengan bersaing
dengan asam para-
aminobenzoic.
Analisis Penggunaan Obat
Kotrimoxazol
• Indikasi pada pasien: infeksi bakteri saluran kemih
• Dosis literatur: 960 mg/hari tiap 12 jam, dapat ditingkatkan
menjadi 1,44 g tiap 12 jam
• Dosis pemberian: 2 x 2 tab
Kesimpulan:
Analisis Drug-Related Problems (DRPs)
Primary Domain Code V6.2 Problem
1.Treatment effectiveness P1.1 No effect of drug treatment/ therapy failure
There is a (potential) P1.2 Effect of drug treatment not optimal
problem with the (lack of) P1.3 Wrong effect of drug treatment
effect of the P1.4 Untreated indication
pharmacotherapy