Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Sutiara 010718025
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan 2
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan 12
DAFTAR PUSTAKA 13
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
Tumbuhan tingkat tinggi tubuhnya tersusun oleh sejumlah sel, baik sel
hidup maupun sel mati. Sel-sel hidup memiliki persamaan dan perbedaan dalam
struktu dan fungsinya. Persamaannya adalah sel itu mempunyai dinding sel,
terisi plasma yang terbungkus oleh membran plasma. Sedangkan perbedaannya
terutama diakibatkan oleh lingkungan dan faktor genetik, yaitu akibat proses
diferensiasi yang mengikuti proses pembelahan sel.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sel tumbuhan?
2. Apa saja struktur sel pada tumbuhan?
3. Apa saja organel sel yang ada pada tumbuhan?
4. Apa yang dimaksud dengan zat ergastrik?
1.3 Tujuan
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Biokimia. Tugas ini disusun dengan mempelajari materi tentang “Struktur Sel
Tumbuhan” dimana materi ini akan menjadi sebuah pembelajaran kepada kita
untuk mengetahui lebih dalam tentang Struktur sel tumbuhan, organel sel, dan
juga tentang zat ergastrik.
2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Sel Tumbuhan
Tumbuhan tingkat tinggi tubuhnya tersusun oleh sejumlah sel, baik sel
hidup maupun sel mati. Sel-sel hidup memiliki persamaan dan perbedaan dalam
struktu dan fungsinya. Persamaannya adalah sel itu mempunyai dinding sel,
terisi plasma yang terbungkus oleh membran plasma. Sedangkan perbedaannya
terutama diakibatkan oleh lingkungan dan faktor genetik, yaitu akibat proses
diferensiasi yang mengikuti proses pembelahan sel.
3
1. Dinding Sel
Dinding sel
merupakan salah satu ciri sel
tumbuhan yang
membedakannya dari sel
hewan. Dinding ini
melindungi sel tumbuhan,
mempertahankan bentuknya, dan mencegah penghisapan air secara
berlebihan. Pada tingkat keseluruhan tumbuhan, dinding yang kuat yang
terbuat dari sel khusus mempertahan¬kan tumbuhan agar tegak melawan
gaya gravitasi.
Sel tumbuhan muda pertama-tama mensekresi dinding yang relatif
tipis dan lentur yang disebut dinding sel primer. Di antara dinding-dinding
primer sel-sel yang berdekatan terdapat lamela tengah, lapisan tipis yang
banyak mengandung polisakarida lengket yang disebut pektin. Apabila
selnya telah dewasa dan berhenti tumbuh, sel ini memperkuat dindingnya.
Sebagian sel tumbuhan melakukan hal ini hanya dengan mensekresi
substansi pengeras ke dalam dinding primernya. Sel lain menambahkan
dinding sel sekunder di antara membran plasma dan dinding primer.
Dinding sekunder ini, seringkali menumpuk menjadi beberapa lapisan
berlamina, memiliki matriks kuat dan tahan lama yang sanggup memberi
perlindungan dan dukungan. (Campbell, 2002).
2. Membran Sel
Membran plasma
berfungsi mengatur aliran
zat -zat terlarut masuk dan
keluar sel, dan mengatur
aliran air melalui osmosis.
Membran plasma bersifat
diferensial permeabel, artinya dapat melalukan senyawa kimia tertentu
dan tidak melalukan senyawa lainnya. Membran plasma
merupakan lapisan rangkap lipid dengan bagian: hidrofilik (suka air)
4
molekul lipidnya berada di permukaan. Bagian lipofilik (suka lemak),
molekul tersebut menghadap ke dalam lapisan rangkap sehingga
menyebabkan adanya ruang yang terang. Molekul protein yang mencakup
50% bahan membran tenggelam di lapisan rangkap itu, dengan satu atau
kedua ujung menonjol ke salah satu atau kedua permukaan membran. Kedua
permukaan membran berbeda secara khas (Hasnunidah, 2007).
3. Protoplasma
Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma. Penyusun utama
dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia
serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel. Sitoplasmamerupakan
cairan tempat mengapungnya organel-organel sel. Organel sel adalah
benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat
hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).
2.3 Organel Sel
1. Inti Sel (Nukleus)
Inti sel meupakan bagian-
bagian sel yang paling mencolok di
antara organel-organel di dalam sel.
Pada sel eukariotik, inti sel dibatasi
oleh membrane sel. Membran inti
memiliki pori-pori berukuran 60
nm. Membrane inti berguna untuk
pertukaran materi antara
nukleoplasma ( plasma inti )
dengan sitoplasma. Nukleosplsma mengandung nucleolus ( anak inti ) dan
kromosom. Nucleolus tmerupakan tempat pembetukan dan pematangan
RNA ribosoma ( salah satu bahan pembentuk ribosom ). Struktur sel terlihat
dengan jelas pada saat ael melakukan pembelahan ( tahap metaphase ).
Fungsi inti sel adalah sebagai berikut :
Mengendalikan proses berlangsungnya metabolism di dalam sel
Menyimpan informasi genetika ( gen ) dalam bentuk DNA
5
Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen-gen harus di mulai, di
jalankan, dan di akhiri
Tempat terjadi replikasih ( perbanyakan DNA ) dan transkripsi (
penguntipan DNA )
2. Sitoplasma
Sitoplasma atau cairan sel adalah matriks yang berda di bagian
dalam membrane plasma tetapi di luar nucleus. Sitoplasma tersusun dari
sitosol yang bersifat koloid, sitoskleston ( rangka sel ), dan organel-organel.
Fungsi sitoplasma adalah sebagai berikut :
Tempat terjadinya metabolisme sitosilik, misalnya gilikolisis serta
tempat terjadi sintesin protein di ribosom.
Tempat penyimpanan bahan kimiayang brerguna bagi metabolism
sel misalnya enzim, protein dan lemak.
Sarana atau fasilitator agar organel tertentu di dalam sel dapat
begerak, hal ini dikarenakan adanya aliran sitoplasma.
3. Ribosom
Riboson merupakan
butiran kecil nucleoprotein
yang tersebar dalam
sitoplasma. Bahan penyusun
ribosom dalah protein dan
RNA ribosomal ( RNAr ).
Ribosom tesebar bebas
didalam sitoplasma dan ada
juga terletak didalam reticulum endosplasma ( RE ).
Ribosom berfungsi untuk melansungkan sitesi protein. Ribosom
yang tersebar bebas di sitoplasma berguna untuk mensintesis protein
yang berfungs dalam sitoplasma.
6
4. Reticulum Endoplasma (RE)
Retikulum endosplasma
tersusun dari kantong pipih dan
tabung dua lapisan membrane yang
meluas dan menutupi sebagian
bear sitoplasma. Struktur tabung
tersebut berhubungan dengan
membrane inti.
Ada dua macam RE kasar ( berganula ) RE halus ( tidak berganula
), Re kasar berfungsi sebagai tempat sintesis protein sedangkan RE halus
berfungsi sebagai tempat sintesis lipid, metabolisme karbonhidarat, dan
detoksifikasih ( penghilang racun ) obat-obtan.
5. Badan Golgi (Aparatus Golgi)
Badan golgi merupakan
kantung pipih yang bertumpuk
yang tersusun dari ukuran kecil
dan terikat membrane.
Badan golgi berfungsi
memperoses protein dan molekul
lain yang akan dibawah keluar sel
atau ke membrane sel. Proses yang terjadi antara lain glikolisis (
pnambahan oligosakarida ) pada protein.
Badan golgi terdapat pada sel-sel sekretori, yaitu sebagai berikut :
Sel-sel kelenjer pencernaan yang mengeluarkan enzim-enzim
pencernaan seperti lactase, sukrase, dan peptidase.
Sel-sel pancreas yang mengeluarkan lipase dan tripsin.
Kelenjar air luda yang mengeluarkan air liur yang mengandung
amylase.
Kelenjer air mata yang mengeluarkan protein (antibody)
7
6. Lisosom
Lisosom merupakan
vesikel mebran berkantung
yang mengandung enzim-
enzim hidrolitik yang
bekerja pada kondisi asam.
Lisosom terbentuk dari
pertunasan vesikel badan golgi.
Lisosom berfungsi mencerna makromolekul secara interseluler dan
merusak sel-sel asing. Didalam lisosom terdapat enzim-enzim yang
berfungsi untuk menghidrolisis materi seluler asing antara lain DNA,
RNA, protein, dan lipid. Enzim tersebut antara lain sebagai berikut :
Nuclease berfungsi untuk menghidrolisisi DNA dan RNA.
Protease berfungsi untuk menghidrolisi protein.
Lipase berfungsi menghidrolisis lipid.
Fosfatase berfungsi menghidrolisis oligonukleotida.
Enzim-enzim lain berfungsi menghidrolisis karbonhidrat
polisakarida serta oligosakarida.
7. Peroksisom
Peroksisom berbentuk seperti lisosom, berisi enzim oksidataf dan
katalase. Enzi oksidatif yang terdapat dalam perokisom mentransfer
hydrogen dari berbagao substrat ke oksigen, yang menghasilkan produk
sampingan berupa hydrogen peroksida ( H2O2 ). Hydrogen peroksida
yang terbentuk oleh peroksisom merupakan racun. Namun, dengan ada
enzim katelase di dalam peroksisom, maka hidreroksisom merupakan
racun. Namun, dengan ada enzim katelase di dalam peroksisom, maka
hydrogen peroksida di ubah menjadi air dan oksigen.
8. Mitokondria
Mitokondria merupakan penghasil energi ( ATP ) karena berfungsi
untuk respirasi . Secara umum dapat dikatakan bahwa mitokondria
berbentuk butiran atau benang . Mitokondria mempunyai sifat plastis
8
,artinya bentuknya mudah berubah . Ukurannya seperti bakteri dengan
diameter 0,5-1 mikrometer dan panjang 3-10 mikrometer.
9. Kloroplas
Mengandung suatu sistem
mebran yang bernama tilakoid,
yang sering sambung-
menyambung membentuk
tumpukan membran yang
disebut grana. Grana terbenam
dalam stroma. Enzim yang
mengendalikan fotosintesis terdapat di membran tilakoid dan di stroma
(Hasnunidah, 2007).
10. Vakuola
Badan khas di sel tumbuhan
selain dinding sel dan plastida
adalah vakuola. Vakuola
mengerjakan beberapa fungsi.
Bentuk dan ketegangan
jaringan yang hanya memiliki
dinding primer adalah akibat
adanya air dan bahan terlarut
yang menekan dari dalam
vakuola. Tekanan tersebut timbul karena osmosis. Konsentrasi bahan
terlarut di dalam vakuola cukup tinggi, termasuk garam-garam,
molekul-molekul organik kecil, beberapa protein (enzim) dan molekul-
9
molekul lainnya. Beberapa vakuola mengandung pigmen yang
menimbulkan warna pada banyak bunga atau dauh. Pada beberapa
bagian tumbuhan, vakuola dapat mengandung bahan-bahan yang
mungkin berbahaya bagi sitoplasma.
10
Kristal pasir adalah kristal berbentuk prisma kecil, ditemukan dalam
jumlah yang banyak seperti pada selsel batang sambucus nigra, tangkai daun
bayam (Amarathus sp). Biasanya terhimpun dalam berkas. Contohnya dapat
dijumpai pada daun nenas, tangkai daun bunga pukul empat (Miriabilis
jalapa), daun dan batang pacar air (Impatiens balsamia).
Kristal berbentuk rhomboid atau prisma, berbentuk soliter seperti pada
sel daun jeruk (Citrus sp) Begonia, dan Vicia sativa. Sedangkan kristal
kalsium karbonat ditemukan dalam bentuk sistolit pada keluarga moraceae,
acanthaceae da urticaceae. Sistolit adalah kristal yang dibentuk serupa
penonjolan kearah allam sel dari dinding ke lumen sel.
4. Stegmata
Stegmata atau tubuh silika merupakan endapan oksida silikon,
kebanyakan terdapat pada monokotil. Bentuknya amat khas pada tanaman
dalam satu genus atau familia. Pada Heliconia seperti bujur sangkar, pada
Zingiberaceae seperti pasir, pada Cyperaceae seperti kerucut dan pada
Poaceae amorf. Letak stegmata tidak acak sehingga keberadaannya dapat
digunakan sebagai ciri dalam taksonomi.
11
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil dari suatu bentuk kehidupan. Untuk ukuran
sekecil itu, sel tergolong sangat luar biasa. Sel seperti sebuah pabrik yang
senantiasa bekerja agar proses kehidupan terus berlangsung.
Tumbuhan terdiri atas sel yang memiliki nucleus yang terbungkus oleh
membrane atau struktur serupa tapi tanpa membrane. Sel tumbuhan memiliki
beberapa jenis organel yang terbungkus membrane, misalnya kloroplas,
mitokondria, nucleus, dan vakuola dan Sebagian besar sel tumbuhan
eukariotik diselimuti oleh dinding sel.
12
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece – Mitchell. 2002. Biologi. Erlangga : Jakarta
Hasnunidah, Neni. 2010. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan. Universitas
Lampung : Bandar Lampung
Lakitan, Benyamin. 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja
Grafindo Persada : Jakarta
Salahuddin.M.R. 2009. Makalah Sel. Politeknik Kesehatan Kemenkes:
Jayapura
13