Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH FARMAKOGNOSI II

SIMPLISIA Ocimum basilicum

Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.

Ika Agustina
Catherine Dwi. H. L
Ayutami Pashera. P
Neneng Yulianita

(0661 14 218)
(0661 14 226)
(0661 14 242)
(0661 13 258)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya penyusun bisa menyelesaikan makalah tentang simplisia herba
yaitu Ocimum basilicum Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah FARMAKOGNOSI II .
Makalah ini berisi pengetahuan tentang manfaat dan cara pembuatan .
Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Bogor, Maret 2016

Penyusun

Makalah Farmakognosi II Simplisia Ocimum basilicum | 2

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................... 3
BAB I

PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang............................................................................ 4
I.2. Tujuan Penulisan......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


II.1. Taksonomi Tanaman Kemangi................................................... 6
II.2. Uji Organoleptik Tanaman Kemagi........................................... 6
II.3. Proses Pembuatan Simplisia Herba Kemangi............................ 6
II.4. Perhitungan Susut Pengeringan dan Rendemen Simplisia........ 12
II.5. Kegunaan Simplisia Herba Kemangi......................................... 13
BAB III PENUTUP
III.1. Pembahasan.............................................................................. 15
III.2. Kesimpulan............................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 18

Makalah Farmakognosi II Simplisia Ocimum basilicum | 3

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Pada masa modern ini masyarakat semakin cerdas dalam pemilihan serta
penggunaan obat. Pemilihan obat herbal sebagai alternatif pengobatan minim efek
samping menjadi pilihan masyarakat sekarang. Saat ini obat-obatan tradisional
atau yang biasa kita sebut sebagai obat herbal memiliki pasar yang cukup besar
ditengah masyarakat, salah satunya adalah pemanfaatan tanaman kemangi.
Sebagian masyarakat selama ini hanya biasa mengkonsumsi tanaman herba
kemangi sebagai lalapan, sedangkan kemangi sendiri memiliki segudang manfaat
bagi kesehatan khususnya.
Banyak penelitian yang mulai dilakukan terhadap tanaman kemangi, salah
satunya penggunaan kemangi sebagai obat kumur karena tanaman kemangi
sendiri memiliki daya anti bakteri yang cukup besar serta biasanya pemanfaatan
minyak atsiri dari kemangi itu sendiri dapat dimanfaatkan sebagai antipiretik,
obatsariawan, ekspektoransia, anti rematika. Kemangi memiliki kandungan
flavonoid bersifat antimikroba yang mampu mencegah masuknya bakteri, virus,
atau jamur yang membahayakan tubuh. Selain itu, flavnoid berperan secara
langsung sebagai antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme.
Kemangi bisa digunakan sebagai lalapan pada waktu makan untuk
menghilangkan bau mulut. Cara ini masih kurang efektif karena hanya dapat
digunakan pada makanantertentu. Oleh karena itu diperlukan terobosan baru
untuk menghilangkan bau mulut dengan cara yang lebih efektif misalnya dibuat
permen. Cara ini lebih efektif karena permen dapat dikonsumsi kapan saja,
dimana saja. Daun kemangi ini sering disuling, itu karena daun dari kemangi ini
mengandung esensial dari kelas tinggi yang akan hilang dalam waktu sekitar 24
jam bila digunakan pada tubuh. Daun kemangi juga dapat meringankan rasa sakit
dan membuat tubuh kita lebih segar, sehingga sangat baik sebagai aroma minyak
pijat. Namun, jika Anda adalah perempuan hamil sebaginya tidak menggunakan
minyak ini karena bisa menyebabkan resiko keguguran. Manfaat daun kemangi
juga mengandung zat Eugenol dan apigenin fenkhona yang berfungsi untuk
Makalah Farmakognosi II Simplisia Ocimum basilicum | 4

memfasilitasi ereksi, dan ariginin substansi yang mampu mencegah kemandulan


pada pria.
Kita telah lama mengenal kemangi sebagai makanan fungsional yang lezat
sekaligus berkhasiat obat. Secara turun-temurun, kemangi dimanfaatkan untuk
mengatasi perut kembung atau masuk angin. Apabila bayi dan balita Anda
menderita kembung atau demam, oleskan saja remasan kemangi bersama bawang
merah dan minyak kelapa pada bagian perut, dada, dan punggung (karena bayi
belum bisa makan).
Menurut tim peneliti dari Center for New Crops and Plant Products, Purdue
University, AS, daun kemangi terbukti ampuh untuk menyembuhkan sakit kepala,
pilek, diare, sembelit, cacingan, dan gangguan ginjal. Mereka pun mengemukakan
keampuhan pengobatan menggunakan daun kemangi, yaitu dapat mengatasi sakit
maag, perut kembung, masuk angin, kejang-kejang, dan badan lesu. Selain itu,
aroma kemangi dapat menolak gigitan nyamuk.
Dalam bidang farmasi sendiri tanaman kemangi dapat diolah terlebih dahulu
menjadi simplisia agar memudahkan pemanfaatan tanaman kemangi.

I.2. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui taksonomi tanaman kemangi
2. Untuk mengetahui uji organoleptis tanaman kemangi
3. Untuk mengetahui proses pembuatan simplisia herba kemangi
4. Untuk menghitung susut pengeringan pada saat proses pembuatan
simplisia herba kemangi dan rendemennya
5. Untuk mengetahui kegunaan simplisia herba kemangi

BAB II

Makalah Farmakognosi II Simplisia Ocimum basilicum | 5

TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Taksonomi Tanaman Kemangi
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom

: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)


: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
: Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)
: Asteridae
: Lamiales
: Lamiaceae
: Ocimum
: Ocimum basilicum L.

II.2. Uji Organoleptis Tanaman Kemangi


Bau

: Khas aromatik

Rasa

: Agak pahit, sepat

Warna

: Kehijauan

Bentuk

: Serbuk halus

II.3. Proses Pembuatan Simplisia Herba Kemangi


1. Pengumpulan bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan simplisia ini adalah herba
kemangi yang terdiri dari seluruh bagian tumbuhan seperti daun, batang,
bunga, dan kecuali akar. Alat yang digunakan adalah batang tumbuhan
lain yang dapat untuk mengambil tanaman kemangi yang tumbuh.
Waktu Pengumpulan atau Panen yaitu pada saat sore hari karena kadar
kandungan zat aktif yang terdapat dalam simplisia herba seperti minyak
atsiri tidak banyak menguap, lingkungan tempat tumbuhnya tanaman
herba ini adalah di pinggiran sawah daerah Ciawi, Bogor.
2. Gambar pada saat proses panen :

Makalah Farmakognosi II Simplisia Ocimum basilicum | 6

2. Sortasi Basah
Sortasi basah dimaksudkan untuk membersihkan simplisia dari bendabenda asing dari luar (tanah, batu dan sebagainya), dan memisahkan
bagian tanaman yang tidak dikehendaki seperti akar atau batang yang
telah tua dan atau keras.

3. Pencucian

Makalah Farmakognosi II Simplisia Ocimum basilicum | 7

Pencucian dilakukan bagi simplisia terutama bagiantanaman yang


berada di bawah tanah (akar, rimpang), untuk membersihkan simplisia
dari sisa-sisa tanah yang melekat pada saat proses pemanenan.
Pencucian tidak dapat membersihkan simplisia dari semua mikroba
karena air pencucian yang digunakan biasanya mengandung juga
sejumlah mikroba.

4. Perajangan
Simplisia herba tidak melalui proses perajangan pada bagian tubuh
tumbuhannya, bagian yang dirajang hanya pada saat sortasi basah
berupa pemotongan bagian akar dan bagian-bagian yang tidak
dikhehendaki.
5. Pengeringan
Tujuan pengeringan pada tanaman atau bagian tanaman adalah :

Untuk mendapatkan simplisia yang awet, tidak rusak dan dapat

digunakan dalam jangka relatif lama.


Mengurangi kadar air, sehingga mencegah terjadinya pembusukan
oleh jamur atau bakteri karena terhentinya proses enzimatik dalam
jaringan tumbuhan yang selnya telah mati. Agar reaksi enzimatik
tidak dapat berlangsung, kadar air yang dianjurkan adalah kurang
dari 10 %. Mudah dalam penyimpanan dan mudah dihaluskan bila
ingin dibuat serbuk. Tergantung dari kandungan zat aktif simplisia,
pengeringan dapat dilakukan dengan dua cara :

Makalah Farmakognosi II Simplisia Ocimum basilicum | 8

a. Pengeringan alamiah
Sinar matahari langsung, terutama pada bagian tanaman yang
keras (kayu, kulit biji, biji dan sebagainya) dan mengandung zat
aktif yang relatif stabil oleh panas).
Diangin-anginkan dan tidak terkena sinar matahari secara
langsung, umumnya untuk simplisia bertekstur lunak (bunga, daun
dan lain-lain) dan zat aktif yang dikandungnya tidak stabil oleh
panas (minyak atsiri).
b. Pengeringan buatan
Menggunakan alat yang dapat diatur suhu, kelembaban,
tekanan atau sirkulasi udaranya.

Makalah Farmakognosi II Simplisia Ocimum basilicum | 9

6. Sortasi Kering
Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagianbagian tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoran-pengotoran lain
yang masih ada dan

tertinggal pada simplisia kering. Proses ini

dilakukan sebelum sirnplisia dibungkus untuk

kernudian disimpan.

Seperti halnya pada sortasi awal, sortasi disini dapat dilakukan dengan
atau secara mekanik. Pada simplisia bentuk herba demikian pula adanya
partikel-partikel pasir, besi dan benda-benda tanah lain yang tertinggal
atau ada selama proses pengeringan dan harus dibuang sebelum
simplisia dibungkus.
7. Penggilingan dan Pengayakan
Penggiligan simplisia bertujuan untuk meningkatkan luas permukaan
bahan sehingga memudahkan dalam proses ekstraksi bahan obat. Derajat
halus serbuk dinyatakan dengan nomor pengayak. Menurut Materia
Medika pengayak dibuat dari kawat logam atau bahan lain yang cocok
dengan penampang melintang yang sama diseluruh bagian. Jenis
pengayak dinyatakan dengan nomor yang menunjukkan jumlah lubang
tiap cm dihitung searah dengan panjang kawat. Menurut Farmakope
Indonesia dalam penetapan derajat halus serbuk simplisia nabati dan
simplisia hewani, tidak ada bagian dari obat yang dibuang selama
penggilingan atau pengayakan, kecuali dinyatakan lain dalam masingmasing monografi.
Makalah Farmakognosi II Simplisia Ocimum basilicum | 10

Nomor pengayakan yang digunakan pada simplisia herba kemangi


adalah 20 mesh.
8. Penyimpanan dan Pengepakan
Simplisia dapat rusak, mundur atau berubah mutunya karena berbagai
faktor luar dan dalam, antara lain :

Cahaya

Sinar

menimbulkan

dari

panjang

gelombang

tertentu

dapat

perubahan kimia pada simplisia, misalnya

isomerisasi, polimerisasi, rasemisasi dan sebagainya.


Oksigen udara : Senyawa tertentu dalam simplisia dapat mengalami
perubahan kimiawi oleh pengaruh oksigen udara terjadi oksidasi
dan perubahan ini dapat berpengaruh pada bentuk

simplisia,

misalnya, yang semula cair dapat berubah menjadi kental atau

padat, berbutir-butir dan sebagainya.


Reaksi kimia intern : perubahan kimiawi dalam simplisia yang
dapat disebabkan oleh reaksi kimia intern, misalnya oleh enzim,

polimerisasi, oto-oksidasi dan sebagainya.


Dehidrasi : Apabila kelembaban luar lebih rendah dari simplisia,
maka simplisia secara perlahan-lahan akan kehilangan sebagian

airnya sehingga rnakin lama makin mengecil (kisut).


Penyerapan air : Simplisia yang higroskopik, misalnya agar-agar,
bila disimpan dalam wadah yang terbuka akan menyerap lengas

udara sehingga menjadi kempal basah atau mencair.


Pengotoran : Pengotoran pada simplisia dapat disebabkan oleh
berbagai sumber, misalnya debu atau pasir, ekskresi hewan, bahanbahan asing (misalnya minyak yang tertumpah) dan fragmen wadah

(karung goni).
Serangga : Serangga dapat menitnbulkan kerusakan dan pengotoran
pada simplisia, baik oleh bentuk ulatnya maupin oleh bentuk
dewasanya. Pengotoran tidak hanya berupa kotoran serangga, tetapi
juga

sisa-sisa

metamorfosa

seperti

cangkang

telur, bekas

kepompong, anyaman benang bungkus kepompong, bekas kulit


serangga dan sebagainya.

Makalah Farmakognosi II Simplisia Ocimum basilicum | 11

Kapang : Bila kadar air dalam simplisia terlalu tinggi, maka


simplisia dapat berkapang. Kerusakan yang timbul tidak hanya
terbatas pada jaringan simplisia, tetapi juga akan merusak susunan
kimia zat yang dikandung dan malahan dari

kapangnya dapat

mengeluarkan toksin yang dapat mengganggu kesehatan.

II.4. Perhitungan susut pengeringan pada saat proses pembuatan simplisia


herba kemangi dan rendemennya
1. Susut Pengeringan
Dik

: Bobot pada saat panen


Bobot Awal
Bobot Akhir
Bobot Simplisia

= 1013 gram
= 770 gram
= 100 gram
= 98 gram

Susut Pengeringan = Bobot awal Bobot akhir x 100%


Bobot awal
= 770 gram 98 gram x 100%
770 gram
= 87,27 %

Makalah Farmakognosi II Simplisia Ocimum basilicum | 12

2. Rendemen simplisia
Rendemen simplisia = Bobot simplisia x 100%
Bobot awal
=

98 gram

x 100%

770 gram
=

12,73 %

II.5. Kegunaan Simplisia Herba Kemangi


Mulai dari benih, akar, daun, batang sampai bunga kemangi berfungsi
sebagai obat-obatan. Minyak yang dihasilkan dari racikan kemangi dapat
memberikan fungsi melawan bakteri seperti Staphylococcus aureus, Salmonella
enteridis, dan Escherichia coli. Bahkan menangkal infeksi yang disebabkan virus
seperti Basillus subtilis, Salmonella paratyph, dan Proteus vulgaris.
Kemangi juga efektif mengatasi sakit perut seperti mulas, kram, muntahmuntah, demam, influenza, sakit kepal, batuk keras, masalah menstruasi,
menetralkan bisa ular, sakit telinga, dan penghambat penyebaran jamur. Dan
ketika merasa terganggu oleh serangan nyamuk di malam hari, maka abu kemangi
bisa digunakan untuk menghalau serangan tersebut. Populasi kemangi yang
menyebar di seluruh belahan dunia beriklim tropis, seperti di benua Eropa, daerah
Mediterania, Asia Pasifik, Amerika Selatan dan Utara, Timur Tengah dan
Australia.
Biji kemangi (selasih) berkhasiat menghentikan pendarahan pada dada dan
paru-paru, juga berkhasiat membersihkan lambung, namun tidak membahayakan
dada dan paru-paru itu sendiri karena unsur pembersih yang ada (disebutkan
dalam Zadul Maad, itulah yang lebih tepat, sementara naskah asli disebutkan,
karena zat manis yang ada di dalamnya). Khasiatnya berguna untuk mengobati
sakit perut dan juga batuk. Dan itu jarang terdapat pada obat-obatan lain. Ia juga
berkhasiat untuk memperlancar air seni, berguna mengobati luka pada kandung
kemih serta mengobati akibat gigitan laba-laba berbisa dan sengatan kalajengking.
Akan tetapi akarnya berbahaya jika digunakan untuk membersihkan gigi.

Makalah Farmakognosi II Simplisia Ocimum basilicum | 13

BAB III
PENUTUP

Makalah Farmakognosi II Simplisia Ocimum basilicum | 14

III.1. Pembahasan
Pada pembahasan mengenai makalah kali ini yaitu tentang simplisia herba
kemangi, pada saat proses pembuatan simplisia herba kemangi yang berasal dari
pinggiran sawah di daerah sekitar Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Tumbuhan kemangi
diambil dari akarnya menggunakan batang tumbuhan lain yang lebih keras, pada
saat pencabutan tumbuhan kemangi tidak menggunakan alat yang mengandung
logam dikarenakan di dalam tumbuhan kemangi mengandung flavonoid yang
dapat hilang atau breaksi dengan bahan yang mengandung logam seperti pisau,
parang, atau bahan logam lainnya. Tumbuhan ini diambil pada saat sore hari
dengan tujuan untuk menghindari penguapan minyak atsiri karena cahaya
matahari, minyak atsiri yang terkandung di dalam tumbuhan kemangi diantaranya
1,8-sineol, trans-beta-ocimen, kamfor, linalool, metil kavikol, geranio, citral
eugenol, metil sinamat, meti eugenol, beta-bisabolen, beta-kariopilen. Tumbuhan
yang diambil adalah tumbuhan yang memiliki tinggi antara 80 100 cm. Batang
bercabang banyak, berkayu segi empat, kayunya berbulu berwarna hijau muda.
Daun tunggal bulat lancip, tepi bergerigi, panjang daun 4 5 cm dan lebar 6 30
mm.
Pada saat sortasi basah dimaksudkan untuk membersihkan simplisia dari
benda-benda asing dari luar (tanah, batu dan sebagainya), dan memisahkan bagian
tanaman yang tidak dikehendaki seperti akar atau batang yang telah tua dan atau
keras. Lalu dilakukan proses pencucian yang dimaksudkan untuk membersihkan
tanaman dari partikel asing, proses pencucian herba kemangi yang utuh dilakukan
pada air mengalir lalu pencucian bagian-bagian tumbuhan dilakukan pada wadah,
dikarenakan apabila dilakukan pada air mengalir dikhawatirkan jatuh dan partikel
asing yang dapat megganggu mutu simplisia semakin banyak.
Selanjutnya dilakukan proses pengeringan, pengeringan dilakukan dibawah
sinar matahari pada jam 06.00 pagi sampai jam 09.00, karena pada saat itu sinar
matahari tidak terlalu menyengat sehingga kadar minyak atsiri yang menguap
dapat diminamalisir dan proses pengeringan juga dilakukan dengan cara dianginanginkan pada suhu ruangan.

Makalah Farmakognosi II Simplisia Ocimum basilicum | 15

Setelah proses pengeringan dihitung susut pengeringannya dari bobot awal 770
gram menjadi 98 gram, proses pengeringan pada simplisia herba kemangi ini
sebesar 87,27%, dan persentase rendemen simpolisia terhadap bobot awal sekitar
12,73% hal ini disebabkan oleh menguapnya kadar air, minyak atsiri dan
kandungan lain yang hilang pada saat proses pengeringan dan sortasi kering.
Simplisia yang telah jadi lalu dikemas dan diberi label, di dalam
penyimpanan simplisia dapat rusak, dan untuk meminimalisir kerusakan simplisia
pada saat penyimpanan disertakan silica gell untuk meghambat pertumbuhan
jamur.

III.2. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai simplisia kemangi di atas dapat
disimpulkan bahwa tumbuhan kemangi (Ocimum basilicum) mempunyai banyak
manfaat bagi kesehatan. Kebanyakan manfaat kemangi adalah untuk obat-obatan.
Mulai dari akar, daun, batang, bunga dan biji kemangi dapat dimanfaatkan untuk
kehidupan manusia. Daun kemangi biasa digunakan untuk lalapan dan disajikan
langsung bersama mentimun dan terung atau kadang kubis. Biji kemangi atau
biasa disebut dengan selasih dapat digunakan sebagai bahan campuran makanan
seperti es campur, puding, dan campuran kue. Selain itu kemangi mempunyai
banyak manfaat yaitu untuk menyembuhkan penyakit serta menghiangkan
gangguan-gangguan dalam tubuh.
Pembuatan simplisia kemangi dibuat dengan 8 tahapan, yaitu :
1. Pengumpulan bahan
2. Sortasi basah
3. Pencucian
4. Perajangan
5. Pengeringan
6. Sortasi kering
7. Penggilingan dan Pengayakan
8. Penyimpanan dan Pengepakan
Susut pengeringanherba simplisia kemangi dari bobot awal 770 gram
menjadi 98 gram, proses pengeringan pada simplisia herba kemangi ini sebesar
87,27%, dan persentase rendemen simpolisia terhadap bobot awal sekitar 12,73%

Makalah Farmakognosi II Simplisia Ocimum basilicum | 16

hal ini disebabkan oleh menguapnya kadar air, minyak atsiri dan kandungan lain
yang hilang pada saat proses pengeringan dan sortasi kering.

DAFTAR PUSTAKA

Yosephine, A. D., Wulanjati, M. P., Saifullah, T. N., Astuti, P, 2013,


Mouthwash Formulation Of Basil Oil (Ocimumbasilicum L) And In Vitro

Makalah Farmakognosi II Simplisia Ocimum basilicum | 17

Antibacterial And Antibiofilm Activities, Traditional Medicine journal, 18(2),


95-102.

Afianti, H. P., dan Murrukmihadi, M., 2015, Pengaruh Variasi Kadar Gelling
Agent HPMC Terhadap Sifat Fisik Dan Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel
Ekstrak Etanolik Daun Kemangi, Majalah Farmasetik, 11(2), 307-315.

Restiyani, D.A., Yuniarni, U., Hazar, S., 2015, Uji Aktivitas Anti Inflamasi
Dari Ekstrak Etanol Herba Kemangi, Prosiding penelitian SPeSIA Unisba,
Fakultas farmasi Universitas Islam Bandung.

Makalah Farmakognosi II Simplisia Ocimum basilicum | 18

Anda mungkin juga menyukai