OLEH:
Nadiya Pratiwi (066114217)
Kelas G
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Perbedaan DNA dan RNA ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Yudhie Suchyadi, S.Si
selaku dosen mata kuliah Kimia Organik II Universitas Pakuan yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Perbedaan DNA dan RNA. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
ini disadari. Saran yang diajukan oleh Avery dan rekan, pada tahun 1944,
bahwa DNA adalah bahan genetika, merupakan peranan biologi spesifik
pertama yang diajukan untuk suatu asam nukleat. Mengenai RNA, baru pada
tahun 1957 ditetapkan suatu fungsi selular spesifik untuk asam nukleat ini
(keterlibatan RNA dalam sintesis protein). (Namun, perlu dicatat, bahwa
RNA telah diidentifikasi lebih dini sebagai bahan genetika dari sejumlah
virus) timbulnya biologi molecular menekankan keunggulan dari DNA
maupun RNA, yang beragam spesies selularnya memiliki peranan mencolok
dalam sintesis protein (ekspresi gen).
Asam
nukleat
adalah
polinukleotida
yang terdiri
dari unit-unit
dirinya
dengan
tujuan
membentuk
sel-sel
baru
untuk
memproduksi organisme itu dalam sebagian besar organisme, DNA suatu sel
mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger
RNA(mRNA), meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari
berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai dengan kode DNA-nya.
(Campbell, 2000)
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan DNA?
2. Apa yang dimaksud dengan RNA?
3. Apa saja perbedaan antara DNA dan RNA?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu RNA dan DNA
2. Untuk mengetahui bagaimana transkip informasi genetik
3. Untuk mengetahui apa saja sifat-sifat dan fungsi RNA
1.4. Manfaat
1. Sebagai bahan bacaan dan referensi bahan mata kuliah untuk mahasiswa,
dosen serta masyarakat tentang Perbedaan DNA dan RNA.
2. Sebagai bahan informasi bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam
tentang DNA dan RNA serta perbedaan yang dimilikinya.
BAB II
PEMBAHASAN
pada akhir proses replikasi; satu rantai tunggal merupakan rantai DNA
dari rantai DNA sebelumnya, sedangkan rantai pasangannya
merupakan rantai yang baru disintesis. Rantai tunggal yang diperoleh
dari DNA sebelumnya tersebut bertindak sebagai cetakan untuk
membuat rantai pasangannya.
Proses replikasi memerlukan protein atau enzim pembantu, salah
satu yang terpenting dikenal dengan nama DNA Polimerase, yang
merupakan enzim pembantu pembentukan rantai DNA baru yang
merupakan suatu polimer. Proses replikasi diawali dengan pembukaan
untaian ganda DNA pada titik-titik tertentu disepanjang rantai DNA.
Proses pembukaan rantai DNA ini dibantu oleh enzim helikase
yang dapat mengenali titik-titik tersebut, dan enzim girase yang
mampu membuka pilinan rantai DNA. Setelah cukup ruang terbentuk
akibat pembukaan untaian ganda ini, DNA polimerase masuk dan
mengikat diri pada kedua rantai DNA yang sudah terbuka secara lokal
tersebut. Proses pembukaan rantai ganda tersebut berlangsung disertai
dengan pergeseran DNA polimerase mengikuti arah membukanya
rantai ganda. Monomer DNA ditambahkan di kedua sisi rantai yang
membuka setiap kali DNA polimerase bergeser. Hal ini berlanjut
sampai seluruh rantai telah benar-benar terpisah.
Proses replikasi DNA ini merupakan proses yang rumit namun
teliti. Proses sintesis rantai DNA baru memiliki suatu mekanisme yang
mencegah terjadinya kesalahan pemasukan monomer yang dapat
berakibat fatal. Karena mekanisme inilah kemungkinan terjadinya
kesalahan sintesis amatlah kecil.
Cara duplikasi / replikasi DNA ada 3 teori, yaitu:
- Replikasi Semikonservatif
Masing-masing
pita
DNA
bertindak
sebagai
template,
polimerase
yang
memacu
terbentuknya
rantai
ligase
yang
berfungsi
mengikat
semua
rantai
bantu
dengan
topoisomerase
(DNA
girase)
yang
masing-masing
membentuk
pita
baru
terbuka
sebagai
pelengkapnya.
3. Hipotesis dispersal, campuran antara potongan pita double helix
DNA yang lama dengan yang baru dibentuk
Mekanisme dasar replikasi, adalah sebagai berikut :
1. Denaturasi (pemisahan) untaian DNA induk.
2. Peng-"awal"-an( initiation, inisiasi) sintesis DNA.
orientasi 5'
Sintesis untaian DNA baru yang searah dengan pembukaan garpu
replikasi dapat berlangsung tanpa terputus (sintesis secara kontinu).
Untaian DNA yang disintesis secara kontinu semacam ini disebut
sebagai untaian DNA awal (leading strand). Sintesis untaian DNA
baru yang searah dengan pembukaan garpu replikasi dapat
berlangsung tanpa terputus (sintesis secara kontinu). Untaian DNA
yang disintesis secara kontinu semacam ini disebut sebagai untaian
DNA awal (leading strand).
Pada untaian DNA awal, polimerisasi DNA berlangsung secara
kontinu sehingga molekul DNA baru yang disintesis merupakan satu
unit. Pada untaian DNA awal, polimerisasi DNA berlangsung secara
kontinu sehingga molekul DNA baru yang disintesis merupakan satu
unit. Fragmen-fragmen DNA pendek yang disintesis tersebut disebut
fragmen Okazaki, karena fenomena sintesis DNA secara diskontinu
tersebut pertama kali iungkapkan oleh Reiji Okazaki pada tahun 1968.
2.1.5. DNA Repair
DNA Repair merupakan proses perbaikan DNA yang mengalami
kerusakan, diantaranya karena:
a. Modifikasi basa (perubahan kimia, kehilangan basa, ikatan kovalen
antar basa yang berdekatan).
b. Gagalnya transkripsi dan translasi DNA.
Homolongous
pada
materi
genetik
virus,
terutama
golongan
merupakan
rantai
tungga
polinukleotida.Setiap
2.
3.
1. Kode genetik adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau
RNA untuk menentukan urutan asam amino pada saat proses sintesis
protein.
2. Informasi pada kode genetik ditentukan oleh basa nitrogen pada rantai
DNA yang akan menentukan susunan asam amino.
3. Mudahnya dari susunan kode kode genetik itu ternyata bisa digunakan
sebagai bahasa sandi antar DNA dan RNA untuk mengumpulkan asam
amino yang merupakan kumpulan 3 basa nitrogen yang akhirnya bisa
menjadi protein (poly peptida).
Ada beberapa aspek yang perlu diketahui mengenai kode genetik, yaitu:
Kode genetik bersifat tidak saling tumpang-tindih (non-overlappind
kecuali pada kasus tertentu, misalnya pada bakteriofag.
Tidak ada sela (gap) di antara kodon satu dengan kodon yang lain.
Tidak ada koma di antara kodon.
Kodon bersifat degenerotea, buktinya ada beberapa asam amino yang
mempunyai lebih dari satu kodon.
Secara umum, kodon bersifat hampir universal karena pada beberapa
organel jasad tinggi ada beberapa kodon yang berbeda dari kodon yang
digunakan pada sitoplasma.
Dalam proses translasi, setiap kodon berpasangan dengan antikodon yang
sesuai yang terdapat pada molekul tRNA.
Sebagai contoh, kodon metionin (AUG) mempunyai komplemennya dalam
bentuk antikodon UAC yang terdapat pada tRNAMet.
Pada waktu tRNA yang membawa asam amino diikat ke dalam sisi A pada
ribosom, maka bagian antikodonnya berpasangan dengan kodon yang
sesuai yang ada pada sisi A tersebut.
Oleh karena itu, suatu kodon akan menentukan asam amino yang
disambungkan ke dalam polipeptida yang sedang disintesis di dalam
ribosom
2.4. Perbedaan DNA dan RNA
Meskipun banyak memiliki persamaan dengan DNA, RNA memiliki
perbedaan dengan DNA, antara lain yaitu (Poedjiati, 1994):
Gula ribosa
2.
Fosfat
3.
3. Lokasi
Semua makhluk hidup kecuali beberapa virus memiliki DNA. Di
dalam sel, bagian terbesar dari DNA terdapat di dalm nukleus, terutama
dalam kromosom. Molekul DNA juga terdapat dalam mitokondria,
plastida, dan sentriol. Sangkan RNA tergantung dari macamnya, yaitu:
a. RNA d(RNA duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh salah
satu pita DNA yang berlangsung didalam nukleus
b. RNA p(RNA pemindah) atau RNA t(RNA transfer), terdapat di
sitoplasma.
c. RNA r(RNA ribosom), terdapat di dalam ribosom
4. Fungsinya
DNA memiliki berbagai macam fungsi antaralain:
Sebagai pembawa informasi genetik dari satu generasi ke generasi lain.
1.
2.
3.
Membentuk RNA
3. A-DNA
A-DNA memiliki struktur yang lebih kompak, A-DNA mempunyai
kemiripan dengan B-DNA.
4. cDNA
cDNA (DNA komplementer atau klon) merupakan jenis DNA
yang digunakan untuk menggambarkan pustaka informasi genetik.
Sedangkan pada RNA ada beberapa jenis, yaitu:
1. RNA-d
RNA-d merupakan RNA terbesar atau terpanjang yang disintesis
dalam nukleus. RNA-d terdiri dari pita polinukleotida tunggal yang
mengandung banyak kodon. Fungsinya membawa perintah dari DNA
ke ribosom tentang jenis protein yang harus disintesa.
2. RNA-t
RNA-t merupakan RNA yang rantainya terpendek. RNA-t berupa
pita tunggal yang berbentuk seperti daun semanggi. Fungsinya
menerjemahkan kodon pada RNA-d ke dalam asam amino > mencari
asam amino sesuai hasil terjemahan di sitoplasma > mengikat dan
mengangkut hasil terjemahan menuju ribosom.
3. RNA-r
RNA-r merupakan komponen penyusun ribosom yang jumlahnya
paling banyak. RNA-r banyak diperlukan dalam sintesa protein.
Molekulnya berupa pita tunggal yang bersifat fleksibel. Fungsinya
sebagai mesin perakit asam-asam amino menjadi polipeptida.
2.5. Cara Menentukan DNA dan RNA
Ada beberapa cara untuk menentukan DNA dan RNA, yaitu: (Sofia, 1990)
1. Jaringan Hewan dan Alkali Hangat
RNA akan terpecah menjadi komponen-komponen nukleotida yang
larut dalam asam, dan DNA sulit dipecah atau dirusak oleh alkali.
2. Metode Schnider
Jaringan dan asam trikloro asetat panas dan diperkirakan DNA dapat
diuji oleh reaksi kalorimetri dengan fenilalanin, yang mana akan bereaksi
dengan purin dioksiribosa dan tidak bereaksi dengan purin ribosa.
3. Metode Feligen
Fuchsin sulfurous acid akan berwarna merah dengan DNA, dan tidak
dengan RNA. Reaksi ini diterapkan untuk mempelajari distribusi RNA dan
DNA didalam bagian-bagian sel.
4. Secara Spektroskopi
Pengaukuran absorbsi cahaya oleh RNA dan DNA pada 260 nm
dimana spektra cincin purin dan pirimidin asam nukleat menunjukkan
maksimal.
Tiga bentuk utama RNA yang terdapat didalam sel mempunyai berat
molekul dan komposisi yang berlainan, tetapi khas untuk tiap macam bentuk
RNA. Semua RNA terdiri dari rantai tunggal poliribonukleotida. Pada sel
bakteri, hampir semua RNA ada di dalam sitoplasma. Disel hati kira-kira 11%
terdapat dalam nukleus(terutama mRNA), sekitar 15% dalam mitokondria,
lebih dari 50% dalam ribosom, dan kira-kira 24% dalam strosol.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN)
merupakan tempat penyimpanan informasi genetik
Asam
nukleat
adalah
polinukleotida
yang
terdiri
dari
unit-unit
DAFTAR PUSTAKA