Anda di halaman 1dari 25

PERBEDAAN DNA DAN RNA

MATA KULIAH KIMIA ORGANIK II

OLEH:
Nadiya Pratiwi (066114217)
Kelas G

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Perbedaan DNA dan RNA ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Yudhie Suchyadi, S.Si
selaku dosen mata kuliah Kimia Organik II Universitas Pakuan yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Perbedaan DNA dan RNA. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Bogor, November 2015

Penyusun

Perbedaan DNA dan RNA i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..........................................................................................................i


Daftar Isi ...................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan ...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................3
1.3. Tujuan ...............................................................................................................3
1.4. Manfaat .............................................................................................................3
BAB II Pembahasan ...................................................................................................4
2.1. DNA (Deoxyribonucleic Acid) .........................................................................4
2.1.1. Definisi DNA ........................................................................................4
2.1.2. Struktur DNA ........................................................................................5
2.1.3. Karakteristik DNA ...............................................................................7
2.1.4. Replikasi DNA ......................................................................................7
2.1.5. DNA Repair ..........................................................................................11
2.1.6. Fungsi DNA ..........................................................................................12
2.1.7. Letak DNA ............................................................................................13
2.2. RNA (Ribonucleic Acid) ...................................................................................13
2.2.1. Definisi RNA ........................................................................................13
2.2.2. Struktur RNA ........................................................................................13
2.2.3. Tipe RNA..............................................................................................14
2.2.4. Fungsi RNA ..........................................................................................14
2.2.5. Letak RNA ............................................................................................15
2.3. Kode Genetik ...................................................................................................15
2.4. Perbedaan DNA dan RNA ................................................................................16
2.5. Cara Menentukan DNA dan RNA ....................................................................19
BAB III Penutup .......................................................................................................21
3.1. Kesimpulan .......................................................................................................21
3.2. Saran .................................................................................................................21
Daftar Pustaka ..........................................................................................................22

Perbedaan DNA dan RNA ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada tahun 1869 Friedrick Mescher , seorang muda bangsa Swiss yang
belajar pada Hoppe-Seyler yang terkemuka di Jerman , mengisolasi inti dari
sel darah putih dan menemukan bahwa inti mengandung suatu zat kaya fosfat
yang sampai sekarang ini tidak diketahui yang dinamakannya nuklein , dan
pada tahun 1871 secara nubuat menulis :
Menurut saya tampaknya seluruh family dari zat yang mengandung fosfor
ini, agak sedikit berbeda satu sama lainnya, akan timbul sebagai sekelompok
zat nuklein , yang kemungkinan patut mendapat pertimbangan yang sama
dengan protein
Ketika nuklein ditetapkan bersifat asam , namanya diganti menjadi asam
nukleat. Riset mengenai biomolekul ini pada decade pertama dari abad ini
menemukan bahwa asam nukleat, seperti protein merupakan polimer. Unit
monomerik dari suatu asam nukleat disebut nukleotida; jadi, asam nukleat
juga disebut polinukleotida.
Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA ( deoxyribonucleic acid ) atau
asam deoksiribonukleat dan RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat.
DNA oleh seorang dokter muda Friedrich Miescher yang mempercayai
bahwa rahasia kehidupan dapat diungkapkan melalui penelitian kimia pada
sel-sel.
Penelitian berlanjut mengenai asam nukleat menemukan bahwa unit
nukleotida ini terkait satu sama lain melalui ikatan fosfodiester membentuk
struktur makromolekular , yang dalam kasus DNA, dapat mempunyai berat
molekul milyaran. Kedua jenis asam nukleat ditemukan pada semua tumbuhtumbuhan dan hewan. Virus juga mengandung asam nukleat; namun, tidak
seperti tumbuh-tumbuhan atau hewan, suatu virus memiliki RNA ataupun
DNA, tetapi tidak keduanya.
Walaupun kimiawi dari asam nukleat diteliti secara serius setelah
penemuannya, 75 tahun berlalu sebelum makna biologi dari makro molekul

Perbedaan DNA dan RNA 1

ini disadari. Saran yang diajukan oleh Avery dan rekan, pada tahun 1944,
bahwa DNA adalah bahan genetika, merupakan peranan biologi spesifik
pertama yang diajukan untuk suatu asam nukleat. Mengenai RNA, baru pada
tahun 1957 ditetapkan suatu fungsi selular spesifik untuk asam nukleat ini
(keterlibatan RNA dalam sintesis protein). (Namun, perlu dicatat, bahwa
RNA telah diidentifikasi lebih dini sebagai bahan genetika dari sejumlah
virus) timbulnya biologi molecular menekankan keunggulan dari DNA
maupun RNA, yang beragam spesies selularnya memiliki peranan mencolok
dalam sintesis protein (ekspresi gen).
Asam

nukleat

adalah

polinukleotida

yang terdiri

dari unit-unit

mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam


nukleat itu disebut dioksiribonukleat (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit
mononukleotida disebut asam ribonukleat (RNA). DNA, zat pewarisan sifat,
merupakan molekul yang paling dielu-elukan di zaman kita. Dari aspek
kimiawi, susunan genetik manusia adalah DNA yang terkandung dalam 46
kromosom yang diwarisi dari orangtua dan dalam mitokondria yang
diwariskan melalui ibu.
DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini merupakan pengemban
kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya dengan tujuan
membentuk sel-sel baru untuk memproduksi organisme itu dalam sebagian
besar organisme, DNA suatu sel mengerahkan sintesis molekul RNA, satu
tipe RNA, yaitu messenger RNA (mRNA), meninggalkan inti sel dan
mengarahkan tiosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai
dengan kode DNA-nya (Fessenden, 1990)
DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama
sebab antara unit-unit mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu
melalui jembatan fosfodiester antara posisi 3 suatu mononukleotida dan
posisi 5 pada mononukleotida lainnya.Asam-asam nukleat seperti asam
dioksiribosa nukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA) memberikan dasar
kimia bagi pemindahan keterangan di dalam semua sel.
Dua tipe utama asam nukleat adalah asam dioksiribonukleat(DNA) dan
asam ribonukleat (RNA). DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini

Perbedaan DNA dan RNA 2

merupakan pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau


mereplikasi

dirinya

dengan

tujuan

membentuk

sel-sel

baru

untuk

memproduksi organisme itu dalam sebagian besar organisme, DNA suatu sel
mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger
RNA(mRNA), meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari
berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai dengan kode DNA-nya.
(Campbell, 2000)
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan DNA?
2. Apa yang dimaksud dengan RNA?
3. Apa saja perbedaan antara DNA dan RNA?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu RNA dan DNA
2. Untuk mengetahui bagaimana transkip informasi genetik
3. Untuk mengetahui apa saja sifat-sifat dan fungsi RNA
1.4. Manfaat
1. Sebagai bahan bacaan dan referensi bahan mata kuliah untuk mahasiswa,
dosen serta masyarakat tentang Perbedaan DNA dan RNA.
2. Sebagai bahan informasi bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam
tentang DNA dan RNA serta perbedaan yang dimilikinya.

Perbedaan DNA dan RNA 3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. DNA (Deoxyribonucleic Acid) atau ADN (Asam Deoksiribosa Nukleat)


2.1.1. Definisi DNA
Asam deoksiribonukleat (DNA) adalah asam nukleat yang
mengandung instruksi genetik yang digunakan dalam pengembangan
dan fungsi dari semua organisme hidup dikenal dan beberapa virus.
Peran utama dari molekul DNA adalah penyimpanan jangka panjang
informasi. DNA sering dibandingkan dengan satu set cetak biru atau
resep, atau kode, karena berisi instruksi yang dibutuhkan untuk
membangun komponen lain dari sel, seperti protein dan molekul
RNA. Segmen DNA yang membawa informasi genetik ini disebut
gen, tetapi urutan DNA lain yang memiliki tujuan struktural, atau
terlibat dalam mengatur penggunaan informasi genetik.
Kimia, DNA terdiri dari dua polimer panjang unit sederhana yang
disebut nukleotida, dengan tulang punggung yang terbuat dari gula
dan gugus fosfat bergabung dengan ikatan ester. Kedua untai berjalan
dalam arah yang berlawanan satu sama lain dan karena itu anti-paralel.
Terlampir gula masing-masing adalah salah satu dari empat jenis
molekul yang disebut basa. Ini adalah urutan dari empat basa
sepanjang tulang punggung yang mengkodekan informasi. Informasi
ini dibaca dengan menggunakan kode genetik, yang menentukan
urutan asam amino dalam protein. Kode ini dibaca oleh menyalin
membentang dari DNA menjadi RNA asam nukleat terkait, dalam
proses yang disebut transkripsi.
Dalam sel, DNA diatur dalam struktur yang panjang yang disebut
kromosom. Kromosom ini yang diduplikasi sebelum sel-sel membagi,
dalam proses yang disebut replikasi DNA. Organisme eukariotik
(hewan, tumbuhan, jamur, dan protista) menyimpan sebagian dari
DNA mereka di dalam inti sel dan sebagian DNA mereka dalam
organel, seperti mitokondria atau kloroplas. Sebaliknya, prokariota

Perbedaan DNA dan RNA 4

(bakteri dan archaea) menyimpan DNA mereka hanya dalam


sitoplasma. Dalam kromosom, kromatin protein seperti histon kompak
dan mengatur DNA. Struktur ini kompak memandu interaksi antara
DNA dan protein lainnya, membantu mengontrol bagian mana dari
DNA ditranskripsi.
2.1.2. Struktur DNA
Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson menemukan
model molekul DNA sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda,
atau yang lebih dikenal dengan heliks ganda Watson-Crick. DNA
merupakan makromolekul polinukleotida yang tersusun atas polimer
nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap, membentuk DNA
haliks ganda dan berpilin ke kanan.Setiap nukleotida terdiri dari tiga
gugus molekul, yaitu :
-

Gula 5 karbon (2-deoksiribosa)

Basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin (Adenin =


A) dan guanin (guanini

= G), serta golongan pirimidin, yaitu

sitosin (cytosine = C) dan timin (thymine = T)


- gugus fosfat
Berikut susunan struktur kimia komponen penyusun DNA :
Baik purin ataupun pirimidin yang berkaitan dengan deoksiribosa
membentuk suatu molekul yang dinamakan nukleosida atau
deoksiribonukleosida yang merupakan prekursor elementer untuk
sintesis DNA.Prekursor merupakan suatu unsur awal pembentukan
senyawa deoksiribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat.
DNA tersusun dari empat jenis monomer nukleotida.
Keempat basa nitrogen nukleotida di dalam DNA tidak berjumlah
sama rata.Akan tetapi, pada setiap molekul DNA, jumlah adenin (A)
selalu sama dengan jumlah timin (T).Demikian pula jumlah guanin
(G) dengan sitisin(C) selalu sama.Fenomena ini dinamakan ketentuan
Chargaff.Adenin (A) selalu berpasangan dengan timin (T) dan
membentuk dua ikatan hidrogen (A=T), sedagkan sitosin (C) selalu

Perbedaan DNA dan RNA 5

berpasangan dengan guanin (G) dan membentuk 3 ikatan hirogen (C =


G).
Stabilitas DNA heliks ganda ditentukan oleh susunan basa dan
ikatan hidrogen yang terbentuk sepanjang rantai tersebut.karean
perubahan jumlah hidrogen ini, tidak mengehrankan bahwa ikatan
C=G memerlukan tenaga yang lebih besar untuk memisahkannya.
DNA merupakan makromolekul yang struktur primernya adalah
polinukleotida rantai rangkap berpilin.Sturktur ini diibaratkan sebagai
sebuah tangga.Anak tangganya adalah susunan basa nitrogen, dengan
ikatan A-T dan G-C.Kedua tulang punggung tangganya adalah gula
ribosa.Antara mononukleotida satu dengan yang lainnya berhubungan
secara kimia melalui ikatan fosfodiester. DNA heliks ganda yang
panjangnya juga memiliki suatu polaritas.Polaritas heliks ganda
berlawanan orientasi satu sama lain.Kedua rantai polinukleotida DNA
yang membentuk heliks ganda berjajar secara antipararel.
Struktur DNA yang dikemukakan oleh James Watson dan Fransis
Crick tahun 1953 terkenal dengan nama double helix (tangga tali
berpilin ganda).Tangga berpilin ini tersusun dari gula dan fosfat
sebagai induk/ ibu tangga, dan basa nitrogen dengan pasangannya
sebagai anak tangga. Sebagian besar molekul DNA berukuran sangat
panjang, dengan ribuan bahkan jutaan pasangan basa yang
menghubungkan kedua rantai. Satu heliks ganda DNA yang panjang
mengandung banyak gen, yang masing masing merupakan segmen
tertentu pada molekul tersebut. Setiap jenis basa terentu dalam heliks
ganda hanya dapat membentuk pasangan dengan satu jenis basa
spesifik yang lain. Adenin (A) selalu berpasangan dengan dengan
timin (T),sedangkan guanine (G) berpasangan dengan sitosin (C). Ciri
DNA inilah yang memungkinkan penyalinan tepat gengen yang
berperan dalam pewarisan sifat.

Perbedaan DNA dan RNA 6

2.1.3. Karakteristik DNA


DNA memiliki struktur seperti rantai, dengan rantai helix ganda
(double helix) yang memilin yang dapat bereplikasi sendiri. Selain itu,
terdapat karakteristik DNA yang lain diantaranya :
1. Besar ukuran pada sel haploid mencapai 3x 109 pasangan basa
2. Satu kromosom panjangnya 7 cm
3. Rantainya dapat terpisah (denaturasi karena alkali dan suhu panas)
Denaturasi dapat terjadi saat DNA berada dalam kondisi panas
mendekati 1000 celcius maka akan terpisah, terlebih DNA dengan
pasangan basa A-T yang hanya memilki dua ikatan hidrogen,
karena pasangan basa G-C memliki 3 pasangan hydrogen akan
lebih tahan terhadap panas. Dan dapat mengalami Renaturasi saat
kembali dalam kondisi semua (suhu turun), dengan RNA yang utuh
bertemu kembali dengna pasangannya yang sesuai.
4. Berfungsi sebagai materi genetik (pembawa sifat)
DNA sebagai materi genetik, berfungsi dalam pengekspresian
gen, DNA mengatur segala aktivitas sel,dan mampu membentuk
cetakan-cetakan protein yang dibutuhkan oleh sel.
5. Bereplikasi/ menggandakan diri menjadi dua dengan komposisi
yang sama berfungsi dalam sintesis protein.
2.1.4. Replikasi DNA
Replikasi merupakan proses pelipatgandaan DNA. Proses replikasi
ini diperlukan ketika sel akan membelah diri. Pada setiap sel, kecuali
sel gamet, pembelahan diri harus disertai dengan replikasi DNA
supaya semua sel turunan memiliki informasi genetik yang sama. Pada
dasarnya, proses replikasi memanfaatkan fakta bahwa DNA terdiri
dari dua rantai dan rantai yang satu merupakan konjugat dari rantai
pasangannya. Dengan kata lain, dengan mengetahui susunan satu
rantai, maka susunan rantai pasangan dapat dengan mudah dibentuk.
Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan bagaimana proses
replikasi DNA ini terjadi. Salah satu teori yang paling populer
menyatakan bahwa pada masing-masing DNA baru yang diperoleh

Perbedaan DNA dan RNA 7

pada akhir proses replikasi; satu rantai tunggal merupakan rantai DNA
dari rantai DNA sebelumnya, sedangkan rantai pasangannya
merupakan rantai yang baru disintesis. Rantai tunggal yang diperoleh
dari DNA sebelumnya tersebut bertindak sebagai cetakan untuk
membuat rantai pasangannya.
Proses replikasi memerlukan protein atau enzim pembantu, salah
satu yang terpenting dikenal dengan nama DNA Polimerase, yang
merupakan enzim pembantu pembentukan rantai DNA baru yang
merupakan suatu polimer. Proses replikasi diawali dengan pembukaan
untaian ganda DNA pada titik-titik tertentu disepanjang rantai DNA.
Proses pembukaan rantai DNA ini dibantu oleh enzim helikase
yang dapat mengenali titik-titik tersebut, dan enzim girase yang
mampu membuka pilinan rantai DNA. Setelah cukup ruang terbentuk
akibat pembukaan untaian ganda ini, DNA polimerase masuk dan
mengikat diri pada kedua rantai DNA yang sudah terbuka secara lokal
tersebut. Proses pembukaan rantai ganda tersebut berlangsung disertai
dengan pergeseran DNA polimerase mengikuti arah membukanya
rantai ganda. Monomer DNA ditambahkan di kedua sisi rantai yang
membuka setiap kali DNA polimerase bergeser. Hal ini berlanjut
sampai seluruh rantai telah benar-benar terpisah.
Proses replikasi DNA ini merupakan proses yang rumit namun
teliti. Proses sintesis rantai DNA baru memiliki suatu mekanisme yang
mencegah terjadinya kesalahan pemasukan monomer yang dapat
berakibat fatal. Karena mekanisme inilah kemungkinan terjadinya
kesalahan sintesis amatlah kecil.
Cara duplikasi / replikasi DNA ada 3 teori, yaitu:
- Replikasi Semikonservatif
Masing-masing

pita

DNA

bertindak

sebagai

template,

sehingga terbentuk pita tunggal baru yang komplementer/saling


melengkapi dengan pita tunggal DNA lama, yang pada akhirnya
menjadi dua DNA baru yang identik dengan DNA lama.
- Replikasi Konservatif

Perbedaan DNA dan RNA 8

Satu molekul DNA langsung membentuk molekul DNA baru

tanpa pemisahan pita-pita.


- Replikasi Dispersif
Pita DNA lama terputus-putus dan membentuk pita DNA baru,
selanjutnya potongan-potongan pita DNA lama bergabung dengan
potongan-potongan pita DNA baru yang disintesisnya.
Proses diatas melibatkan berbagai macam enzim antara lain:
Enzim helikase berfungsi membuka pita double helixs DNA
Enzim nuklease berfungsi menghidrolisis rantai polinukletida
menjadi rantai mononukleotida
Enzim

polimerase

yang

memacu

terbentuknya

rantai

mononukleotida baru sebagai pasangan mononukleotida lama.


Enzim

ligase

yang

berfungsi

mengikat

semua

rantai

mononukleotida menjadi rantai polinukleotida double helix.


Tahapan Replikasi secara berurutan antara lain:
1. Tahapan Inisiasi
Pembukaan Rantai Double Helix dengan bantuan DNA
Helikase. Helikase mengubah ATP menjadi ADP sebagai energy
untuk membuka dan memperpanjang cabang rantai DNA yang
terpisah. DNA helikase, merupakan protein yang membantu tahap
replikasi DNA, terdiri dari :

Helikase II / III, yang melekatkan cetakan yang rantai


tertinggal (3-5) menjadi arah (5-3).

Rep protein, yang mengikat rantai pertama yang sedang


disintesis dan diubah arahnya manjadi 3-5.

2. DNA mulai direplikasi oleh DNA Polimerase III


Di

bantu

dengan

topoisomerase

(DNA

girase)

yang

mengurangi tegangan untai DNA, setelah itu untaian DNA tunggal


dilekati oleh protein-protein pengikat untaian tunggal untuk
mencegah terbentuknya heliks ganda kembali
3. Rantai DNA diperpanjang hingga membentuk untaian tunggal
DNA baru

Perbedaan DNA dan RNA 9

Leading strand: untaian baru dengan arah yang benar dari 53

Lagging strand: untaian baru yang arahnya dari 3-5 sehingga


mengalami retakan-retakan pada untaiannya

4. RNA primer memiliki enzim primase untuk melekatkan RNA


primer, enzim primase mampu membentuk fragmen-fragmen
Okazaki. RNA primers memulai mensintesis DNA hanya sekali
pada leading strand, sedangkan pada lagging strand dimulai pada
setiap fragmen okazaki.
5. Enzim primase dapat bergabung dengan polipeptida lainnya dan
pada saat itu primosome aktif, primosome mengubah arah sintesa
dari 3-5 menjadi 5-3, primosome hanya akan muncul pada saat
RNA primer lepas.
6. RNA primers lepas kemudian, kemudian diambil alih oleh DNA
polymerase I untuk disintesis hingga mendekati bagian-bagian
fragmen okazaki yang mendahuluinya, kemudian diubah arah
sintesa menjadi 5-3
7. Fragmen-fragmen okazaki yang berdekatan digabungkan oleh
DNA ligase
Ada tiga hipotesis tentang replikasi DNA yang menjelaskan
bagaimana pita double helix DNA membuat salinannya pada proses
replikasi DNA, yaitu sebagai berikut
1. Hipotesis konservatif, pita double helix DNA membentuk pita baru
dalam keadaan utuh.
2. Hipotesis semi konservatif, pita double helix DNA
kemudian

masing-masing

membentuk

pita

baru

terbuka
sebagai

pelengkapnya.
3. Hipotesis dispersal, campuran antara potongan pita double helix
DNA yang lama dengan yang baru dibentuk
Mekanisme dasar replikasi, adalah sebagai berikut :
1. Denaturasi (pemisahan) untaian DNA induk.
2. Peng-"awal"-an( initiation, inisiasi) sintesis DNA.

Perbedaan DNA dan RNA 10

3. Pemanjangan untaian DNA.


4. Ligasi fragmen-fragmen DNA, dan
5. Peng-"akhir"-an (termination, terminasi) sintesis DNA.
Sintesis untaian DNA yang baru akan dimulai segera setelah kedua
untaian DNA induk terpisah membentuk garpu replikasi Pemisahan
kedua untaian DNA induk dilakukan oleh enzim DNA helikase. 3'OH. OlehSintesis DNA berlangsung dengan orientasi 5' P karena
ada dua untaian DNA cetakan yang orientasinya berlawanan, maka
sintesis kedua untaian DNA baru juga berlangsung dengan arah
geometris yang berlawanan

3'.namun semuanya tetap dengan

orientasi 5'
Sintesis untaian DNA baru yang searah dengan pembukaan garpu
replikasi dapat berlangsung tanpa terputus (sintesis secara kontinu).
Untaian DNA yang disintesis secara kontinu semacam ini disebut
sebagai untaian DNA awal (leading strand). Sintesis untaian DNA
baru yang searah dengan pembukaan garpu replikasi dapat
berlangsung tanpa terputus (sintesis secara kontinu). Untaian DNA
yang disintesis secara kontinu semacam ini disebut sebagai untaian
DNA awal (leading strand).
Pada untaian DNA awal, polimerisasi DNA berlangsung secara
kontinu sehingga molekul DNA baru yang disintesis merupakan satu
unit. Pada untaian DNA awal, polimerisasi DNA berlangsung secara
kontinu sehingga molekul DNA baru yang disintesis merupakan satu
unit. Fragmen-fragmen DNA pendek yang disintesis tersebut disebut
fragmen Okazaki, karena fenomena sintesis DNA secara diskontinu
tersebut pertama kali iungkapkan oleh Reiji Okazaki pada tahun 1968.
2.1.5. DNA Repair
DNA Repair merupakan proses perbaikan DNA yang mengalami
kerusakan, diantaranya karena:
a. Modifikasi basa (perubahan kimia, kehilangan basa, ikatan kovalen
antar basa yang berdekatan).
b. Gagalnya transkripsi dan translasi DNA.

Perbedaan DNA dan RNA 11

c. Kerusakan DNA parah (DNA putus)


DNA repair dikelompokkan dalam 3 cara, yaitu :
1. Damage Revesal, langsung digantikan
Merupakan cara termudah karena tidak perlu dilakukan
pemotongan DNA, hanya perlu diganti saja.
2. Damage Removal, dihilangkan
Lebih rumit karena harus melakukan pemotongan untuk
mengganti, dan terbagi menjadi,

Base excision repair dengan hanya mengganti satu basa yang


rusak dan diganti dengan yang lain.

Mismatch repair dengan penggantian basa yang tidak sesuai


yang dilakukan dengan enzim.

Nucleotide excision repair dengan cara memotong salah satu


segmen DNA yang mengalami kerusakan.

3. Damage Tolerance, mentoleransi kesalahan, terbagi menjadi,

Homolongous

recombination (HR), menggunakan sister

kromatid untuk memperbaiki kerusakan (tanpa delesi).

Non homologous end joining (NHEJ), bila putusnya tidak sama


makan akan diratakan dulu dengan eksonukleuse, kemudian
ada enzim tertentu yang bekerja dan akan menggabungkan
(dengan delesi).

2.1.6. Fungsi DNA


Fungsi atau peranan DNA ini sebenarnya tidak sekadar sebagai
pembaw amateri genetik, melainkan juga menjalankan fungsi yang
sangat kompleks pula,antara lain:
1. Sebagai pembawa materi genetika dari generasi ke generasi
berikutnya.
2. Mengontrol aktivitas hidup secara langsung maupun tidak
langsung.
3. Melakukan sintesis protein.
4. Sebagai autokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk menggandakan
diri (replikasi).

Perbedaan DNA dan RNA 12

5. Sebagai heterokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk dapat


mensintesis senyawa lain.
2.1.7. Letak DNA
Ditinjau dari tempatnya, DNA terdapat dalam :

1. Inti sel (nukleus)


2. Mitokondria
3. Plastida dan Sentriol
2.2. RNA (Ribonucleic Acid) atau Asam Ribonukleat
2.2.1. Definisi RNA
RNA (Ribonucleic Acid) atau Asam Ribonukleat merupakan
makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur
informasi genetik.RNA sebagai penyimpan informasi genetik
misalnya

pada

materi

genetik

virus,

terutama

golongan

retrovirus.RNA sebagai penyalur informasi genetik misalnya pada


proses translasi untuk sintesis protein.RNA juga dapat berfungsi
sebagai enzim ( ribozim ) yang dapat mengkalis formasi RNA-nya
sendiri atau molekul RNA lain.
2.2.2. Struktur RNA
RNA

merupakan

rantai

tungga

polinukleotida.Setiap

ribonukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu :


- Lima karbon
- Basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin (yang sama dengan
DNA) dan golongan pirimidin yang berbeda yaitu sitosin (C) dan
Urasil (U)
- Gugus fosfat
Purin dan pirimidin yang berkaitan dengan ribosa membentuk suatu
molekul yang dinamakan nukleosida atau ribonukleosida, yang
merupakan prekursor dasar untuk sintesis DNA.Ribonukleosida yang
berkaitan dengan gugus fosfat membentuk suatu nukleotida atau
ribonukleotida.RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen
DNA, sehingga RNA merupakan polimer yang jauh lebih pendek
dibandingkan DNA.

Perbedaan DNA dan RNA 13

2.2.3. Tipe RNA


RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA (messenger RNA) atau
RNAd (RNA duta), tRNA (transfer RNA) atau RNAt ( RNA transfer),
dan rRNA ( ribosomal RNA ) atau RNAr (RNA ribosomal).
1. RNAd
RNAd merupakan RNA yang urutan basanya komplementer
dengan salah satu urutan basa rantai DNA.RNAd membawa pesan
atau kode genetik (kodon) dari kromosom (di dalam inti sel) ke
ribosom (di sitoplasma).Kode genetik RNAd tersebut kemudian
menjadi cetakan utnuk menetukan spesifitas urutan asam amino
pada rantai polipeptida.RNAd berupa rantai tunggal yang relatif
panjang.
2. RNAr
RNAr merupakan komponen struktural yang utama di dalam
ribosom.Setiap subunit ribosom terdiri dari 30 46% molekul
RNAr dan 70 80% protein.
3. RNAt
RNAt merupakan RNA yang membawa asam amino satu per
satu ke ribosom.Pada salah satu ujung RNAt terdapat tiga
rangkaian baa pendek (disebut antikodon). Suatu asam amino akan
melekat pada ujung RNAt yang berseberangan dengan ujung
antikodon.Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya RNAt, yaitu
membawa asam amino spesifik yang nantinya berguna dalam
sintesis protein yaitu pengurutan asam amino sesuai urutan
kodonnya pada RNAd.
2.2.4. Fungsi RNA
Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan
bahan genetik. Ia berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik,
sebagaimana DNA pada organisme hidup lain. Ketika virus ini
menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya masuk ke sitoplasma sel
korban, yang kemudian ditranslasi oleh sel inang untuk menghasilkan
virus-virus baru.

Perbedaan DNA dan RNA 14

Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya


sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi
genetik karena ini berlaku untuk semua organisme hidup. Dalam peran
ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA
dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk
triplet, tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon. Setiap
kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti),
monomer yang menyusun protein. Lihat ekspresi genetik untuk
keterangan lebih lanjut.
Penelitian mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti yang
mendukung atas teori dunia RNA, yang menyatakan bahwa pada
awal proses evolusi, RNA merupakan bahan genetik universal
sebelum organisme hidup memakai DNA.
Fungsi RNA tergantung dari macamnya, yaitu:
1.

RNA d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya


dinamakan transkripsi, berlangsung didalam inti sel.

2.

RNA t, mengikat asam amino yang ada di sitoplasma.

3.

RNA t, mensintesa protein dengan menggunakan bahan asam


amino, proses ini berlangsung di ribosom dan hasil akhir berupa
polipeptida.

2.2.5. Letak RNA


Ditinjau dari jenisnya, RNA terdapat dalam :
1. RNA d (RNA duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh
salah satu pita DNA yang berlangsung didalam nukleus.
2. RNA p(RNA pemindah) atau RNAt (RNA transfer), terdapat di
sitoplasma.
3. RNAr (RNA ribosom), terdapat didalam ribosom.

2.3. Kode Genetik

Perbedaan DNA dan RNA 15

1. Kode genetik adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau
RNA untuk menentukan urutan asam amino pada saat proses sintesis
protein.
2. Informasi pada kode genetik ditentukan oleh basa nitrogen pada rantai
DNA yang akan menentukan susunan asam amino.
3. Mudahnya dari susunan kode kode genetik itu ternyata bisa digunakan
sebagai bahasa sandi antar DNA dan RNA untuk mengumpulkan asam
amino yang merupakan kumpulan 3 basa nitrogen yang akhirnya bisa
menjadi protein (poly peptida).
Ada beberapa aspek yang perlu diketahui mengenai kode genetik, yaitu:
Kode genetik bersifat tidak saling tumpang-tindih (non-overlappind
kecuali pada kasus tertentu, misalnya pada bakteriofag.
Tidak ada sela (gap) di antara kodon satu dengan kodon yang lain.
Tidak ada koma di antara kodon.
Kodon bersifat degenerotea, buktinya ada beberapa asam amino yang
mempunyai lebih dari satu kodon.
Secara umum, kodon bersifat hampir universal karena pada beberapa
organel jasad tinggi ada beberapa kodon yang berbeda dari kodon yang
digunakan pada sitoplasma.
Dalam proses translasi, setiap kodon berpasangan dengan antikodon yang
sesuai yang terdapat pada molekul tRNA.
Sebagai contoh, kodon metionin (AUG) mempunyai komplemennya dalam
bentuk antikodon UAC yang terdapat pada tRNAMet.
Pada waktu tRNA yang membawa asam amino diikat ke dalam sisi A pada
ribosom, maka bagian antikodonnya berpasangan dengan kodon yang
sesuai yang ada pada sisi A tersebut.
Oleh karena itu, suatu kodon akan menentukan asam amino yang
disambungkan ke dalam polipeptida yang sedang disintesis di dalam
ribosom
2.4. Perbedaan DNA dan RNA
Meskipun banyak memiliki persamaan dengan DNA, RNA memiliki
perbedaan dengan DNA, antara lain yaitu (Poedjiati, 1994):

Perbedaan DNA dan RNA 16

1. Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA


adalah dioksiribosa.
2. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda, bentuk molekul RNA berupa
rantai tunggal yang terlipat, sehingga menyerupai rantai ganda.
3. RNA mengandung basa adenin, guanin dan sitosin seperti DNA tetapi
tidak mengandung timin, sebagai gantinya RNA mengandung urasil.
4. Jumlah guanin dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan sitosin,
demikian pula jumlah adenin, tidak perlu sama dengan urasil.
Selain itu perbedaan RNA dengan DNA yang lain adalah dalam hal
(Suryo, 1992):
1. Ukuran dan bentuk
Pada umumnya molekul RNA lebih pendek dari molekul DNA. DNA
berbentuk double helix, sedangkan RNA berbentuk pita tunggal. Meskipun
demikian pada beberapa virus tanaman, RNA merupakan pita double
namun tidak terpilih sebagai spiral.
2. Susunan Kimia
Pada DNA tersusun dari nukleotida-nukleotida. Satu nukleotida terdiri
dari nukleosida dan fosfat, sedangkan satu nukleosida terdiri dari satu gula
pentosa dan satu basa nitrogen berupa pirin atau pirimidin. Susunan kimia
DNA terdiri dari 3 macam molekul, yaitu :
1. Gula deoksiribosa
2. Fosfat
3. Basa Nitrogen, yang dapat dibedakan menjadi dua tipe dasar.
a. Pirimidin. Basa ini dibedakan lagi atas sitosin (S) dan timin (T).
b. Purin. Basa ini dibedakan lagi atas adenin (A) dan guanin (G).
Sedangkan pada RNAterdiri dari rantai tunggal polinukleotida. Setiap
nukleotida RNA terdiri dari tiga komponen meliputi:
1.

Gula ribosa

2.

Fosfat

3.

Basa Nitrogen, yang dapat dibedakan menjadi dua tipe dasar.


a. Pirimidin. Basa ini dibedakan lagi atas sitosin (S) dan urasil (U).
b. Purin. Basa ini dibedakan lagi atas adenin (A) dan guanin (G).

Perbedaan DNA dan RNA 17

3. Lokasi
Semua makhluk hidup kecuali beberapa virus memiliki DNA. Di
dalam sel, bagian terbesar dari DNA terdapat di dalm nukleus, terutama
dalam kromosom. Molekul DNA juga terdapat dalam mitokondria,
plastida, dan sentriol. Sangkan RNA tergantung dari macamnya, yaitu:
a. RNA d(RNA duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh salah
satu pita DNA yang berlangsung didalam nukleus
b. RNA p(RNA pemindah) atau RNA t(RNA transfer), terdapat di
sitoplasma.
c. RNA r(RNA ribosom), terdapat di dalam ribosom
4. Fungsinya
DNA memiliki berbagai macam fungsi antaralain:
Sebagai pembawa informasi genetik dari satu generasi ke generasi lain.
1.

Sebagai perancang utama dalam proses sintesis protein.

2.

Mengontrol aktivitas hidup baik secara langsung maupun tidak


langsung.

3.

Membentuk RNA

Sedangkan fungsi RNA tergantung dari macamnya, yaitu:


a. RNA d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan
transkripsi, berlangsung didalam inti sel
b. RNA t, mengikat asam amino yang ada di sitoplasma
c. RNA t, mensintesa protein dengan menggunakan bahan asam amino,
proses ini berlangsung di ribosom dan hasil akhir berupa polipeptida.
5. Jenisnya
DNA memiliki beberapa jenis antara lain:
1. B-DNA
B-DNA merupakan DNA yang direplikasi dan digunakan dalam
proses transkripsi dan translasi RNA.
2. Z-DNA
Z-DNA merupakan DNA yang berperan dalam transkripsi RNA,
yang merupakan proses sintesis protein untuk menciptakan mRNA
dari untai DNA.

Perbedaan DNA dan RNA 18

3. A-DNA
A-DNA memiliki struktur yang lebih kompak, A-DNA mempunyai
kemiripan dengan B-DNA.
4. cDNA
cDNA (DNA komplementer atau klon) merupakan jenis DNA
yang digunakan untuk menggambarkan pustaka informasi genetik.
Sedangkan pada RNA ada beberapa jenis, yaitu:
1. RNA-d
RNA-d merupakan RNA terbesar atau terpanjang yang disintesis
dalam nukleus. RNA-d terdiri dari pita polinukleotida tunggal yang
mengandung banyak kodon. Fungsinya membawa perintah dari DNA
ke ribosom tentang jenis protein yang harus disintesa.
2. RNA-t
RNA-t merupakan RNA yang rantainya terpendek. RNA-t berupa
pita tunggal yang berbentuk seperti daun semanggi. Fungsinya
menerjemahkan kodon pada RNA-d ke dalam asam amino > mencari
asam amino sesuai hasil terjemahan di sitoplasma > mengikat dan
mengangkut hasil terjemahan menuju ribosom.
3. RNA-r
RNA-r merupakan komponen penyusun ribosom yang jumlahnya
paling banyak. RNA-r banyak diperlukan dalam sintesa protein.
Molekulnya berupa pita tunggal yang bersifat fleksibel. Fungsinya
sebagai mesin perakit asam-asam amino menjadi polipeptida.
2.5. Cara Menentukan DNA dan RNA
Ada beberapa cara untuk menentukan DNA dan RNA, yaitu: (Sofia, 1990)
1. Jaringan Hewan dan Alkali Hangat
RNA akan terpecah menjadi komponen-komponen nukleotida yang
larut dalam asam, dan DNA sulit dipecah atau dirusak oleh alkali.
2. Metode Schnider
Jaringan dan asam trikloro asetat panas dan diperkirakan DNA dapat
diuji oleh reaksi kalorimetri dengan fenilalanin, yang mana akan bereaksi
dengan purin dioksiribosa dan tidak bereaksi dengan purin ribosa.
3. Metode Feligen

Perbedaan DNA dan RNA 19

Fuchsin sulfurous acid akan berwarna merah dengan DNA, dan tidak
dengan RNA. Reaksi ini diterapkan untuk mempelajari distribusi RNA dan
DNA didalam bagian-bagian sel.
4. Secara Spektroskopi
Pengaukuran absorbsi cahaya oleh RNA dan DNA pada 260 nm
dimana spektra cincin purin dan pirimidin asam nukleat menunjukkan
maksimal.
Tiga bentuk utama RNA yang terdapat didalam sel mempunyai berat
molekul dan komposisi yang berlainan, tetapi khas untuk tiap macam bentuk
RNA. Semua RNA terdiri dari rantai tunggal poliribonukleotida. Pada sel
bakteri, hampir semua RNA ada di dalam sitoplasma. Disel hati kira-kira 11%
terdapat dalam nukleus(terutama mRNA), sekitar 15% dalam mitokondria,
lebih dari 50% dalam ribosom, dan kira-kira 24% dalam strosol.

Perbedaan DNA dan RNA 20

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN)
merupakan tempat penyimpanan informasi genetik
Asam

nukleat

adalah

polinukleotida

yang

terdiri

dari

unit-unit

mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam


nukleat itu disebut dioksiribonukleat(DNA) dan jika terdiri dari unit-unit
mononukleotida disebut asam ribonukleat(RNA). Bentuk penuh DNA adalah
asam deoksiribonukleat, dan dianggap sebagai blok bangunan dari segala
bentuk kehidupan. Semua organisme hidup memiliki DNA dan RNA
Pada umumnya molekul RNA lebih pendek dari molekul DNA. DNA
berbentuk double helix, sedangkan RNA berbentuk pita tunggal. DNA
berfungsi memberikan informasi atau keterangan genetik, sedangkan fungsi
RNA tergantung dari :
- RNA d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan
transkripsi, berlangsung didalam inti sel.
- RNA t, mengikat asam amino yang ada di sitoplasma.
- RNA t, mensintesa protein dengan menggunakan bahan asam amino,
proses ini berlangsung di ribosom dan hasil akhir berupa polipeptida.
3.2. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui
lebih banyak lagi tentang DNA dan RNA serta Perbedaannya guna
menambah wawasan untuk pembelajaran.

Perbedaan DNA dan RNA 21

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga


Fessenden. 1990. Kimia Organik Jilid 2 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga
Suryo. 1992. Genetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Mubarika, Sofia. 1990. Rekayasa Genetika. Yogyakarta: Pusat Antar Antar
Univertsitas-Bioteknologi UGM
Anonim.http://w-afif-mufida-fk12.web.unair.ac.id/artikel_detail-688471%20BioMed-DNA%20&%20RNA.html. Diakses pada tanggal 8 November 2015.
Anonim. http://science.howstuffworks.com. Diakses pada tanggal 8 November

Perbedaan DNA dan RNA 22

Anda mungkin juga menyukai