Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

“PEMERIKSAAN BAHAN NABATI SECARA MIKROSKOPI”

Disusun Oleh:

Nama Praktikan :Citra Nur Rinatri

Nim : 1904045

KELAS/ GELOMBANG : B/ 1

HARI TANGGAL PRAKTIKUM : 16 Desember 2020

Dosen Pembimbing : Muchson Arrosyid, S.Si., M. Pharm Sci

ACC Dosen/ Asisten

Laporan Resmi

LABORATORIUM FARMASI

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

TAHUN AJARAN 2019/2020


PRAKTIKUM 1

PEMERIKSAAN BAHAN NABATI SECARA MIKROSKOPI

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah melaakukan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi

simplisia dengan menggunakan mikroskop serta dapat menyebutkan ciri khas simplia

yang di periksa.

B. PENDAHULUAN

Metode mikroskipi merupakan salah satu cara untuk mengidentifikasi simplisia

baik dalam keadaan tunggal maupun campuran, baik berbentuk bahan utuh, rajangan

maupun serbuk. Dalam praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat atau mampu

memahami isi dan maksud deskripsi simplisia dalam buku resmi Materia Medika

Indonesia dan buku lain yang terkait

Metode mikroskopi dapat di pergunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pemalsuan satu simpleks, tetapi terbatas pada segi kualitatif.

Mikroskop adalah Kata mikroskop berasal dari bahasa Yunani yaitu micron yang

artinya kecil, scropos yang artinya melihat. Jadi mikroskop adalah alat untuk melihat

obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang


Fungsi bagian mikroskop:

1. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan objek, gambar

yang ditangkap oleh lensa objektif.

2. Tabung mikroskop berfungsi untuk mengatur fokus. 

3. Revolver berfungsi untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan 

4. Pengunci tabung tubus dengan mikroskop 

5. Lensa objektif berfungsi untuk memnentukan bayangan objektif serta

memperbesar benda. 

6. Penjepit preparat atau pemegang sediaan berfungsi untuk menjepit

preparat yang akan diamati agar tidak bergeser. 

7. Meja preparat (benda) berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan

diamati. 

8. Kondensor berfungsi untuk memfokuskan/mengumpulkan cahaya ke

benda yang sedang diamati. 

9. Pemutar kondensor berfungsi mengatur kondensor naik atau turun. 


10. Diafragma berfungsi untuk mengatur cahaya yang akan masuk ke

mikroskop. 

Amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud

bubuk putih, tawar dan tidak berbau.

C. ALAT DAN BAHAN

ALAT:

1. Mikroskop

2. Gelas obyek

3. Gelas penutup

4. Pipet tetes

5. Beker glass

6. Tabung reaksi

7. Penjepit

8. Lampu spiritus

9. Kertas dan pensil

Bahan:

1. Amilum oryzae

2. Amilum maydis

3. Amilum manihot

4. Daun teh (Theae folium)

5. Daun tempuyung (sonchi folium)

6. Kulit kina (chinchonae cortex)


7. Rimpang jahe (zingiberis rhizoma)

8. Rimpang temulawak (curcumae rhizoma)

9. Bunga cengkeh (caryophylli flos)

10. Kayu manis (cinnamomi cortex)

11. Aquadest

12. Larutan iodium

13. Larutan kloralhidrat

D. PERCOBAAN

1. AMILUM (PATI)

a. Pembuatan sediaan : dilihat dalam air dengan perbesaran lemah (12,5 X 10) dan

perbesaran kuat (12,5 X 40)

b. Organoleptis :

- Warna : Putih

- Rasa : tidak berasa

- Bau : tak berbau

c. Reaksi warna : dengan larutan iodium berwarna biru sampai ungu

A. Amylum oryzae (Pati beras)

 Tanaman asal : Oryza sativa L

 Suku/Familia : Graminae/ Poaceae)

 Bentuk : Poligonal, 4,6µm

 Hilus : kadang-kadang ada, letak sentris


 Susunan : Menggerombol atau tunggal (poliadelphis atau

monoadelphus), lamela tidak ada.

B. Amylum Tritici ( Pati Gandum)

 Tanaman asal : Triticum vulgare L

 Suku/Familia : Graminae/ Poaceae o Bentuk : Bulat atau seperti lensa cembung,

ukuran beragam, yang kecil 2-9 µm, yang besar 20-35 µm

 Hilus : ada, letaknya sentris, bentuk titik atau garis o Susunan : Tunggal, ciri khas

adalah butiran besar dikelilingi butiran kecil, lamela tak jelas.

C. Amylum Solani (Pati Kentang)

 Tanaman asal : Solanum tuberosum L.

 Suku/Familia : Solanaceae

 Bentuk : seperti elips (ellipsoidus)

 Hilus : eksentris pada ujung yang menyempit, berupa titik.

 Susunan : Tunggal atau menggerombol sampai tiga (triadelphis), lamela

terlihat jelas

D. Amylum Manihot (Pati Ketela)

 Tanaman asal : Manihot utilissima Pohl.

 Pemerian : serbuk halus, kadang-kadang berupa gumpalan kecil, warna

putih, tidak berbau dan tidak berasa


 Mikroskopik : btir tunggal, agak bulat atau bersegi banyak, butir kecil, hilus

ditengah berupa titik, garis lurus atau bercabgang 3, lamela tidak jelas, konsentris,

butir majemuk sedikit, terdiri atas 2 atau 3 buutir tunggal tidak sama bentuknya.

E. Amylum Maranthae (Pati Garut)

 Tanaman asal : Maranta arundinacea

 Pemerian : Terna menahun, tegak, dengan batang-batang yang bercabang

menggarpu, tinggi 40–100 cm. Rimpangnya lunak dan membengkak, berdaging,

keputih-putihan atau kemerahan, dengan sisik daun putih

kemerahan. Daun bertangkai panjang, berpelepah pada pangkalnya dan menebal,

dengan helaian bentuk lonjong atau bundar telur-melonjong berujung

runcing. Bunga majemuk dalam malai terminal (di ujung batang), zigomorfik,

berwarna putih. Buah melonjong, merah tua, gundul sampai berambut.

 Mikroskopik : Bentuk granula pati garut adalah bulat dan permukaan yang halus,

sedangkan bentuk granula pati garut termodifikasi adalah tidak beraturan dan

permukaan yang kasar. Granula pati garut memiliki ukuran 9,35-35,6 μm.

2. FOLIUM (DAUN)

A. Daun Folium (daun kecubung)

 Tanaman asal : Datura metel L. (Solanaceae)


 Pemerian : serbuk berwarna hijau tua abu-abu, berbau tidak enak dan khas

(memabukkan), rasa pahit tidak enak.

 Mikroskopik : jaringan mesofil dengan bekas pengangkut oksalat bentuk roset

atau bintang terdapat dalam satu set parenkim bunga karang, kecuali set yang

berbatasan dengan urat daun (tulang daun), rambut kelenjar clan rambut penutup

bersel banyak (multiseluler) jumlahnya tidak banyak. Stomata dikelilingi oleh 3

atau 4 set tetanggayang satu lebih kecil dengan yang lainnya (stomata tipe

anisositik)

B. Digitalis Folium (daun digitalis)

 Tanaman asal : Digitalis purpurea L. (Scrophulariaccae)

 Pemerian : serbuk berwarna hijau abu-abu berbau lemah rasa pahit apabila basa

baunya seperti teh

 Mikroskopik : sebagian besar terdiri dari mesofil, epidemia dengan stomata tipa

anomsitik atau tipe Ranunculaccae; epidermis bawah berdinding sangat

berombak, rambut penutup multiseluler berkutikula berbintik-bintik, sering

dengan sel yang menyempit (kolaps). Kadang kadang ada yang berbentuk

seperto ujung sumbu lilin, rambut kelenjar dengan satu atau dua sel kepala;

terdapat pori air pada tepi gigi daun, pada umumnya satu pori untuk tiap gigi

daun, jarang dua pori.

C. Nerri Folium (daun oleander)

 Tanaman asal : Nerium Olearuter L. (Apoeynaccae)

 Pemerian : serbuk berwarna hijau kecoklatan, tak berbau, berasa pahit


 Mikroskopik : kutikula terlepas dari epidermis berbentuk lurus atau setengah

lingkaran, Kristal Ca oksalat berbentuk roset atau prisma, berkas pengangkut

berbentuk tangga atau noktah, stoma tipe kriptofor (tenggelam atau tersembunyi)

dengan banyak rambut penutup bersel tunggal (uniseluler) berbentuk kerucut.

D. Thea Folium (daun teh)

 Tanaman asal : Thea sinensis L. (Theacease)

 Pemerian : serbuk hijau samapi hijau kehitaman, bau agak aromatis, rasa

pahit dan kelat

 Mikroskopik : epidermis atas dan epidermis bawah dengan stomata tipe

anomositik, Kristal Ca oksalat berbentuk roset, sel batu bentuk khas

(bercabang)

E. Sonchi Folium (daun tempuyung)

 Tanaman asal : Sonchus arvensis L. (Asteraceae)

 Pemerian : serbuk hijau kelabu, berbau rumput, rasa agaj kelat

 Mikroskopik : epidermis atas dengan dinding agar bergelombang

(uniseluler), epidermis bawah berdinding lebih bergelombang, rambut

kelenjar pendek (uniseluler), stomata tipe anisosistik, ada epidermis

berwarna ungu dan kadang-kadang ditemukan tepi daun sangat runcing

F. Elephantopi Folium (daun tapak hitam)

 Tanaman asal : Elepharrtopus scaher L. (Asteraceae)

 Pemerian : serbuk hijau tua tidak berbau, terasa tawar lama-lama pahit
 Mikroskopik : rambut penutup berdindinng tebal besar, banyak, kadang-

kadang terdapat gelembung udara di dalamnya, epidermis atas dan bawah

dengan stomata tipe anisositik, Kristal Ca oksalat bentuk roset atau prisma,

pembuluh kayu dengan penebalan tangga atau spiral serta serabht

sklerenkim.

G. Melaleuce Folium (daun kayu putih)

 Tanaman asal : Melaleuca faucadendicn L. (Myttaceae)

 Pemerian : serbuk hijau sampai kelabu, bau khas aromatic, rasa pahit

 Mikroskopik : epidermis atau dengan kutikula tebal, epidermis bawah

dengan stomata tipe anomositik.

H. Sennae Folium (daun sena)

 Tanaman asal : Cassia agutifolia Vahl. (Panilionaceae)

 Pemerian : serbuk hijau kekuningan, bau lemah, khas, rasa berlendir agak

pahit

 Mikroskopik : mesofil dengan Kristal Ca oksalat bentuk roset atau prisma,

stomata tipe parasitic atau tipe Rubiaceae, rambut penutup dengan kutikula

bergigi dan bengkok, epidermis disekeliling rambut penutup berbentuk

khas, serabut sklerenkim.

 Reaksi warna : serbuk dengan kertas saring ditetesi larutan KOH akan

berwarna merah (golongan antrakinon)

3. CORTEX (KULIT BATANG)

a. Cinnamomi Cortex (kulit manis)


 Tanaman asal : Cinnamomum zeylanicum Ness (Lauraceae)

 Pemerian : serbuk coklat sampai coklat tua, bau khas, hangat berlendir

 Mikroskopik : Amilum di, tri, tetradelphis sel batu berdinding tebal, ada sel batu dengan

penebalan huruf U, parenkim floem, parenkim korteks dengan sel-sel lender dan sel

minyak, Kristal Ca oksalat bentuk prisma atau rapida (berkas jarum)

b. Chinae Cortex (kulit kina)

 Tanaman asal : Cinchina succiruba Pavon et Klotzh; Chicona ledgeriaria (Rubiaceae)

 Pemerian : serbum coklat muda sampai coklat merah, hampir tak berbau, berasa sangag

pahit dan kelat

 Mikroskopik : jaringan gabus berwarna coklat atau coklat merah, parenkim korteks

dengan Kristal Ca oksalat berbentuk pasir, ciri khas berupa serabut sklerenkim bentuk

bulat panjang seperti gelendong, berwarna kuning, besar, dinding tebal, lumen sempit

dengan noktaj bentuk corong, noktah dan lemala jelas.

c. Rhamni Frangulae Cortex

 Tanaman asal : Rhamnus Frangula L. (Rhamnaceae)

 Pemerian : serbuk berwarna coklat sampai coklat hitam, berbau khas, rasa pahit, jika

dikunyah memberi warna kuning pada ludah

 Mikroskopik : jaringan gabus berwarna sindur sampai coklat merah, parenkim floem,

parenkim korteks, fragmen buluh lapis disertai dengan serabut Kristal, serabut kristal dan

serabut sklerenkim berwarna kekuningan dengan Kristal Ca oksalat berbentukroset atau

prismatic, sering lepas ada fragmwb lumut kerak (lichens) sel-selnya berjajar halus,
berwarna hijau kelabu dengan apotesia berwarna hitam butirbutir amilum bulat telur

(diperiksa dalam media air)

 Reaksi warna : serbuk pada kertas saring ditetesi dengan larutan KOH terjadi warna merah

(golongan senyawa antrakinon)

4. RADIX dan RHIZOMA (akar dan akar rimpang)

a. Ipecacuanhae Radix (akar ipekak)

 Tanaman asal : Psychotria ipecacurahna Strokes (Rubjaceae)

 Pemerian : serbuk berwarna coklat abu-abu, hampir tidak berbau, pahit dan

menyebabkan ingin muntah (nausea)

 Mikroskopik : jaringan gabus berwarna kecoklatan berdinding bentuk polygonal, trakea

dan trakeida bernoktah, parenkim berdinding tipis dengan butir-butir amiljm dan ada

Kristal Ca oksalat berbentuk rapida (berkas jarum), kristal lepas tersebar, bentuk jarum.

b. Rhei Radix (Kelembak)

 Tanaman asal : Rheum palmatum var, tangutikum dan rheum officinalle L. (Polygon

aceae)

 Pemerian : serbuk berwarna kuning kecoklatan berbau khas aromatic, berasa khas pait

dan kelat, bila dikunyah terasa ada pasirnya

 Mikroskopik : jaringan gabus berwarna coklat, parenkim floem cincin dan spiral; ciri

khas ada Kristal Ca oksalat lepas bentuk roset dan besar (100-200 um). Amilum

berbentuk bulat dan telur, mono di, triadelphis

 Reaksi warna : lakukan untuk senyawa golongan antrakinon.

c. Zingibe Rhizoma (rimpang jahe)


 Tanaman asal : Zingiber afficinale hoscoe (Zingibernceae)

 Pemerian : serbuk berwarna kuning kecoklatan, bau khas aromatic, berasa khas

aromatic dan pedas

 Mikroskopik : jaringan gabus, parenkim korteks dan sel secret berisi oleoresin

berwarna kuning sindur sampaikuning coklat, serbuk sklerenkim dengan salah satu

dindingnga borombak (ciri khas), trakea dengan penebalan tangga. Butir-butir amilum

bentuk khas, yaitu seruoa elips dengan tonjolan di salah sath ujungnya.

d. Curcuma anthorrhiza Rhizoma (rimpang temulawak)

 Tanaman asal : Curcuma zanthorhiza L. (Zingiberaceae)

 Pemerian : serbuk berwarna kuning tua, berbau khas aromatic, berasa khas agak pahit

 Mikroskopik : jaringan gabus, parenkim korteks dan sel secret berwarna kuning tua

sampai kuning coklat, serabut skleronkim dengan salah satu dinding berombak, trakea

penebalan tangga. Butiran amilum bentuk khas seperti jahe.

Seluruh sediaan berwarna kuning tua karena mengandung kurkumin.

5. SEMEN (BIJI)

a. Strychni Semen

 Tahanan asal : strychomos nur vomika l

 Pemerian : serbuk berwarna coklat muda hampir tidak berbau,rasa sangat

Pahit
 Mikrokopik : fragmen empedemis testa dengan rambut yang memiliki ujung

tumpuk rambut dengan penebalan dan patahan yang muda Dikenal basal rambut

membesar

 Reaksi warna : dingding sel endosperm dan rambut dengan pereasi Florogulsinol

HCI dan dipanaskan akan berwarna merah

b. Foenigraeci Semen (biji kalabet)

 Tanaman asal : piper ningrum L

 Pemerian : serbuk berwarna coklat muda, bau khas aromatic berasa khas

Aromatic yang pedas

 Mikrokopik : fragmen perispem bening berisi amilum dingding buah berwarna

coklat terdiri dari set batu bentuk persegi panjang Lumen sempit endocarp terdiri

dari set batu bentuk piala atau dengan penebalan set secret berwarna kuning

terletak perisrm amilum kecil kecil, kompak, berbentuk bulat

6. FRUKTUS (BUAH)

a. Piperis Albi Fructus (lada putifa)

 Tanaman asal : piper ningrum L

 Pemerian : serbuk berwarna coklat muda, bau khas aromatic berasa khas

Aromatic yang pedas

 Mikrokopik : fragmen perispem bening berisi amilum dingding buah berwarna

coklat terdiri dari set batu bentuk persegi panjang. Lumen sempit endocarp terdiri dari

set batu bentuk piala atau dengan penebalan set secret berwarna kuning terletak perisrm

Amilum kecil kecil, kompak, berbentuk bulat

b. Foenicuii Fructus (biji adas)


 Tanaman asal : Foeniculum vulgare mill (Apiacoan = Umbelliferae)

 Pemerian : Serbuka warna coklat kuning, berbau dan beraroma khas.

 Mikroskopik : Parenkim meskokarp dengan pembetukan jalan berwarna coklat

fragmen saluran minyak atau vitamin berwarna kuning kecoklatan, fragmen endocarp

dengan permukaan sel sel tersusun seperti parkit , fragmen endospermen tak

berwarna, polygonal tak teratur Berdingding tebal berisi aleurom dan Ca oksalat

berbentuk rost

7. FLOS (BUNGA)

A. Coryophylli Flos (cengkeh)

• Tanaman asal : Sysygium aromaticum (L) Meril et Perry atau Eugenia

caryophyllata thumb

• Pemerian : serbuk berwarna coklat kehitaman, bau dan rasa khas aromatic

• Mikroskopik : serbuk berwarna merah coklat sampai tidak berwarna, berbentuk

tethrahedral, fragmen set batu bentuk polygonal, berkas pengangkut dengan

trakea penebalan spiral aklerenkjm berdinding tebal, Kristal Ca oksalat bentuk

roset : kelenjar minyak tipe sizolisigen berbatasan dengan epidermis.


E. CARA KERJA
1. AMILUM (PATI)

Dilihat dalam air dengan perbesaran lemah (12,5 X 10) dan perbesaran kuat (12,5 X
40)
2. FOLIUM (DAUN)

Sedikit serbuk daun pada gelas obyek ditambah beberapa tetes larutan kloralhidrat
(50g kloralhidrat dalam 20ml air suling)
3. CORTEX (KULIT BATANG)
Dihangatkan diatas nyala api spiritus jangan sampai mendidih tutup dengan gelas penutup.
Sama dengan daun pada daun dan dilihat dalam media air untuk memeriksa bentuk bulir
amilum.
4. RADIX DAN RHIZOMA (AKAR DAN AKAR RIMPANG)
Kalau perlu ditambah larutan kloralhidrat.
Serupa dengan yang dikerjakan pada kulit kayu atau cortex.

5. SEMEN (BIJI)
Kalau kloralhidrat berlebih disaring dengan kertas saring.
Serupa dengan yang dikerjakan pada akar atau radix.

6. FRUCTUS (BUAH)
Setelah dingin dilihat dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah dan bila perlu dilihat
dengandengan
Serupa perbesaran kuat.
yang dikerjakan akar.

7. FLOS (BUNGA)
PRAKTIKUM PEMERIKSAAN BAHAN NABATI SECARA MIKROSKOPI

Nama bahan
Gambar mikroskopi bahan nabati Keterangan (ciri khas) bahan yang
No nabati (+nama Nama Ilmiah tanaman
(+keterangan gambar) diamati kandungan
latin)

Amylum Solani memiliki ciri-ciri


Pati kentang motif seperti kerang yang sangat
1 Solanum tuberosum
(amilum solani) cantik, dan paling beda bentuknya
dari Amylum yang lain.

Pati beras Amylum Orizae tidak memiliki ciri-


(Amilum Oryzae) ciri khusus, bentuk dari Amylum ini
2 Oryza sativa L. bisa lingkaran maupun segi tak
beraturan yang tersusun terisah
maupun berdekatan.
Amylum Tritici memiliki ciri-ciri
Amilum gandum
seperti seorang ibu yang
(amilum tritici)
menggendong anaknya dinama
3 Triticum Vulgare L. terdapat lingkaran yang besar dan
disekelilingnya ditempeli oleh
lingkaran yang lebih kecil drinya.

Amylum Manihot memiliki ciri-ciri


Amylum manihot
tanda lamda pada lingkaran Amylum
(tapiocca)
4 Manihot Utillisima tersebut bisa tepat di tengah-tengan
ataupun di pingirnya.

5 Amylum Mararrta Serbuk , warna putih, tidak berbau ,


Maranthae aurunchlinacea L. tidak berasa , sering bergumpal tidak
(Pati Garut) beraturan dengan panjang sampai 8
mm , jika ditekan agak gemerisik.
Ciri Daun Kecubung (Angel’s
Trumpet) berwarna hijau, berbentuk
bulat telur dan pada bagian
Datura Folium tepiannya berlekuk-lekuk tajam dan
6 Datura metel L.
(Daun Kesubung) letaknya berhadap-hadapan. Bagian
ujung daun meruncing dengan
pertulangan menyirip.

Daun memanjang berwarna hijau,


wol, berurat dan ditutupi dengan
rambut putih dibagian bawah.
Digitalis Folium Mereka juga memiliki rasa yang
7 Digitalis purpurea L.
(Daun digitalis) sangat pahit. Ada roset rapi sebelum
lonjakan naik, dan itu diatur rapi
disekitar batang berwarna ungu
Tanaman Nerium oleander
mempunyai daun yang tajam dan
keras. Daun pokok Nerium oleander
tersusun dalam pusaran dan
letaknya berpasang-pasangan. Daun
ini berwarna hijau gelap dengan
panjang sekitar 5 sampai 21 cm dan
Nerri Folium
8 Nerium olearuter L. lebar kira kira 1 sampai 3,5 cm.
(daun oleander)
Bentuk daun Nerium oleander ini
seperti garis dan garis tepi daun
bertepi rata. Nerium oleander ini
berdaun muda pada tangkai, dan
saat musim gugur tidak mengubah
warna daun

Mikroskopik: epidermis atas dan


epidermis bawah dengan stomata
Thea Folium tipe anomositik, Kristal Ca oksalat
9 Thea Sinensis L.
(daun teh) berbentuk roset, sel batu bentuk
khas (bercabang)

Daun tanaman tempuyung adalah


jenis daun tunggal, yang berbentuk
lonjong, serta meruncing dibagian
Sonchi Folium
ujungnya. Tetapi tepi daun
10 (daun Sonchis arvensis L.
berombak dan gigi yang tidak
tempuyung)
beraturan. Permukaan dari daun
sendiri cukup licin serta daun yang
memiliki warna hijau keunguan.
Daun tunggal berkumpul di bawah
membentuk roset, berbulu, bentuk
daun jorong, bundar telur
memanjang, tepi melekuk dan
Elephantopi bergerigi tumpul.
Folium Elepharrtopus scaher Daun Tapak Liman berukuran cukup
11
(daun tapak L. lebar sekitar 3-6 cm dan memiliki
liman) panjang sekitar 20-30 cm. Bagian
tepi daunnya bergerigi dan seluruh
permukaan daunnya berbulu. Bunga
bentuk bonggol, banyak, warna
ungu. Buah berupa buah longkah
Daunnya memiliki tangkai yang
pendek dan disertai dengan helaian
daun yang berbentuk seperti lanset
atau lonjong.Pada bagian
Melaleuce folium Melaleuce permukaan daunnya mempunyai
12
(daun kayu putih) faucadendien L. bulu-bulu yang halus. Daun yang
bertepi rata dan bertulang yang
bersejajar ini memiliki daun yang
berbau khas minyak kayu putih
apabila daun tersebut diremas.
Daun majemuk menyirip genap
(tanpa anak daun ujung),
mempunyai 3-7 pasang helai,
Sennae Folium menyempit atau membulat, hijau
13 Cassia agutifolia Vahl.
(daun sena) terang hijau kekuningan. Kelopak
memiliki 5 daun kelopak. Daun
mahkota kuning dengan urat coklat,
5 buah, susunan sirap.
Batang kayu manis memiliki bentuk
yang tegak dan berkayu, bercabang-
Cinnammomi cabang, agak berat, padat, memiliki
Cinnamomum
14 cortex struktur dan serat yang halus.
zeylanicum ness
(Kulit manis) Bagian yang paling sering digunakan
dan dimanfaatkan adalah bagian
dalam kulit kayu manis.

Batang tanaman kina memiliki kulit


tebal dan bercorak. Warnanya putih
kecokelatan dengan tekstur kasar.
Chinae cortex Chinchona succirubra
15 Semakin ke ujung bentuk batang
(kulit kina) Pavon et Klotzh
akan semakin kecil. Sekalipun
demikian kadar alotnya tetap sama.

Mikroskopik : jaringan gabus


berwarna sindur sampai coklat
merah, parenkim floem, parenkim
korteks, fragmen buluh lapis disertai
dengan serabut Kristal, serabut
kristal dan serabut sklerenkim
berwarna kekuningan dengan Kristal
Rhamni Frangulae
16 Rhamnus Frangula L. Ca oksalat berbentukroset atau
Cortex
prismatic, sering lepas ada fragmwb
lumut kerak (lichens) sel-selnya
berjajar halus, berwarna hijau kelabu
dengan apotesia berwarna hitam
butirbutir amilum bulat telur
(diperiksa dalam media air)
Mikroskopik : jaringan gabus
berwarna kecoklatan berdinding
bentuk polygonal, trakea dan
Ipecacuanhae trakeida bernoktah, parenkim
Psychotria
17 Radix berdinding tipis dengan butir-butir
ipecacurahna strokes
(akar ipekak) amiljm dan ada Kristal Ca oksalat
berbentuk rapida (berkas jarum),
kristal lepas tersebar, bentuk jarum.

Mikroskopik : jaringan gabus


berwarna coklat, parenkim floem
cincin dan spiral; ciri khas ada Kristal
Rheum palmatum var,
Rhei Radix Ca oksalat lepas bentuk roset dan
18 tangutikum dan
(kelembak) besar (100-200 um). Amilum
rheum officinalle L.
berbentuk bulat dan telur, mono di,
triadelphis

Rimpangnya berbentuk jemari yang


menggembung di ruas-ruas tengah.
Zingibe Rhizoma Zingiber afficinale
19 Rasa dominan pedas disebabkan
(rimpang jahe) hoscoe
senyawa keton bernama zingeron.
Biasanya berbentuk bulat seperti
telur dengan warna kulit rimpang
cokelat kemerahan atau kuning tua,
Curcuma
sedangkan warna daging rimpang
Anthorhizza
Curcuma zanthorhira orange tua atau kuning. Temulawak
20 rhizoma
L. dimanfaatkan sebagai pewarna
(rimpang
alami pada pengolahan makanan
temulawak)
serta sebagai salah satu bahan untuk
pembuatan jamu tradisional.

Ciri khas biji mengandung alkaloid


Strychomos Nux tropane yang digunakan untuk
21 Strychnii semen
vomica L stimulasi systim saraf pusat.

Ciri khas berbentuk biji kecil


Foenigraeci berwarna coklat, berbau khas
22 semen Piper nigrum L. aromatic, berasa khas aromatic dan
(biji kalebet) pedas.
Lada putih memiliki warna putih ke
abu2an agak coklat muda bentuk
bulat kecil, rasa yang lebih pedas
Piperis albi
daripada lada hitam. Namun rasa
23 fructus Piper nigrum L.
lada putih tidak sekaya rasa lada
(lada putifa)
hitam yang memiliki rasa lebih
kompleks.

Ciri khas berbentuk seperti padi


Foenicuii fructus Foeniculum vulgare memiliki bau dan rasa yang
24
(biji adas) mill aromatic.

Ciri khas cengkeh Bunga cegkeh


merupakan bunga majemuk tak
berbatas malai rata (corymbus
rasomus), muncul pada ujung
ranting daun (flos terminalis) dengan
Sysgium aromaticum
tangkai pendek. Kelopak berbentuk
Caryophylli Flos (L) Merrill et Perry
25 corong, pangkal berlekatan, mahkota
(cengkeh) atau Eugenia
berbentuk bintang dengan panjang
caryophyllata thumb
4-5 mm, benang sari banyak dengan
panjang ± 5 mm, tangkai putik
pendek, berwarna hijau ketika masih
muda dan berubah menjadi merah
ketika tua.

KlATEN, Desember 2020


Praktikan

No NIM-Nama Mahasiswa Tanda tangan


1 1904042 – Aulia Yuli Safitri

2 1904043 – Ayuni Puji Lestari

3 1904044 – Bunga Talita Putri

4 1904045 – Citra Nur Rinatri

Anda mungkin juga menyukai