Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.)


2.1.1 Taksonomi Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.)
Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo :Malvales

Family : Steculiceae

Genus : Guazuma

Spesies : Guazuma ulmifolia Lamk. (Nia & Khairul, 2003).

Gambar 2.1 Guazuma ulmifolia Lamk. Gambar diatas menunjukkan Guazuma ulmifolia
Lamk.dengan daun berwarna hijau yang lebar dan bergerigi. Dikutip dari Hyde et al., 2016.

2.1.2 Morfologi Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.)


Jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) merupakan salah satu tanaman obat

yang ada di Indonesia. Tanaman ini berupa pohon dan merupakan tanaman dikotil

yang bercabang ramping, dapat tumbuh tinggi mencapai 20m. Akar jati belanda

termasuk jenis akar tunggang berwarna putih kecoklatan. Batang tanaman ini keras,
bulat, memiliki permukaan kasar, banyak alur, berkayu bercabang dan berwarna

hijau keputihan (Nia & Khairul, 2003).

Daun jati belanda berupa daun tunggal yang berbentuk bulat lanset, panjang

helai daun 4 sampai 22,5 cm, dan lebar 2 samapi 19cm, pangkal daun menyerong

berbentuk jantung, sedangkan pada bagian ujung daun meruncing tajam dan

mempunyai permukaan daun bagian atas berambut. Daun jati belanda mempunyai

stipula (daun penumpu) namun biasanya gugur di awal (Nia & Khairul, 2003).

Bunga Jati Belanda berupa mayang yang terletak diketiak daun memiliki

panjang 2 – 4 cm, mempunyai banyak bunga yang berbentuk bulat dan agak ramping

serta berbau wangi ketika berbunga. Panjang gagang daun bunga ±5 mm, dan

mempunyai panjang kelopak bunga ±3 mm. Bunga Jati Belanda mempunyai

mahkota berwarna kuning dengan panjang 3 sampai 4 mm. mempunyai tajuk yang

terbagi dalam dua bagian, berwarna ungu tua namun terkadang berwarna kuning tua

dan mempunyai panjang 3 sampai 4 mm, sedangkan pada bagian bawah berbentuk

garis mmpunyai panjang 2 sampai 2,5 mm. Pada tabung benang sari terlihat

berbentuk seperti mangkok dan mempunyai tangkai 1-1,5 cm dan berwarna hijau

muda (Nia & Khairul, 2003).

Pada buah jati belanda terlihat berbentuk bulat berwarna hitam dan

permukaannya berduri. Buah ini keras, mempunyai diameter mencapai 2 sampai 3,5

cm. Pada buah yang belum masak berwarna hijau dan yang telah masak berwarna

hitam. Jati belanda akan berbuah pada musim penghujan. Di dalam buah jati belanda

terdapat biji yang mempunyai morfologi kecil dan keras. secara antomi, biji jati

belanda yang keras secara umum mempunyai struktur kulit biji yang impermeabel

disebabkan karena adanya lapisan kutikula. Pada biji jati belanda yang sudah masak
pada umumnya mempunyai diameter ±2 mm berwarna coklat muda (Nia & Khairul,

2003).

Gambar 2.2 Buah dan Biji Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Dikutip dari Hyde et
al., 2016.

2.1.3 Kandungan Zat Aktif Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.)
Zat aktif yang terkandung dalam seluruh bagian tanaman jati belanda adalah

tannin dan lender atau musilago. Kandungan lain diantaranya adalah alkaloid

(Miradiono, 2002), ß-sitosterol, kafein, terpen, triterpen (sterol), karotenoid,

flavonoid, resin, glukosa, asam lemak, asam folat, zat pahit, karbohidrat serta

minyak lemak (Suharmiati dan Maryani 2003).

Tanin yang banyak terkandung di bagian daun, mampu mengurangi penyerapan

makanan dengan cara mengendapkan mukosa protein yang ada dalam permukaan

usus. Kandungan lain yaitu musilago yang berbentuk lendir bersifat sebagai pelicin.

Adanya musilago, absorbsi usus terhadap makanan dapat dikurangi. Hal ini alasan

kuat pemanfaatan daun jati belanda sebagai obat susut perut dan pelangsing.

Perkembangan selanjutnya, daun jati belanda juga banyak dimanfaatkan untuk

mengatasi penyakit kolesterol dan rematik gout.

Walaupun data ilmiah mengenai khasiat dan mekanisme kerja daun jati belanda

sebagai jamu masih sangat kurang, tetapi beberapa penelitian terhadap daun jati

belanda telah dilakukan. Pramono et al melaporkan bahwa lendir daun jati belanda
per oral dapat menghambat perkembangan berat badan tikus dibandingkan kontrol

(air suling) (Rahardjo et al 2005). (Monika dan Farida, 2000) juga melaporkan

bahwa ekstrak daun jati belanda per oral dapat menurunkan konsentrasi kolesterol

total darah kelinci. Joshita et al pun melaporkan bahwa seduhan daun jati belanda

berpengaruh meningkatkan aktivitas enzim lipase secara in vitro (Rahardjo et al

2005).

DAFTAR PUSTAKA

Hyde, M.A.. Wursten, B.T, Balling, P., and Coates, P. 2016. Flora of Zimbabwe : Species
Information : Individual Image : Guazuma ulmifolia Lamk. http://www.
Zimbabweflora.co.zw/speciesdata/image-display, diakses 25 November 2017.

Miradiono. 2002. Efektivitas pengekstrak senyawa flavonoid dari daun jati belanda (Guazuma
ulmifolia Lamk.). [Skripsi]. Bogor: Departemen Kimia FMIPA IPB.
Suharmiati, Maryani H. 2003. Khasiat dan Manfaat Jati Belanda si Pelangsing Tubuh dan
Peluruh Kolesterol. Depok: Agromedia Pustaka.
Rahardjo SS, Ngatijan, Suwijoyo P. 2005. Influence of etanol extract of jati belanda leaves
(Guazuma ulmifolia Lamk) on lipase enzym activity of Rattus norvegicus serum.
http://io.ppijepang. org/article.php?id=90 [25 November 2017].
Monica WS, Farida. 1997. Pengaruh ekstrak daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.)
terhadap penurunan konsentrasi kolesterol darah kelinci. In: daun dewa (Gynura
procumbers (Lour.) Merr) dan jati belanda (Guazuma ulmifolia lamk.). Buku Panduan
Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XII. Bandung.
Tini, Nia dan Amri, Khairul. 2003. Khasiat & Manfaat Jati Belanda si pelangsing & Peluruh
Kolesterol. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai