Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIK

PEMBUATAN KOLOID

Disusun Oleh:

NAMA PRATIKAN : CITRA NUR RINATRI

KELAS/ GELOMBANG : B/ 1

HARI TANGGAL PRAKTIKUM : 27 Oktober 2020

Dosen Pembimbing : Sholikhah Deti A., M. Farm., APT

ACC Dosen/ Asisten


Laporan Resmi

LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI DIII FARMASI
STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
TAHUN AJARAN 2019/2020
I. TEGANGAN PERMUKAAN

II. TUJUAN

Menentukan tegangan permukaan cairan dengan metode kenaikan kapiler

(capilery rise)

III. TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian tegangan permukaan adalah gaya atau tarikan ke bawah

menyebabkan permukaan cairan berkontraksi dan benda dalam keadaan

tegang dikarenakan gaya – gaya tarik tidak seimbang antar muka cairan. Ini

merupakan fenomena menarim yang terjadi pada zat cair yang ada dalam

keadaan diam.

Manfaat:

1. mempengaruhi penyerapan obat pada pembantu padat di persediaan obat

2. Penetrasi molekul lewat membran biologis

3. Pembentukan dan kestabilan emulsi dan dispersi partikel tidak larut dalam

media cair untuk membentuk sediaan suspensi

Faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan:

1. Susu, tergantung menurun atau meningkatnya karena mempengaruhi

kinetik molekulnya

2. Zat terlarut, penambahan zat terlarut dalam suatu cairan akan

meningkatkan viskositas larutan, sehingga tegangan permukaan akan

bertambah besar

3. Surfaktan, zat yang bisa mengaktifkan permukaan. Karena cenderung buat

terkonsentrasi pada permukaan


Tegangan permukaan cairan dapat diukur dengan cara:

1. Cara drop out

2. Cara buble pressure

3. Tensiometer

4. Cara capilary rise

IV. Alat dan bahan

Alat: pipa kapiler, piknometer, beker glass, erlenmeyer, neraca analitik, botol

timbang, pipet volume, kertas milimeter

Bahan: aquades, etanol, kloroform


V. PROSEDUR KERJA

1. Siapkan 3 beker glass yang masing – masing berisi aquades, etanol kloroform pada suhu

25˚C

2. Celupkan pipa kapiler dalam larutan uji, ukur tinggi kenaikan dalam kapiler

3. Ulangi prosedur ini 3 kali. Sebelumnya keringkan dulu kapilernya.

4. Tentukan densitas larutan uji dengan piknometer

5. Hitunglah tegangan permukaan cairan uji

VI. HASIL PENGAMATAN

VII.
Tinggi Cairan Bobot jenis
Nama Zat
(cm) (g/mL)

1 Air 2,4 1
2 Parafin Cair 1,1 0,8432
3 Lar. Tween0,2 mg/100mL 1,8 0,987
4 Lar. Tween0,4 mg/100mL 1,4 0,990
5 Lar. Tween0,6 mg/100mL 1,6 1,0275
6 Lar. Tween0,8 mg/100mL 1,2 1,0313
7 Lar. Tween1,0 mg/100mL 2,0 1,0419
8 Lar. Tween 2,0 mg/100mL 2,1 1,0405
9 Lar. Tween4,0 mg/100mL 1,8 0,994
10 Lar. Tween 6,0 mg/100mL 1,7 1,003
11 Lar. Tween 8,0 mg/100mL 2 1,018
12 Lar. Tween 10,0 mg/100mL 1,5 1,215

Diket : tegngan permukaan air : 14.400 dyne/cm

Yair = (p h)air

Y2 =(ph)2

Y2 : ( ( p.h)2 x Yair )/ (p.h)air

 Parafin cair

Y2 : ( (1,1 x 0,8432) x 14.400) /(1x 2,4 )

Y2: 5,56512

 Tween 0,2 mg/100ml

Y2 : ( ( 0,987 x 1,8 ) x 14400 ) / (1x 2,4 )

Y2 : 1065,96 dyne/cm

 Tween0,4 mg/100ml

Y2 : ( ( 0,990 x 1,4) x 14.400) / (1x 2,4 )

Y2 : 831,6 dyne/cm

 Tween0,6mg/100ml

Y2 : ( ( 1,0275 x 1,6 ) x 14400) / (1 x 2,4)

Y2: 9864 dyne/cm

 Tween 0,8 mg / 100ml

Y2: ( ( 1,0313 x 1,2 ) x 14400) / (1x 2,4 )

Y2: 7425,36 dyne/cm

 Tween 1,0 mg / 100 ml

Y2: ( ( 1,0419 x 2) x 14400 ) / (1x 2,4 )

Y2: 12502,8 dyne/cm


 Tween 2,0mg/100ml

Y2: ( ( 1,0405 x 2,1 ) x 14400) / (1x 2,4 )

Y2: 13110,3 dyne/ cm

 Tween 4,0mg/100ml

Y2: ( ( 0,994 x 1,8) x 14400) / (1x 2,4 )

Y2: 10735,2 dyne/cm

 Tween 6,0 mg/ 100 ml

Y2: ( ( 1,003 x 1,7) x 14400) /(1x 2,4 )

Y2: 10230,6 dyne /cm

 Tween 8,0mg/100ml

Y2: ( ( 1,018 x 2 ) x 14400) /(1x 2,4 )

Y2: 12216 dyne/cm

 Tween 10,0mg/100ml

Y2: ( ( 1,215 x 1,5) x 14400) / (1x 2,4 )

Y2: 10935 dyne/cm

VII. PEMBAHASAN

Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang diperlukan

memperluas permukaan. Dalam percobaan tegangan permukaan ini


menggunakan metode kenaikkan kapiler. Pada metode ini digunakan untuk

menentukan tegangan suatu zat cair yang tidak bercampur, sedangkan

prinsipnya yaitu pada pipa kapiler dimasukkan kedalam suatu zat cair, maka

zat tersebut akan naik kedalam pipa sampai gaya gerak keatas diseimbangkan

oleh gaya grafitasi kebawah akibat zat cair.

Perlakuan yang terdapat pada tegangan permukaan yaitu khususnya pada

metode kenaikan pipa kapiler harus menggunakan perlakuan secara tepat,

misalnya pada waktu pengukuran pipa kapiler harus diteliti secara baik dan

benar jangan sampai ada kesalahan.

Molekul zat aktif permukaan (surfaktan) mempunyai gugus polar dan

nonpolar. Bila suatu zat surfaktan didispersikan pada air dalam konsentrasi

yang rendah, maka molekul-molekul surfaktan akan terabsorbsi pada

permukaan membentuk suatu lapisan monomolukular. Bagian gugus polar

akan mengarah keudara, hal ini mengakibatkan turunnya tegangan permukaan

air. Pada konsentrasi yang lebih tinggi molekul-molekul surfaktan masuk

kedalam air membentuk agregat yang dikenal sebagai misel. Konsentrasi pada

saat misel ini mulai terbentuk disebut konsentrasi misel kritik (KMK). Pada

saat KMK ini tercapai maka tegangan permukaan zat cair tidak banyak lagi

dipengaruhi oleh penambahan konsentrasi misel kritik suatu surfaktan dapat

ditentukan dengan metode tegangan permukaan.

Pipa kapiler digunakan dalam praktikum dengan tujuan untuk mengukur

tegangan permukaan, tetapi tidak bisa untuk mengukur tegangan antar muka.
Dalam percobaan ini metode yang digunakan adalah metode keanikan

kapiler. Metode ini digunakan untuk menentukan tegangan suatu zat cair dn

dapat digunakan untuk bercampur. Sampel yang dignakan adalah pada

kelompok 4 adalah tween 4% dan tween 6%. Semua sampel memiliki

kerapatan jenis yang berbeda-beda sehingga data yang diperoleh untuk

menurunkan tegangan permukaan pada sampel.

Adapun cara kerja dari percobaan ini adalah  Penentuan tegangan antar

permukaan dua zat cair yang tidak tercampur dengan metode pipa kapiler

yaitu pertama-tama masukkan tween 4% dan tween 6% masing-masing

kedalam cawan petri. Atur posisi cawan sehingga pipa kapiler berada pada

antara permukaan dan tetap berada di tengah-tengah cawan, ditekan ujung

pipa kapiler, dan ketika pada dasar cawan lepaskan tangan pada ujung pipa,

sehingga larutan dapat terserap oleh pipa kapiler, kemudian catat harga

tegangan antar permukaan pada skala dalam dyne/cm dan hitunglah tegangan

antar permukaan.

No
Nama Zat Y( dyne/cm)
.
1
5,56512
2 Parafin Cair
dyne/cm
1065,96
3 Lar. Tween0,2 mg/100mL
dyne/cm
831,6
4 Lar. Tween0,4 mg/100mL
dyne/cm
9864
5 Lar. Tween0,6 mg/100mL
dyne/cm
7425,36
6 Lar. Tween0,8 mg/100mL
dyne/cm
7 Lar. Tween1,0 mg/100mL 12502,8
dyne/cm
13110,3
8 Lar. Tween 2,0 mg/100mL
dyne/ cm
10735,2
9 Lar. Tween4,0 mg/100mL
dyne/cm
10230,6dyne/
10 Lar. Tween 6,0 mg/100mL
cm
12216
11 Lar. Tween 8,0 mg/100mL
dyne/cm
10935
12 Lar. Tween 10,0 mg/100mL
dyne/cm

VIII. KESIMPULAN

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan adalah suhu, zat

terlarut (solute), dan surfaktan

2. Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan tegangan permukaan cairan

dengan kenaikan kapiler


IX. DAFTAR PUSTAKA

 Martin,Alfred dkk,1990,Farmasi Fisika Buku II, Jakarta: UI press

 Moehtar, 1990, Farmasi Fisik, Yogyakarta: UGM press

 Parrot, L, E. 1970. Pharmaceutical Technologi. Mineapolish : Burgess

Publishing Company

 Voigt, R. 1994. Buku Pelajaran teknologi Farmasi edisi V' Cetakan I.

Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Press

 Anonim.2020. Petunjuk Praktikum Farmasi Fisika. Stikes

Muhammadiyah Klaten

 https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kapaliritas/

Anda mungkin juga menyukai