Anda di halaman 1dari 10

CIMETIDIN

dan Konsekuensi Klinisinya


terhadap Efek Samping dan
Khasiat Farmakologisnya
Kelompok 2
31119119_Nidah Fitriyani
31119121_Syabila Arnika
31119122_Risa Puspitasari
31119123_Wulan Sri Lestari
31119125_Sarah Widya S
31119126_Mochamad Fadiel
31119127_Azdan febriana
31119128_Galih Ramadhan
31119129_Silvya Tasya Adiningsih
31119130_Firda Nazila Rosdiana
31119131_Ade Dwi Septian
31119132_Nurani Affiati
De fi nis i C i m et i di ne
Cimetidin adalah obat yang digunakan
untuk mengobati luka pada lambung dan
usus, penyakit asam lambung (GERD),
serta mengatasi penyakit yang berkaitan
dengan asam lambung berlebih.
M isa ln ya , S in dro m Zo lli ng e r- El liso n .

Cimetidine termasuk dalam golongan obat


antagonis H2
Cara kerja Cimetidin
Cimetidine sebagai penghambat histamin pada reseptor H2
bekerja secara selektif dan reversible. Selain itu, cimetidine
juga akan menghambat sekresi asam lambung baik pada
keadaan istirahat maupun setelah perangsangan oleh
makanan, histamin, pentagastrin, kafein dan insulin.

Cimetidine dengan cepat diabsorbsi setelah pemberian oral


dan konsentrasi puncak dalam plasma dicapai dalam waktu
45-90 menit setelah pemberian. Cimetidine diekskresikan
melalui urin.
Ilustrasi Kerja
Cimetidine
Interaksi Obat
Cimeti dine
Cimetidine berikatan dengan enzim
sitokrom P450 menyebabkannya dapat
memperlambat metabolisme beberapa
obat seperti propanolol dan diazepam
yang normalnya mengalami ekstraksi
tinggi di hepatik. Melambatnya
metabolisme dan eliminasi yang lebih
lama berhubungan dengan semakin
kuatnya efek farmakologis propanolol dan
diazepam yang terjadi dengan terapi
cimetidine dalam 24 jam. Cimetidine juga
dapat memperlambat metabolisme
lidokain oleh karena itu dapat
menyebabkan toksisitas sistemik
Metabolisme
C i m e ti d i n e
Hati merupakan organ utama tempat metabolisme obat. Simetidin menghambat
sitokrom P-450 sehingga menurunkan aktivitas mikrosom hati, jadi obat lain yang
merupakan substrat enzim tersebut akan terakumulasi bila diberikan bersama
simetidin. Obat yang metabolismenya dipengaruhi simetidin antara lain warfarin,
fenitoin, kafein, teofilin, fenobarbital, karbamazepin, diazepam, propanolol,
metoprolol dan imipramin.

Simetidin cenderung menurunkan aliran darah hati sehingga memperlambat klirens


obat lain. Simetidin dapat menghambat alcohol dehidrogenase dalam mukosa
lambung dan menyebabkan peningkatan kadar alcohol serum. Simetidin juga
mengganggu disposisi dan meningkatkan kadar lidokain serta meningkatkan
antagonis kalsium dalam serum. Obat ini tak tercampurkan dengan barbiturate
dalam larutan IV. Simetidin dapat menyebabkan berbagai gangguan sistem syaraf
pusat terutama pada pasien usia lanjut atau dengan penyakit hati atau ginjal
Konsekuensi Klinis
Metabolisme Cimetidine terhadap

Efek Farmakologi
•  
Interaksi Cimetidin terhadap kinetika eliminasi parasetamol
Cimetidin merupakan salah satu reseptor atangonis yang dapat menghambat metabolisme
obat lain. Cimetidin bekerja menghambat aktivitas enzim mikrosomal hati dengan cara
mengikat sitokrom P-450 yang sifatnya reversible membentuk kompleks, sehingga sitokrom
P-450 aktif berkurang jumlahnya. Metabolisme parasetamol terjadi di hati yang juga
melibatkan sitokrom P-450 dalam metabolisme fase 1 pada reaksi oksidasi N-hidroksilasi.

Metabolisme obat oleh hati bergantung pada kecepatan obat dibawa aliran
darah ke hati dan aktivitas enzim untuk metabolisme obat. Parasetamol
mempunyai nilai rasio ekstraksi hati 0,43. Dilaporkan bahwa cimetidine
mengurangi aliran darah ke hati dengan demikian metabolisme parasetamol
secara umum akan terhambat. Jadi dapat disimpulkan terjadinya penurunan
metabolisme parasetamol oleh cimetidine kemungkinan disebabkan oleh
penurunan aliran darah ke hati dan penghambatan proses oksidasi N-
hidroksilasi parasetamol oleh sitokrom P-450.
Konsekuensi Klinis
Metabolisme Cimeti dine terhadap
Efek Farmakologi

•  
Interaksi Cimetidine terhadap kinetika eliminasi diazepam
Cimetidine menghambat metabolisme golongan benzodiazepin di hati sehingga
meningkatkan kadar diazepam dalam darah. Mekanisme yang terjadi pada
diazepam adalah diazepam berinteraksi dengan reseptor penghambat
neurotransmitter yang diaktifkan oleh GABA. Sedangkan mekanisme Cimetidine
pada diazepam adalah menghambat reseptor secara selektif dan reversible
sehingga menghambat sekresi asam lambung.

Cimetidine menghambat sitokrom P-450 sehingga menurunkan aktivitas


mikrosom hati, jadi obat lain yang merupakan substrat enzim tersebut
akan terakumulasi bila diberikan bersama Cimetidine.
Konsekuensi Klinis
Metabolisme Cimeti dine
terhadap Efek Samping
Efek samping yang umum ditemui yakni diare, nyeri kepala, fatigue, dan nyeri otot
skeletal. Efek samping yang terjadi memiliki prevalensi >1% termasuk kebingungan ..
Perubahan status mental biasanya terjadi pada pasien tua dan cenderung berhubungan
dengan cimetidine dosis tinggi yang diadministrasikan melalui injeksi, seringkali pada
pasien yang dirawat di ruang intensif. Kebanyakan pasien mengalami perbaikan status
mental dalam 24-48 jam setelah pemberian cimetidine dihentikan.

Cimetidine dapat meningkatkan konsentrasi prolaktin di dalam plasma yang


menyebabkan galaktorea pada wanita dan ginekomastia pada pria. Cimetidine
adalah satu-satunya antagonis reseptor H2 yang menghambat ikatan antara
dihidrotestoterone dengan reseptor androgen. Oleh karena itu, terapi cimetidine
dosis tinggi dapat menyebabkan impoten dan penurunan libido secara kronis pada
laki-laki..

Efek samping antagonis reseptor H2 yang tidak diinginkan terhadap fungsi hepar
ditunjukkan oleh peningkatan enzim aminotransaminase yang terjadi secara reversibel.

Anda mungkin juga menyukai