PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Luka
adalah
kerusakan
pada
struktur
anatomi
kulit
yang
2004).
Untuk mengurangi resiko infeksi oleh bakteri Staphylococcus aureus
adalah dengan mengembalikan fungsi dari bagian tubuh yang terluka,
mengurangi risiko terjadinya infeksi dan meminimalkan terbentuknya
bekas luka dengan cara melakukan beberapa tindakan dasar seperti
mencuci tangan, membersihkan luka, membersihkan kulit disekitar
luka,
menutup
luka,
mengganti
perban
sesering
mungkin
dan
Akan
tetapi
penggunaan
antibiotik
sekarang
sering
Salah
satu
sediaan
farmasi
yang
dapat
1.2
Rumusan Masalah
1. Apakah ekstrak daun jambu biji dapat dijadikan sebagai sediaan gel
dan apa fungsinya?
2. Berapa konsentrasi ekstrak daun jambu biji yang digunakan?
3. Bagaimana cara pembutan sediaan gel dari ekstrak jambu biji?
1.3
Tujuan
Untuk membuat sediaan farmasi berupa gel dari ekstrak tanaman daun
jambu biji (Psidium guajava) yang terbukti bermanfaat sebagai obat
luka.
1.4
Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terlalu
mementingkan
buahnya,
sedangkan
daun-
mempunyai
nilai
obat
yang
baik,
terutama
untuk
diare,
pingsan,
radang
lambung,
gusi
bengkak,
dan
mikroba
patogen
dan
mencegah
pemakanan
oleh
herbivora.
garam-garam
mineral
(Kartasapoetra,
2004).
Menurut
simplisia
dengan
menggunakan
pelarut
dengan
pelarut
setelah
dilakukan
penyaringan
maserat
pertama,
dan
quercetin--0--
L-arabinofuanoside,
quercetin--0--D-
antiseptik
yang
dapat
digunakan
sebagai
komponen
digunakan
sebagai
obat
diare,
hemostatik
(menghentikan
menyebutkan
bahwa
tanin
yang
terdapat
dalam
Tanin
mempunyai
aktivitas
antioksidan,
menghambat
kumpulan
nanah
atau
cairan
dalam
jaringan
yang
2.5 Gel
Gel umumnya merupakan suatu sediaan semipadat yang jernih,
tembus cahaya dan mengandung zat aktif, merupakan dispersi koloid
mempunyai kekuatan yang disebabkan oleh jaringan yang saling
berikatan pada fase terdispersi (Ansel, 1989). Zat-zat pembentuk gel
digunakan sebagai pengikat dalam granulasi, koloid pelindung dalam
suspensi, pengental untuk sediaan oral dan sebagai basis supositoria.
Secara luas sediaan gel banyak digunakan pada produk obat-obatan,
kosmetik dan makanan juga pada beberapa proses industri. Pada
kosmetik yaitu sebagai sediaan untuk perawatan kulit, sampo, sediaan
pewangi dan pasta gigi (Herdiana, 2007).
7
yang
biasa
digunakan
untuk
membuat
gel-gel
polimer
vinil
sintetis
dengan
gugus
karboksil
yang
kulit
tidak ada penghambatan fungsi rambut secara fisiologis
kemudahan pencuciannya dengan air yang baik
pelepasan obatnya baik
BAB III
Formulasi, Cara Kerja dan Evaluasi Sediaan
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Mortir
Stamper
Timbangan analitik
Kaca arloji
Cawan porselin
Sudip
Batang pengaduk
Beaker glass 50 ml
Gelas ukur 25 ml
3.1.2 Bahan
No
.
1.
2.
3.
4.
3.2
Nama
Jumlah (%)
Jumlah (mg)
5%
3,5 %
7%
3,5%
Ad 15 g
750 mg
525 mg
1050 mg
525 mg
Ad 15 g
Cara Kerja
mg)
dan
10
3.3
Skema kerja
Siapkan peralatan
dan bahan, serta
mengukur air panas
untuk cmc-na
Cmc-Na 525mg +
air u/Cmc-Na 10.5
ml (kembangkan
sampai 15 menit)
Gliserin 10,5mg +
propilenglikol 525mg +
ekstrak psidii folium
750 mg
Aduk ad menjadi
gel, sekitar 5
menit
Aduk ad
homogen
Timbang ad 15
g
11
3.4
Evaluasi
sediaan
Spesifikasi Sediaan
1. Organoleptis :
o Bentuk
o Warna
o Bau
2. Viskositas
3. Akseptabilitas
: gel
: coklat
: khas psidii folium
: seperti lem
: Halus, dingin, mudah dicuci atau
dibersihkan dengan
air
4. Bobot
: 15 gram
Hasil
1. Organoleptis :
o Bentuk
o Warna
o Bau
2. Viskositas
3. Akseptabilitas
: gel
: coklat
: Khas psidii folium
: seperti lem
: Halus, dingin, mudah dicuci atau
dibersihkan dengan
4. Bobot
12
air
: 15 gram
13
3.5
Rancangan
etiket,
brosur
dan
kemasan
sekunder
PSIDII GEL
Obat luar
TR 151765781
PSIDII GEL
PT. FARMA SEJAHTERA
SURABAYA
Obat luar
TR 151765781
PSIDII GEL
Komposisi :
Ekstrak Psidii
Folium 5%
CMC-Na 3.5%
Propilenglikol 3,5%
Gliserin 7 %
Aquadest ad 15 g
Kegunaan :
Salep antiseptic.
Cara pakai :
Oleskan secara
tipis dan merata pada
bagian yang sakit.
TR 151765781
PT.FARM SEJAHTERA
SURABAYA
14
PSIDII GEL
PT.FARMA SEJAHTERA OBAT LUAR
SURABAYA
15
BAB IV
PEMBAHASAN
etanol daun jambu biji (psidium guajava linn) terhadap penyembuhan luka
yang terinfeksi bakteri staphylococcus aureus pada kelinci (orytolagus
cuniculus).Manado: Farmasi FMIPA) yang menghasilkan efek paling
maksimal diantara prosentasi kadar zat aktif yang lain. Formulasi sediaan
gel ekstrak etanol daun Jambu Biji dibuat dengan variasi konsentransi
ekstrak yaitu 1%, 5% dan 7% dengan Na-CMC sebagai basisnya. Dan
prosentasi dengan zat aktif 5% dinilai paling tepat dalam pembuatan gel
sebagai antibakteri.
Psidii folium diperoleh senyawa aktifnya dengan cara ekstraksi
metode maserasi, dimana serbuk dari psidii folium di rendam dengan
etanol selama 5 hari sambil sesekali di aduk kemudian disaring dengan
kain flannel, setelah itu dipekatkan dengan konsentrasi tertentu, dan
kemudian ekstrak psidii siap di proses untuk dijadikan sediaan herbal gel.
Pembuatan gel ekstrak Daun Jambu Biji dengan basis Na-CMC bertujuan
untuk memperoleh gel yang bersifat netral dan memiliki daya pengikat
16
zat aktif yang kuat karena Na-CMC merupakan polimer yang berasal dari
turunan selulosa yang akan cepat mengembang dalam air panas dan
membentuk campuran jernih yang bersifat
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian gel ekstra psidii folium dengan variasi
konsentrasi 1%,5% dan 7% memiliki efek penyembuhan terhadap
luka
yang
terinfeksi
staphylococcus
aureus
pada
mempengaruhi
sediaan
gel,
seperti
pada
18