Anda di halaman 1dari 4

Nama : ROSLINA

No.Bp : 1704116
Kelas :B
Tugas : farmakognosi

RIMPANG TEMU GIRING


(Curcuma hyeneana)

Tanaman Temu Giring


Simplisia Temu Giring

Ekstrak kental rimpang temu giring adalah ekstrak yang dibuat dari rimpang
Curcuma heyneana Val & V.Zijp (Zingiberaceae), mengandung minyak atsiri tidak kurang
dari 0,6 % dan kurkuminoid tidak kurang dari dari 2%

A. Klasifikasi Ilmiah
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Zingiberidae
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Curcuma
Jenis : Curcuma heyneana Val & V.Zijp.

B. Aspek Botani
1. Makroskopik
Tumbuhan temu giring merupakan tumbuhan tahunan.
 Bunga majemuk susunan bulir, berambut halus, panjang 15-40 cm.
Kelopak 3, hijau muda, pangkal meruncing, ujung membulat. Mahkota 3,
kuning muda sampai hijau muda, panjang 4 cm.
 Daun pelindung berwarna hijau pucat, berambut, merah muda pucat
dengan ujung gelap, ukuran bibir bunga 16 x 16 mm, putih dengan bagian
tengah kuning gelap sampai kuning.
 Tangkai benang sari melipat membujur, warna keputihan sampai kuning,
kepala sari dengan taji pendek.
 Daun tunggal, bulat panjang, permukaan licin, tepi rata, ujung dan pangkal
runcing, ukuran 40 – 50 x 15 – 18 cm, pertulangan menyirip, panjang
pelepah 25 – 35 cm, warna hijau muda.
 Tumbuhan temu giring memiliki ketinggian mencapai 2 meter. Batang
temu giring berwarna hijau muda dan tumbuh tegak yang tersusun atas
banyak pelepah daun, permukaan licin, membentuk rimpang, silindris,
bercabang-cabang, kuning jika diiris.
 Akar serabut. Semak, semusim, tegak.
2. Mikroskopik
Pada penampang melintang rimpang tampak epidermis terdiri dari 1 lapis sel
berbentuk poligonal : rambut penutup berbentuk kerucut, membengkok, panjang
250-750 μm, dinding tebal. Hipodermis terdiri dari beberapa lapis sel yang agak
terentang tangensial, dinding sel menggabus. Periderm terdiri dari 4-6 lapis sel
berbentuk empat persegi panjang, dinding menggabus. Korteks dan silinder pusat
parenkimatik, terdiri dari sel-sel yang besar, penuh berisi butir pati : butir pati
tunggal, berbentuk kerucut, lonjong atau segi tiga dengan satu sisi melengkung,
lamela kurang jelas, terdapat diujung butir, ukuran butir pati 20-60 x 10-20 μm ;
sel sekresi banyak terdapat pada korteks dan silinder pusat, berbentuk bulat atau
lonjong, mengandung minyak atau damar minyak berwarna kuning sampai coklat
kekuningan, pada penambahan besi (III) klorida LP warna menjadi lebih tua ;
berkas pengankut tipe kolateral, tersebar tidak beraturan pada korteks dan silinder
pusat ; berkas pengangkut berlignin, berkas pengangkut dibawah endodermis
tersusun berderet; endodermis terdiri dari 1 lapis sel yang terentang tangensial
dengan dinding radial menebal, tidak berisi butir pati.
Serbuk berwarna kuning. Fragmen pengenal adalah butir pati, fragmen parenkim
dengan sel sekresi; fragmen gabus; rambut penutup;fragmen berka pengankut
dengan penebalan tangga dan spiral.
3. Pemerian
Bau khas ; rasa pahit, agak pedas. Keping : pipih, ringan, bentuk hampir bulat
sampai jorong atau bulat panjang, kadang-kadang bercabang atau berbentuk tidak
beraturan ; tebal keping 1-4 mm, panjang 2-5 cm, lebar 5-4 cm, bagian tepi
berombak atau berkeriput, warna kecoklatan, bagian tengah berwarna kuning
keputih-putihan, terkadang terdapat pangkal upih daun dan pangkal akar, batas
korteks dan silinder pusat kadang jelas, korteks sempit, lebar 3 mm, silinder pusat
lebar, berkas pahatan agak rat, warna kuning keputih-putihan.

C. Kandungan Fisika
 Kadar air : tidak lebih dari 9,6 %
 Kadar abu total : tifdak lebih dari 0,5 %
 Kadar abu tidak larut asam : tidak lebih dari 0,2 %
D. Kandungan Kimia
Rimpang Temu giring mengandung minyak atsiri 0,8-3 % yang tersusun dari
kurkuminoid, oksikurkumenol, epoksida, isokurkumenol, kurkumenol, seskuiterpen
germakron, dehidrokurdion, kurkumanolida A, B, zerumbon, dan zedoarondiol.

E. Penggunaan
a) Penggunaan secara tradisional
Digunakan seebagai lulur pencerah kulit, peluruh lemak termasuk
lipomatosis yakni gumpalan lemak bawah kulit, juga digunakan pada
penederita kelelahan, ,e,ar dan cacing gelang.
b) Penggunaan didukung hasil penelitian
Analgesik, mencegah inflamasi dengan menekan sinyal COX, iNOS dan
sitokin pro inflamasi pada kultur sel makrofag pada kadar 12,5; 25; 50,
100 μM. Ekstrak nonpolar rimpang temu giring memiliki aktivitas
larvasidal, sitotoksik dan anti bakteri dengan LC50 antara 26-34 μg/ml.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2010. Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat
Indonesia volume 1. Direktorat Standarisasi Obat Tradisional, Kosmetik
dan Produk Komplemen.

Maulida, Aftri Nur. 2015. Uji Efektivitas Krim Ekstrak Temu Giring (Curcuma
heyneana Val) Sebagai Tabir Surya Secara In Vitro (Skripsi). Semarang :
Universitas Negeri Semarang.

Suhartono, ricke,dkk. 2012. Farmakognosi Kelas X. Jakarta : Pilar Media.

Anda mungkin juga menyukai