EKSTRAKSI SAMBILOTO
Oleh :
Faizah (1801010022)
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
Obat-obat tradisional telah banyak dikenal dan digunakan oleh masyarakat baik pada
zaman dahulu maupun masa sekarang. Penggunaan obat-obat tradisional ini dimaksudkan
untuk menjaga kesehatan, mempertahankan stamina dan mengobati penyakit. Selain
murah dan mudah didapat, obat tradisional yang berasal dari tumbuhan dianggap
memiliki efek samping yang jauh lebih rendah tingkat bahayanya dibandingkan dengan
obat-obat sintesis atau kimia (Soedibyo, 1998).
Salah satu tanaman yang berkhasiat obat yaitu sambiloto (Andrographis paniculata
(Burm. F) Ness.). Tanaman ini digunakan untuk mengobati penyakit seperti diare, radang
saluran nafas, hepatitis, influenza, pneumonia, kencing manis dan darah tinggi
(Dalimartha, 1999). Pada percobaan farmakologis senyawa kimia yang berkhasiat sebagai
antipiretik dan antiinflamasi adalah andrographolide, deoxy-andrographolide, dan
neoandrographolide (Achmad dkk, 2007). Penggunaan obat dari bahan alam biasanya
hanya sebatas dalam bentuk jamu yang disajikan dengan cara direbus atau diseduh. Tetapi
dengan berkembangnya jaman, cara ini kurang praktis dan mempunyai dosis yang tidak
tetap. Maka mulai dikembangkan bentuk sediaan farmasetis yang lebih mudah dalam
penggunaaan, lebih praktis dan memiliki dosis yang seragam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Familia : Acanthaceae
Genus : Andrographis
Terna tumbuh tegak, tinggi 40 cm sampai 90 cm, percabangan banyak dengan letak
yang berlawanan, cabang berbentuk segi empat dan tidak berambut. Bentuk daun lanset,
ujung daun dan pangkal daun tajam atau agak tajam, tepi daun rata, panjang daun 3cm
sampai 12 cmdan lebar 1 cm sampai 3 cm, Panjang tangkai daun 5 mm sampai 25 mm ; daun
bagian atas bentuknya seperti daun pelindung. Perbungaan tegak bercabang-cabang gagang
bunga 3 mm sampai 7 mm, panjang kelopak bunga 3 mm sampai 4 mm. Bunga berbibir
berbentuk tabung, panjang 6 mm, bibir bunga bagian atasnya, ukuran 7 mm sampai 8 mm.
Bibir bunga bawah lebar berbentuk biji, berwarna ungu dan panjang 6 mm. Tangkai sari
sempit dan melebar pada bagian pangkal, panjang 6mm. Bentuk buah jorong dengan ujung
yang tajam, panjang lebih kurang 2 cm, bila tua akan pecah terbagi menjadi 4 keping.
2.1.6.Ekstrak
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstrasi zat aktif dari
simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua
atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang diperoleh diperlukan
sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan (Anonim, 1995).
2. Talcum
Nama lain: talk
Pemerian : Serbuk hablur, sangat halus licin, mudah melekat pada kulit
Kelarutan: Tidak larut dalam hamper semua pelarut
Kegunaan : Zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
3. Magnesii Stearas
Nama Lain : Magnesium Stearat
Pemeriaan : Serbuk halus; putih;licin dan mudah melekat pada
Kulit;bau lemah khas
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dalam etanol (95%) P dan
Dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Zat tambahan
4. Aerosil
Nama lain : Koloidal silica, Cab-O-Sil, silica koloidal silicon dioksida
Pemerian : berbentuk silica submikroskopik dengan ukuran partikel + 15 nm,
berwarna putih, tidak berbau, tidak berasa
Penggunaan : absorben anticakeking agent, penstabil emulsi( emulgator)
suspending agent, disintegran tablet, peningkat viskositas.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
METODE PRAKTIKUM
• Serbuk sambiloto 90 gr
• Etanol 96% 180 ml
3.1.3 Cara Kerja Maserasi
3. Amylum maydis 58 mg
4. Aerosil 3%
5. Talk 2%
6. Mg. Stearat 1%
Perhitungan
1. Ekstrak kental sambiloto = 300 mg
2. Vivapor 101 = 300 mg
3. Amylum maydis = 58 mg
4. Aerosil 3/100 X 700 mg = 21 mg
5. Talk 2/100X 700 mg = 14 mg
6. Mg stearat 1/100X 700 mg = 7 mg
3 Amylum Maydis 58 mg
4 Aerosil 21 mg
5 Talk 14 mg
6 Mg. stearat 7 mg
Cara kerja .
1. Setarakan timbangan.
2. Siapkan alat dan bahan.
3. Timbang ekstrak herba sambiloto sebanyak 300 mg, vivapor 101 300 mg, amylum
maydis 58 mg, aerosol 21 mg, talk 14 mg, Mg stearat 7 mg.
4. Dimasukan sebagian amylum maydis ke dalam mortir, gerus untuk melapisi mortir
5. Dimasukkan ekstrak kental sambiloto ke dalam mortir sebanyak 300 mg, tambahkan
vivapor 101 sebanyak 300 mg digerus hingga campuran homogeny dan ekstrak
menjadi kering tercampur rata.
6. Tambahkan Mg. Stearat ke dalam mortir gerus ad homogeny
7. Tambahkan talk ke dalam mortir gerus ad homogen
8. Masukan aerosil ke dalam mortir gerus ad homogeny
9. Tambahkan sisa amylum maydis ke dalam mortir gerus ad homogeny
10. Masukan campuran ke dalam cangkang kapsul
11. Masukan kapsul ke dalam klip obat
BAB IV
HASIL PRATIKUM
Saat peracikan dilakukan sesuai dengan metode dan prosedur kerja yang telah ditentukan.
Masing-masing komponen bahan ditimbang terlebih dahulu kemudian diracik dengan
metode triturasi.
a. Sediaan Kapsul
Setelah peracikan selesai serbuk ekstrak dimasukkan kedalam cangkang kapsul yang telah
ditentukan ukurannya kemudian cangkang kapsul dibersihkan menggunakan lap/tissue
sehingga mutu dan kebersihan dapat terjamin.
b. Pengemasan Sediaan
PEMBAHASAN
Tanaman Sambiloto digunakan dalam bentuk ramuan untuk mencegah pembentukan radang,
memperlancar air seni (diuretik), menurunkan panas badan (antipiretik), obat sakit perut,
kencing manis, dan kena racun. Kandungan senyawa kalium memberikan khasiat
menurunkan tekanan darah. Hasil percobaan farmakologi menunjukkan bahwa tanaman
berkasiat hipoglisemik ( Kartasapoetra, 1988:61). Semua bagian tumbuhan sambiloto, seperti
daun, batang, bunga dan akan terasa sangat pahit jika dimakan atau direbus untuk diminum.
Rasa pahit itu disebabkan oleh senyawa andrographolid yang banyak terdapat di
dalamtumbuhan sambiloto, terutama bagian daun dan batangnya. Sambiloto dijuluki raja
pahit (king of bitters) karena adanya rasa pahit pada senyawa tersebut. Kandungan utama
simplisia sambiloto ialah Andrographolid, senyawa diterpen lakton dengan kadar kurang 1 %
(Pujiasmanto, 2010:79).
Untuk pembuatan kapsul herba sambiloto diperlukan beberapa bahan seperti ekstrak
sambiloto, amylum solani, talcum dan sacharum album. Dengan cara herba sambiloto
dimaserasi selama 7 hari, kemudian diuapkan, diperoleh ekstrak kering. Ekstrak kering
ditambahkan alkohol 96% sampai kental, campurkan talcum, sacharum album ,ekstrak kental,
gerus hingga homogen masukan serbuk ke dalam cangkang kapsul. Dalam pemilihan
cangkang kapsul dilakukan dengan cara ditimbang campuran serbuk kemudian dibagi dengan
jumlah kapsul yang akan dibuat hasilnya disesuaikan dengan tabel dibawah ini.
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum kali ini dalam pembuatan sediaan kapsul tidak memerlukan
peralatan khusus. Kapsul adalah bentuk sediaan padat, dimana satu macam obat atau lebih
dan/ atau bahan inert lainnya yang dimasukkan ke dalam cangkang atau wadah kecil yang
dapat larut dalam air.
o Saran
Saran yang dapat praktikan muat ialah agar diharapkan mahasiswa lebih memahami prosedur
kerja yang akan di praktikumkan dan lebih teliti pada saat peracikan sediaan sehingga hasil
dan pemilihan cangkang kapsul dapat sesuai dengan bobot persediaan.
DAFTAR PUSTAKA