Anda di halaman 1dari 29

I.

Tujuan Praktikum

a. Mahasiswa dapat mengetahui rancangan formula dalam pembuatan drop parasetamol


b. Memahami proses pembuatan sediaan drop parasetamol
c. Memahami evaluasi pada sediaan drop parasetamol

II. Dasar Teori

Larutan adalah sediaan air yang mengandung bahan kimia yang terlarut. Kecuali
dinyatakan lain, sebagai pelarut digunakan air suling. Banyak produk farmasi yang menurut
prinsip kimia fisik merupakan campuran homogen dari zat-zat terlarut yang dilarutkan dalam
pelarut. Misalnya larutan obat-obat dalam air yang mengandung gula digolongkan sebagai
syrup, larutan yang mengandung hidroalkohol yang diberi gula ( kombinasi dari air dan etil
alkohol ) disebut eliksir yang merupakan salah satu jenus larutan. Jenis lain dari larutan
diantaranya siru, spiri dan injeksi.

Sediaan drop merupakan sediaan dalam bentuk larutan yang memiliki konsentrasi bahan
obat yang lebih besar dibandingkan sediaan sirup, dengan begitu aksetabilitas sediaan dapat
dapat diberikan untuk bayi. Sediaan drop termasuk dalam sistem dispersi molekuler (
homogen ) yang menyebabkan bioavabilitasnya menjadi lebih besar dan menyebabkan efek
terapinya tercapai lebih cepat. Persyaratan bentuk sediaan drop yaitu :

 Mengandung satu jenis bahan obat atau lebih


 Larutan jernih
 Berasa manis
 Dapat juga berupa cairan warna

Parasetamol adalah metabolit aktif dari fenasetin yang bertanggung jawab akan efek
analgesiknya. Merupakan penghambat prostaglandin lemah dalam jaringan perifer dan tidak
memiliki efek inflamasi yang signifikan. Efek antipiretik ditimbulksn oleh gugus
aminobenzen. Parasetamol mengandung tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari 101,0 %
C8H9NO2 dihitung zat yang dikeringkan.

Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen, parasetamol tidak
memiliki antiradang. Jadi parasetamol tidak menimbulkan iritasi pada lambung atau
mengganggu gumpalan darah, ginjal atau duktus interior pada janin.
 Karakteristik Parasetamol

Nama bahan obat : Paracetamol

Sinonim : N-asetil-p-aminofenol-asetaminofem

Struktur kimia : C8H5NO2

BM : 151,16

Kemurnian : Kurang dari 98 % dan tidak lebih dari 101 %

Efek terapeutik : Analgesik,antipiretik

Pemerian : Hablur putih, tidak berbau dan rasa pahit

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat,tidak tembus cahaya

III. Evaluasi Produk Referen


 Produk Referen 1
Merk obat : Praxion
Pabrik : Pharos
Komposis : Paracetamol micronized
Indikasi : Meredakan demam,meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala
dan sakit gigi.
Dosis : Dibawah 1 tahun ( 3 – 4 kali sehari ) dosis 60 mg ( alat tetes 0,6 ml ).
1 – 2 tahun ( 3 – 4 kali sehari )
Pemerian Obat : Berikan sesudah makan
Kontra Indikasi: Gangguan ginjal dan hati
Efek Samping : Penggunaan jangka panjang dan dosis besar dapat menyebabkan
kerusakan hati
Interaksi Obat : Alkohol,antikoagulan oral, aspirin, phenobarbital
Kemasan : Drops 100 mg/ml x 15 ml x 1

 Produk Referen 2
Merk obat : Naprex
Pabrik : Media farma/Pediatrica
Komposis : Paracetamol
Indikasi : Menurunkan demam dan mengurangi rasa sakit atau nyeri
Dosis : Dibawah 1 tahun ( 3 – 4 kali sehari ) dosis 60 mg ( alat tetes 0,6 ml ).
1 – 2 tahun ( 3 – 4 kali sehari )
Pemerian Obat : Berikan bersama makanan
Kontra Indikasi: Gangguan fungsi hati berat
Efek Samping : Reaksi hipersensitifitas, gangguan fungsi hati
Interaksi Obat : Alkohol,antikoagulan oral, aspirin, phenobarbital
Kemasan : Drops 60 mg/0,6ml x 15 ml x 1

 Produk Referen 3
Merk obat : Grafadon
Pabrik : Graha Farma
Komposis : Paracetamol 160 mg/5 ml ; 60 mg/0,6 ml
Indikasi : Menurunkan demam, meredakan rasa sakit kepala dan flu
Dosis : < 1 tahun ( 3 – 4 kali sehari ) 0,6 ml drops
1 – 2 tahun ( 3 – 4 kali sehari ) 0,6 ml – 1,2 ml drops
3 – 6 tahun ( 3 – 4 kali sehari ) 1,2 ml drops
6 – 12 tahun ( 3 – 4 kali sehari ) 2,4 ml drops
Pemerian Obat : Berikan sesudah makanan
Kontra Indikasi: Jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif
terhadap parasetamol ( acetaminophen )
Efek Samping : Kerusakan hati jika melebihi dosis yang dianjurkan, efek ringan pada
saluran pencernaan ( mual,muntah ) dan perdarahan lambung jika dosis
melebihi, reaksi hipersensitifitas akibat pemakaian obat meskipun
jarang.
Interaksi Obat : Metodopramide, carbamazepine,kolestiramin dan lixisenatide,
antikoagulan warfarin
Kemasan : Drops 60 mg/0,6ml x 15 ml x 1
IV. Studi Praformulasi Bahan Aktif

No Bahan Efek Utama Efek Samping Karakteristik Karakteristik Sifat Lain


Aktif Fisika Kimia
1. Paracetam Analgetik -Hipersensitivitas. - Bubuk -pH = 3,8 – -Parasetamol
ol Antipiretik Reaksi yang kristal 6,1 mudah diserap
ditandai oleh berwarna -Titik lebur di saluran
urtikaria, dyspnoea, putih 168° dan pencernaan
dan hipotensi. tidak berbau. 172° (FI IV, dengan
(HPE, 108 ) (FI III, 37) 651) konsentrasi
-Penggunaan - Larut 1 plasma puncak
jangka lama dan dalam 20 air terjadi sekitar
dosis besar mendidih, 1 10 hingga 60
menyebabkan dalam 10 menit setelah
kerusakan hati. alkohol, dan dosis oral.
Anemia hemolitik, 1 dalam 15 -Parasetamol
reaksi hematologi dari 1N didistribusikan
(ISO, Vol. 49) natrium ke sebagian
hidroksida. besar jaringan
(HPE, 108) tubuh
- Kelarutan - Analgetik
1:70 air ; 1:9 dan Antipiretik
propilenglik pilihan
ol ; 1:7 terutama untuk
alkohol ; 1:5 pasien
PEG, 1 : 40 penderita
gliserol (FI asma,
III, 37) memiliki
riwayat tukak
lambung dan
anak-anak
(HPE, 111)
2. Aspirin Analgesik -Gangguan -Kristal putih, Larut 1 -Aspirin
Antiinflamas pencernaan seperti tidak berbau dalam 300 diserap dengan
i mual,dispepsia, dan atau memiliki air, 1 dalam cepat di
Antipiretik muntah. bau yang 5 alkohol, 1 saluran
-Meningkatkan samar. dalam pencernaan
waktu perdarahan, Stabil di 17 dengan
dalam dosis besar udara kering. kloroform, pemberian oral
dapat menyebabkan (HPE,20) dan 1 tetapi
hipoprothrombinem banding 10 penyerapan
ia. Dapat sampai 15 setelah dosis
menyebabkan eter. rektal kurang
kelainan darah (HPE,20) dapat
lainnya, termasuk diandalkan.
trombositopenia. -Indikasi terapi
( HPE, 23 ) aspirin pada
anak-anak
sangat terbatas
karena risiko
sindrom Reye.
( HPE, 24 )
3. Asam Antiinflamas - Gangguan sistem -Bubuk -Jarak lebur -Pengobatan
Mefenam i pencernaan, sistem kristal putih. = 225° - pada anak-
at hematopoietik, (HPE, 80) 231° anak harus
pusing, sakit - Praktis diberikan tidak
kepala,kelainan tidak larut lebih dari 7.
kulit. (ISO, Vol. dalam air; -Asam
49) sedikit larut mefenamat
-Pengobatan harus dalam diserap pada
dihentikan jika alkohol, saluran
terjadi diare dan sedikit larut pencernaan.
ruam. Efek lain dalam -Waktu paruh
yang dilaporkan kloroform; eliminasi
termasuk larut dalam plasma sekitar
mengantuk, larutan alkali 2 hingga 4 jam
trombositopenia, hidroksida. ( HPE, 80 )
anemia hemolitik, (HPE, 80)
dan anemia
aplastik. Overdosis
asam mefenamat
juga dapat
menyebabkan
kejang. ( HPE, 80 )
4. Ibuprofen - Overdosis dapat -Serbuk Praktis tidak Ibuprofen
menimbulkan kristal putih, larut dalam dapat
gejala mual, dan sedikit berbau air, sangat dikaitkan
muntah. (HPE, 64) khas. (HPE, larut dalam dengan risiko
- Gangguan saluran 64) alkohol, efek
cerna,trombositope dalam gastrointestina
nia dan limfopenia. aseton,dan l bagian atas
Penurunan dalam yang lebih
ketajaman kloroform. rendah
penglihatan (sangat Sedikit larut daripada
jarang); (ISO, Vol. dalam etil beberapa
49) asetat. (HPE, NSAID
64) lainnya, tetapi
meskipun
demikian
dapat
menyebabkan
dispepsia,
mual dan
muntah,
perdarahan
gastrointestina
l, dan tukak
lambung dan
perforasi

Bahan Aktif yang Dipilih : Paracetamol

Alasan Pemilihan Bahan Aktif : Karena Paracetamol cepat di absropsi dalam saluran cerna
daripada bahan aktif lainnya. Paracetamol merupakan bahan aktif yang memiliki efek
samping lebih sedikit daripada pilihan bahan aktif lainnya karena Aspirin dan NSAID non-
selektif lainnya dapat mempengaruhi saluran pencernaan dan dapat memicu reaksi
hipersensitivitas termasuk asma. Risiko efek samping gastrointestinal dapat berkurang dengan
penghambat selektif dari siklo-oksigenase-2 (COX-2) seperti coxibs, tetapi penggunaannya
telah sangat dibatasi karena efek kardiovaskular. Parasetamol tidak memiliki efek samping
hematologis atau gastrointestinal tetapi dosis besar dapat menghasilkan hepatotoksisitas.

Dosis dan Perhitungannya :

Dosis Oral Pada Anak-anak ( Martindle Edisi 36, 112 ) :

3 bulan – 1 tahun : 60 mg – 120 mg

1 tahun – 5 tahun : 120 mg – 250 mg

6 tahun – 12 tahun : 250 mg – 500 mg

Dosis tersebut dapat diberikan setiap 4 hingga 6 jam dan bila perlu maksimum 4 dosis dalam
24 jam.

BNFC : 1 bulan – 3 bulan : 30 mg – 60 mg, tiap 8 jam

BNFC Neonates : 28 – 32 hari 20 mg/kgBB sebagai dosis tunggal dan 10 – 15

mg/kgBB setiap 8 – 12 jam, jika diperlukan maksimal 30

mg/kgBB

Dosis Paracetamol Oral Pada Anak-anak ( DIH, 29 )

Usia Dosis ( mg )
0 – 3 bulan 40
4 – 11 bulan 80
1 – 2 tahun 120
2 – 3 tahun 160
4 – 5 tahun 240
6 – 8 tahun 320
9 – 10 tahun 400
11 tahun 480

Obat ditujukan untuk anak usia 0-1 tahun karena lebih mudah pemberiannya dalam sediaan
cair atau larutan daripada sediaan berupa tablet. Sediaan drop dipilih karena mempermudah
pemberiannya pada anak-anak dan balita.
 Daftar Berat Badan Bayi ( ISO,2008 )

Usia ( Bulan ) Pria ( Kg ) Wanita ( Kg ) Rata-rata ( Kg ) Dosis ( untuk usia


< 3 bulan : 10
mg/kgBB )
0 3,1 3,0 3,05 30,5 mg
1 4,2 3,8 4,0 40 mg
2 5,2 4,8 5,0 50 mg
3 5,9 5,4 5,65 56,5 mg

Jika setiap 0,6 ml yang dibuat mengandung paracetamol 60 mg, maka dosis pemakaiannya :

 Untuk usia 0 – 3 bulan


30,5 mg – 56,5 mg = 0,3 ml – 0,6 ml
Pemakaian sehari (4x) = 4 (0,3 ml – 0,6 ml)
= 1,2 ml – 2,4 ml
Pemakaian 3 hari = 3 (1,2 ml – 2,4 ml)
= 3,6 ml – 7,2 ml
 Untuk usia 3 bulan – 1 tahun
60 mg – 120mg = 0,6 ml – 1,2 ml
Pemakaian sehari (4x) = 4 (0,6 ml – 1,2 ml)
= 2,4 ml – 4,8 ml
Pemakaian 3 hari = 3 (2,4 ml – 4,8 ml)
= 7,2 ml – 14,4 ml

Kemasan terkecil yang dipakai adalah 15 ml. Pertimbangan pemilihan kemasan terkecil
adalah dosis pemakaian dan botol sediaan untuk drop yang umum ada di pasien adalah 15 ml
dan ditujukan untuk pengobatan symtomatic sehingga volume tidak perlu terlalu banyak.

15 𝑚𝑙
 Bahan Paracetamol yang diperlukan untuk 15 ml = 𝑥 60 𝑚𝑔 = 1500 𝑚𝑔
0,6
V. Jenis dan Contoh Bahan Tambahan dalam Formula

CO-SOLVENT

Bahan Pemerian Kelarutan ADI Inkompatibilitas Ket. Lain


Propilenglikol Cairan kental, Larut dengan 25 mg/kgBB Propilen glikol -Propilen glikol
jernih, tidak aseton, ( HPE, 593 ) tidak umumnya
berwarna, kloroform, kompatibel dianggap
rasa khas, etanol (95%), dengan reagen sebagai bahan
praktis tidak gliserin, dan pengoksidasi yang relatif
berbau air; larut 1 seperti kalium tidak beracun
menyerap air dalam 6 permanganat. -Propilen glikol
pada udara bagian eter; (HPE, 593) kurang toksik
lembab ( FI melarutkan daripada glikol
IV, 712 ) beberapa lainnya.
minyak -Propilen glikol
esensial. cepat diserap
(HPE, 592) pada saluran
pencernaan.
- Sebagai
pelarut dan co-
solven larutan
oral pada
konsentrasi 10-
25 % ( HPE,
593 )
Gliserin Cairan jernih Sedikit larut 1,0 – 1,5 Gliserin dapat - Sebagai
seperti sirup, dalam aseton, g/kgBB meledak jika eksipien,gliserin
tidak larut 1 dalam (HPE, 285) dicampur biasanya tidak
berwarna, 500 eter, 1 dengan zat menyebabkan
rasa manis, dalam 11 etil pengoksidasi efek samping
higroskopik, asetat,larut kuat seperti dan umumnya
netral dalam metanol kromium merupakan
terhadap dan air ( HPE, trioksida, bahan non
lakmus. ( FI 284 ) kalium klorat, toksik dan tidak
IV, 301 ) atau kalium mengiritasi.
permanganat. - Mudah diserap
(HPE, 285) di usus
- Dosis besar
dapat
menyebabkan
sakit kepala,
mual, dan
hiperglikemia
- Sebagai
pemanis pada
elixir dengan
konsentrasi ⩽
20% (HPE,
285)
PEG 400 Cairan kental, Semua 10 mg/kgBB -Polietilen -Termasuk
jernih, tidak polietilen ( HPE, 521 ) glikol cair dan bahan yang
berwarna atau glikol larut padat mungkin bersifat non
praktis tidak dalam air, tidak sesuai toksis dan tidak
berwarna, Polietilen dengan mengiritasi.
agak glikol padat beberapa zat -Pemberian
higroskopis, larut dalam pewarna. polietilen glikol
bau khas aseton, -Aktivitas secara oral
lemah. ( FI diklorometana, antibakteri dari dalam jumlah
IV, 511 ) etanol (95%), antibiotik besar dapat
dan metanol; tertentu memiliki efek
sedikit larut berkurang pencahar. (HPE,
dalam dalam basis 521)
hidrokarbon polietilen
alifatik dan glikol, terutama
eter. ( HPE, penisilin dan
519 ) bacitracin.
-Efektivitas
pengawet juga
dapat terganggu
karena
berikatan
dengan
polietilen glikol
( HPE, 520 )

Bahan Pelarut yang Dipilih : Propilen glikol

Alasan Pemilihan Bahan : Karena paracetamol mudah larut pada 1 : 9 propilen glikol, serta
bahan tersebut termasuk bahan yang tidak toksik dan tidak menyebabkan iritasi, mudah
diserap dalam saluran pencernaan dan larut dalam air. Bahan tersebut dipilih untuk membantu
kelarutan paracetamol dalam air. Propilen glikol dipilih karena dapat digunakan untuk
melarutkan nipagin dan nipasol.

PEMANIS

Bahan Pemerian Kelarutan ADI Inkompatibilitas Ket. Lain


Saccharin Na Serbuk kristal Larut dalam 1 2,5 mg/kgBB Tidak - Sakarin Na
berwarna : 1,2 air, pH 4 ( HPE, 609 ) kompatibel lebih mudah
putih, tidak (sitrat – fosfat dengan larut dalam air
berbau atau ) 1 : 1,21 ; pH Maillard daripada
berbau lemah 7 ( sitrat – browning (HPE, Sakarin.
( HPE, 608 ) fosfat ) 1 : 609) -300 – 600 kali
1,21 ; ( HPE, lipat lebih
609 ) manis daripada
sukrosa
- Digunakan
dalam larutan
oral pada
konsentrasi
0,075% - 0,6%
( HPE, 608 )
Saccharin Kristal putih Larut 1 dalam 2,5 mg/kgBB Tidak - Dalam
tidak 290 air ; ( HPE, 606 ) kompatibel formulasi
berbau,ini sedikit larut dengan farmasi oral,
memiliki rasa dalam eter, Maillard digunakan
yang sangat larut 1 dalam browning (HPE, pada
manis, tingkat 50 gliserin 606) konsentrasi
penggunaan dan sedikit 0,02-0,5% w/w
normal larut dalam - Memiliki efek
sekitar 25% kloroform karsinogenik
(HPE, 605) (HPE, 606) ( HPE, 606 )
Sukrosa Berupa kristal Larut 1 dalam - Sukrosa bubuk - Konsumsi
tidak 0,5 air ; larut dapat sukrosa harus
berwarna, atau 1 dalam 400 terkontaminasi dipantau pada
berupa serbuk etanol ; dengan logam pasien dengan
kristal putih; praktis tidak berat dapat diabetes
tidak berbau larut dalam menyebabkan mellitus atau
dan memiliki kloroform ketidakcocokan intoleransi gula
rasa manis. (HPE, 704) dengan bahan metabolik
(HPE, 704) aktif, misalnya lainnya.
asam askorbat - Bersifat
( HPE, 706 ) karsinogenik
sehingga
penggunaannya
pada formulasi
oral harus
dikurangi
- Sebagai
bahan pemanis
digunakan
dalam
konsentrasi
67%
( HPE, 706 )

Bahan Pelarut yang Dipilih : Sakarin Na.

Alasan Pemilihan Bahan : Karena Sakarin Na lebih mudah larut dalam air daripada sakarin,
serta sakarin dan sukrosa bersifat karsinogenik sehingga penggunaannya untuk sediaan oral
tidak disarankan sehingga dipilih bahan pemanis sakarin Na.
PENGAWET

Bahan Pemerian Kelarutan ADI Inkompatibilitas Ket. Lain


Nipagin Kristal tidak Pada suhu 10 mg/kgBB - - Paraben
berwarna, 25°C larut 1 ( HPE, 444 ) inkompatibilitas bersifat
serbuk dalam 60 dengan nonmutagenik,
kristalin, gliserin ; 1 bentonit, talk, nonteratogenik,
berwarna putih, dalam 5 tragacanth, dan
tidak berbau propilen Minyak atsiri, nonkarsinogenik.
lemak, rasa glikol ; 1 sorbitol dan -Methylparaben
sedikit terbakar dalam 400 air atropin ( HPE, menunjukkan
( HPE, 441 ) ; 1 dalam 50 443 ) aktivitas
air pada suhu antimikroba
50°C ( HPE, dengan pH 4-8.
443 ) - Aktivitasnya
meningkat
dengan
penambahan
eksipien lain
seperti: propilen
glikol (2-5%)
dan alkohol
feniletil
-Propilen glikol
(10%) telah
terbukti
memperkuat
aktivitas
antimikroba dari
paraben ( HPE,
443 )
Nipasol Kristal putih Larut 1 10 mg/kgBB Magnesium - Propylparaben
tidak berbau dalam 4350 ( HPE, 599 ) aluminium menunjukkan
dan tidak air pada suhu silikat, aktivitas
berwarna 15°C ; larut magnesium antimikroba
(HPE, 596) dalam eter, trisilikat dapat pada pH 4-8.
larut 1 dalam menyerap - Aktivitasnya
250 gliserin propilparaben, dapat
dan larut 1 sehingga ditingkatkan
dalam 3.9 mengurangi dengan
propilen kemanjuran menggunakan
glikol ( HPE, bahan kombinasi
597 ) pengawet. paraben ( HPE,
(HPE, 596) 596 )
Na Benzoat Butiran putih Larut 1 5 mg/kgBB - Tidak - Memiliki sifat
atau kristal, dalam 75 ( HPE,628 ) kompatibel bakteriostatik
serbuk sedikit etanol ; larut dengan dan antijamur
higroskopis. 1 dalam 1,8 senyawa yang dikaitkan
Tidak berbau, air ( HPE, kuaterner, dengan asam
atau dengan 628 ) gelatin, garam benzoat yang
sedikit aroma besi, garam tidak terdisosiasi
benzoin serta kalsium, dan - Pengawet
memiliki rasa garam logam paling baik
manis dan asin berat, termasuk dalam larutan
yang tidak perak, timah, asam (pH 2-5).
menyenangkan. dan merkuri. Dalam kondisi
( HPE, 627 ) -Aktivitas basa hampir
pengawet dapat tanpa efek.
berkurang (HPE, 627)
karena interaksi
dengan kaolin .
( HPE, 628 )

Bahan Pelarut yang Dipilih : Nipagin dan Nipasol

Alasan Pemilihan Bahan : Karena pH Na benzoat tidak masuk pada rentang paracetamol.
Penggunaan Nipagin dan Nipasol karena kedua bahan pengawet tersebut masuk pada rentang
pH paracetamol, keduanya mudah larut dalam propilenglikol, aktivitas nipagin akan
meningkat dengan penambahan propilenglikol, sedangkan nipasol aktivitasnya akan
meningkat dengan menggunakan kombinasi paraben, sehingga digunakan kombinasi nipagin
dan nipasol sebagai bahan pengawet.
DAPAR

Bahan Pemerian Kelarutan ADI Inkompatibilitas Ket. Lain


Sodium kristal tidak Larut 1 boleh diberikan - pH = 4,1-
Phospate berbau, tidak dalam 1 air; bersamaan 4,5 untuk
Monobasic berwarna sangat dengan garam larutan
NaH2PO4◦2H2O atau putih, sedikit larut asam bahan berair
(HPE, 659) sedikit dalam etanol alkali dan monohidrat
deliquescent. (95%). ( karbonat; 5% b/v pada
( HPE, 659 ) HPE, 659 ) garam 25°C
aluminium, - Kepadatan
kalsium, atau 1.915 g /
magnesium cm3 untuk
(HPE, 659) dihidrat.
- Konstanta
disosiasi
pKa = 2.15
pada 25°C (
HPE, 659 )

Sodium Bentuk Sangat larut tidak sesuai - pH = 9,1


Phosphate, seperti dalam air, dengan untuk
Dibasic bubuk lebih-lebih alkaloid, larutan
Na2HPO4 (HPE, berwarna dalam air antipirin, hidrat berair 1% w
656) putih. panas atau kloral, asetat dari bahan
Dihidrat mendidih; timbal, anhidrat
terjadi praktis tidak pirogalol, pada 258C.
sebagai larut dalam resorsinol dan Suatu
kristal putih etanol kalsium larutan
atau hampir (95%). glukonat, dan encer jenuh
putih, tidak Bahan siprofloksasin. dari
berbau. anhidrat Interaksi antara dodecahydr
(HPE, 656) larut 1 kalsium dan ate memiliki
dalam 8 fosfat (HPE, pH sekitar
bagian air, 657) 9,5.
heptahidrat - Bentuk
1 dalam 4 anhidrat
bagian air, bersifat
dan higroskopis
dodecahidrat dan akan
1 dalam 3 menyerap
bagian air. hingga 7
(HPE, 656- mol air saat
657) terpapar ke
udara,
sedangkan
heptahidrat
stabil di
udara.
(HPE, 659)
Potassium Kristal tidak Bebas larut boleh diberikan - pH ≈ 4,5
phosphate berwarna dalam air; bersamaan untuk
Monobasic atau bubuk praktis tidak dengan garam larutan air
KH2PO4 putih, tidak larut dalam asam bahan 1% w / v
(HPE, 660) berbau, etanol alkali dan pada 25 C.
butiran atau (95%). karbonat;
kristal. (HPE, 660) garam
(HPE, 660) aluminium,
kalsium, atau
magnesium
(HPE, 659)
Citric Acid Kristal yang Larut 1 Tidak sesuai - pH = 2,2
Monohydrate tidak dalam 1,5 dengan kalium (1% b / v
(HPE, 181) berwarna bagian tartrat, alkali larutan
atau tembus etanol dan alkali tanah berair)
cahaya, atau (95%) dan 1 karbonat dan - Konstanta
sebagai dalam bikarbonat, disosiasi
kristal putih, kurang dari asetat, dan pKa1: 3.128
bubuk 1 bagian air; sulfida; pada 25 C;
efflorescent. larut sedikit termasuk zat pKa2: 4,761
Tidak berbau dalam eter. pengoksidasi, pada 25 C;
dan memiliki (HPE, 182) basa, zat pKa3: 6.396
rasa asam pereduksi, dan pada 25 C.
yang kuat. nitrat, logam - Titik lebur
Struktur nitrat, dan 100 C
kristal sukrosa (HPE, (melembut
bersifat 182) pada 75 C)
ortorombik. (HPE, 182)
(HPE, 181)

Bahan Dapar yang Dipilih : Citric Acid Monohydrate

Alasan Pemilihan Bahan : Asam sitrat (baik sebagai bahan monohidrat atau anhidrat)
banyak digunakan dalam formulasi farmasi dan produk makanan, terutama untuk
menyesuaikan pH larutan. Ini juga telah digunakan secara eksperimental untuk menyesuaikan
pH matriks. Dipilih asam sitrat sebagai dapar karena asam sitrat memiliki rentang pKa
sebanyak 3: 3,13; 4,76; 6,40 dan rentang pH aplikasi sekitar 2,1–7,4. Dimana hal ini sesuai
dengan pH kestabilan pct yang berada di rentang 3,8-6,1 (FI IV,651).
VI. Susunan Formula dan Komposisi Bahan yang Direncanakan

No Bahan Fungsi Kadar % Digunakan Jumlah 15 ml


1 Paracetamol Bahan Aktif 10% 10% 1,5 gram
2 Propilenglikol Pelarut 10% - 25% 15% 2,25 gram
3 Sakarin Na Pemanis 0,075% - 0,6% 0,2% 0,03 gram
4 Nipagin Pengawet 0,015% - 0,2% 0,015% 0,003 gram
5 Nipasol Pengawet 0,01 % - 0,02 % 0,01 % 0,002 gram
6 Dapar sitrat Dapar - 12,877% 1,9316 gram
7 Essense Perasa - 0,02% 0,003 mg
Strawberry
8 Air Pelarut - 61,878% Ad 15 ml

Perhitungan ADI

 Nipagin
ADI Nipagin = 10 mg/Kg BB
BJ Nipagin = 1,352 g/cm3
Jumlah yang digunakan = 0,015% (0,003 gram)
Umur BB (Kg) ADI (mg)
0 – 3 Bulan 3,05 – 5,65 30,5 – 56,5
3 bulan – 1 tahun 5,65 – 7,85 56,5 – 78,5

a. Penggunaan untuk usia 0 – 3 bulan


(1,2 𝑚𝑙−2,4 𝑚𝑙)
Dalam Sehari =( ) × 0,003 𝑔𝑟𝑎𝑚
15 𝑚𝑙
= 0,24 – 0,48 mg (Tidak melebihi ADI)

b. Penggunaan untuk usia 3 bulan – 1 tahun


(2,4 𝑚𝑙−4,8 𝑚𝑙)
Dalam Sehari =( ) × 0,003 𝑔𝑟𝑎𝑚
15 𝑚𝑙
= 0,48 – 0,96 mg (Tidak melebihi ADI)

 Nipasol
ADI Nipasol = 10 mg/Kg BB
BJ Nipasol = 1,288 g/cm3
Jumlah yang digunakan = 0,01% (0,002 gram)

Umur BB (Kg) ADI (mg)


0 – 3 Bulan 3,05 – 5,65 30,5 – 56,5
3 bulan – 1 tahun 5,65 – 7,85 56,5 – 78,5

a. Penggunaan untuk usia 0 – 3 bulan


(1,2 𝑚𝑙−2,4 𝑚𝑙)
Dalam Sehari =( ) × 0,002 𝑔𝑟𝑎𝑚
15 𝑚𝑙
= 0,16 – 0,32 mg (Tidak melebihi ADI)

b. Penggunaan untuk usia 3 bulan – 1 tahun


(2,4 𝑚𝑙−4,8 𝑚𝑙)
Dalam Sehari =( ) × 0,002 𝑔𝑟𝑎𝑚
15 𝑚𝑙

= 0,32 – 0,64 mg (Tidak melebihi ADI)

 Propilenglikol
ADI = 25 mg/kg BB
Umur BB (kg) ADI
0 - 3 bulan 3,05 kg – 5,65 kg 76,25 mg – 141,25 mg
3 bulan - 1 tahun 5,65 kg – 7,85 kg 141,25 mg – 196,25 mg

Penggunaannya : 2,25 gram


 Penggunaan untuk usia 0 – 3 bulan
Sehari : {(1,2 ml – 2,4 ml)/15 ml} x 2,25 gram
: 180 mg – 360 mg (Melebihi ADI)
 Penggunaan untuk usia 3 bulan – 1 tahun
Sehari : {(2,4 ml – 4,8 ml)/15 ml} x 2,25 gram
: 360 mg – 720 mg (Melebihi ADI)
 Sakarin Na
ADI = 2,5 mg/kg BB
Umur BB (kg) ADI
0 - 3 bulan 3,05 kg – 5,65 kg 7,625 mg – 14,25 mg
3 bulan - 1 tahun 5,65 kg – 7,85 kg 14,125 mg – 19,625 mg

Penggunaannya : 0,03 gram


 Penggunaan untuk usia 0 – 3 bulan
Sehari : {(1,2 ml – 2,4 ml)/15 ml} x 0,03 gram
: 2,4 mg – 4,8 mg (tidak melebihi ADI)
 Penggunaan untuk usia 3 bulan – 1 tahun
Sehari : {(2,4 ml – 4,8 ml)/15 ml} x 0,03 gram
: 4,8 mg – 9,6 mg (tidak melebihi ADI)
VII. Metode
 Alat :
1. Timbangan
2. Gelas beker
3. Batang pengaduk
4. Pipet tetes
5. Kertas perkamen
6. Gelas ukur
7. Botol 15 ml
8. Hot plate

 Bahan :
1. Paracetamol
2. Propilen glikol
3. Nipagin
4. Nipasol
5. Saccharin Na
6. Essense strawberry
7. Aquadest
8. Na benzoat

 Prosedur pembuatan
1. Melarutkan essense strawberry dan saccharin Na

Ditambahkan 0,012 g essense strawberry kedalam gelas beaker

Ditambahkan 5 ml aquadest kedalam gelas beaker, aduk hingga homogen

Ditimbang saccharin Na sebanyak 0,12 gram, kemudian masukkan mortir, gerus hingga
halus, masukkan ke dalam gelas beaker

Diaduk hingga saccharin Na larut. Apabila tidak larut, tambahkan aquades sedikit demi
sedikit hingga larut

2. Pembuatan Drop Paracetamol 15 ml (membuat 60 ml)


Ditimbang paracetamol 6 gram

Dimasukkan paracetamol ke dalam mortir. Gerus hingga halus

Diukur propilen glikol di gelas ukur sebanyak 9 gram dan tambahkan sedikit demi sedikit
kedalam mortir berisi paracetamol, aduk hingga larut

Dituangkan campuran yang telah homogen ke dalam gelas beaker

Ditimbang nipagin 0,012 gram dan nipasol 0,008 gram. Tambahkan ke dalam campuran
(paracetamol dan propilen glikol)

Jika campuran tidak homogen, panaskan campuran (paracetamol, propilen glikol, nipagin dan
nipasol) diatas hotplate, aduk hingga homogen
Dimasukkan larutan saccharin Na dan essense strawberry, aduk hingga homogen

Diamkan hingga larutan dingin. Pastikan tidak ada endapan saat larutan sudah dingin

Ditambahkan aquades hingga volume total 60 ml

Kalibrasi botol 15 ml

Dimasukkan ke dalam botol 15 ml, beri label dan masukkan ke dalam kemasan sekunder yang
telah dilengkapi brosur
3. Pembuatan paracetamol dalam skala besar (300 ml)

Menimbang paracetamol 30 gram

Memasukkan paracetamol ke dalam mortir. Gerus hingga halus

Diukur propilen glikol di gelas ukur sebanyak 45 gram dan tambahkan sedikit
demi sedikit kedalam mortir berisi paracetamol, aduk hingga larut

Dituangkan campuran yang telah homogen ke dalam gelas beaker

Menimbang nipagin 0,06 gram dan nipasol 0,04 gram. Tambahkan ke dalam
campuran (paracetamol dan propilen glikol)

Jika campuran tidak homogen, panaskan campuran (paracetamol, propilen


glikol, nipagin dan nipasol) diatas hotplate, aduk hingga homogen

Dimasukkan larutan saccharin Na dan essense strawberry, aduk hingga


homogen

Diamkan hingga larutan dingin. Pastikan tidak ada endapan saat larutan sudah
dingin
Ditambahkan aquades hingga volume total 300 ml

Kalibrasi botol 15 ml

Dimasukkan ke dalam botol 15 ml, beri label dan masukkan ke dalam


kemasan sekunder yang telah dilengkapi brosur

4. Prosedur Pembuatan ( Dapar untuk P6 )


 Perhitungan Dapar
a) Pembuatan dapar sitrat pH= 5,6 dengan kapasitas dapar = 0.01 sebanyak 250ml :

[𝐺]
 pH =pKa3 + log
[𝐴]
[𝐺]
5,6 = 6,4 + log
[𝐴]
[𝐺]
log = - 0,8
[𝐴]
[G] = 0,1584893192[A]

 pH =-log [H3O+]
5,6 = - log [H3O+]
[H3O+] = 2,511886432 x 10-6 M

 pKa = -log Ka
6,4 = - log ka
Ka = 3,981071706 x 10-7M

 β = 2,303. C .Ka. [H3O+]


Ka+ [H3O+]2
0,01 = 2.303.C [ 3.981071706 . 10-7 x 2,511886432. 10-6]
[( 3.981071706 . 10-7 x 2,511886432. 10-6)]2
C = 0,03676970372

 [G]+[A] =C
0,1584893192 [A]+[A] = 0,03676970372
1,1584893192 [A] = 0,03676970372
[A] = 0,03173935496 M
[G] = 0,00503034876 M

 Reaksinya :
H3. Sitrat + NaOH NaH2 Sitrat + H2O
Mula : 0,03676970372 0,03676970372
Bereaksi : 0,03676970372 0,03676970372 0,03676970372
Sisa : - - 0,03676970372

NaH2. Sitrat + NaOH Na2H Sitrat + H2O


Mula : 0,03676970372 0,03676970372
Bereaksi : 0,03676970372 0,03676970372 0,03676970372
Sisa : - - 0,03676970372

Na2H. Sitrat + NaOH Na3. Sitrat + H2O


Mula : 0,03676970372 0,00503034876
Bereaksi : 0,00503034876 0,00503034876 0,00503034876
Sisa : 0,03173935496 - 0,00503034876

 H3. Sitrat = 0.03676970372 M

X 250 ml

= 9,19242593 mmol/250 ml

X Mr ( 210,14)

= 1.931,696385 mg = 1,9316 g

 NaOH = (0,03676970372) + (0,03676970372) + ( 0,00503034876 )

= 0,078569756 M

X 250 ml

= 19,64243905 mmol/250 ml

X Mr ( 40)

= 785,697562 mg = 0,7857 g
 Prosedur

Ditimbang asam sitrat 1,9316 gram, dilarutkan dengan aquadest


secukupnya

Ditimbang NaOH 0,7857 gram, dilarutkan dengan aquadest


secukupnya

Kedua larutan dicampurkan dan ditambahkan aquadest ad 10 ml

5. Prosedur Evaluasi
 Uji Organoleptis

Disiapkan larutan yang diuji

Larutan diamati bau , rasa dan warna

Drop parasetamol dikatakan baik apabila warna tidak berubah, jernih, tidak ada
endapan bau tidak hilang dan rasanya tetap
 Pengukuran pH

Disiapkan larutan yang akan diukur pH nya

Dicelupkan pH meter ke dalam larutan uji

Setelah angka pH meter stabil, dicocokkan


pH yang sesuai

Dicatat pH-nya

 Uji Viskositas

Disiapkan sirup parasetamol ke dalam beaker glass

Disiapkan spindel pada alat lalu celupkan sempurna pada sediaan

Dijalankan viskometer dan diamati jarum penunjuk hingga konstan

Dicatat angka yang ditunjuk jarum


 Pemeriksaan Berat Jenis

Ditimbang dengan benar piknometer yang bersih dan kering

Piknometer diisi dengn aquadest hingga penuh

Disesuaikan suhu yang tertera pada piknometer dengan suhu 20o C

Ditimbang piknometer yang berisi aquadest

Piknometer dibersihkan dan diganti diisi dengan sediaan sirup

Disesuaikan suhu hingga 20o C

Ditimbang piknometer yang berisi sirup parasetamol

Dihitung berat jenisnya


DAFTAR PUSTAKA

DepKes RI. 1995. Farmakope Indonesia IV. Jakarta : Penerbit Dirjen POM

DepKes RI. 1979. Farmakope Indonesia III. Jakarta : Penerbit Dirjen POM

Rowe RC. Paul JS. Marian EQ. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Sixth edition.
London : Pharmaceutical Press

Sweetman,S.C.2009. Martindale 36 The Complete Drug Reference. London : The


Pharmaceutical Press

Anda mungkin juga menyukai