Anda di halaman 1dari 1

Kontrol Kualitas dan Standarisasi Jamu Saintifik

Kontrol kualitas bahan baku jamu diperlukan untuk menjamin keamanan, efektivitas,
dan mutu produk jamu.

Penentuan mutu untuk menjamin keamanan dalam pemakaian bahan baku jamu lebih
mengarah pada pengawasan adanya cemaran seperti cemaran logam berat dan
mikroba.

Sedangkan penentuan mutu untuk menjamin khasiat tergantung pada kandungan


senyawa bioaktif yang telah terbukti memiliki aktivitas fisiologis tertentu.

Penentuan mutu untuk menjamin khasiat bahan baku jamu tersebut dapat dilakukan
melalui berbagai pendekatan teknis analisis kimia, salah satunya menggunakan KLT.

Bahan obat atau sediaan obat tradisional yang bermutu baik, dapat diperoleh dengan
adanya standarisasi. Pada prinsipnya standarisasi dilakukan mulai dari bahan baku
sampai dengan sediaan jadi. Berdasarkan hal tersebut, standarisasi obat tradisional
dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

Standarisasi bahan, Standarisasi produk, dan Standarisasi proses

Dalam standarisasi, beberapa parameter harus dianalisis untuk menjamin keamanannya


dan sesuai dengan Farmakope indonesia atau materia media indonesia. Parameter-
parameter tersebut dikelompokkan menjadi:

Parameter non spesifik, yang berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi, dan fisis.

Dan Parameter spefisik, yang berfokus pada senyawa atau golongan senyawa yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas farmakologis.

Anda mungkin juga menyukai