0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
167 tayangan21 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan mutu obat tradisional. Ada beberapa poin penting:
1. Sistem pengawasan mutu harus dirancang dengan baik untuk menjamin bahan, proses produksi, dan mutu produk obat tradisional.
2. Ruang lingkup pengawasan mutu mencakup pengujian bahan baku, proses produksi, dan produk jadi.
3. Diperlukan sistem dokumentasi dan prosedur pelulusan untuk memastikan bahan dan
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Pertemuan 13 Quality Control Dalam Obat Tradisional
Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan mutu obat tradisional. Ada beberapa poin penting:
1. Sistem pengawasan mutu harus dirancang dengan baik untuk menjamin bahan, proses produksi, dan mutu produk obat tradisional.
2. Ruang lingkup pengawasan mutu mencakup pengujian bahan baku, proses produksi, dan produk jadi.
3. Diperlukan sistem dokumentasi dan prosedur pelulusan untuk memastikan bahan dan
Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan mutu obat tradisional. Ada beberapa poin penting:
1. Sistem pengawasan mutu harus dirancang dengan baik untuk menjamin bahan, proses produksi, dan mutu produk obat tradisional.
2. Ruang lingkup pengawasan mutu mencakup pengujian bahan baku, proses produksi, dan produk jadi.
3. Diperlukan sistem dokumentasi dan prosedur pelulusan untuk memastikan bahan dan
Menurut WHO, sekitar 80 % dari penduduk di beberapa
negara Asia dan Afrika menggunakan obat tradisional untuk mengatasi masalah kesehatan. Di banyak negara maju, 70% sampai 80% dari masyarakatnya telah menggunakan beberapa bentuk pengobatan komplementer atau alternatif dan obat herbal. Dengan demikian, obat herbal atau obat tradisional memberikan andil yang cukup besar terhadap kesehatan manusia tidak saja dalam hal melakukan suatu tindakan pencegahan dan pengobatan terhadap suatu penyakit akan tetapi juga dalam hal menjaga kebugaran, kecantikan dan meningkatkan stamina tubuh. Fenomena perubahan pola hidup masyarakat yang cenderung kembali ke alam ”back to nature” terjadi karena masyarakat berasumsi bahwa segala sesuatu yang alami lebih terjamin keamanannya, akan tetapi sebenarnya tidak semua yang alami tersebut selalu aman karena diperlukan suatu penelitian ilmiah untuk mengetahui keamanan setiap penggunaan suatu sediaan atau produk, baik yang alami maupun non alami. Selain itu, saat ini, mutu tanaman obat atau obat tradisional tersebut masih ini masih memiliki image yang buruk akibat terjadinya pemalsuan produk herbal di pasaran sehingga dapat mengancam keselamatan konsumen. Oleh karena itu, pencapain tujuan penggunaan obat tradisional ini tergantung pada tersedianya suatu bahan alam atau tanaman obat yang terbukti bermutu, aman dan berkhasiat. Di Indonesia, sudah terdapat beberapa rujukan yang dapat digunakan dalam rangka memperoleh tanaman obat atau obat tradisional yang bermutu seperti Cara Budidaya yang Baik (GAP), Cara Pengumpulan Bahan Baku Obat Tradisional yang Baik (GCP), SNI, Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik (CPOTB, GMP), Cara Analisis Laboratorium yang Baik (GLP), Peraturan Pendaftaran Obat Tradisional dan sebagainya. Pengawasan Mutu adalah bagian dari CPOTB yang berhubungan dengan pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian, serta dengan organisasi, dokumentasi dan prosedur pelulusan yang memastikan bahwa pengujian yang diperlukan dan relevan telah dilakukan dan bahwa bahan yang belum diluluskan tidak digunakan serta produk yang belum diluluskan tidak dijual atau dipasok sebelum mutunya dinilai dan dinyatakan memenuhi syarat. Setiap industri obat tradisional hendaklah mempunyai fungsi pengawasan mutu. Fungsi ini hendaklah independen dari bagian lain. Sumber daya yang memadai hendaklah tersedia untuk memastikan bahwa semua fungsi Pengawasan Mutu dapat dilaksanakan secara efektif dan dapat diandalkan. Kualitas tanaman obat tentunya sangat dipengaruhi oleh keamanan dan khasiatnya. Penentuan mutu untuk menjamin keamanan dalam pemakaian tanaman obat lebih mengarah pada pengawasan adanya cemaran dalam tanaman obat atau produk obat tradisional seperti kandungan logam berat, residu pestisida, kandungan mikroba, kandungan bahan asing dan keberadaan tanaman lain yang tidak diinginkan Sedangkan penentuan mutu untuk menjamin manfaat atau khasiat yang optimum sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat tentunya akan tergantung pada kandungan senyawa bioaktif yang terdapat dalam tanaman atau obat tradisional yang telah te Kualitas obat tradisional sangat bervariasi karena kandungan senyawa bioaktif sangat dipengaruhi oleh bahan baku atau tanaman obat yang digunakan, dimanan senyawa bioaktif dalam tanaman dipengaruhi oleh berbagai factor intrinsik ataupun ekstrinsik. sarana dan prasarana yang memadai, personil yang terlatih dan prosedur yang disetujui tersedia untuk pengambilan sampel, pemeriksaan dan pengujian bahan awal,bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi, dan bila perlu untuk pemantauan lingkungan sesuai dengan tujuan CPOTB; pengambilan sampel bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi dilakukan oleh personil dengan metode yang disetujui oleh pengawasan mutu; metode pengujian disiapkan dan divalidasi (bila perlu); pencatatan dilakukan secara manual atau dengan alat pencatat selama pembuatan yang menunjukkan bahwa semua langkah yang dipersyaratkan dalam prosedur pengambilan sampel, inspeksi dan pengujian benar-benar telah dilaksanakan Tiap penyimpangan dicatat secara lengkap dan diinvestigasi; produk jadi berisi bahan atau ramuan bahan yang dapat berupa bahan nabati, bahan hewani, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan-bahan tersebut dengan komposisi kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan yang disetujui pada saat pendaftaran, serta dikemas dalam wadah yang sesuai dan diberi label yang benar; dibuat catatan hasil pemeriksaan dan analisis bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan, dan produk jadi secara formal dinilai dan dibandingkan terhadap spesifikasi; dan sampel pertinggal bahan awal dan produk jadi disimpan dalam jumlah yang cukup untuk dilakukan pengujian ulang bila perlu. Sampel produk jadi disimpan dalam kemasan akhir kecuali untuk kemasan yang besar. Pengawasan Mutu secara menyeluruh juga mempunyai tugas lain, antara lain menetapkan, memvalidasi dan menerapkan semua prosedur pengawasan mutu, mengevaluasi, mengawasi, dan menyimpan baku pembanding, memastikan kebenaran label wadah bahan dan produk, memastikan bahwa stabilitas dari zat aktif dan produk jadi dipantau, mengambil bagian dalam investigasi keluhan yang terkait dengan mutu produk, dan ikut mengambil bagian dalam pemantauan lingkungan. Semua kegiatan tersebut hendaklah dilaksanakan sesuai dengan prosedur tertulis dan jika perlu dicatat. 1. Sistem Pengawasan Mutu Sistem pengawasan mutu harus dirancang dengan tepat, untuk menjamin setiap OT (obat tradisional) yang diproduksi: Mengandung bahan alami yang benar dan bersih, Sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan, Dibuat dalam kondisi yang tepat serta mengikuti prosedur tetap, Tidak mengandung bahan kimia dan bahan baku obat. Sehingga OT tersebut senantiasa memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan untuk khasiat, mutu dan keamanannya. 2. Ruang Lingkup Pengawasan Mutu Semua fungsi analisis yang dilakukan di laboratorium, termasuk : Pengambilan contoh, Pemeriksaan dan pengujian : ◦ Bahan awal, ◦ Produk antara, ◦ Produk ruahan, dan ◦ Produk jadi. ◦ Program dan kegiatan lain yang terkait dengan mutu produk: program uji stabilitas, pemantauan lingkungan kerja, pengkajian dokumen batch, program penyimpanan contoh pertinggal, penyusunan dan penyimpanan spesifikasi yang berlaku dari tiap bahan dan produk, termasuk metode pengujian 3. Sistem Dokumentasi dan Prosedur Sistem dokumentasi dan prosedur pelulusan dilakukan oleh Bag. Pengawasan Mutu. Hendaknya menjamin Pelulusan: Pemeriksaan dan pengujian yang diperlukan telah dilaksanakan; Bahan awal, produk antara, produk ruahan tidak digunakan sebelum dari hasil pemeriksaan dan pengujian mutu dinilai memenuhi spesifikasi yang ditetapkan; Produk jadi tidak didistribusikan atau dijual sebelum hasil pemeriksaan dan pengujian mutu dinilai memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. 4. Bagian Pengawasan Mutu Bagian Pengawasan Mutu merupakan bagian yang berdiri sendiri, bukan subbagian dari Bagian Produksi. Wewenang Bagian Pengawasan Mutu : Meluluskan/menolak Bahan awal yang akan digunakan untuk produksi; Meluluskan/menolak Produk antara dan produk ruahan untuk diproses lebih lanjut; Meluluskan/menolak Produk jadi yang akan distribusikan. Di laboratorium : Menyelenggarakan fungsi analisis. Di luar laboratorium : Berperan dalam pengambilan keputusan terhadap hal-hal yg mempengaruhi mutu produk Bagian Pengawasan Mutu juga bertanggung jawab: ◦ memastikan apakah bahan awal telah memenuhi spesifikasi; ◦ memastikan apakah tahapan produksi telah dilaksanakan sesuai prosedur dan divalidasi sebelumnya ◦ apakah pengawasan selama proses dan pengujian laboratorium telah dilaksanakan, ◦ apakah bets produk yang dihasilkan telah memenuhi spesifikasi sebelum didistribusikan; ◦ apakah produk diperedaran tetap memenuhi syarat mutu selama waktu yang telah ditetapkan. Terima kasih