CPOB 2012
CGMP
B. Priyambodo, 2007, Manajemen Farmasi
Industri, Yogyakarta : Global Pustaka Utama
PMK N0 1799 thn 2010 tentang
Industri farmasi:
Industri farmasi adalah badan usaha yang
memiliki izin dari mentri kesehatan untuk
melakukan kegiatan pembuatan obat/bahan
obat
Proses pembuatan obat / bahan obat hanya
dilakukan oleh industri farmasi
IFRS dpt melakukan proses pembuatan obat
jika memenuhi persyaratan CPOB
PMK N0 1799 thn 2010 tentang
Industri farmasi:
Industri farmasi wajib memenuhi persyaratan CPOB
dibuktikan dengn sertifikat CPOB, yang berlaku
selama 5 thn/ sepanjang memenuhi persyaratan
Pada pasal 5 menyatakan persyaratan untuk
memperoleh izin industri farmasi yaitu memiliki
secara tetap sedikitnya 3 orang Apoteker WNI
masing-masing sebagai penanggung jawab
pemastian mutu, produksi, dan pengawasan mutu
Dalam CPOB2012 :
Kenapa apoteker?
1. dibekali pengetahuan tentang manajemen
2. dibekali pengetahuan mengenai stabilitas
bahan baku dan stabilitas sediaan
sehingga penyimpanan dapat dilakukan di
tempat yang tepat dan mutunya tetap
terjaga
Pembelian (Purchasing)
pembelian bahan baku, bahan kemas yang
dibutuhkan baik untuk proses produksi, proses
penelitian dan pengembangan produk, maupun
untuk pengujian-pengujian yang dilakukan QC
.
Kepala pembelian sebaiknya apoteker ?
mengetahui tentang bahan baku dan bahan
kemas, dokumen-dokumen penyertanya sehingga
perusahaan tidak salah memilih atau tertipu oleh
supplier (pemasok bahan baku atau bahan kemas).
Registrasi, Regulatory &
Product information
Registrasi obat ke Badan POM diperlukan
dokumen-dokumen yang harus disiapkan:
1. dokumen bahan aktif
2. formula
3. proses pembuatan
4. data uji disolusi terbanding
5. data uji stabilitas, dan lain-lain
Data-data tersebut yang mengerti adalah
seorang farmasis.
Promosi obat kepada tenaga profesional
lain (medical representative)
Apoteker dapat mempromosikan obat kepada
tenaga profesional lain seperti kepada dokter
karena apotekerlah yang paling mengerti
tentang obat sehingga dapat menjelaskan
keunggulan produk yang ditawarkannya dari
sisi ilmiah
Bahan aktif (API)
Bahan awal Pembuatan obat
Bahan baku Produksi
Bahan pengemas Pengolahan
starting material pengemasan
Packaging material
Raw Material
Produk antara
Produk ruahan
Produk jadi
Intermediate product
Bulk product
PRODUKSI TABLET
PRODUKSI TABLET SALUT
Keterangan gambar :
Tablet bisa dikatakan menjadi produk antara atau produk
ruahan:
Pada gambar II, tablet menjadi produk ruahan karena
tinggal satu langkah lagi untuk menjadi produk jadi yaitu
proses pengemasan
Bahan pengemas
Blitser : satu sisi transparan (PVC), sisi yang lain
tidak ada yang transparan (alumunium foil)
Strip : semua sisi tidak ada yang transparan
(semuanya tertutup alumunium foil), sehingga lebih
kedap
Bahan untuk mengemas produk ruahan menjadi
produk jadi
bulk product
Setiap produk yang telah selesai semua proses
kecuali kemasan akhir.
finished product
bentuk sediaan jadi yang telah mengalami semua
tahapan pembuatan, termasuk kemasan dalam
wadah dan pelabelan
intermediate product
Sebagian proses produk yang harus menjalani proses
lebih lanjut
batch
sejumlah produk yang mempunyai sifat dan mutu seragam
dalam 1 siklus pembuatan.
Contoh : 1 batch = 200.000 tablet
Batch 1 masing-masing tablet mempunyai mutu yang sama
Batch 2 masing-masing tablet mempunyai mutu yang sama
Antara batch 1 dan 2 masing-masing tablet mempunyai
mutu yang berbeda (jika tablet bermutu tinggi seharusnya
mutunya sama)
Batch menjadi ukuran sekali produksi dipengaruhi peralatan
yang akan digunakan
Contoh : mixer kapasitas 200 kg, jadi untuk produksi tablet
dengan berat 500 mg maka 1 batch = 100.000-240.000 tablet
(kapasitas mixer agar mixing optimum 50%-60%--> 100-120
kg), jangan over jadi 400.000-500.000
No batch
Penandaan huruf/ angka yang merupakan
tanda pengenal suatu batch
batch records
Semua dokumen yang berhubungan dengan
pembuatan produk jadi/sejarah tiap bets
produk dan semua keadaan yang berkaitan
dengan kualitas produk akhir.
critical operation
suatu proses produksi yang dapat menyebabkan variasi
dalam kualitas produk farmasi.
cross-contamination
Kontaminasi bahan awal, produk antara atau produk jadi
dengan bahan lain selama produksi.
clean area
jumlah partikel (non patogen)Ø 0.5 µm maks 10.000/ft3
area dengan lingkungan terkontrol (jml partikel dan
mikrobanya) sehingga terhindar dari kontaminasi.
in-process control
pemeriksaan dan pengujian selama proses pembuatan obat,
termasuk lingkungan dan peralatan.
pembuatan obat
seluruh rangkaian kegiatan dari penerimaan bahan sampai
pengemasan untuk menghasilkan suatu obat jadi, termasuk
produksi dan pengawasan mutu
No lot
Penandaan huruf/ angka yang merupakan
tanda pengenal suatu lot
master formula
Sebuah dokumen atau set dokumen
menentukan bahan awal, bahan kemasan,
bersama dengan deskripsi prosedur dan tindakan
pencegahan yang diperlukan untuk
menghasilkan spesifikasi yang diinginkan pada
produk jadi serta instruksi pemprosesan,
termasuk in process control
master record
dasar untuk dokumentasi bets (catatan bets
kosong (blank batch record)
Reconciliation
Perbandingan jumlah teoritis dengan jumlah
yang dihasilkan.
Recovery
Penambahan seluruh atau sebagian produk
dari satu bets sebelumnya yang memenuhi
kualitas yang ditetapkan ke bets berikut pada
suatu langkah tertentu dari proses produksi.
Quarantine
Status bahan awal atau kemasan, intermediet/bulk
atau produk jadi dipisahkan secara fisik atau dengan
cara lain yang sesuai, sementara menunggu
keputusan penolakan atau reprocessing
Reprocessing
Pemprosesan ulang sebagian atau seluruh batch/lots
pada bulk proses/intermediate proses, pada proses
sebelumnya yang telah divalidasi ulang, karenakan
tidak sesuai spesifikasi yang ditetapkan ( TMS
proses diValidasi ulang sesuai ijin edar diproses
kembali)
Reworking
Ditujukan untuk bulk-intermediate proses atau final
product dari 1 batch u/ dilakukan cara yang lain
dalam pemprosesanya karena TMS. merupakan
kejadian yg tdk disengaja (tidak berpengaruh pada
ijin edar)
specification
Daftar persyaratan rinci produk atau bahan yang
digunakan atau yang diperoleh selama proses
pembuatan dan sebagai dasar untuk evaluasi
kualitas
sanitaition
upaya untuk mengurangi jumlah microba pathogen,
misal:membersihkan lantai dengan disinfektan
Airlock
Ruang tertutup dengan dua atau lebih pintu,
merupakan sela antara dua ruang atau lebih, misalnya
dari kelas yang berbeda, untuk tujuan mengendalikan
air flow antar ruang, dirancang untuk digunakan baik
oleh orang atau barang dan / atau peralatan
DOKUMENTASI
Motto GMP dalam dokumentasi :
Dilarang :
Menunda/mendahului pencatatan data
Menggunakan pensil, penghapus, tipp ex
Menimpa (write-over)
Menulis dengan tidak jelas dan susah dibaca
DOKUMENTASI
2. PENCATATAN DAN TANDA TANGAN HARUS :
- Jelas dan mudah dibaca
- menggunakan pulpen bertinta
- tidak menimbulkan salah persepsi
DILARANG :
menggunakan tanda ___”____ atau IDEM
DOKUMENTASI
Jangan mencatat hasil pekerjaan orang lain,
kecuali anda ditugaskan untuk itu!
Jangan berkesimpulan bahwa pekerjaan yang
tidak tercatat telah diselesaikan dengan benar