Saat pengambilan contoh bahan baku harus selalu disertai dengan Certificate of Analysis
(CA) dari supplier. CA ini penting sebagai acuan pada pemeriksaan bahan tersebut. Pengambilan
- LAF condition
- temperatur
- RH
- perbedaan tekanan
- alat perlindungan diri (kacamata pelindung, sarung tangan, masker, jas lab)
Penanganan bahan sampling berdasarkan sifat dan jumlah bahan baku yang diterima dan
alat yang telah selesai dipakai dibawa ke produksi untuk dibersihkan. Pemeriksaan raw material
- identifikasi bahan/ analisis kualitatif dengan metode yang sesuai (IR, HPLC, TLC, analisis
- teks - warna
Produk ruahan (bulk product) adalah produk yang belum dikemas. Pemeriksaan ini
meliputi pemeriksaan selama proses pembuatan obat (IPC) dan produk ruahannya. Contoh dari
produk ruahan yang diambil selama IPC dilakukan oleh bagian produksi.
- pemeriksaan homogenitas
- waktu dissolusi.
Hasil pemeriksaan dilaporkan kepada QC supervisor untuk diputuskan lulus atau tidak.
Sisa contoh dari produk ruahan yang tidak digunakan lagi, dihancurkan sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan.
Pemeriksaan obat jadi merupakan salah satu hal yang penting dalam pelulusan obat jadi
sebelum barang diterima oleh konsumen, sehingga dapat meyakinkan bahwa produk yang dibuat
memenuhi syarat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pemeriksaan obat jadi meliputi
pemeriksaan uji kelengkapan terhadap semua persyaratan yang ada dalam satu produk obat
- tanggal penerimaan
- waktu daluwarsa
Yang dimaksud dengan contoh pertinggal adalah contoh obat jadi, bahan baku dan bahan
pengemas yang diambil secara acak. Contoh pertinggal antara lain digunakan sebagai
pembanding apabila ada keluhan (complaint) terhadap suatu produk atau material dan untuk
mengevaluasi mutu suatu obat yang telah dibuat dengan cara melakukan follow-up stability
Untuk penyimpanan contoh pertinggal harus disesuaikan dengan tempat dimana produk
harus disimpan (AC: temperature 25 oC, RH maksimum 60% ; non AC: temperature 302 oC,
RH 755 %)
Pendataan terhadap contoh pertinggal dilakukan setiap 6 bulan sekali dan contoh
pertinggal yang telah tersimpan lebih dari 5 tahun atau tanggal daluwarsanya telah terlewati +1
tahun harus dikeluarkan. Setiap pengeluaran contoh pertinggal untuk keperluan apapun harus
dicatat pada kartu stok produk yang bersangkutan. Khusus untuk obat jadi dilakukan
QA menjamin obat yang dibuat dan diedarkan supaya memenuhi persyaratan CPOB,
GMP, EHS dan sesuai spesifikasi yang ditetapkan oleh perusahaan. Pengendalian mutu
dilakukan terhadap semua faktor yang dapat mempengaruhi mutu obat yaitu mulai dari bahan
awal, bahan pengemas, proses pembuatan, bangunan, peralatan dan personalia. Tugas dari QA
antara lain:
Menjamin:
- Validasi proses yang meliputi seluruh proses produksi, prosedur pembersihan alat dan ruang
- Kualifikasi daan kaliberasi alat, fasilitas dan sistem penunjang proses produksi.
- Sistem pemberian nomor batch sehingga tidak ada nomor yang berulang.
Mutu obat tidak dapat dinilai dari serangkaian hasil pengujian tertentu saja, tetapi mutu
obat dibangun ke dalam produk itu sendiri. Salah satu faktor penting dalam membangun mutu
obat adalah menentukan bahan awal, bahan penunjang dan jasa servis yang mempengaruhi mutu
obat.
Untuk menjaga kualitas bahan sesuai dengan persyaratan, diperlukan supplier yang dapat
diandalkan daan dipercaya. Oleh karena itu, dilakukan audit terhadap pemasok. Audit terhadap
pemasok antara lain meliputi aktivitas yang berhubungan dengan proses produksi yang
bersangkutan:
- penanganan sisa
- proses pembuatan
- dokumentasi
- pemeriksaan
- perujukan
Reaudit terhadap pemasok resmi (approved supplier) minimal dilakukan setiap 2 tahun
sekali.
Pelulusan atau penolakan obat jadi dilakukan oleh QA dan disetujui oleh QO. Obat jadi
adalah bentuk sediaan obat yang telah selesai dikemas dan siap dipasarkan setelah lulus
pemeriksaan. Pengambilan keputusan pelulusan/ penolakan obat jadi dilakukan berdasarkan hasil
Keluhan dan laporan yang menyangkut kualitas, efek samping yang merugikan/ masalah
lainnya harus diselidiki dan dievaluasi serta diambil tindak lanjut yang sesuai.
Setiap obat kembalian harus disimpan, diselidiki dan dianalisis serta ditetapkan status
obat kembalian tersebut. Penarikan kembali obat jadi harus dilakukan jika ditemukan obat yang
telah didistribusikan tidak memenuhi syarat kualitas/ atas dasar pertimbangan efek samping yang
merugikan kesehatan.
Produksi kontrak dan analisis kontrak harus harus dilakukan secara jelas, artinya harus
menyebabkan hasil produk, pekerjaan/ analisis tidak memenuhi syarat mutu. Sehingga harus ada
kontrak secara tertulis antara pemberi dan penerima kontrak yang menetapkan secara jelas tugas
masing-masing orang yang diberi otoritas pelulusan produk untuk dijual dan pembuat sertifikat
analisis.
Apabila pada pemeriksaan didapatkan hasil yang tidak memenuhi persyaratan atau hasil
pemeriksaan mendekati batas spesifikasi yang telah ditetapkan, maka perlu dilakukan
penyelidikan yang seksama untuk mencari penyebab ketidaksesuaian tersebut. Penyelidikan hasil
di luar spesifikasi (Out Of Specification / OOS) atau dapat juga dianggap sebagai Atypical Test
Results (Out Of Trendy / OOT) yang berlaku untuk hasil pemeriksaan kaliberasi alat dan
Data mengenai produk yang dihasilkan oleh Production Departement selama 1 tahun
termasuk peralatan yang digunakan, proses produksi, cara dan hasil pemeriksaan perlu
dikumpulkan untuk dievaluasi sehingga dapat disimpulkan atau dihasilkan saran yang berguna
untuk mempertahankan atau memperbaiki mutu produk. Untuk keperluan ini dilakukan Annual
- Bahan baku (berikut nomor batchnya) yang digunakan untuk setiap batch yang dibuat dari
produk tersebut
- Pengumpulan parameter kritis pada proses produksi, misal pada pembuatan tablet:
waktu pencampuran
kecepatan pencampuran
waktu granulasi
suhu pengeringan
- Pengumpulan parameter kritis dari produk yang diperiksa di lab, misal pada tablet:
berat rata-rata
kekerasan
keregasan
waktu hancur
- Setiap perubahan/ penyimpangan pada proses/ prosedur pengawasan yang telah disetujui
- Pengumpulan dan evaluasi dari KTKO, penarikan kembali obat jadi, penyelidikan terhadap
kegagalan, temuan stabilitas atau tes yang berhubungan dengan perubahan serta kegiatan dan
Kegagalan adalah suatu kejadian / pelanggaran yang tidak direncanakan terhadap suatu
prosedur atau spesifikasi yang ditetapkan dimana penyimpangan ini dapat mempengaruhi mutu
dari produk yang dibuat. Semua penyimpangan baik besar (major) maupun kecil (minor),
langkah selanjutnya akan diambil oleh QO Departement. Bila dianggap perlu QO Departement
akan mengundang departemen yang bersangkutan dan departemen lain yang terkait untuk
menyelesaikan permasalahan yang timbul. Ada 2 jenis kegagalan yaitu minor incident dan
major incident.
Minor incident adalah suatu kegagalan / penyimpangan yang dapat ditanggulangi dengan
segera dan dampak yang ditimbulkan tidak akan mempengaruhi mutu produk. Contohnya:
- kesalahan penimbangan
Pemeriksaan stabilitas dilakukan terhadap semua produk yang dibuat dan dipasarkan.
Semua penyimpangan (bila ada) yang ditemukan harus segera dievaluasi bersama-sama dengan
pihak manajemen dan setiap penyimpangan terhadap data stabilitas produk yang didaftarkan/
tipe I
Pemeriksaan awal terhadap stabilitas dari bahan aktif dan produk atau campuran dari
eksipien dan bahan aktif. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan pada kondisi yang dipercepat
tipe II
Penyelidikan lanjutan atas stabilitas bahan aktif atau obat jadi setelah dilakukan scale-up
production
tipe III (Long term stability testing)
Pemeriksaan stabilitas dari bahan aktif atau obat jadi yang akan dipasarkan untuk
Pemeriksaan stabilitas rutin terhadap produk yang telah dipasarkan. Pemeriksaan dilakukan 1
batch per tahun mulai dari 0 bulan, kemudian setiap tahun hingga waktu daluwarsanya.
Pemeriksaan dilakukan terhadap bahan aktif atau produk yang mengalami beberapa perubahan
(misal perubahan bahan baku, perubahan proses dan sebagainya).
Pada umumnya pemeriksaan stabilitas tipe I, II dan III dilakukan oleh mother plant
Berdasarkan temperatur dan RH penyimpanan obatnya, secara garis besar zona iklim
Post-Marketing Studies Testing (Tipe IV) dilakukan pada Zona I, II, III dan IV dengan
frekuensi pengujian tiap 0, 12, 24, 48 ddaan 60 bulan. Untuk perbandingan pengujian pada
umumnya dilakukan Follow-Up Stability Testing pada climatic zone II dan IV. Periode pengujian
Follow-Up Stability Testing (tipe V) ada 2 macam yaitu pada kondisi sebenarnya dan
kondisi dipercepat.
Kondisi sebenarnya dilakukan pada zona II dan IV dengan frekuensi pengujian 0, 3, 6, 9, 12, 18,
24 dan 36 bulan.
Menurut peraturan Menkes No. 949/ MENKES/ PER/ VI/ 2000 tanggal 26 Juni 2000
tentang Registrasi Obat Jadi, disebutkan bahwa obat jadi yang diedarkan di wilayah Indonesia
sebelumnya harus dilakukan registrasi untuk memperoleh izin edar. Hal ini dimaksudkan untuk
melakukan penilaian sebelum diedarkan dalam rangka menjamin khasiat, keamanan dan mutu
obat yang beredar. Selain itu, untuk menjamin tersedianya obat yang dibutuhkan masyarakat
maka proses pendaftaran harus dilakukan secepat mungkin tanpa mengurangi jaminan khasiat,
Dokumen registrasi obat jadi dibuat rangkap 4 yaitu 2 (dua) untuk Badan POM, 1 (satu)
untuk Medical dan Regulation, dan 1 (satu) untuk Quality Operation Department. Registrasi
dilakukan dengan mengisi formulir yang sudah ditentukan, khusus untuk registrasi obat ekspor
dan impor, penyusunan dokumen harus disesuaikan dengan ketentuan negara yang bersangkutan.
- Sertifikat CPOB
Untuk obat jadi kontrak
- Perjanjian kontrak
- Sertifikat CPOB dari industri farmasi di luar negeri yang diakui oleh Depkes RI
- Site Master File (SMF) industri pembuat, khusus industri pembuat yang belum pernah terdaftar
di Badan POM
A. Pra registrasi
Tujuan pra registrasi dalah untuk mempertimbangkan jalur evaluasi dan kelengkapan
dokumen registrasi. Industri farmasi menyerahkan dokumen pra registrasi (misalnya : site master
file, CPP, sertifikat CPOB, dan lain-lain) secara tertulis (paling lambat 80 hari kerja) ke BPOM,
ini terhitung sebagai hari kerja pertama. BPOM akan memberikan respon tertulis antara lain
waktu konsultasi bila diperlukan, maksimal sampai hari kerja ke-20. Namun bila diperlukan
pihak pemohon bisa berkonsultasi dengan BPOM berikut melihat kelengkapan dokumennya
(maksimal hari kerja ke-40). Hasil pra registrasi akan diperoleh maksimal pada hari kerja ke-80.
Setelah hasil pra registrasi disetujui, industri farmasi yang bersangkutan melakukan pembayaran.
B. Pengajuan registrasi
Industri farmasi menyiapkan dokumen registrasi dalam bentuk formulir dan disket.
Kemudian menyerahkannya beserta hasil pra registrasi dan bukti pembayaran ke loket registrasi.
BPOM akan memeriksa kelengkapan dokumen registrasi. Bila tidak lengkap dokumen
dikembalikan untuk dilengkapi sedangkan bila sudah lengkap, pihak pemohon akan diberikan
tanda terima. Dokumen akan dievaluasi sesuai dengan kriteria jalur obat yang bersangkutan.
Setelah proses evaluasi selesai maka BPOM menerbitkan izin edar dengan mengeluarkan nomor
Penanganan dokumen registrasi obat jadi yang berlaku tergantung datanya. Yang
berkaitan dengan data kimia dan farmasetik disimpan di QARL unit dan data klinis disimpan di
Medical and Regulatory Division. Untuk dokumen induk registrasi disimpan sampai dengan 4
tahun setelah pabrik tutup. Berkas formulir registrasi disimpan sampai dengan shelf life + 1tahun.
3.3.4 Microbiology
Bagian mikrobiologi secara umum memiliki 3 tugas utama yaitu pemeriksaan cemaran
mikroba, jumlah partikel dan air serta reinokulasi mikroba uji. Pemantauan ruangan produksi dan
pemeriksaan air rutin dilakukan. Untuk ruangan produksi pemantauan dilakukan setiap 3 bulan
kecuali bila ada proses validasi, pemantauan dilakukan selama validasi proses produksi
dalam pemeriksaan / pemantauan ruangan sehingga dapat menjamin ruangan ruangan yang
digunakan memenuhi persyaratan untuk proses pembuatan obat. Pemeriksaan dilakukan dengan
menggunakan alat Particle Counter HIACRoyco 245A. Particle counter ini adalah alat yang
digunakan untuk mengukur besarnya cemaran partikel di udara. Yang diperiksa adalah :
- Ruangan LAF dan ruanganruangan produksi (kawasan E-1 dan E-2) pada saat tidak ada
kegiatan dan pengambilan air sample pada ketinggian dimana kegiatan itu dilakukan.
- HEPA Filter. Ini dilakukan pada saat filter baru dipasang dan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
digunakan memenuhi persyaratan untuk proses pembuatan obat. Cemaran mikroba harus
memenuhi batas yang telah ditetapkan. Uji batas cemaran mikroba ini dilakukan terhadap produk
non steril termasuk bahan baku, bahan pengemas, produk ruahan dan produk jadi yang tidak
mensyaratkan steril. Selain ada batasan jumlah cemaran mikroba, produk non steril juga harus
bebas dari beberapa jenis mikroba tertentu (sesuai dengan spesifikasi masing masing produk)
yaitu: Staphyloccus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella spp dan Escherichia coli.
Pengambilan bahan yang akan diuji tergantung pada beberapa faktor yaitu: batch size,
bahaya terhadap kesehatan, karakteristik sampel, perkiraan tingkat cemaran mikroba, atau
digunakan 10 gram/10ml dari produk yang diperiksa. Bahan yang akan diperiksa diambil secara
acak. Yang diperiksa adalah jumlah cemaran mikroba di udara dan di permukaan.
Pasif setle plate (sedimentasi) dengan menggunakan lempeng agar yang dibiarkan 4 jam di
ruangan. Tujuannya adalah untuk memonitor mikroba yang jatuh bebas dan mengendap di lantai.
Media yang digunakan adalah TSA (Tryptone Soya Agar). Jumlah mikroba yang tumbuh
Active air sample dengan menggunakan alat MAS 100. MAS-100 digunakan untuk memantau
jumlah mikroba yang ada di udara (per m3 udara) dengan cara menghisap sejumlah udara tertentu
dan dihembuskan ke permukaan media padat (TSA) pada cawan petri yang diletakkan dalam alat
MAS. Penggunaan alat MAS di kawasan E-1 adalah selama 2 menit untuk 200 ml udara.
contact plate dengan menggunakan RODAC plate. Media yang digunakan adalah TSA +
lesitin dan polysorbate 80%. Fungsi lesitin dan polysorbate 80% adalah sebagai inaktivator
untuk menetralkan desinfektan agar tidak mengganggu pertumbuhan bakteri. RODAC plate
ditempelkan dengan sedikit tekanan pada permukaan yang diperiksa selama + 2 detik.
Mikroba uji adalah turunan dari biakan murni mikroba standar yang digunakan dalam
pemeriksaan / uji mikrobiologi. Hasil pemeriksaan sangat tergantung pada kemurnian dari
mikroba ynag digunakan. Untuk mendapatkan mikroba uji yang memenuhi persyaratan, perlu
dilakukan re-inokulasi terhadap mikroba dengan interval waktu tertentu dan pada perbenihan dan
suhu yang sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan optimum masing masing mikroba. Re-
Yang diperiksa adalah mutu air. Air yang digunakan harus memenuhi syarat yang telah
ditetapkan seperti antara lain: standar terhadap kadar kimiawi, cemaran partikel dan
mikroorganisme. Pemeriksaan air dilakukan terhadap semua jenis air yaitu: air sumur, air PAM,
potable water, purified water dan purified water yang berasal dari MilliQ-Plus. Persyaratan
Tabel 5. Persyaratan jumlah bakteri, total koliform, koliform tinja pada masing-masing jenis air.
No Jenis Air sumur Air PAM Potable Purified MilliQ-
cemaran water water Plus
1. Jumlah Tidak 100 (kol/ml) 100 (kol/ml) 100 (kol/ml) 100
bakteri ditetapkan (kol/ml)
Keterangan:
Air sumur adalah air yang diperoleh langsung dari sumur artesis tanpa pengolahan awal. Air
Air PAM adalah air yang berasal dari air olahan PAM city water. Air PAM diperiksa setiap 1
bulan sekali.
Potable water adalah air yang diperoleh dari pengolahan air sumur / PAM. Air ini dapat
digunakan sebagai bahan baku untuk purified water. Potable water diperiksa setiap 1 bulan
sekali.
Purified water adalah air yang diperoleh dari hasil pengolahan potable water dengan cara
reverse osmosis dengan electro deionisasi. Purified water diperiksa setiap 1 minggu sekali.
Purified water MilliQ-Plus adalah air yang diperoleh dari hasil pengolahan purified water dengan
alat MilliQ-Plus.
Untuk potable water di laboratorium mikrobiologi dan purified water yang dihasilkan
dari alat Milli RX 75 diperiksa setiap hari kerja. Masing masing jenis air memiliki spesifikasi
yang berbeda sesuai dengan yang ditentukan. Adapun spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Spesifikasi pemeriksaan potable water, purified water dan purified water MilliQ-Plus
Fisika
- Pemerian Larutan jernih, - Pemerian Larutan jernih, - Pemerian Larutan jernih,
tidak tidak tidak berwarna,
berwarna, berwarna, tidak berbau dan
tidak berbau tidak berbau tidak berasa
dan tidak dan tidak Larutan harus
berasa berasa - partikel jernih (bebas
..(S/cm) Larutan harus partikel)
- Konduktivitas 1000 ms/L - partikel jernih (bebas 5-7
- Jumlah zat padat partikel) - pH ..(S/cm)
terlarut 5-7 - konduktivitas larutan tetap
Kimia Organik ..(S/cm) -zat yang warna merah
- seng 5.0 mg/ml - pH
0.05 mg/ml - konduktivitas mudah muda
- krom 0.05 mg/ml teroksidasi larutan tidak
- aluminium 0.2 mg/ml - resapan
0.3 mg/ml 400-200 0.01 mg/ml - klorida keruh
- besi 0.01 mg/ml 0.2 mg/ml
- kesadahan 500 mg/ml 200
190 larutan tetap - nitrat tidak terjadi
CaCO3 warna merah - sulfat kekeruhan
- klorida 250 mg/ml -zat yang mudah
teroksidasi muda tidak terjadi
- mangan 0.1 mg/ml warna biru
10.0 mg/ml 0.5 mg/ml -kalsium&
- nitrat sebagai N 0.2 mg/ml 0.1 mg/ml
- nitrit sebagai N - klorida magnesium
tidak terjadi - ammonium 0.1 mg/ml
- pH 1.0 mg/ml - nitrat
- sulfat kekeruhan - logam berat
- sianida 0.2 mg/ml 1 mg/100ml
- sulfat Pb
6.5 8.5 tidak terjadi - zat padat
- sulfida 0.1 mg/ml - ammonium warna biru
- tembaga -kalsium& total campuran tetap
400 mg/ml tidak terjadi - CO2 jernih
- timbal 0.05 mg/ml magnesium kekeruhan
- kalsium 100 kol/ml
1.0 mg/ml 0.1 mg/ml
0.05 mg/ml -jumlah total
0.3mg/100ml mikroba
- logam berat Pb campuran
- zat padat total tetap jernih
- CO2
3.4.1 Kaliberasi
Kaliberasi dilakukan terhadap bagian dari suatu peralatan/ mesin yang digunakan untuk
memonitor, mengontrol dan memeriksa parameter kritis atau kualitas dari produk, sehingga
Standar nasional
- LIPI
Standar bebas
- reproducible
- traceability (tertelusuri)
Kaliberasi dilakukan oleh UKT (Unit Kaliberasi TSD) atau untuk alat-alat tertentu
dilakukan oleh departemen yang bersangkutan atau oleh kontraktor yang ditunjuk.
Untuk pemantauan kaliberasi, dilakukan pemeriksaan jadwal kaliberasi setiap awal bulan
dan dibuat daftar alat yang akan dikaliberasi pada bulan berikutnya. Setiap alat yang sudah
- nomor identifikasi
- tanda tangan
3.4.2 Kualifikasi peralatan, fasilitas dan sistem penunjang (utility)
Kualifikasi adalah pembuktian secara tertulis berdasarkan data yang menunjukkan bahwa
suatu peralatan, fasilitas, sistem penunjang, komputer, dan proses pengemasan secara otomatis
bekerja sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan sehingga secara konsisten dapat
Dokumen awal yang harus disiapkan mencakup desain alat, spesifikasi kontruksi, dan
uraian tentang hasil yang ingin dicapai dari alat / sistem tersebut sebelum alat / sistem tersebut
dibeli. DQ hanya dilakukan untuk prospective qualification yaitu untuk alat / sistem baru dan
harus disiapkan sebelum instalation qualification. Dalam DQ, harus diuraikan dengan jelas User
Functional Specification (FS) berisi tentang teknis yang diperlukan untuk mencapai UR. FS ini
Technical Specification (TS) merupakan bagian yang menjelaskan persyaratan apa yang harus
dipenuhi untuk mewujudkan FS. Dengan kata lain, TS merupakan FS yang lebih detail. TS ini
Pembuktian secara tertulis bahwa peralatan dan utility terpasang dengan benar dan
memenuhi desain yang telah ditentukan. Pengerjaan IQ berkaitan dengan karakteristik statistik
dari suatu equipment/sistem. Dokumen IQ juga meliputi Protap dasar (core SOPs) untuk
pembersihan, Preventive Maintenance (PM) dan kaliberasi serta Log Book penggunaan alatnya.
desain yang telah ditentukan dan memenuhi acceptance criterianya. Pengerjaan OQ berkaitan
Pembuktian secara tertulis bahwa peralatan/product contact utility dapat secara konsisten
memberikan kinerja yang baik atau berfungsi sehingga dapat menghasilkan produk sesuai
dengan standar mutu yang telah ditetapkan, misalnya Water system menghasilkan air yang
memenuhi syarat purified water secara kimiawi maupun mikrobiologi. PQ untuk peralatan dapat
juga mengambil data dari proses validasi. Aspek EHS juga harus dimasukkan dalam melakukan
validasi.
Services Departement. Mereka menggunakan sistem monitoring AHU yang disebut BAS
(Building Automatic System). Ada 8 AHU yang berada di area gudang dan di area produksi baik
pengolahan (kawasan E-1) maupun pengemasan (kawasan E-1 dan E-2). Adapun perinciannya
Area Produksi:
Suhu : 19 250 C
RH : 30 60 %
Area Gudang
Suhu : 16 250 C
RH : 70 85 %
Untuk ruangan Cold Storage yang memiliki suhu 2 - 80 C gudang memakai AC split,
Komponen penting yang harus diawasi secara rutin pada sistem AHU adalah kipas, filtrasi,
kompresor, kondensor dan evaporator. Unit unit tersebut didesain untuk mencegah terjadinya
kontaminasi silang dari udara antara ruang produksi dengan koridor dimana tekanan koridor
lebih positif dibandingkan ruang produksi. Udara yang masuk ke AHU disaring melalui beberapa
tahap yaitu : pre-filter, medium dan yang terakhir adalah HEPA Filter (99,997%). Tidak semua
ruangan dipasang HEPA filter , hanya tempat tempat tertentu yang dipasang HEPA filter yaitu :
HEPA Filter Vertikal Weighing Room
Dalam proses produksi dan pencucian serta kegiatan lainnya yang tidak berhubungan
langsung dengan uji laboratorium, PT Aventis Pharma menggunakan Purified Water. Sedangkan
untuk uji laboratorim (kimia dan mikrobiologi) digunakan ultra purified water dari hasil
pengolahan purified water dalam alat MilliQ-Plus. Sumber utama purified water adalah air PAM
atau air sumur (digunakan bila air PAM tidak mengalir) yang telah diolah menjadi potable water.
Untuk penyediaan purified water di area produksi dikelola di bagian Purified Water Plant dan di
laboratorim mikrobiologi purified water diperoleh dari hasil pengolahan potable water dalam
Sistem purified water plant ada 3 yaitu : generation (osmotron), storage dan distribution
(loop). Proses pembuatan purified water di purified water plant dapat dilihat pada gambar 3.
Potable water
Multi media filter
Softener
Filter 5 m
Generation (osmotron)
Reverse osmosis
Elektro deionisasi
Purified water
Storage tank
Distribution (loop)
Gambar 3. Diagram proses pembuatan purified water
3.5 VALIDASI
prosedur yang telah ditetapkan meliputi pemeriksaan kimia dan fisika. Untuk melihat apakah
prosedur dan alat yang digunakan tersebut memadai atau mengetahui apakah personel yang
mengerjakan sudah cukup terlatih, maka perlu dilakukan validasi terhadap unsur unsur (alat
Presisi yaitu kedekatan beberapa nilai pengukuran dari sampel yang homogen pada kondisi
normal
Spesifikasi / selektivitas yaitu kemampuan metode analisis untuk mendeteksi secara kuantitatif
LOD (Limit of Detection) yaitu konsentrasi sampel terendah analit dari suatu sampel yang masih
dapat dideteksi oleh metode analisis namun tidak perlu terkuantitasi sebagai nilai yang tepat.
LOQ (Limit of Quantitation) yaitu konsentrasi sampel terendah yang masih dapat dideteksi secara
kuantitatif dengan akurasi dan presisi yang dapat diterima. LOQ dilakukan untuk penentuan
kadar secara kuantitatif bagi penentuan impurity test dan degradation product.
pengujian yang diperoleh dari sampel yang sama yang diuji pada kondisi yang berbeda.
Ketangguhan metode analisis adalah kemampuan metode analisis untuk tidak memberikan reaksi
Linearitas dan rentang yaitu kemampuan metode analisis untuk memberikan hasil pengukuran
Sistem suitabilitas yaitu suatu proses pemeriksaan sistem untuk memastikan kinerja sistem
Validasi proses adalah cara pemastian dan memberi pembuktian terdokumentasi bahwa
proses (berlangsung dalam parameter desain yang telah ditentukan) mampu dan dapat dipercaya
menghasilkan produk yang sesuai dengan kualitas yang diinginkan dan memiliki tingkat
keberulangan yang tinggi. Dalam validasi proses salah satu yang perlu diperhatikan adalah tahap
pengambilan contoh. Ada perbedaan antara pengambilan contoh sediaan padat (tablet) dan
sediaan krim.
- Wadah dan peralatan yang bersih disiapkan kemudian ditulis dan ditempelkan label seperti di
bawah ini:
Nama produk
Tanggal pembuatan
Paraf
- Contoh diambil pada tahap kritis sebelum proses sesuai dengan protokol validasi dari produk
tersebut.
- Pengambilan contoh dalam bentuk granul dilakukan untuk pemeriksaan bulk dencity dan
- Kemudian contoh dalam bentuk tablet tidak bersalut diambil untuk pemeriksaan berat rata
rata, keseragaman berat dan keseragaman kadar. Pengambilan contoh dalam bentuk tablet
bersalut (jika ada) diambil pada tahap subcouted, precolouring dan colouring untuk pemeriksaan
susut pengeringan. Jumlah contoh yang diambil dicatat dan pada wadah yang diambil contohnya
- Wadah dan peralatan yang bersih disiapkan kemudian ditulis dan ditempelkan label seperti di
bawah ini:
Nama produk
Tanggal pembuatan
Paraf
- Pengambilan contoh krim dilakukan pada bagian atas, tengah dan bawah dari mesin penyampur
untuk pemeriksaan keseragaman kadar, pH dan lainlain. Jumlah contoh yang diambil dicatat
dan pada wadah yang diambil contohnya ditempelkan label SAMPLE TAKEN. Contoh tersebut
3 interval @ 8 tablet
20 interval @ 7 tablet
7 Coating Diambil pada tahap Berat Produksi + 100 tablet
subcoated, Susut pengeringan Produksi
precolouring dan Penampakan Produksi
colouring
1 Bulk - Kadar
Impurity
Cemaran mikroba
2 Pengemasan Speed Tube cleanliness
Nozzle size Seal / crimp (lipatan tube)
Label presence & aligment
Fill quantity
Product / container appearance
Cemaran mikroba
9 Penyalutan
a. Larutan penyalut
Waktu pelarutan Pemerian dan warna
Suhu pelarutan Viskositas
Density
Cemaran mikroba
Pemerian
b. Tablet salut film Waktu penyalutan Kadar
Suhu penyalutan Disolusi
LOD / RH / moisture content
Weight gaint (penambahan berat)
Proses baru
Program revalidasi
Jenis validasi proses terhadap produk dilakukan berdasarkan status produk dengan cara
sebagai berikut:
Prospective adalah validasi yang dilakukan terhadap produk baru sebelum dipasarkan / bila ada
perubahan (pada pabrik atau proses pembuatan) yang akan mempengaruhi kualitas produk.
Untuk ini minimal 3 batch validasi dibuat sebelum produk jadi itu dibuat dan dipasarkan (bila
memungkinkan).
Concurrent adalah validasi yang mirip dengan validasi prospective kecuali pemasaran produk
tidak menunggu proses validasi hingga selesai, tapi dilanjutkan selama produksi secara rutin.
Retrospective adalah validasi yang didasarkan pada pengumpulan data yang diperoleh dalam
proses produksi dan pemeriksaan pada produk yang sudah dipasarkan/ dibuat. Validasi ini tetap
memerlukan protokol yang dapat memanfaatkan data historis sebagai bukti dokumentasi.
Revalidasi adalah validasi yang dilakukan secara interval dalam bentuk evaluasi kembali unit
produksi / pabrik, proses dan data pengujian serta data produk yang spesifik untuk suatu proses
pembuatan yang tervalidasi, diperiksa untuk menilai kesesuaian terhadap persyaratan dan atau
revalidasi aktif setelah terjadi suatu modifikasi. Revalidasi dilakukan setiap 4 tahun.
Selain validasi proses, validasi pembersihan untuk ruangan juga dilakukan. Aspek-aspek
desain ruangan
Validasi mikrobiologi untuk ruang bersih dilakukan pada 2 kondisi ruangan yaitu:
Pada saat ruangan kosong / istirahat setelah proses pembersihan atau desinfeksi selesai dilakukan
(Unmanned)
Pada saat ruangan sedang digunakan / ada karyawan yang sedang bekerja (manned).
Proses pembersihan peralatan akan segera dilaksanakan setelah suatu produk selesai
dibuat dan atau dikemas. Untuk mendapatkan peralatan yang bersih dan memenuhi persyaratan
yang ditetapkan maka cara pembersihan dan detergen yang digunakan harus sesuai dengan
PROTAP yang ditetapkan. Untuk itu prosedur pembersihan yang digunakan tersebut harus
divalidasi untuk memastikan bahwa prosedur tersebut tepat / efektif untuk menghilangkan sisa
produk sebelumnya dan detergen yang digunakan, termasuk untuk melihat cemaran mikrobanya.
Inspeksi diri pada dasarnya adalah cara untuk meninjau kembali seluruh tata kerja diri sendiri
dari setiap segi yang mungkin berpengaruh terhadap mutu produk meliputi:
Inspeksi ini dilakukan 1 bulan sekali namun bila dianggap perlu 1 unit bisa diinspeksi
lebih dari 1 (satu) kali dalam sebulan. Tim inspeksi diri terdiri dari (anggota tetap):
Microbiological laboratorium
Foreman TSD
Keberadaan dokumen termasuk cacatan batch, spesifikasi dan atau Protap terakhir pada ruangan
dan alat yang bersangkutan dan menyertai suatu proses yang sedang berlangsung.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan keselamatan kerja baik yang menyangkut mesin,
Temuan inspeksi diri bulanan sebulan sebelumnya dan inspeksi diri triwulan sebelumnya.
3.7.2 Inspeksi diri triwulanan (GMP self inspection)
Inspeksi ini dilakukan 3 bulan sekali pada minggu kedua / ketiga bulan Maret, Juni dan
a. Anggota tetap
- Technology man
- Factory/production man
- Quality assurance
b. Anggota pendamping
- Warehouse pharmacist
a. Lingkungan pabrik
b. Warehouse
c. Processing
e. Social facilities
g. Procurement
mencakup seluruh aspek CPOB diseluruh unit dan pemeriksaan tersebut dilakukan berdasarkan
GMP ASSET (Annual Site Evaluation Tool). Anggota tim terdiri dari:
Quality assurance
IO head
Factory/production manager
Pada GMP audit tidak harus mengevaluasi ke masing-masing area tetapi dapat dilakukan
Ini dilakukan 2 (dua) tahun sekali dalam atau sesuai jadwal audit internasional. GMP
audit mencakup seluruh aspek CPOB beserta temuan audit sebelumnya serta GMP ASSET.
Timnya terdiri dari anggota internasional audit dan ditemani oleh department head dan quality
3.7.5 Audit dari badan otoritas (POM, Badan sertifikat ISO, dan lain-lain)
Jadwal audit tergantung jadwal badan otoritas. Audit mencakup seluruh aspek CPOB atau
aspek yang terkait serta hasil temuan sebelumnya dari badan otoritas yang bersangkutan. Timnya
terdiri dari anggota tim inspeksi badan otoritas didampingi oleh department head atau unit yang
3.8 PERSONALIA
Menurut CPOB, seluruh karyawan yang langsung ikut serta dalam kegiatan pembuatan
obat dan karena tugasnya mengharuskan mereka masuk ke daerah pembuatan obat seharusnya
dilatih mengenai kegiatan tertentu yang sesuai dengan tugasnya maupun mengenai prisip CPOB.
Sejalan dengan hal itu, Standar Environment Health dan Safety (EHS) juga mensyaratkan
Pelatihan dasar yang meliputi teori dan praktek CPOB, pengenalan mikroorganisme, keselamatan
Pelatihan khusus yang meliputi teori dan praktek CPOB, pengenalan mikroorganisme,
keselamatan kerja, dan lain lain. Pelatihan khusus disesuaikan dengan bidang pekerjaannya.
Karyawan baru selain mengikuti pelatihan dasar mengenai teori dan praktek dari
CPOB/EHS juga harus menerima pelatihan yang sesuai atau berkaitan dengan tugasnya. QA
bertangung jawab untuk memastikan bahwa progaram pelatihan yang disiapkan sesuai dengan
persyaratan dari pemerintah (CPOB) ataupun Global Quality Standard dan juga memonitor
pelaksanaan dari pelatihan tersebut selalu memenuhi persyaratan. EHS bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa program pelatihan yang disiapkan sesuai dengan aturan-aturan pemerintah
Seluruh karyawan yang masuk ke area produksi harus mengikuti peraturan bekerja di
ruang roduksi dan laboratorium mikrobiologi. Karyawan harus melapor jika kondisi
meliputi:
sebelum diangkat menjadi karyawan
berulang
insidental
Catatan kesehatan disimpan oleh perusahaan daan dimana perlu dapat diminta oleh IO atau orang
Cara berpakaian di ruang produksi juga diatur untuk menjaga dan mempertahankan
kualitas udara, lingkungan kerja sesuai persyaratan derajat kebersihan untuk daerah tertentu
sehingga sumber cemaran yang berasal dari badan sedapat mungkin dihilangkan.
Area kelas E-1 : Pakaian kerja bahan dari teteron, warna biru beserta penutup kepala untuk
menutupi rambut dan penutup kumis dan jenggot. Sepatu warna putih yang harus disemprot
Area kelas E-2 : Pakaian kerja bahan dari teteron, warna putih beserta penutup kepala untuk
menutupi rambut dan penutup kumis dan jenggot. Sepatu warna hitam yang harus disemprot
Setiap hari Rabu dan Jumat pakain dicuci dan pada hari Senin dan Kamis memakai baju yang
sudah bersih.
Cara keluar masuk ke pabrik utama juga diatur untuk menjamin bahwa derajat kebersihan
Keluar masuk di ruang E-1 maupun E-2 harus melepas pakaian rumah dan menyimpannya ke
dalam locker dan melakukan pembersihan diri sebaik-baiknya dengan sabun desinfektan yang
telah disediakan. Setelah badan bersih kemudian masuk ke ruang locker E-1 atau E-2 kemudian
kenakan pakaian kerja secara lengkap. Ruang ganti area kelas E-1 terpisah dengan ruang ganti
area kelas E-2. Bila akan buang air, atribut kerja harus dilepas terlebih dahulu dan ganti dengan
baju rumah. Setelah itu cuci tangan dengan sabun desinfektan dan kembali ganti dengan atribut
kerja.
3.10 DOKUMENTASI
spesifikasi prosedur, metode penandaan, penandaan instruksi kerja, catatan dan laporan serta
jenis dokumentasi lain yang diperlukan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
evaluasi seluruh aktivitas. Setiap departemen atau unit harus mempunyai sistem untuk
yang mempengaruhi mutu obat; paling sedikit mempunyai dokumen yang terkontrol.
Semua dokumen harus disetujui, ditandatangani oleh QO Manager dan diberi tanggal
serta dilakukan pelatihan efektif terhadap pelaksanaan prosedur/ dokumen yang bersangkutan.
Harus ada prosedur induk untuk semua formula dan besar batch, spesifikasi semua bahan yang
digunakan, metode pengujian untuk semua pengujian yang dilakukan dan prosedur tetap untuk
semua kegiatan. Dokumen ini harus dikendalikan sehingga ada suatu versi yang berlaku dan
sesuai dengan persyaratan yang berlaku baik internal maupun peraturan pemerintah setempat.
Modifikasi dokumen harus melalui prosedur Change Control. Semua dokumen harus
- Electronic folder : General Manufacturing Instruction (GMI), Test Method, Test Method
- MBMR
- MPMR
- SOP
- Spesifikasi dan Catatan Hasil Pemeriksaan bahan baku, bahan pengemas, produk antara, produk
- Test Method
- Audit
- Registrasi
- Change Control
- Log Book
- Pest Control
- Pelatihan pegawai