Pernafasan
Dosen Pengampu: apt.Keni Ida Cahyati, M.Farm
2 MCV (Tria) MCV (Mean Cospuscular Volume) merupakan rata-rata volume corpuscular dalam sel darah merah (Cindi)
3 MCHC (Dilla) MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration) merupakan jumlah rata-rata hemoglobin dalam sel darah
merah (Verlylia)
4 PPOK Exacerbasi akut (Fauzan) PPOK exacerbasi akut yaitu timbulnya kondisi perburukan dibandingkan kondisi sebelumnya (Hielmy)
5 Rinitis alergi (Hielmy) Rhinitis alergi merupakan peradangan sebagai reaksi berlebih, terdapat allergen adanya bersin-bensin, hidung terasa
gatal dan tersumbatnya mukosa hidung (Fauzan)
6 MCH (Verylia) MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin) merupakan rata-rata hemoglobin di dalam sel darah merah (Dilla)
7 CAD (Cindi) CAD (coronary artery deases) suatu gangguan fungsi jantung ditandai dengan suplai oksigen kurang dibagian
arteri (Tria)
CAD (coronary artery deases) karena ada kelanjutan diagnosis dokter ”dd” differential diagnosis tanda gejala
yang mirip dengan kasus banding atau gejalanya serupa dengan penyakit lain yang disebutkan dokter dalam
kasus (Tria)
8 Hiperinflasi Paru (Rifki) Hiperinflasi paru yaitu inflasi berlebihan pada paru yang menyebabkan elastisitas berkurang (Nabila)
9 Skoliosis (Tria) Skoliosis merupakan gangguan pada tulang, tulang mebentuk huruf S atau C (Cindi)
2. Bagaimana diagnosis dan gejala dari TBC (Dila) Rontogen thora, cek sputum
BB turun, sesak nfas, batuk, berkeringat dingin di malam hari (fauzan)
4. Bagaimana gejala dan diagnosis Asma dan Rhinitis Alergi apakah Gejala asma batuk, mengi, sesak nafas (Tria)
ada perbedaan dengan PPOK? (Cindi)
5. Bagamana penatalaksaaan Asma dan Rhinitis Alergi? (Tria) pasien harus dihindarkan dari allergen bisa di beri kortikosteroid atau
antihistemin. PPPOK Laba atau kortikosteroid (cindi)
6. Apa saja indikasi obat yang diberikan dr untuk dibawa pulang oleh • Berotec inhaler sesak nafas
pasien? (Fauzan) • Levo antibiotic TB
• Asetilsisein pengencer dahak
• Lansoprazole gejala asam lambung naik (cindi)
Menganalisis etiologi, patofisiologi, faktor resiko, dan diagnosis penyakit yang terkait
pada kasus
Menganalisis mekanisme obat dari kasus
Menganalisis SOAP kasus
Menganalisis monitoring efek samping dan efektivitas
Step 6 Self Study
ASMA
1. Etiologi Asma
Asma merupakan inflamasi kronik saluran napas. Berbagai sel inflamasi berperan, terutama sel mast,
eosinofil, sel limfosit T, makrofag, netrofil dan sel epitel. Inflamasi terdapat pada berbagai derajat asma
baik pada asma intermiten maupun asma persisten.
2. Patofisiologi Asma
Asma merupakan penyakit inflamasi kronis yang dikarakteristikan dengan proses yang sangat kompleks
dan melibatkan beberapa komponen yaitu hiperresponsif dari bronkial, inflamasi dan remodeling saluran
pernafasan (Sundaru, 2006)
3 Faktor Resiko Asma
Faktor pejamu tersebut adalah: genetik asma, alergi, hipereaktifitas bronkus, jenis kelamin
Faktor lingkungan : : Alergen, Polusi Udara, Infeksi Penafasan, perubahan cuaca
Rhinitis Alergi
1. Etiologi
Rinitis alergi secara umum disebabkan oleh interaksi dari pasien yang secara genetik memiliki
potensi alergi dengan lingkungan. Alergen yang terdapat di lingkungan merangsang respon imun
pada penderita yang secara genetik telah memiliki kecenderungan alergi. Alergen adalah protein
asing yang bisa merangsang respon imun yang diperantarai oleh IgE.
2. Patofisiologi
Rinitis alergi merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap sensitisasi dan diikuti
tahap provokasi atau reaksi alergi. Reaksi alergi dapat dibagi menjadi dua yaitu reaksi alergi fase
cepat dan reaksi alergi fase lambat. Reaksi alergi fase cepat berlangsung sejak kontak dengan alergen
hingga satu jam setelahnya sedangkan reaksi alergi fase lambat berlangsung 2-4 jam dengan puncak
6-8 jam setelah paparan dan dapat berlangsung 24-48 jam.
3. Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Gejala
rinitis alergi yang sering dikeluhkan pasien antara lain bersin berulang, rinore encer dan banyak,
hidung tersumbat, hidung dan mata gatal yang kadang disertai dengan lakrimasi
Menganalisis azitromicin
diberhentikan saat rawat inap
Pada kasus diatas dietahui pasien
mengeluhkan sakit telinga dan
berdengung utuk itu perlu dihentikan
pengobatan azitromisin agar tidak
memperparah efek ototoksik pada
pasien.
Menganalisis pemberian amlodipine
ditunda saat rawat inap
Penggunaan amlodipine ditunda karena
berdasarkan guidline JNC 8 gol CCB
bukan 1st line untuk pasien dengan
kategori hipertensi CAD (Coronary
Artery Desease). Target TD pasien yaitu
140/90 mmHG untuk usia >60 tahu
berdasarkan JNC 8
SOAP
Objektif
SUBJEKTIF • Hasil pemeriksaan IGD Trombosit
• Ny U umur 52 tahun
• Keluhan : No Pemeriksaan Hasil Satuan Normal Keterangan
1.Mengalami sesak nafas, pegal , mual dan nyeri punggung 1 Tekanan Darah 142/90 mmhg 120/80 Tinggi
dan ulu hati batuk dengan bercak darah. 2 Respirasi 20 x/menit 12 - 20 Normal
2.Sudah lama Ny Dahlia sering sesak nafas karena kedinginan
3 Oksigen 95 % 95 - 100 Normal
atau terkena debu tetapi akhir-akhir ini semakin sering sesak
nafas hampir setiap malam 3 Nadi 107 x 60 - 100 Tinggi
3.Pasien mengeluh bersin-bersin karena debu di ruangan 4 Suhu 36,8 0
C 36,1 – 37,2 Normal
rumah sakit dan kedinginan
4.Setelah diberikan obat pasien mengeluh tidak ada perubahan
sesak yang dideritanya
5.Beliau juga mengeluhkan sakit dan telinga terasa nyeri dan
berdengung.
• Riwayat penyakit : Asma, Rinitis alergi
• Riwayat pengobatan : Captopril 12,5 mg
• Riwayat habit : Perokok pasif , pernah mengalami Flek 30
tahun yang lalu tapi sembuh.
• Data Laboratorium
12 Limfosit 5 % 25 – 40 Rendah
Menjauhi yang dapat memancing allergen seperti debu, polusi udara, lngkungan tidak
bersih ataupun makanan yang memicu alergi
Menghindri paparas asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif
Mengkonsumsi makanan bernutri, kurangi yang mengandung garam tinggi
Makakn teratur (terjadwal) serta asupan yang bergizi dan bernutrisi
Pola hidup sehta (olahraga ringan)
Monitoring
Tekanan darah tinggi normal, target usia <60 tahun TD <140/90 mmHg.
Denyut Nadi normal, target 60-80 kali per menit.
Hematokrit normal.
Leukosit normal.
Eosinophil normal.
Neutrophil normal.
Limfosit normal.
Tidak mengalami sesak nafas, asma sudah sembuh.
Pasien sudah tidak mengalami gejala-gejala rinitis alergi seperti bersin-bersin, flu, dan hidung tersumbat.
Pasien sudah tidak mengalami gejala TBC seperti batuk berdarah dan hasil pemeriksaan bakteri
menunjukkan hasil negatif
Konseling