SCENES 2 Pasien dan suami menebus obat di Apotek (Nabila, Fauzan, Rifky).
Apt : Jadi ibu untuk penyimpanan obatnya ini untuk yang flagistatin ovula
disimpan di lemari es ya bu tapi jangan di freezer, bisa disimpan dibwah
frezernya yabu atau cillernya.
Untuk licidalnya bisa disimpan dikotak obat aja ya bu.
Apt : Oh iya bu, apakah bisa diulangi kembali apa yang sudah saya sampaikan
barusan bu?
Pasien : “Diulangi kembali apa yang sudah disampaikan”
Apt : Baik bu, berarti ibu sudah paham ya, semoga ibu cepat sembuh ya bu,
terimakasih bu sudah meluangkan waktunya.
Pasien : Iya pak sama-sama, terimakasih pak..
SCENES 4 Penjelasan terkait keputihan hingga non farmakologi keputihan
(Rifky, Dilla dan Fauzan)
Apa itu Keputihan? (Dilla)
(Gambar Keputihan)
Keputihan adalah hal yang sering terjdi pada wanita. Normalnya, keputihan itu tidak
mengganggu, tetapi jika timbul tanda-tanda seperti gatal, nyeri saat berhubungan
seksual, jumlah keputihan yang berlebihan dan menimbulkan bau yang menyengat, itu
mengindikasikan adanya infeksi jamur/bakteri. Contohnya yaitu Tricomonas Vaginalis,
candida vaginalis, Gonorrhoe ataupun jamur dan bakteri lainnya. Dan untuk mengatasi
hal tersebut, maka keputihan dapat diobati menggunakan suatu pengobatan yang salah
satunya yaitu dalam bentuk ovula.
Apa itu sediaan ovula? (Dilla)
(Gambar Ovula)
Ovula atau vaginal suppositoria adalah sediaan padat yang digunakan melalui vagina.
Ovula ada yang berbentuk seperti telur, ada juga yang berbentu lonjong seperti
peluru/torpedo. Ovula diformulasi dapat meleleh pada suhu tubuh. Sehingga ketika
ovula dimasukka kedalam vagina maka ovula dapat meleleh dengan sendirinya.
Cara penggunaan OVULA (Verylia)
Cara menggunakan ovula yang baik dan benar dengan aplikator
(SERTAKAN GAMBAR PADA TIAP STEP)
https://yankes.itb.ac.id/informasi/cara-menggunakan-ovula/
1. Cucilah tangan anda dengan air dan sabun. Jika ovula melunak, taruhlah di
dalam air dingin atau masukkan ke dalam lemari pendingin selama 30 menit
supaya mengeras kembali sebelum dibuka bungkusnya. Buka bungkus ovula.
2. Buka bungkus ovula
3. Jika menggunakan ovula aplikator, letakkan ovula pada lubang yang terdapat
pada aplikator. Pastikan bahwa sisi ovula yang ditaruh pada aplikator adalah sisi
tumpul dari ovula.
4. Duduklah dengan satu tangan menopang berat tubuh anda dan tangan lainnya
memegang aplikator yang sudah dipasangi ovula. Kedua kaki ditekuk dengan
posisi terbuka untuk mempermudah penggunaan ovula.
5. Masukkan ujung lancip ovula dengan bantuan aplikator ke lubang vagina.
Setelah aplikator berada di dalam vagina, tekan tombol pada aplikator untuk
melepaskan ovula.
6. Jika tidak menggunakan aplikator, masukkan ujung lancip vagina kurang lebih
sedalam telunjuk anda.
7. Rapatkan kedua kaki anda untuk beberapa detik. Tetaplah duduk sekitar 5 menit
untuk mencegah ovula keluar kembali.
8. Bersihkan aplikator dengan air hangat dan sabun, keringkan dan jagalah agar
tetap bersih. Cucilah tangan anda dengan sabun untuk membersihkan obat yang
mungkin menempel pada tangan ada.
Cara menggunakan ovula tanpa aplikator
https://www.orami.co.id/magazine/cara-penggunaan-ovula-tanpa-aplikator
Catatan dan Peringatan sediaan OVULA (Cindi)
1. Setiaan ovula sebaiknya disimpan pada lemari pendingin
2. Sediaan ovula sebaiknya digunakan pada malam hari agar tidak mengganggu
aktivitas pada siang hari
3. Pada kondisi menstruasi, penggunaan sediaan ovula masih aman untuk dipakai
4. Hubungan intim tidaklah dianjurkan saat Anda menggunakan obat ovula karena
dapat mempengaruhi pengobatan Anda. Sebaiknya Anda menunda hubungan
intim sampai dengan pengobatan Anda selesai atau sesuai anjuran dokter Anda.
5. Bolehkan pipis setelah menggunakan ovula?
Obat ovula dimasukan kedalam kewanitaan, dengan demikian obat ini tidak
berhubungan dengan saluran kemih dan Anda dapat berkemih bila memang obat
telah terlepas/terserap seluruhnya.
6. Terdapat beberapa efek samping penggunaan ovula diantaranya :
Rasa perih, gatal yang berlebih dan iritasi pada lubang vagina, ketika efek samping
tersebut muncul segera hentikan penggunaan sediaan ovula, dan segera konsultasikan ke
dokter.
Selain memahami cara penggunaan ovula tanpa aplikator, penting juga untuk tahu
tips penggunaan obat ini. Berikut ini di antaranya:
Apt : Silahkan duduk bu. Benar ini dengan ibu Tria/Dilla umur 24 tahun?
Pasien : benar bu saya sendiri.
Apt : Baik bu, perkenalkan saya Cindi Kartika, selaku apoteker penanggung
jawab di apotek ini. Disini saya ingin meminta waktu ibu sekitar 5 menit untuk
melakukan konseling terkait obat ibu. Apakah ibu bersedia?
Pasien : Bersedia bu
Apt : Jadi tujuan dari konseling ini yaitu untuk menjelaskan terkait
pengobatan yang akan ibu lakukan nanti, supaya pengobatannya dapat berjalan
dengan optimal. Bu, boleh saya lihat resep dan obatnya bu?
Pasien : Ini bu
Apt : Baik dengan ibu Tria/Dilla umur 24 tahun, dari Dr. Agus dokter
penyakit dalam, betul bu?
Pasien : iya bu betul.
Apt : Nah disini ibu mendapatkan obat Novorapid. Sebelumnya apakah ibu
pernah menggunakan obat ini?
Pasien : Belum bu, ini pertama kalinya saya mendapatkan obat ini.
Apt : Oh iya baik, kemarin saat konsultasi dengan dokter apakah dokter
sudah menjelaskan terkait obat ini?
Pasien : dokter kemarin hanya bilang kalau obat ini untuk obat diabetes bu
Apt : oh iya baik, apakah dokter telah menjelaskan terkait penggunaan obat
ini?
Pasien : Belum bu
Apt : dan untuk harapan ibu setelah menggunakan obat ini?
Paien : belum juga bu
Apt : oh iya baik bu, apakah ibu memiliki riwayat alergi obat atau makanan?
Pasien : untuk makanan tidak ada bu, begitupun obat-obatan, masih aman-aman
saja bu
Apt : ok aman berarti ya bu, nah sebelum ibu menggunakan obat ini, apakah
ibu pernah mengkonsumsi obat lain?
Pasien : ada bu, saya konsumsi obat metformin bu, itu juga baru beberapa bulan
lalu, masih sebentar bu.
Apt : oke bu, apakah dikeluarga ibu ada yang juga mengidap diabetes?
Pasien : oh ada bu, ayah saya mengidap diabetes sejak dia kecil bu.
Apt : oh iya baik bu, oke disini saya akan menjelaskan cara penggunaan obat
yang akan ibu gunakan ini.
Nah jadi ini namanya itu insulin, obat ini digunakan untuk menurunkan kadar
glukosa dalam darah pada pasien dengan penyakit diabetes. Nah sebelum
digunakan, alat ini harus dikeluarkan terlebih dahulu dalam lemari es sekitar 30
menit, karena obat ini harus disimpan di dalam lemari es/kulkas dengan suhu 2-8
℃ . Nah setelah 30 menit alat ini bisa digunakan.
Sebelum menggunakan alat ini, cuci tangan ibu dengan sabun dan air yang
mengalir ya bu, pastikan tangan ibu bersih. Sebelum digunakan, obat ini harus
dihomogenkan duku, dengan cara dikocok 10 kali dan di perentel 10 kali, baru
setelah itu buka penutupnya. Nah kan disini ada jarumnya juga ya, jarumnya
langsung dipasang jarumnya dengan cara diputar sampai mentok, lalu buka
penutup jarumnya.
Sebelum disuntikan, ibu harus cek dulu obat ini berfungsi dengan baik atau
tidak. Dengan cara putar ke angka 1 atau 2, lalu cek di area cairannya ada
gelembung tidak, kalau ada gelembung ibu cetrek-cetrek ujungnya oleh tangan
(peragakan).
Nah kalo sudah pencet tombol keluarnya insulin, sampai indikatornya kembali
ke nol. Nah kalo cairan insulinnya sudah keluar, berarti obat ini sudah bisa
digunakan.
Setelah dipastikan aman, sekarang ibu atur sesuai dosis yang diberikan untuk
ibu. Nah disini ibu mendapatkan dosis insulin sebesar 15 unit, jdi disini bapak
putar indicator dosisnya sampai ke angka 15. Baru langsung disuntikan.
Untuk area penyuntikann bisa di lengan, perut, paha ataupun di bokong.
Dan jangan lupa sebelum ibu menyuntikan di salah satu area tersebut, area
penyuntikannya harus dibersihkan dulu dengan menggunakan alkohol swab,
untuk hindari adanya infeksi.
Nah untuk penyuntikkannya itu harus tegak lurus ya bu, dan cara pegangnya pun
dikepal ya bu, sehingga indicator dosisnya itu terlihat oleh ibu. Lalu suntukkan
hingga indicator dosisnya kembali ke nol.
Kalo sudah, ditunggu dulu 5-10 detik, untuk memastikan cairannya tidak keluar
lagi. Setelah 5-10 detik baru bisa dilepaskan.
Jika sudah, jarumnya langsung saja dilepaskan lalu dibuang dan alat/obat ini
langsung ditutup kembali.
Nah nanti kalau di area penyuntikkannya keluar darah sedikit, kan itu hal biasa
yang kalau setelah pnyuntikan, itu di usap lagi saya dengan alkohol swab ya bu,
tapi gausah ditekan-tekan juga ya bu. Nah begitu ya pak.
Untuk menghindari adanya kesalahan dalam pengobatan ini, boleh ibu
praktekkan kembali apa yang sudah saya jelaskan brusan bu?
Pasien : oh iya boleh bu (mempraktikkan)
Apt : Baik sudah bisa berarti ya bu. Ok, sebelum nya ada pertanyaan tidak bu
terkait pengobatan ini?
Pasien : gini bu, kira-kira kapan ya saya menyuntikan obatnya?
Apt : ok disini ibu mendapatkan dosis 15 unit 2x sehari, jadi pagi dan malam
sesaat sebelum ibu makan bu.
Pasien : oh iya baik bu
Apt : ada lagi bu?
Pasien : oh iya bu nanti untuk penyuntikan kedua atau ketiga kalinya dan
seterusnya itu harus ditempat yang sama atau tidak bu?
Apt : nah untuk area penyuntikan kelanjutannya, boleh berpindah lokasi
boleh juga masih diarea tersebut, tapi jika ingin diarea yang sama tempat
penyuntikkan dan arah penyuntikannya itu harus teratur yaitu membentuk
lingkaran.
Pasien : oh iya baik bu, oh iya bu terkait penyimpanannya dimana ya bu
baiknya? Setelah digunakan itu alatnya disimpan lagi dikulkas atau dimana bu?
Apt : nah sebelum digunakan obat ini disimpan dalam kulkas tapi jangan
terlalu dibagian dalamnya ya bu, cukup di bagian dekat pintu kulkasnya saja,
kan tadi sebelum digunakan itu obat ini dikeluarkan dulu dari kulkas dan
dibiarkan 15 menit di suhu kamar sebelum digunakan ya bu, nah setelah
digunakan alat ini tidak perlu disimpan lagi ke kulkas, cukup simpan disuhu
kamar, dengan catatan simpan ditempan yang kering dan terhindar dari
jangkauan anak-anak dan cahaya matahari langsung, begitu bu.
Pasien : oh gitu ya bu oke oke
Apt : Iya begitu pak, nah ada lagi yang ditanyakan bu?
Pasien : Sampai sini sudah jelas bu, sudah cukup.
Apt : Baik kalau begitu, terimakasih atas waktunya ya bu, semoga lekas
sembuh bu
Pasien : terimakah kasih bu, Mari bu
Apt : Mari bu
Arah suntikan Arah penyuntikan harus teratur dan terarah jangan sembarangan.
Dianjurkan untuk membuat pola lingkaran untuk area penyuntikan insulin, agar
meminimalisasi resistensi insulin.
SCENES 4 PENUTUPAN