Anda di halaman 1dari 3

1.

AA

2. Ibu Melati

3. Apoteker Bunga

SKENARIO ASMA

Kasir : Selamat siang ibu, ada yang bisa saya bantu?

Ibu Melati : Siang bu, saya mau membeli obat yang ada di resep ini (memberikan resep ke kasir)

Kasir : baik bu, harga obatnya Rp 241.900,- di tebus semua atau bagaimana?

Ibu Melati       :    “iya mbak, saya ambil semua”

Ibu Melati menyodorkan uang kepada kasir sesuai dengan jumlah yang disebutkan.

Diruang tunggu apotek Ibu Melati menunggu resep obatnya dipersiapkan. Di sela-sela menunggu
obat.

AA           : Ibu Melati !  

Ibu Melati             :  iya, saya bu. sambil menghampiri asisten apoteker

AA :  Ibu mari ikut saya ke ruangan konseling untuk bertemu apotekernya

Ibu Melati : iya bu silahkan

Apoteker : apakah ini benar ini resep utk Jojo, pasien dari dokter Radit?

Ibu Melati : iya bu betul, ini resep untuk anak saya

Apoteker : Boleh saya minta waktu ibu sebentar? Ada yang perlu saya bicarakan dengan ibu
mengenai resep yang diberikan oleh dokter

Ibu Melati : aduh maaf saya sibuk, saya harus ngurus anak saya yang lagi sakit nih

Apoteker : sebentar saja bu, 15 menit saja

Ibu Melati : oh iya udah boleh, tapi jangan lama-lama ya

Apoteker : baiklah bu, sebelumnya perkenalkan nama saya Bunga saya apoteker apotek ini, apa
yang dokter sampaikan mengenai resep ini?

Ibu Melati : dokter tidak bilang apa-apa, Cuma bilang anak saya menderita penyakit asma

Apoteker : baiklah bu, saya akan menjelaskan obat yang ada di resep ini, yang pertama obat ini
(nunjuk ke budosenid) untuk meredakan sesak nafas ketika anak ibu sedang
mengalami serangan asma, dan yang ini (nunjuk ke teofilin) untuk mencegah
serangan asma.

Ibu Melati : oh iya bu, terus kalau cara pakainya gimana ini aneh bentuknya?

Apoteker : dokter tidak menjelaskan tentang cara pakainya bu?


Ibu Melati : tidak bu, coba jelaskan

Apoteker : baiklah bu, saya akan menjelaskan tentang cara pakainya. Budosenid ini bentuknya
inhaler, caranya seperti ini bu

1. Duduk tegak atau berdiri dengan dagu terangkat.


2. Buka tutup inhaler dan kocok inhaler dengan teratur.
3. Jika baru pertama kali menggunakan inhaler selama seminggu atau lebih, maka
untuk penggunaan pertama sebelum digunakan, semprotkan inhaler ke udara
untuk mengecek apakah inhaler berfungsi dengan baik.
4. Tarik nafas dalam-dalam dan buang perlahan. Lalu letakkan bagian mulut inhaler
pada mulut (diantara gigi atas dan bawah), kemudian tutup mulut dengan
merapatkan bibir (jangan digigit).
5. Mulai dengan bernapas perlahan dan dalam melalui mulut inhaler, sambil
bernapas secara berbarengan tekan bagian tombol inhaler untuk melepaskan
obatnya. Satu kali tekan merupakan satu kali semprotan obat.
6. Lanjutkan untuk bernapas dalam untuk memastikan obat dapat mencapai paru-
paru.
7. Tahan napas selama kurang lebih 10 detik (atau selama kondisi senyaman yang
terasa) lalu buang napas perlahan.
8. Jika membutuhkan semprotan berikutnya, tunggu sampai 30 detik, dan kocok
kembali inhaler, ulangi cara yang tadi yah bu.
9. Tutup kembali mulut inhaler dan simpan inhaler di tempat yang kering.
10. Setelah selesai, berkumur-kumur, dan catat dosis yang sudah terpakai. (sambil
dipergakan oleh apoteker)

Pemakaian inhaler digunakan saat anak ibu mengalami serangan, sedangkan untuk
obat yang ini (teofilin) diminum 2x sehari pada jam 8 pagi dan 8 malem yah bu,
diminum satu jam setelah makan.

Ibu Melati : oh jadi begitu yah bu, iya iya

Apoteker : sudah mengerti bu? Coba bisa tunjukkan ke saya bagaimana cara memakainya?

Ibu Melati : boleh bu, (memperagakan cara pakai inhaler)

Apoteker : saya rasa ibu sudah paham, ada satu lagi ibu yang penting, jika selama
mengkonsumsi obat ini anak ibu akan terasa pusing atau mual dan muntah ibu tolong
hubungin dokter yah, tapi ibu tidak perlu khawatir karena tidak semua orang
mengalaminya bu,

Ibu Melati : oh trus nanti jadi gak bahaya itu kalau anak saya mual muntah seperti itu nanti?

Apoteker : kalau nanti mengalaminya, Ibu Melati bisa hentikan sementara obatnya bu,
kemudian ibu hubungi dokter, tapi seperti yang saya bilang tadi ibu reaksi ini tidak
terjadi pada semua orang, hanya orang-orang tertentu saja karena setiap orang itu
berbeda-beda ibu rekasi tubuhnya.

Ibu Melati : oh jadi kalau itu terjadi obatnya saya hentikan trus saya ke dokter lagi yah bu?
Apoteker : iya Ibu Melati betul sekali, baiklah saya kira ibu sudah mengerti yah bu yah?apa ada
yang bisa saya bantu lagi ibu?

Ibu Melati : saya rasa sudah cukup, kalau saya butuh apa-apa lagi boleh saya balik lagi kesini
bu?

Apoteker : boleh bu, dengan senang hati, terimaksih sudah berkujung ke apotek kami semoga
anak ibu lekas sembuh. (sambil menyerahkan obat)

Ibu Melati : iya ibu terimakasih banyak.

Anda mungkin juga menyukai