Anda di halaman 1dari 18

PENUGASAN MI 3

EDUKASI DAN PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT
OLEH AK_10_KELOMPOK 1:
1. Afizza Anbar Nurulita,S.Farm,Apt( Puskesmas Cipondoh Kota Tange
2. Brian Resti Damai Wati,S.Farm,Apt (Puskesmas Ambarawa, Kab Se
3. Ghea Yulistiara, S.Farm.,Apt, (Puskesmas Larangan, Cirebon ,Jawa
4. Intan Mayadati, S.Farm.,Apt (Puskesmas Kuniran Kota Tangerang B
5. Yuni Budi Estiningtyas, SSi.,Apt(Puskesmas Krejengan Kab. Proboli
OUR TEAM PICTURE
TUGAS 1:

1. Selamaini kegiatan Edukasi tentang penggunaan obat yang benar belum pernah
dilakukan di wilayah tempat kerja saudara. Apa kiat kiat saudara supaya kegiatan
ini dapat terlaksana.

2. Diskusikan
materi terkait upaya promotif, upaya preventif, upaya kuratif, dan
upaya rehabilitatif terkait tugas saudara sebagai petugas kefarmasian di
puskesmas.

3. Dalammelakukan edukasi ke masyarakat tentang penggunaan obat rasional,


apakah Saudara perlu berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lain? Berikan
alasan Saudara
KIAT SUPAYA EDUKASI PENGGUNAAN OBAT YANG
BENAR PADA MASYARAKAT DAPAT TERLAKSANA :

1. Dengan melakukan berbagai kegiatan yang bersifat:


Promotif preventif,kuratif dan rehabilitatif baik yang dapat
dilakukan di dalam gedung atau luar gedung dengan
berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lain serta pemegang
program yang ada di puskesmas seperti program promosi
kesehatan,kesehatan lingkungan ,kesehatan tradisionaial dan
bekerja sama dengan lintas sektor untuk menjaga agar
kegitan edukasi penggunaan obat yang benar dapat berjalan
secara berkesinambungan di masyarakat.
2.Apoteker bersinergi dgn pemegang program ukm di puskesmas
melalui pemanfaatan dana bok agar kegiatan gema cermat
dgn menerapkan metode CBIA dapat dimasukkan ke dalam
program BOK.
3.Bekerja sama dengan kader-kader kesehatan yang ada di desa
seperti kader posyandu,ibu –ibu tim penggerak pkk di wilayah
desa yang telah mendapatkan pembinaan,penyuluhan,edukasi
dan sosialisasi tentang penggunaan obat melalui kegiatan
GEMA Cermat untuk melakukan pendidikan kepada masyarakat
terkait penggunaan obat yang benar terutama untuk kelompok
masyarakat yang melakukan swamedikasi.
4.Melalui penyuluhan ttg 5-O kepada masyarakat, baik dalam
gedung (depan ruang tunggu pendaftaran/apotek) ataupun
luar gedung (sekolah/posyandu/posbindu
UPAYA PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF, DAN
REHABILITATIF YANG DAPAT KITA LAKUKAN
SEBAGAI PETUGAS KEFARMASIAN DI PUSKESMAS
ADALAH:

UPAYA PROMOTIF :
1. Petugas farmasi dapat berkoordinasi dgn tenaga kesehatan lain
atau pemegang program promkes dalam kegiatan penyuluhan
seperti dagusibu, gema cermat dengan metode CBIA,penyuluhan
SKK Bina Krida Obat pada SBH atau penyuluhan lain yg disesuaikan
dengan kebutuhan atau kondisi kesehatan terkini, dapat juga
berupa pembuatan brosur, leaflet dan poster yg berisi informasi
mengenai obat/obatan atau seputar kefarmasian
2.Petugas farmasi bekerja sama dengan pemegang program
promkes dalam penjadwalan kegiatan penyuluhan dalam
gedung secara berkala, pembuatan leaflet, poster dll.
3.Melakukan penyuluhan di luar gedung seperti posyandu balita,
lansia, ibu hamil ,posbindu ,penyuluhan di sekolah melalui
kegiatan UKS, penyuluhan di pesantren tentang penggunaan
obat dsb.
UPAYA PREVENTIF
1.Upaya preventif tidak dapat terlepas dari upaya promotif, apoteker
atau tenaga kefarmasian dapat ikut dalam upaya pencegehan dan
penyalahgunaan obat, dalam bentuk penyuluhan, dapat juga ikut
dalam kegiatan penyuluhan NAPZA.

2.Petugas farmasi bisa bekerja sama dengan pemegang program


puskesmas, misal dengan pemegang program gizi, Kesehatan
reproduksi dan remaja,program KIA dan KB dalam program pemberian
tab Fe Ibu hamil dan rematri agar terhindar dari anemia.

3.Ikut aktif memberikan penyuluhan dalam kegiatan program gizi,


program kecacingan terkait pemberian mikronutriens,obat cacing agar
tidak ada balita yang mengalami malnutrisi,gizi buruk dan stunting.
UPAYA KURATIF
1.Melakukan Home pharmacy care pada pasien prolanis seperti DM
dan hipertensi, meyakinkan dan memotivasi pasien agar lebih
meningkatkan kepatuhan minum obat yang mungkin banyak pasien
dengan penyakit kronis merasa bosan minum obat.Dengan
penjelasan dan edukasi dari apoteker akan bisa meningkatkan
kepatuhan mereka dalam minum obat.
2.Melakukan Pemberian konseling dengan baik pada pasien rawat
inap maupun pasien rawat jalan yang dirasa membutuhkan
konseling seperti pasien dengan kondisi khusus,pasien yang
mendapat terapi jangka panjang/pasien kronis,pasien yang
mendapat obat dengan intruksi khusus,obat dengan rentang terapi
sempit,pasien polifarmasi sehingga meningkatkan kepatuhan pasien
dalam minum obat.
3.Petugas farmasi melakukan pemantauan penggunaan obat,
terutama untuk pasien lansia dan pasien dg penyakit tertentu
seperti TBC, Diabetes, Asma, Hipertensi, kardiovaskular atau
penyakit kronis lainnya.Bisa dilakukan dengan home pharmacy
care, dlm kondisi pandemi mungkin bisa via telpon.
UPAYA REHABILITATIF
1.Memberikan pelayanan home pharmacy care dengan melakukan
pemberian konseling terhadap pasien yang mengalami penyakit
kronis seperti Hipertensi dan DM agar penderita penyakit kronis
dapat hidup lebih sehat.
2.Bekerja sama dengan pemegang program Kusta untuk melakukan
edukasi dan penyuluhan terkait efek samping yang di timbulkan
pada pasien yang mendapat terapi obat kusta agar pasien kembali
dalam kondisi seperti sedia kala.
3.Pelayanan home care phrmacy bersama petugas program TB,
kepada pasien selesai pengobatan TB/TB MDR, sehingga derajat
kesehatan pasien meningkat, dan tidak kambuh kembali.
QUETION NO 3:
MENGAPA KITA PERLU BERKOORDINASI DENGAN TENAGA KESEHATAN
UNTUK MELAKUKAN EDUKASI KE MASYARAKAT TENTANG
PENGGUNAAN OBAT RASIONAL ?
Agar Kegiatan Edukasi ke masyarakat lebih maksimal,efektif dan efisien
dan dapat berjalan secara terus menerus mengingat cakupan
masyarakat di wilayah kerja kita cukup banyak dengan berbagai macam
masalah yang dihadapi dan status sosio ekonomi budaya yang berbeda
maka tidak mungkin kalau petugas farmasi bergerak sendiri dalam
mengkampanyekan/melakukan edukasi tentang penggunaan obat
rasional.

Perlunya komitmen seluruh tenaga kesehatan untuk bersinergi


melakukan gerakan penggunaan obat rasional/sebagai agent of change
sehingga akan mendorong masyarakat untuk mengikutinya.
DOKUMENTASI KEGIATAN GEMA CERMAT DI POSYANDU
KENANGA PUSKESMAS CIPONDOH

What: Kegiatan gema cermat Where: Posyandu Kenanga When: Juli 2020 Why: Edukasi
masyarat ttg penggunaan obat yg benar dan tepat Who: Masyarakat sekitar How: Sosialisasi ttg
5-O dgn memakai lembar balik 5-O dari kemenkes sbg alat utk memudahkan apoteker
mengedukasi masyarakat
DOKUMENTASI KEGIATAN GEMA CERMAT PADA KETUA
TIM PENGGERAK PKK SE KECAMATAN KREJENGAN

What: Kegiatan gema cermat Where: Ruang Pertemuan Puskesamas Krejengan When: Juli 2019
Why: Edukasi masyarat ttg penggunaan obat yg benar dan tepat Who: Apoteker Puskesmas bersama
organisasi IAI melakukan edukasi pada Ketua Tim Penggerak PKK How: Sosialisasi ttg 5-O dengan
menggunakan metode CBIA (Cara belajar Insan Aktif)
DOKUMENTASI KEGIATAN DISKUSI VIA WA
KELOMPOK 1
“Great things never come from comfort zones “
Anonim

Tekanan dan tuntutan kerja memang menguras tenaga dan


pikiran kita,namun kondisi seperti itu yang akan membuatmu
semakin dewasa sebab tidak ada pelaut hebat yang datang
dari laut yang tenang

Anda mungkin juga menyukai