Anda di halaman 1dari 4

PEDOMAN WAWANCARA

IMPLEMENTASI PROMOSI KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN


STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KADEMANGAN
KABUPATEN CIANJUR

Ibu merriyan gizi puskesmas

A. PENDEKATAN STRUKTURAL
1. Siapa saja orang-orang penting yang ikut andil dalam pelaksanaan Program Promosi
Kesehatan? Jawaban : untuk dipuskesmas kademangan itu sendiri yang ikut andil
dalam pelaksanaan program ini sesuai dengan kerangka acuan kita ada structural
organisasi yang diantaranya pertama pimpinan kepala puskesmas, kasubag tata
usaha, penanggung jawab ukm karena gizi tersebut ada dibawah upaya
kesehataan masyarakat, tim asuhan gizi yang biasanya teridiri dari dokter,
perawat, bidan kemudian selain dari itu ada tenaga kesehatan keliling yang ikut
andil, tenaga promosi kesehatan
2. Bagaimana peran dan tanggung jawab anda dalam kegiatan promosi kesehatan yang
dilakukan di Puskesmas Kademangan? Peran dan tanggu jawab saya itu yang
pertama kan kita memiliki data balita yang terkana stunting biasanya kita share
siapa aja yang kurang gizi atau stunting, gizi buruk. Setelah diketahui datanya
kita langsung melakukan intervensi penggalian data, setelah data didapatkan kita
melakukan intervensi sesui kasus gizi tersebut.
3. Apa saja fasilitas yang diberikan kepada masyarakat untuk terjadinya perilaku hidup
sehat agar terhindar dari penyakit dan mencegah terjadinya Stunting? Yang pertama
melakukan penyuluhan phbs agar masyarakat dapat mengubah prilakunya
sehingga angka stunting dapat menurun lebih ke preventive pencegahaan terlebih
dahulu
4. Apa saja program promosi kesehatan terkait pencegahan stunting yang pernah dilakukan
agar masyarakat percaya dan memiliki pengetahuan perihal stunting? Dan rencana
kegiatan apa yang akan dibuat Puskesmas di masa mendatang terkait promosi kesehatan
dalam mengkomunikasikan pesan tentang berbagai penyakit termasuk stunting ataupun
tentang kesehatan secara keseluruhan? Perata penyuluhan mengenai stunting itu
sendiri, melakukan penyuluhan phbs pernah juga melakukan pelatihan pmba
pemberian makanan bayi dan anak itukan sala satu strategi kita, kepada ibu
kader sebagai perpanjangan tangan kita terhadap masyarakat nantinya mereka
dapat meneruskan contoh pemberian makanan bayi dan anak yang betul sehingga
praktek di masyarakatnya sudah betul sehingga kedepan nya angka stunting itu
dapat menurun, untuk rencana kedepan nya tentunya praktek pmba, kelas ibu
balita, kelas ibu hamil akan lebih dimaksimalkan kembali untuk dilakukan
dimasyarakat
5. PENDEKATAN PROSEDURAL DAN MANAJERIAL
1. Bagaimana cara anda merancang program promosi kesehatan dalam pencegahan
stunting? Kalau untuk biaya biasanya dari gizi udah ada dari BOK ( bantuan
oprasional kesehatan) disana sudah tertuang di ruk jenis jenis kegiatannya alokasi
dananya, jadi nanti kegiatan yang bersumber dari bok sudah sesuai dengan ruk
yang sudah dibuatkan , jadi semua kegiatannya bersumber dari bok.
2. Bagaimana sistem penjadwalan promosi kesehatan tentang pencegahan stunting yang
dilakukan? kalau penjadwalan biasnya di buat di awal tahun untuk kegiatan nya
apa saja contohnya di triwulan 1,2,3 dan 4 di plot giganchart namanya jadi semua
kegiatan sudah tercantum disana

3. Bagaimana evaluasi dari promosi kesehatan yang anda lakukan dan apa saja sarana-
sarana pengawasan yang tepat dalam menjamin tindakan tersebut tepat dan benar?
Setelah dibikin laporan Setelah dibuatkan laporan kita biasanya di setorkan ke
penanggung jawab ukm, baik dari gizi atau penanggung jawab kesehatan lainnya
nanti dibandingkan pencapain yang telah kita lakukan dengan target
indikatornya apakah sudah tercapai atau belum persentasenya bagaimana apakah
ada kesenjangan nanti dievaluasi , setalah di evaluasi nanti muncul inovasi dari
kesenjangan tersebut sehingga inovasinya bisa memperbaiki kesenjangan yang
sudah di dapat.
4. Apa saja media pendukung dalam pelaksanaan promosi kesehatan yang dilakukan
Puskesmas untuk menguatkan motivasi masyarakat dalam menjaga kesehatan? Selain
media cetak media online juga lebih dimaksimalkan untuk saat ini karena kita
masih dalam masa transisi pandemic ke endemic media online lebih di
maksimalkan flayer flayer online , social media seperti instagram facebook
sehingga upaya upya promosi kesehatan dapan lebih maksimal

6. PENDEKATAN KEPERILAKUAN
1. Bagaimana cara anda memotivasi masyarakat untuk ikut bergabung dalam promosi
kesehatan perihal pentingnya menjaga kesehatan atau bahkan tentang pencegahan
stunting? Kalau upaya kita yang paling gampang melalui posyandu untuk
memantau berat badan tinggi badan dan perkambangan si anak sehingga dapat
dipantaukan, misalkan ada kasus gizi akan segera cepat ditemukan dengan
demikian hal tersebut bisa menurunkan angka stunting juga.
2. Siapa saja yang menjadi sasaran dari promosi kesehatan yang dilakukan puskesmas
terkait pencegahan stunting? Tentunya masyarakat di 5 desa kita yang menjadi
prioritaskan .
3. Bagaimana cara anda mengingatkan masyarakat kembali untuk tetap menjaga kesehatan
dan sadar akan pentingnya pencegahan stunting yang terjadi pada anak-anak? Yang
paling sederhana yaitu untuk rutin datang keposyandu untuk menimbang berat
badan tinggi badan terus mengecek perkembangan anaknya apakah sudah sesuai
dengan usianya atau belum terus apabila ada masalah kesehatan untuk segera
berobat ke fasilitas kesehatan terdekat.
4. Bagaimana solusi atau motivasi yang ingin anda sampaikan terkait gaya hidup sehat
yang harus dimiliki masyarakat dan juga penyakit stunting agar mengalami penurunan?
kalau motivasi mungkin hal sederhananya melakukan penyuluhan menjelaskan
lebih detail tentunya dengan konseling juga jadi bisa memotivasi masyarakat juga
agar mengetahui terus dapat mengubah prilakunya menjadi lebih baik kearah
pola hidup sehat terutama stunting yang merupak focus nasional saat ini
5. Bagaimana hasil akhir yang didapatkan dari program promosi kesehatan tentang
pencegahan stunting pada masyarakat? Akibat masa pandemic dilihat dari angka
stunting ada kenaikan disbanding tahun sebelumnya tapi tidak signifikan tapi walaupun
demikian kitan akan berupaya melakukan intervensi yang sesuai agar angka stunting
nya menurun
PENDEKATAN POLITIK
1. Menurut anda, siapa saja yang menjadi faktor penguat dari seseorang agar hidup sehat
selain dari peringatan para petugas kesehatan? Tentunya tidak dapat dilakukan
oleh petugas kesehatan saja atau petugas puskesmas harus ada dukungan lintas
sektor untuk merubah prilaku masyarakat seperti pihak desa, pihak kecamatan
atau CSR dilakukan secara kordinasi tidak oleh pihak kesehatan saja.
2. Adakah kerja sama atau koordinasi yang dilakukan promosi kesehatan dengan pihak
luar, seperti masyarakat, dinas kesehatan, dan lain sebagainya? Bagaimana? Selalu
kita lakukan anata puskesmas dengan dinas kesehatan ataupun lintas sektor
desa atau kecamatan karena tidak dapat bekerja sendiri karne butuh publikasi
data juga, untuk meminta saran untuk intervensi misalkan ada kasus gizi atau
kesehatan.
3. Apakah anda pernah menggunakan tokoh berpengaruh di masyarakat dalam
pelaksanaan promosi kesehatan? Bagaimana peran dan tugasnya dalam promosi
kesehatan terkait pencegahan stunting tersebut? Kalau tokoh masyarakt sejauh ini
baru kepala desa, rt rw untuk menjadi perpanjangan tangan dari kami selaku
petugas kesehatan agar masyarakat lebih memahami akan bahaya stunting itu
sendiri, kita selalu menyampaikan data mengenai malah gizi atau stunting saat
pertemuan lintas sektor agar masyarakat dapat lebih memahami permasalahan
gizi itu sendiri selain dari kami para petugas
4. Pernahkah ada kerja sama dengan unit kesehatan lainnya dalam melakukan promosi
kesehatan tersebut? Memang selalu ada seperti dengan bekerjasama dengan
seperti dinas pendidikan seperti sekolah uks kemudian dengan pemerintahan
daerah untuk penerapan pelayanan kesehatan di masyarakat

Anda mungkin juga menyukai