Anda di halaman 1dari 6

Peranan Program Posyandu dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Ricky Saputra Salim


102015143 / A3
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat Korespondensi : Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510
Email : ricky.2015fk143@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak

Posyandu merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang memudahkan


masyarakat memeriksakan kesehatan terutama untuk ibu hamil dan anak balita.
Posyandu berperan penting dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak. Posyandu
memiliki beberapa kegiatan pokok dan salah satunya adalah peningkatan gizi
balita. Keterbatasan fasilitas dan masih rendahnya cakupan penimbangan
mengakibatkan banyak balita yang tidak termonitor keadaan gizinya. Posyandu
harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan status gizi dan
derajat kesehatan ibu dan anak sebagai upaya mencegah hilangnya generasi
penerus.

Kata kunci: posyandu, gizi balita

Abstract

Posyandu is a health service that allows people to check their health, especially
for pregnant women and children under five. Posyandu has an important role in
improving maternal and child health. Posyandu has several main activities and
one of them is an increase in infant nutrition. Limited facilities and low coverage
resulted in many toddlers weighing unmonitored nutritional state. Posyandu
should be utilized as much as possible to improve the nutritional status and health
of mothers and children in an effort to prevent the loss of the next generation.
Keywords: posyandu, nutrition

Pendahuluan

Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga pembentukan,


penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta aktif masyarakat
dalam bentuk partisipasi penimbangan balita setiap bulannya, sehingga dapat
meningkatkan status gizi balita. Kegiatan ini membutuhkan partisipasi aktif ibu-
ibu yang memiliki anak balita untuk membawa balita mereka ke posyandu
sehingga mereka dapat memantau tumbuh kembang balita melalui berat badannya
setiap bulan. Posyandu dibentuk oleh masyarakat desa/kelurahan dengan tujuan
untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare
kepada masyarakat setempat. Melalui posyandu, kesehatan masyarakat bisa
menuju ke arah yang lebih baik. Salah satu upaya untuk mengurangi angka
kesakitan dan kematian anak balita adalah dengan melakukan pemeliharaan
kesehatannya. Pemeliharaan kesehatan anak balita dititik beratkan kepada upaya
pencegahan dan peningkatan kesehatan dan pada pengobatan. Pelayanan
kesehatan anak balita ini dapat dilakukan dipuskesmas, puskesmas pembantu,
polindes terutama di posyandu. Tujuan dari penulisan ini agar masyarakat
mengetahui manfaat dari posyandu dan diharapkan muncul kesadaran dalam diri
masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan posyandu dan dapat meningkatkan
angka kesehatan ibu dan anak.

Paradigma Sehat

Paradigma merupakan suatu cara pandang yang paling mendasar, dapat juga


diartikan sebagai cara kita menyikapi sesuatu baik itu melihat, berpikir, menilai,
menyikapi, dan memutuskan tindakan yang tepat untuk suatu hal. Paradigmadapat
digambarkan sebagai alur berpikir yang menjelaskan suatu fenomena. Menurut
Depkes RI paradigma adalah hubungan teori-teori yang membentuk susunan yang
mengukur teori itu berhubungan satu dengan yang lain sehingga menimbulkan
hal-hal baru yang perlu diselidiki. Pada dasarnya Paradigma sehat bertujuan pada
pembangunan kesehatan yang bersifat holistic melalui upaya yang lebih
difokuskan pada peningkatan, pemeliharaan, dan perlindungan kesehatan. Jadi,
tidak hanya terfokus pada pemulihan atau penyembuhan orang sakit. 1,2

Hal berbeda yang paling mendasar antara Paradigma Sehat dan Paradigma
Sakit adalah, Paradigma sakit hanya terfokus pada upaya penyembuhan orang
sakit untuk kembali ke keadaan sehat. Sedangkan Paradigma sehat, lebih
memfokuskan pada upaya untuk membuat orang sehat tetap dalam keadaan sehat
melalui tindakan promotif dan preventiv (pencegahan), namun juga tetap tidak
mengesampingkan tindakan kuratif dan rehabilitatif jika memang diperlukan.Jika
melihat arti yang lebih luas, Paradigma sehat bukan hanya merujuk pada
kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental. Seperti yang disebutkan oleh
organisasi kesehatan dunia WHO, bahwa ada 2 komponen penting yang menjadi
satu kesatuan dalam mendefinisikan arti sehat sebenarnya, yaitu sehat jasmani
yang lebih menekankan pada fungsi fisiologis tubuh yang berjalan normal, dan
sehat mental yang yang lebih menekankan pada keadaan mental yang stabil tanpa
adanya tekanan berlebih. WHO juga menggambarkan kriteria yang dimiliki oleh
seseorang yang sehat mental antara lain adalah selalu santai, dan merasa puas
terhadap apa yang ada pada dirinya, dapat bergaul dengan baik, toleransi, tidak
mudah tersinggung, serta dapat mengontrol keadaan emosi pada dirinya sendiri,
seperti tidak mudah takut, benci, dan bijaksana.3

Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya


Manusia (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, untuk
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Hal paling utama adalah untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Posyandu merupakan
wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan untuk masyarakat yang dibimbing
oleh petugas terkait. Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya
adalah bayi, anak balita, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, ibu menyusui dan
pasangan usia subur. Posyandu dibentuk oleh masyarakat desa/kelurahan dengan
tujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama KIA, KB,
Imunisasi, Gizi dan penanggulangan diare kepada masyarakat.4
Posyandu memilki tujuan, yaitu: 1) Menurunkan angka kematian ibu dan
bayi. 2) Meningkatkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
dasar. 3) Membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS). 4)
Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan.
5) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengikuti program KB.5
Posyandu juga memiliki beberapa manfaat bagi masyarakat, yaitu: 1)
Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan
dasar. 2) Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi buruk.
3) Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul vitamin A. 4) Bayi dapat
memperoleh imunisasi lengkap. 5) Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait
tentang kesehatan ibu dan anak. Sedangkan manfaat bagi kader: 1) Mendapatkan
informasi lebih dulu tentang upaya kesehatan. 2) Ikut berperan aktif dalam
tumbuh kembang balita dan kesehatan ibu. 3) Menjadi panutan bagi masyarakat.4
Posyandu memilki lima kegiatan pelayanan kesehatan diantaranya: 1)
Kesehatan Ibu dan Anak. Pemeliharaan kesehatan ibu; hamil, nifas, melahirkan,
dan menyusui, serta bayi dan anak balita; Pemberian nasehat tentang makanan
untuk mancegah gizi buruk; Pemberian nasehat tentang perkembangan anak;
Penyuluhan kesehatan untuk mencapai tujuan program KIA. 2) Keluarga
Berencana. Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dan
golongan ibu beresiko tinggi; Penyuluhan mengenai cara penggunaan dan
memilih alat kontrasepsi. 3) Imunisasi. Imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu
hamil dan BCG, DPT, polio, dan campak pada bayi. 4) Peningkatan gizi.
Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat; Memberikan makanan tambahan
yang mengandung protein dan kalori cukup kepada anak balita dan kepada ibu
yang menyusui; Memberikan kapsul vitamin A kepada anak balita. 5)
Penanggulangan Diare. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan
pemberian oralit oleh kader posyandu.6
Posyandu memiliki sistem pelayanan yang dibagi menjadi lima meja, yaitu
meja 1 untuk pendaftaran, meja 2 untuk penimbangan balita/bumil/buteki, meja 3
untuk pencatatan, meja 4 untuk penyuluhan perorangan mengenai balita berdasar
hasil penimbangan berat badannya naik atau tidak naik, diikuti dengan pemberian
makanan tambahan, oralit dan vitamin A., dan meja 5 untuk pelayanan kesehatan
berupa, imunisasi, pemberian vitamin A, pembagian pil KB atau kondom, dan
pengobatan serta pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan setempat. Untuk meja 1
sampai 4 dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk meja 5 dilaksanakan oleh
petugas kesehatan diantaranya : dokter, bidan, perawat, juru imunisasi dan
sebagainya.7

Kesimpulan
Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga
pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta
aktif masyarakat dalam bentuk partisipasi penimbangan balita setiap bulannya,
sehingga dapat meningkatkan status gizi balita. Tujuan posyandu untuk
menurunkan AKB/AKI, membudayakan  Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera (NKKBS) dan meningkatkan peran serta masyarakat
dalam mengembangkan kegiatan KB dan kegitan pembangunan lainnya untuk
mencapai keluarga sejahtera . Kegiatan pokok posyandu mencakup program KIA,
KB, imunisasi, penigkatan gizi dan penanggulangan diare.
Daftar Pustaka
1. Suryanah. Keperawatan Anak untuk Siswa SPK. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2010
2. Syafrudin, Hamidah. Kebidanan Komunitas. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2009
3. Zahra A. Paradigma Sehat atau Paradigma Sakit [Internet]. Ayyuda-
fkm11.web.unair.ac.id. 2015 [diakses 16 November 2015]. Dikutip dari:
http://ayyuda-fkm11.web.unair.ac.id/artikel_detail-41798-IKM-Paradigma
%20Sehat%20atau%20Paradigma%20Sakit%20.html
4. Departemen Kesehatan RI. Pendoman Umum Pengelolaan Posyandu.
Jakarta: Depkes RI; 2006.
5. KOMPASIANA. Peran Posyandu Dalam Pembangunan Manusia -
KOMPASIANA.com [Internet]. 2015 [diakses 16 November 2015]. Dikutip dari:
http://www.kompasiana.com/simonmanalu/peran-posyandu-dalam
pembangunan-manusia_552ff6826ea834d0758b45c7
6. Kementrian Kesehatan RI bekerja sama dengan Kelompok Kerja
Operasional (POKJANAL POSYANDU). Pedoman umum pengelolaan
posyandu. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2011.
7. Manuaba IBG, Manuaba C, Manuaba IBG F. Pengantar kuliah obstetri.
Jakarta: EGC; 2007.

Anda mungkin juga menyukai