2, Mei 2023
Abstrak
Latar Belakang: Kader kesehatan memiliki peran yang sangat besar dalam pelaksanaan Posyandu karena
kader dapat menjadi penggerak masyarakat dalam melaksanakan hidup sehat. Terutama pada masa pandemi
COVID-19. Walaupun pelaksanaan posyandu terhambat, peran kader harus tetap berjalan. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui peran kader kesehatan dalam pelaksanaan posyandu balita pada masa pandemi
COVID-19.
Metode: Metode penelitian yang digunakan merupakan literature review dengan sumber data penelitian berasal
dari jurnal yang diperoleh melalui melalui laman web Google Scholar dan Garuda dengan hasil yang diperoleh
yaitu 10 jurnal.
Hasil: Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa peran kader kesehatan dalam pelaksanaan Posyandu pada
masa pandemi COVID-19 masih terlaksana dengan baik. Kader tetap melakukan penimbangan balita,
pemberian vitamin A dan imunisasi, pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan posyandu ke puskesmas, dan
melakukan penyuluhan terkait balita serta COVID-19.
Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah Peran kader kesehatan dalam kegiatan posyandu balita di
masa pandemi Covid-19 tetap berjalan dengan baik dari melakukan penimbangan balita, pemberian vitamin A
dan imunisasi, pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan posyandu ke puskesmas, dan melakukan penyuluhan
terkait balita serta COVID-19
Kata Kunci: Kader Kesehatan, Posyandu Balita, Pandemi COVID-19
Selain itu, kader juga melakukan bimbingan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
dan konseling kepada orang tua dan/atau dapat dilakukan secara mandiri di rumah dengan
keluarga balita mengenai pola asuh yang baik Buku KIA, serta pemantauan balita berisiko,
pada anaknya. Dan pada saat sesudah hari buka pelayanan imunisasi, vitamin A, dilakukan
Posyandu, kader kesehatan melakukan penyisiran dengan perjanjian untuk bertemu, melakukannya
ke rumah balita yang tidak hadir ke Posyandu secara daring, atau melaksanakan kunjungan
dan anak yang terdeteksi memiliki masalah gizi rumah.8
serta menyelenggarakan pertemuan dengan tokoh
masyarakat terkait hasil kegiatan Posyandu.5 METODE
Namun, sejak adanya pandemi COVID-19 Penelitian ini menggunakan metode literature
kegiatan Posyandu menjadi terhambat. Sejak review dengan sumber data penelitian berasal
bulan Maret 2020 banyak Posyandu yang ditunda dari jurnal yang diperoleh melalui internet.
pelaksanaannya guna mencegah penularan Sumber jurnal ditelusuri melalui laman web
COVID-19 di Indonesia. Hanya kawasan yang Google Scholar dan Garuda dengan
berada pada zona hijau yang memperbolehkan menggunakan kata kunci yaitu “peran kader
Posyandu untuk tetap dilaksanakan. Hal ini kesehatan” “posyandu balita”, “pandemi COVID-
memiliki dampak yang besar terhadap pelayanan 19”, “peran kader di posyandu”. “peran kader di
imunisasi dan penimbangan bayi dan balita. Guna posyandu pada masa pandemi COVID-19” dan
mempertahankan pelayanan Posyandu, beberapa “kegiatan posyandu selama masa COVID-19”.
wilayah di Indonesia menyiasatinya dengan Jurnal penelitian yang didapatkan adalah
melakukan kunjungan ke rumah balita untuk penelitian dengan fokus Peran Kader Kesehatan
melakukan penimbangan atau melakukan dalam Kegiatan Posyandu Selama Masa
pemantauan secara daring.6 Pandemi COVID-19 dari tahun 2020 hingga
Menurut penelitian yang dilakukan Saputri et tahun 2021 sebanyak 10 jurnal. Kriteria inklusi
al., 2020 penundaan kegiatan posyandu adalah jurnal yang meneliti mengenai Peran
memengaruhi jumlah kunjungan KIA dan gizi Kader Kesehatan dalam Kegiatan Posyandu
yang menurun. Namun, posyandu digantikan Selama Masa Pandemi COVID-19 serta
dengan kunjungan rumah dan memantau kondisi menggunakan metode penelitian kualitatif.
ibu dan bayi melalui daring, seperti Pemilihan artikel yang menggunakan metode
menggunakan Whatsapp. Selain itu, pemerintah penelitian kualitatif karena dapat digunakan
daerah berhak untuk menentukan apakah untuk meneliti kehidupan masyarakat, tingkah
Posyandu dapat dilaksanakan atau tidak. Sebelum laku, serta gerakan sosial yang dinilai dapat
pelaksanaan kegiatan Posyandu, perlu dilakukan memberikan deskripsi informasi secara rinci dan
koordinasi antara petugas kesehatan, kader, mendalam mengenai gambaran suatu kondisi
pemangku kepentingan di desa dan gugus tugas yang benar-benar terjadi di masyarakat sehingga
pencegahan COVID-19 daerah setempat. Jika memungkinkan peneliti untuk lebih memahami
memang bisa dilaksanakan, kegiatan Posyandu konteks yang sedang diteliti.9
wajib untuk patuh terhadap penerapan protokol
kesehatan ketat serta hanya pengunjung dan HASIL
pelaksana pelayanan di Posyandu yang sudah Tabel 1 dibawah ini menyajikan hasil telaah
dipastikan sehat yang boleh datang ke Posyandu.7 dari sumber data penelitian berasal dari jurnal
Apabila Posyandu terpaksa ditunda, maka sebanyak 10 artikel dengan metode kualitatif:
2. Siti Nurjanah Implementasi Kualitatif Para kader memiliki peran dari memulai kegiatan
dan Fitriani Posyandu “Balita dengan mempersiapkan sarana dan prasarana
Nur Sehat” di Masa perlengkapan di posyandu, mengajak warga untuk
Damayanti Pandemi Covid-19 membawa balita ke posyandu dengan memenuhi
syarat protocol kesehatan. Kader aktif dalam
menjalankan program posyandu balita sesuai dengan
protokol kesehatan.
3. Lusianti Evaluasi Kunjungan Kualitatif Posyandu pada masa Covid-19 awalnya menjalankan
Lahmadi, Balita ke Posyandu di kegiatan namun pengunjungnya kurang sehingga
Andi Masa Pandemi Covid- tenaga kesehatan turun langsung dengan rumah ke
Muhammad 19 rumah sehingga kader tidak berperan dan
Multazam, di Puskesmas menurunnya keaktifan kader. Selain itu pada saat ada
Een Totikum Kab. kegiatan posyandu kader tidak memberikan
Kurnaesih Banggai Kepulauan konseling dan penyuluhan karena kurangnya
pengetahuan sehingga petugas kesehatan yang
melakukannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa kader
tidak berperan aktif dalam pelaksanaan posyandu di
masa pandemic Covid-19.
4. Yusma Indah Evaluasi Program Kualitatif Peranan kader sangat penting, meliputi peran kader
Jayadi, Pemberian Makanan sebagai motivator, administrator dan edukator. Kader
Syarfaini, Tambahan Anak bertanggung jawab dalam pelaksanaan program
Dian Ihwana Balita Pada Masa Posyandu, bila kader tidak aktif maka pelaksanaan
Ansyar, Pandemi Covid 19 Di Posyandu juga akan menjadi tidak optimal dan
Syamsul Puskesmas Kabupaten akibatnya status gizi bayi atau balita tidak dapat
Alam, Dhika Gowa dideteksi secara dini dengan jelas.
Avri
Sayyidinna
5. Dwi Pemberdayaan Kader Kualitatif Kader Posyandu memiliki peran untuk memberikan
Faqihatus Posyandu dalam edukasi / penyuluhan kepada masyarakat khususnya
Syarifah Has, Program ibu ibu balita dusun Kutisari, dengan media
Eka Pencegahan Stunting daring/online atau secara tatap muka namun
Srirahayu pada Balita di Masa dengan ketentuan protokol kesehatan yang ketat
Ariestiningsi Pandemi Covid-19 sesuai anjuran dari pemerintah
h,
Imroatul
Mukarromah
10. Rahayu Cegah Stunting Pada Kualitatif Kader memberikan pendampingan kepada
Widaryanti, Masa Pandemi masyarakat yang memiliki bayi untuk melakukan
Lenna COVID-19 Dengan ASI eksklusif dan pemberian MP ASI. Kader juga
Maydianasari Pembentukan melakukan pengukuran TB/PB dan berat badan bayi.
, Melani Srikandi PMBA
Maranressy
2020; Bustamam & Wahyuningsih, 2021; dibawanya ke kader kesehatan untuk diisi. Ini
Lahmadi et al., 2021; Nurjanah & Damayanti, menunjukkan peran kader dalam melakukan
2021; Rosidin et al., 2021; dan Waqfin et al., pendaftaran di Posyandu pada masa pandemi
2021 dimana pelaksanaan Posyandu tetap masih baik. Penelitian ini tidak sejalan dengan
dilaksanakan namun tetap menerapkan protokol penelitian yang dilakukan oleh Lahmadi et al.,
kesehatan yang ketat seperti pengecekan suhu 2021 dimana menunjukkan bahwa selama
tubuh untuk masyarakat yang berkunjung ke pelaksanaan Posyandu pada masa pandemi, peran
posyandu dan menggunakan masker. kader dalam melakukan sistem 5 langkah
Namun, apabila Posyandu terpaksa ditunda, termasuk pendaftaran masih kurang. Hal ini
maka pemantauan pertumbuhan dan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan kader
perkembangan dapat dilakukan secara mandiri di dan tidak aktifnya kader dalam melaksanakan
rumah dengan Buku KIA, serta pemantauan Posyandu.
balita berisiko, pelayanan imunisasi, vitamin A, Pengetahuan kader yang kurang menyebabkan
dilakukan dengan perjanjian untuk bertemu, ketidakaktifan kader dalam melaksanakan
melakukannya secara daring, atau melaksanakan Posyandu. Ini dapat terjadi karena kader belum
kunjungan rumah.8 Ini sesuai dengan yang terjadi pernah mendapatkan pelatihan kader Posyandu.20
di lapangan. Penelitian yang dilakukan oleh Has Hal ini perlu menjadi evaluasi bagi instansi
et al., 2021; Jayadi et al., 2021; Nurjanah & kesehatan. Petugas kesehatan memiliki peran
Damayanti, 2021; Prasetyorini & Kustriyani, dalam pelaksanaan Posyandu termasuk
2021; Rosidin et al., 2021; Widaryanti et al., membimbing kader dalam pelaksanaan Posyandu.
2021 dimana kader dan petugas kesehatan Pelatihan kader Posyandu dapat diadakan dengan
setempat melakukan sweeping atau berkunjung tujuan kader dapat memahami peran dan
ke rumah balita untuk melakukan pelayanan tugasnya dalam pengelolaan Posyandu.21 Karena
Posyandu. Namun, ada juga daerah yang selain pengelolaan posyandu sangat bergantung kepada
melakukan kegiatan Posyandu di gedung, para keaktifan kader kesehatan dan instansi yang
kader dan petugas kesehatan juga melakukan membinanya. Terlebih saat dunia sedang dalam
sweeping untuk menjaring balita yang orang masa pandemi COVID-19 yang menghambat
tuanya takut untuk datang ke Posyandu sehingga pelayanan Posyandu. Instansi kesehatan yang
balita tetap dilakukan pencatatan pertumbuhan membina Posyandu perlu meningkatkan kegiatan
dari Posyandu. Adapun peran kader dalam yang dapat meningkatkan peran kader kesehatan
pelaksanaan posyandu di masa pandemic Covid- selama masa pandemi.13
19 meliputi:
2. Penimbangan dan Pengukuran Tinggi
1. Pendaftaran Badan Balita
Dalam pelaksanaan Posyandu, dikenal sistem 5 Langkah yang kedua dalam pelaksanaan
langkah, yaitu pendaftaran, penimbangan, Posyandu yaitu penimbangan. Setelah orang tua
pengisian KMS, penyuluhan, dan pelayanan dan balitanya melakukan pendaftaran, balita akan
kesehatan. Ke-5 langkah ini merupakan tugas ditimbang dan diukur tinggi badannya oleh kader
kader dalam pelaksanaan Posyandu dan kesehatan yang bertugas. Penimbangan
didampingi oleh petugas kesehatan. Pendaftaran merupakan tugas kader yang harus dikerjakan
merupakan langkah pertama yang harus kemudian hasil penimbangan dicatat di buku KIA
dikerjakan oleh kader dalam kegiatan Posyandu. atau KMS. Dari hasil penimbangan, orang tua
Tugas kader dalam langkah pendaftaran yaitu dapat mengetahui kondisi balitanya yang
melakukan pencatatan pengunjung yang datang kemudian kader memberikan penyuluhan dan
ke Posyandu.3 Pada masa pandemi COVID-19, konseling kesehatan kepada orang tua sesuai
pada saat pendaftaran pengunjung harus hasil penimbangan.
dipastikan telah dicek suhu tubuhnya dan Penelitian yang dilakukan oleh Amrina et al.,
mencuci tangan sebelum masuk ke dalam 2020; Bustamam & Wahyuningsih, 2021; Jayadi
Posyandu dan pergi ke meja pendaftaran.7 et al., 2021; Nurjanah & Damayanti, 2021; dan
Penelitian yang dilakukan oleh Amrina et al., Waqfin et al., 2021 menunjukkan bahwa peran
2020 menunjukkan bahwa dalam kegiatan kader dalam melakukan penimbangan dan
pendaftaran, orang tua balita yang telah datang ke pengukuran tinggi badan di Posyandu pada masa
Posyandu akan diarahkan untuk menandatangani pandemi COVID-19 masih terlaksana dengan
daftar hadir atas nama balitanya dan kemudian baik dan dengan tetap menjaga protokol
orang tua menyerahkan buku KIA yang kesehatan. Kader kesehatan selalu menggunakan
hand sanitizer setiap akan dan setelah penimbangan menjadi salah satu faktor kader
bersentuhan dengan balita.11 tidak aktif dalam melakukan penimbangan.
Penelitian lainnya dari Prasetyorini & Kader yang dapat berperan aktif dapat
Kustriyani, 2021; dan Rosidin et al., 2021 menjadi pendorong, pemberi motivasi dan
menunjukkan bahwa walaupun Posyandu penyuluh kepada masyarakat. Peran kader
dilakukan secara home visit atau dilakukan kesehatan dalam penimbangan balita ini
kunjungan ke rumah balita, kader kesehatan tetap merupakan salah satu upaya yang dilakukan guna
melakukan tugasnya dengan baik. Kader membantu masyarakat dalam menyelesaikan
kesehatan datang ke rumah balita dengan permasalahan kesehatan yang terkait dengan
membawa timbangan dan PMT untuk balita guna balita. Penimbangan merupakan salah satu cara
tetap bisa memantau pertumbuhan balita. Namun, dalam melakukan pemantauan pertumbuhan
kendala yang ditemui oleh kader kesehatan saat balita yang merupakan kegiatan yang sangat
melakukan kunjungan rumah adalah adanya penting dilakukan untuk mengetahui adanya
balita yang sedang dirumah maupun kehadiran masalah pertumbuhan pada balita. Kegiatan ini
kader ditolak oleh orang tua atau keluarga balita juga berperan dalam menunjang upaya perbaikan
dengan bermacam alasan. Hal ini menjadikan gizi sehingga kegiatan penimbangan perlu
pencatatan pertumbuhan balita menjadi tidak dilakukan setiap bulannya. Hasil penimbangan
maksimal. Penelitian Lahmadi lagi-lagi juga yang kemudian dicatat di KMS balita ini menjadi
menunjukkan bahwa peran kader dalam salah satu sumber data yang digunakan dalam
melakukan penimbangan masih kurang.10 sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas serta
Kurangnya pengetahuan kader dalam melakukan posyandu. Apabila
terjadi kesalahan pengukuran, informasi yang
dihasilkan juga akan salah. Peran kader yang mengalir dan dikeringkan sebelum digunakan.
sangat penting dalam pelaksanaan posyandu Kader yang bertugas juga harus mencuci tangan
dapat membantu peningkatan kualitas data. menggunakan sabun dan air mengalir atau
Informasi yang dihasilkan harus memiliki meSnggunakan hand sanitizer sebelum dan
kualitas yang baik agar hasilnya dapat digunakan sesudah memberikan kapsul vitamin A kepada
sebagai indikator kesejahteraan di masyarakat, balita.7
terutama yang berkaitan dengan hasil Dalam penelitian yang dilakukan oleh
penimbangan bayi dan balita.12 Prasetyorini & Kustriyani, 2021, pemberian
kapsul vitamin A kepada balita dilakukan
3. Pemberian Vitamin A langsung dengan mendatangi rumah balita.
Pemberian vitamin A merupakan salah satu Pemberian kapsul vitamin A dilakukan dengan
yang dilakukan dalam pelayanan gizi di menerapkan protokol kesehatan dengan mencuci
Posyandu yang dilakukan oleh kader kesehatan. tangan sebelum dan sesudah kegiatan, memakai
Pemberian kapsul vitamin A dilakukan sebagai masker, dan mengusahakan agar tidak
pencegahan balita kekurangan vitamin A. Kurang bersentuhan secara langsung ke balita. Setelah itu,
vitamin A merupakan keadaan dimana kadar kader kesehatan melakukan penyuluhan kepada
vitamin A dalam tubuh balita sudah sangat ibu balita tentang pemberian vitamin A secara
kurang, sehingga untuk mencegahnya dilakukan mandiri serta ibu dari balita mengaku senang
pemberian kapsul vitamin A setiap bulan dengan adanya kunjungan kader dalam
Februari dan Agustus di Posyandu. Jika ada pelaksanaan pemberian vitamin A kepada
balita yang tidak datang ke Posyandu, maka balitanya.
kader kesehatan melakukan sweeping atau Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
kunjungan ke rumah balita yang tidak datang Bustamam & Wahyuningsih, 2021 menunjukkan
guna menjaring sasaran.22 bahwa pemberian vitamin A langsung diberikan
Pelaksanaan pemberian vitamin A selama saat pelaksanaan Posyandu. Namun, pemberian
masa pandemi harus tetap dilaksanakan. vitamin A diberikan langsung oleh ibu atau
Pemberian kapsul vitamin A selama masa pengasuh kepada balitanya dengan pengawasan
pandemi juga dapat dilakukan di Posyandu dan dan bimbingan kader dan petugas kesehatan serta
melalui kunjungan rumah oleh kader kesehatan. tidak boleh diberikan di rumah melainkan
Kader kesehatan harus memastikan bahwa langsung diberikan pada saat mendatangi
gunting yang dipakai untuk memotong ujung Posyandu. Sebelum memberikan kapsul vitamin
kapsul vitamin telah disterilisasi dengan A, ibu atau pengasuh balita akan diarahkan untuk
melakukan pencucian dengan sabun dan air melakukan cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir atau menggunakan hand sanitizer. keadaan sehat; menggunakan alat pelindung diri
Sejalan dengan itu, penelitian Amrina et al., 2020 yang sesuai atau minimal menggunakan masker;
juga memperlihatkan bahwa kader kesehatan memastikan area pelayanan imunisasi bersih;
memberikan kapsul vitamin A kepada balita dan memastikan terdapat sarana untuk mencuci
kemudian mencatatnya di buku KIA. Maka dapat tangan atau memastikan adanya hand sanitizer di
disimpulkan bahwa pemberian vitamin A oleh ruang pelayanan; membantu menyiapkan catatan
kader selama masa pandemi masih terlaksana dan sasaran anak yang akan diimunisasi;
dengan baik. mengatur alur keluar masuk dan mengatur jarak
1-2 meter; membantu petugas melakukan
4. Pemberian Imunisasi skrining Covid-19; mengukur suhu tubuh anak
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh dan pengantar sebelum masuk; melakukan
Amrina et al., 2020; Lahmadi et al., 2021; pendaftaran; memastikan pengunjung menjaga
Rosidin et al., 2021; dan Waqfin et al., 2021, jarak 1-2 meter pada saat menunggu; dan
pada posyandu balita yang masih beroperasi di mengingatkan kepada orang tua untuk segera
masa pandemic Covid-19 juga memberikan pulang kerumah setelah selesai kegiatan,
pelayanan imunisasi. Pelayanan imunisasi ini membersihkan diri atau mandi, dan mengganti
diberikan oleh petugas kesehatan dan dibantu semua pakaian atau kain yang digunakan saat
oleh kader posyandu setempat. Pemberian datang ke posyandu.23
imunisasi pada balita dalam penerapannya baik
posyandu maupun petugasnya harus mematuhi 5. Pencatatan dan Pelaporan Kondisi Balita di
protocol kesehatan yang ketat. Kartu Menuju Sehat (KMS) dan Formulir
Adapun pelayanan imunisasi di posyandu Laporan Puskesmas
harus menerapkan protokol kesehatan seperti Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
menggunakan ruang pelayanan yang cukup besar, Prasetyorini & Kustriyani, 2021 pencatatan dan
ruang pelayanan yang tidak berdekatan, ruangan pelaporan tumbuh kembang anak pada balita
memiliki sirkulasi udara yang bagus, ruangan tetap dilakukan pada mas apandemi Covid-19
bersih, serta terdapat tempat cuci tangan dengan dengan menggunakan aplikasi pesan yaitu
air mengalir dan sabun di dalam ruangan. Selain Whatsapp Group. Pada kegiatannya kader
itu dalam memberikan pelayanan imunisasinya, menanyakan langsung kepada orang tua balita
harus terdapat jarak sekitar 1-2 meter pada setiap untuk melakukan pengukuran tinggi badan dan
pelayanan. Pelayanan imunisasi juga hanya dapat berat badan pada balita, selain itu kader juga
diberikan kepada bayi atau balita yang sehat. menanyakan kondisi kesehatan balita kepada
Pada ruangan pelayanan juga harus memiliki orang tua nya dan kemudian kan mengarahkan
tempat duduk untuk menunggu giliran orang tua balita untuk mengisi KMS.
yang ,menerapkan sistem jaga jarak, dan juga di Lalu berdasarkan penelitian yang dilakukan
dalam ruangan tersebut diberikan jalan masuk oleh Amrina et al., 2020, pada posyandu yang
dan jalan keluar yang berbeda.15 tetap melaksanakan kegiatan di masa pandemic
Peran kader dalam buku petunjuk teknis Covid-19, tetap melakukan pencatatan berat
pelayanan imunisasi pada masa pandemic Covid- badan setelah dilakukannya penimbangan di
19 yaitu dibedakan menjadi saat persiapan KMS yang ada di buku KIA dan kemudian juga
sebelum hari posyandu dan saat hari pelayanan melakukan pencatatan hasilnya di buku rekapan
posyandu. Pada saat persiapan sebelum hari posyandu. Namun penelitian ini tidak sejalan
posyandu kader kesehatan memiliki peran untuk dengan penelitian yang dilakukan oleh Lahmadi
memberikan informasi atau mengingatkan orang et al., 2021, dimana hasilnya menunjukkan pada
tua atau pendamping balita untuk; memastikan masa awal pandemic Covid-19 kader tidak aktif
anak dan pengantar dalam kondisi sehat saat dalam melakukan pencatatan dan pelaporan
melakukan imunisasi; membawa anak ke karena posyandu dilakukan dari rumah ke rumah.
posyandu sesuai waktu yang ditentukan dengan Setelah melakukan pencatatan kondisi balita di
membawa buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) KMS, kader juga memiliki peran untuk
atau buku catatan imunisasi; serta kader harus memberikan pelaporan kepada puskesmas. Data
membatasi jumlah pengantar yaitu hanya satu ini akan direkap oleh kader kesehatan pada
orang saja.23 formulir pencatatan pemantauan pertumbuhan
Sedangkan pada saat hari posyandu atau saat dan perkembangan anak yang ada di posyandu
pelayanan diberikan, tugas kader yaitu meliputi; dan kemudian akan diserahkan ke puskesmas.
memastikan dirinya atau kader lainnya dalam Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Bustamam & Wahyuningsih, 2021, Kondisi di masa pandemic Covid-19 membuat
pelaporan yang diberikan ke puskesmas tidak seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan
hanya mengenai pertumbuhan dan perkembangan tindakan pencegahan agar tidak menyebabkan
anak, namun hasil dari kegiatan imunisasi yang penularan yang lebih luas lagi. Maka dari itu
dilakukan di posyandu juga harus dilaporkan ke penting bagi setiap lapisan masyarakat untuk
puskesmas. Lalu kader juga harus melaporkan mengetahui cara pencegahan penyakit menular
semua data yang terdapat di formulir Bulan ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Penimbangan Balita (BPB) yang sudah terisi Waqfin et al., 2021 kader kesehatan di posyandu
lengkap ke puskesmas. memiliki peran untuk memberikan informasi atau
memberikan penyuluhan untuk memberikan
6. Penyuluhan pemahaman kepada para orang tua bahayanya
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Covid-19 dan juga memberikan sarana
Prasetyorini & Kustriyani, 2021, selama masa pencegahan penularan Covid-19 dan
pandemic Covid-19, kegiatan yang biasanya menyadarkan orang tua pada balita lebih
dilakukan di posyandu menjadi ditiadakan, dan mematuhi protocol kesehatan. Selain itu kader
digantikan dengan kunjungan kader kepada juga memberikan saran pencegahan Covid-19
masyarakat melalui door to door. Adapun seperti masker, hand sanitizer, dan juga vitamin
kegiatan yang dilakukan oleh kader selam C untuk meningkatkan daya tahan tubuh balita,
kunjungan ke rumah masyarakat adalah tujuannya agar masyarakat lebih menyadari
memberikan penyuluhan terkait dengan tumbuh pencegahan penularan Covid-19 yang dimulai
kembang balita dan juga dapat melakukan dari anak usia dini.
penyuluhan pada ibu hamil, biasanya kader juga Selain itu berdasarkan penelitian yang
didampingi oleh petugas kesehatan dalam dilakukan oleh Nurjanah & Damayanti, 2021,
melaksanakan tugasnya. kader kesehatan juga memiliki peran untuk
Lain halnya dengan penelitian yang memberikan informasi mengenai Covid-19 baik
dilakukan oleh Amrina et al., 2020, menunjukkan dari pencegahannya, protokol kesehatan, dan
hasil bahwa posyandu tetap berjalan meskipun lainnya melalui aplikasi pesan atau whatsapp
saat pandemi Covid-19 namun dengan group kepada masyarakat.
menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan Kedua penelitian tersebut sejalan dengan
dengan petunjuk yang telah ditentukan. Setelah pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian
melakukan pelayanan kesehatan di posyandu, Kesehatan mengenai pemberdayaan masyarakat
kader memiliki peran untuk memberikan dalam pencegahan Covid-19 di RT/RW/Desa.
penyuluhan kepada masyarakat di posyandu. Hal Adapun peran kader kesehatan yaitu meliputi
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh menyampaikan informasi pencegahan Covid-19
Lahmadi et al., 2021, pada posyandu yang tetap kepada warga sekitar, membangun partisipasi
melakukan kegiatan di masa pandemic Covid-19, warga untuk menjaga kebersihan lingkungan
kader juga memiliki peran untuk memberikan maupun dirinya dan membatasi kontak fisik,
penyuluhan terutama terkait dengan pertumbuhan membantu ketua RT/RW/Desa untuk
dan perkembangan anak. menyediakan kebutuhan logistik kepada warga,
Biasanya penyuluhan yang dilakukan oleh serta bekerjasama dengan puskesmas untuk
petugas kesehatan maupun kader kesehatan pada membahas kegiatan yang ada di masyarakat
kegiatan posyandu yaitu penyuluhan terkait balita. seperti posyandu dengan menerapkan protokol
Adapun penyuluhannya dapat berupa penyuluhan kesehatan.24
mengenai gizi, penyuluhan pencegahan dan
penanggulangan diare, penyuluhan tentang KESIMPULAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Kondisi pandemic Covid-19 bukan suatu
penyuluhan mengenai pemberian makanan halangan bagi posyandu balita untuk
tambahan pada balita, penyuluhan tentang pola menjalankan kegiatannya. Kegiatan posyandu
asuh anak, penyuluhan mengenai stunting, dan merupakan hal yang penting yang harus tetap
penyuluhan kesehatan lainnya yang berhubungan berjalan dalam kondisi apapun. Karena posyandu
dengan balita.4 balita memiliki peranan untuk pendekatan
kesehatan dalam upaya promotif dan preventif.
7. Memberikan Informasi Kepada Kegiatan yang biasanya dilakukan posyandu
Masyarakat mengenai Covid-19 selama masa pandemic Covid-19 terbagi menjadi
kegiatan yang tetap dilaksanakan di posyandu