Permasalahan di masyarakat:
Di Indonesia pada tahun 2010 kunjungan balita ke posyandu masih 50% dan kondisi ini salah
satunya dipengaruhi oleh cara pandang orang tua yang merasa anaknya tidak perlu lagi
dibawa ke posyandu seiring dengan pertambahan umur, selain itu minimnya kepercayaan
para orang tua terhadap kinerja kader posyandu. Olehnya perlunya peran aktif dari kader
untuk selalu mengajak masyarakat untuk mengikuti posyandu, sebagai langkah awal untuk
mencegah pertumbuhan dan perkembangan balita yang terganggu.
Pelaksaanaan :
Cara pelaksanaan :
1. Sosialisasi pada ibu-ibu hamil
2. Pendataan peserta posyandu
3. Pemeriksaan ibu hamil bersamaan dengan vaksinasi bayi
4. Penjelasan mengenai efek vaksinasinya
5. Selesai
Permasalahan :
Permasalahan yang terjadi di atas, maka diadakan program penyuluhan dengan tema
“penyuluhan resiko tinggi pada ibu hamil”.
Pelaksanaan :
Kegiatan dilaksanakan di Posyandu Teporombu Kelurahan Kadia pada tanggal 15 Oktober
2020 pukul 08.30 WITA - selesai. Penyuluhan diberikan oleh dr. Meylia Pratiwi Samani.
Peserta terdiri dari ibu hamil dan staf puskesmas. Materi penyuluhan berupa resiko tinggi
pada ibu hamil, diadakan diskusi interaktif dengan peserta.
Permasalahan :
Kesehatan balita di Indonesia merupakan masalah yang perlu ditindaklanjuti. Balita
merupakan usia yang rentan terkena penyakit, termasuk penyakit yang disebabkan oleh virus
dan bakteri berbahaya seperti tuberkulosis, polio, hepatitis B, tetanus, difteri, pneumonia,
meningitis, campak dan rubella. Penyakit-penyakit tersebut bisa menyerang penderita
dikarenakan pada masa balita belum mendapatkan imunisasi dasar, padahal penyakit tersebut
bisa dicegah dengan pemberian imunisasi. Selain itu juga kesehatan kehamilan merupakan
masa yang rentan terhadap penyakit, sehingga perlu diadakan pemeriksaan rutin, untuk
memantau kondisi kesehatan ibu dan janin guna menurunkan angka kesakitan ibu dan anak.
Pelaksanaan :
Kegiatan posyandu dimulai pukul 09.00. Kegiatan Posyandu terdiri dari 5 meja yaitu
pendaftaran balita dan ibu hamil, penimbangan dan pengukuran balita, pencatatan hasil
pengukuran dan penimbangan, penyuluhan dan pelayanan gizi, pelayanan kesehatan, KB, dan
Imunisasi. Setelah melakukan pendaftaran dan penimbangan, dilakukan penyuluhan materi
Imunisasi oleh dokter internsip, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Ibu hamil maupun ibu
balita mendengarkan dengan seksama dan antusias mengajukan pertanyaan terkait imunisasi.
Setelah itu dilanjutkan dengan pelayanan berupa pemeriksaan ibu hamil, pemberian MP-ASI,
Imunisasi dan pemeriksaan kesehatan masyarakat.
Permasalahan di masyarakat:
Di Indonesia pada tahun 2010 kunjungan balita ke posyandu masih 50% dan kondisi ini salah
satunya dipengaruhi oleh cara pandang orang tua yang merasa anaknya tidak perlu lagi
dibawa ke posyandu seiring dengan pertambahan umur, selain itu minimnya kepercayaan
para orang tua terhadap kinerja kader posyandu. Olehnya perlunya peran aktif dari kader
untuk selalu mengajak masyarakat untuk mengikuti posyandu, sebagai langkah awal untuk
mencegah pertumbuhan dan perkembangan balita yang terganggu.
Pelaksaanaan :
Cara pelaksanaan :
1. Sosialisasi pada ibu-ibu hamil
2. Pendataan peserta posyandu
3. Pemeriksaan ibu hamil bersamaan dengan vaksinasi bayi
4. Penjelasan mengenai efek vaksinasinya
5. Selesai
Permasalahan :
Pengetahuan ibu mengenai kesehatan selama kehamilan dan menyusui di Kelurahan
Pondambea masih tergolong kurang, salah satunya adalah banyak ibu yang enggan
memberikan ASI ekslusif pada anaknya. Selain itu, masih banyak ibu hamil dan menyusui
yang masih percaya adat setempat dan mitos mengenai kesehatan ibu hamil dan menyusui.
Ibu-ibu hamil dan menyusui di di Kelurahan Pondambea cenderung masih melakukan
kebiasaan dan pola hidup yang kurang sehat sehingga dapat meningkatkan resiko terjadinya
penyakit pada ibu dan bayi. Hal ini menjadi perhatian penting untuk dilakukan upaya
penyuluhan agar ibu hamil dan menyusui dapat mengetahui tentang kesehatan selama hamil
dan menyusui.