Permasalahan di masyarakat:
Kurangnya pengetahuan mengenai makanan sehat ibu hamil masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat.
Pelaksaanaan :
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan mengenai makanan sehat ibu hamil ini dilaksanakan di
Posyandu Garuda Mekar Kelurahan Kadia
Hari, Tanggal : Rabu, 7 Oktober 2020
Pemateri : dr. Meylia Pratiwi Samani
Tempat : Posyandu Garuda Mekar Kelurahan Kadia
Waktu : 09.00 WITA – selesai
Sasaran Penyuluhan : Ibu hamil dan masyarakat Posyandu
Metode yang digunakan adalah penyuluhan, serta tanya jawab dan diskusi dengan peserta.
Permasalahan :
Pemberian MPASI adalah hal yang sangat penting untuk perkembangan anak. Dewasa ini
masih banyak faktor-faktor yang memperngaruhi keberhasilan MPASI yang perlu
diperhatikan. Rendahnya pengetahuan dan minimnya kesadaran ibu akan pentingnya MPASI
menjadi faktor penyebab rendahnya pemberin MPASI. Selain itu, faktor eksternl seperti
support keluarga dan tenaga kesehatan ikut berperan dalam masalah ini. Oleh karena itu,
perlu dilakukan berbagai kegiatan yang dapat memotivasi dan mengedukasi ibu dalam
memberikan MPASI pada bayi, salah satunya kegiatan penyuluhan mengenai pentingnya
pemberian MPASI.
Perencanaan dan Intervensi :
Berdasarkan permasalahan di atas maka saya bermaksud untuk mengadakan kegiatan
Penyuluhan Pentingnya Pemberian MPASI. Kegiatan ini dilaksanakan di Posyandu Orchid
Kelurahan Pondambea tanggal 12 Oktober 2020 pukul 09.30 sampai selesai. Kegiatan
penyuluhan diberikan kepada ibu Menyusui dan masyarakat yang datang ke posyandu.
Pelaksanaan :
Kegiatan “Penyuluhan Pentingnya Pemberian ASI” dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Senin, 12 Oktober 2020
Pemateri : dr. Meylia Pratiwi Samani
Tempat : Posyandu Orchid Kelurahan Pondambea
Waktu : 09.30 – selesai
Sasaran : Ibu menyusui
Permasalahan :
Kekurangan gizi merupakan salah satu penyebab tingginya kematian pada bayi dan anak.
Apabila anak kekurangan gizi dalam hal zat karbohidrat (zat tenaga) dan protein (zat
pembangun) akan berakibat anak menderita kekurangan gizi yang disebut KEP tingkat ringan
dan sedang, apabila hal ini berlanjut lama maka akan berakibat terganggunya pertumbuhan,
terganggunya perkembangan mental, menyebabkan terganggunya sistem pertahanan tubuh,
hingga menjadikan penderita KEP tingkat berat sehingga sangat mudah terserang penyakit
dan dapat berakibat kematian.
Pelaksanaan :
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan “Gizi Buruk” dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal : Senin, 12 Oktober 2020
Pemateri : dr. Meylia Pratiwi Samani
Tempat : Posyandu Orchid Kelurahan Pondambea
Waktu : 09.00 WITA – selesai
Sasaran : Masyarakat sekitar dan kader
Permasalahan :
Berdasarkan hasil Riskesdas pada tahun 2013 merupakan prevalensi balita terhadap gizi
buruk dan kurang sebesar 19,6%. Hal ini masih sangat perlu adanya upaya dari pemerintah
Indonesia yang berkaitan dengan penanggulangan masalah gizi kurang antara lain
penyelenggaraan posyandu, pemberian ASI ekskusif dan MP-ASI serta tata laksana gizi
buruk. Gizi sangat berperan pada manusiakhususnya bagi bayi dan balita serta memberikan
kekebalan tubuh terhadap kuman penyakit. Sehingga di perlukan peran serta tenaga kesehatan
untuk melakukan penimbangan BB dan pengukuran TB pada bayi dan Balita.
Pelaksanaan :
Cara pelaksanaan :
1. Registrasi bayi dan balita
2. Penimbangan BB dan pengukuran TB pada bayi dan Balita
3. Sosialisasi pada ibu mengenai gizi bayi dan balita
4. Melakukan sesi Tanya jawab
5. Selesai
Permasalahan :
Berdasarkan hasil Riskesdas pada tahun 2013 merupakan prevalensi balita terhadap gizi
buruk dan kurang sebesar 19,6%. Hal ini masih sangat perlu adanya upaya dari pemerintah
Indonesia yang berkaitan dengan penanggulangan masalah gizi kurang antara lain
penyelenggaraan posyandu, pemberian ASI ekskusif danMP ASI serta tata laksana gizi
buruk. Gizi sangat berperan pada manusia khususnya bagi bayi dan balita serta memberikan
kekebalan tubuh terhadap kuman penyakit. Sehingga di perlukan peran serta tenaga kesehatan
untuk melakukan penimbangan BB dan pengukuran TB pada bayi dan Balita.
Pelaksaanaan :
Cara pelaksanaan :
1. Pendataan bayi dan Balita yang akan di ukur BB dan TB nya
2. Petugas kesehatan melakukan pengecekkan pada buku ping bayi dan Balita untuk
melihat grafik pertumbuhan.
3. Melakukan pengukuran BB dan TB
4. Melakukan plot pada grafik pertumbuhan
5. Selesai