Anda di halaman 1dari 47

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT JANUARI 2018

DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALUOLEO

LAPORAN MANAJEMEN UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR DI


PUSKESMAS KANDAI PERIODE JANUARI - OKTOBER 2017

OLEH :
Saras Eka Mardhanti Sabir, S.Ked
NIM : K1 A1 09 028
PEMBIMBING :
dr. I Putu Sudayasa, M.Kes

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018

1
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan bahwa :


Nama : Saras Eka Mardhanti Sabir, S.Ked
NIM : K1 A1 09 028
Judul Laporan : Laporan Manajemen Pencegahan Penyakit Menular di Puskesmas
Kandai Periode Januari - Oktober 2017

Telah menyelesaikan tugas laporan Pencegahan Penyakit Menular dan Pengendalian


Lingkungan Puskesmas Kandai Periode Januari - Oktober 2017 dalam rangka
kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Kedokteran Keluarga dan Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas Halu Oleo.

Kendari, Januari 2018


Mengetahui,
Pembimbing

dr. I Putu Sudayasa, M.Kes

2
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Manajemen Pelayanan Kesehatan Puskesmas Kandai ini dalam rangka sebagai
tugas kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga dan Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas Halu Oleo.
Penulis menyadari bahwa pada proses pembuatan laporan ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, segala bentuk kritik dan saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun demi penyempurnaan penulisan berikutnya sangat penulis
harapkan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. I Putu Sudayasa, M.Kes
atas bimbingan dan arahannya sehingga berbagai masalah dan kendala dalam
proses penyusunan laporan ini dapat teratasi dan terselesaikan dengan baik.
Penulis berharap semoga Laporan Pencegahan Penyakit Menular dan
Pengendalian Lingkungan Puskesmas Kandai ini dapat bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan para pembaca pada umunya serta dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya. Atas segala bantuan dan perhatian baik berupa tenaga, pikiran dan materi
pada semua pihak yang terlibat dalam menyelesaikan laporan ini penulis ucapkan
terima kasih.

Kendari, Januari 2018

Penulis

3
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... 2
KATA PENGANTAR..................................................................................... 3
DAFTAR ISI ................................................................................................. 4
DAFTAR TABEL .......................................................................................... 6
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... 7
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... 8
B. Tujuan ................................................................................ 9
C. Manfaat .............................................................................. 9
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ....................................... 10
E. Metodologi ......................................................................... 10
BAB II ANALISIS SITUASI
A. Visi, Misi, dan Strategi Puskesmas Kandai ......................... 11
B. Motto Puskesmas Kandai ................................................... 12
C. Struktur Organisasi Puskesmas Kandai .............................. 12
D. Tenaga Kesehatan Puskesmas Kandai ............................. 12
E. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas Kandai ..................... 12
F. Kebijakan Pembangunan Kesehatan .................................. 13
G. Gambaran Umum Puskesmas Kandai ................................ 14
1. Demografi dan Wilayah Kerja ..................................... 14
2. Sarana Pendidikan dan Sarana Ibadah ...................... 16
3. Keadaan Lingkungan ................................................. 17
H. Daftar 10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Kandai ............. 18
BAB III IDENTIFIKASI MASALAH
A. Analisis Masalah ................................................................. 19
B. Prioritas Masalah ................................................................ 21
1. Besar Masalah............................................................ 21
2. Kegawatan Masalah ................................................... 26
3. Kemudahan Penanggulangan .................................... 29
4. PEARL Faktor............................................................. 32
5. Nilai Proriotas Masalah............................................... 34

4
C. Analisis Penyebab Masalah ................................................ 39
D. Prioritas Penyebab Masalah ............................................... 40
E. Alternatif Pemecahan Masalah ........................................... 41
F. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan .................... 41
1. Rencana Kegiatan ...................................................... 41
2. Kriteria Mutlak dari Rencana Kegiatan ....................... 42
3. Program yang akan Dilaksanakan .............................. 42
4. Plan of Action (POA) .................................................. 43
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................. 44
B. Saran .................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

5
DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Tabel Halaman


Tabel 1. Sarana Pendidikan 16
Tabel 2. Sarana Ibadah 17
Tabel 3. Daftar 10 Penyakit Terbanyak 18
Tabel 4. Analisis Masalah 5 Upaya Wajib Puskesmas 19
Kandai bulan Januari - Juni
Tabel 5. Besar masalah (Kriteria A) 22
Tabel 6. Kegawatan masalah (Kriteria B) 27
Tabel 7. Kemudahan Penanggulangan (Kriteria C) 30
Tabel 8. PEARL Factor (Kriteria D) 32
Tabel 9. Peniilaian Prioritas Masalah 34
Tabel 10. Analisis Penyebab Masalah 39
Tabel 11. Paired Comparison 40
Tabel 12. Tabel Kumulatif 41
Tabel 13. Kriteria Mutlak 42
Tabel 14. Plan Of Action (POA) 43

6
DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Gambar Halaman

Gambar 1. Struktur Organisasi Puskesmas Kandai 12

Gambar 2. Peta wilayah kerja Puskesmas Kandai 15

7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
sebagiamana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Upaya kesehatan yang terpadu dan
menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat diselenggarakan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya bagi masyarakat dalam bentuk kegiatan dengan
pendekatan promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitatif yang diselenggarakan
secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. (Menteri Kesehatan
Republik Indonesia, 2014).
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.Penyelenggaraan
Puskesmas di era desentralisasi dapat digolongkan menjadi program kesehatan
esensial dan program kesehatan pengembangan.(Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, 2014).
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan
masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya
kesehatan esensial harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas untuk
mendukung pencapaian standarpelayanan minimal kabupaten/kota bidang
kesehatan. Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi pelayanan promosi
kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu, anak
dan keluarga berencana, pelayanan gizi, pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan
merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya
yang sifatnya inofatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan,

8
disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan
potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas. (Permenkes
RI No.75 Tahun 2014 tentang Pedoman Manjemen Puskesmas).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masalah-
masalah yang ada pada Pencegahan Penyakit menular dan Pengendalian
Lingkungan Puskesmas Kandai periode Januari – Oktober 2017.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui perencanaan (P1) kinerja program pencegahan
penyakit menular dan pengendalian lingkungan Puskesmas Kandai
periode Januari - Oktober 2017.
b. Untuk mengetahui pergerakan dan pelaksanaan (P2) kinerja program
pencegahan penyakit menular dan pengendalian lingkungan
Puskesmas Kandai periode Januar i- Oktober 2017.
c. Untuk mengetahui pengawasan, pengendalian, dan penilaian (P3)
kinerja program pencegahan penyakit menular dan pengendalian
lingkungan Puskesmas Kandai periode Januari -Oktober 2017.
d. Untuk mengetahui Plain of Action (POA) dalam menanggulangi
penyebab masalah yang telah dianalisis

C. Manfaat
1. Manfaat Praktis
a. Memberi gambaran mengenai pelaksanaan pencegahan penyakit
menular dan pengendalian lingkungan Puskesmas Kandai periode
Januari - Oktober 2017.
b. Sebagai bahan masukan bagi Kepala Puskesmas dan pelaksana
program pencegahan penyakit menular dan pengendalian lingkungan
mengenai prioritas masalah yang ditemukan melalui analisis program
sehingga menjadi bahan pertimbangan arah kebijakan dan kegiatan.

9
2. Manfaat Teknis
Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan
khususnya mengenai manajemen Puskesmas dan menjadi bahan rujukan
bagi penulis selanjutnya.
3. Manfaat bagi Penulis
Menerapkan dan memperkaya ilmu pengetahuan yang diperoleh dari
perkuliahan, terutama yang berhubungan dengan manajemen Puskesmas.

D. Waktu dan tempat penalaksanaan


Waktu pelaksanaan analisis pencegahan penyakit menular dan
pengendalian lingkungan Puskesmas Kandai ialah selama satu pekan
dilaksanakan dari tanggal 27 November – 02 Desember 2017 di wilayah kerja
Puskesmas Kandai, Jl. Muh. Hatta, Kecamatan Kendari, kota Kendari, Sulawesi
Tenggara.

E. Metodologi
Metode dalam pengumpulan data dalam Laporan Pencegahan Penyakit
Menular dan Pengendalian Lingkungan Puskesmas Kandai ini yaitu dengan
metode observasi, wawancara, dan pengolahan data sekunder Pencegahan
Penyakit Menular dan Pengendalian Lingkungan Puskesmas Kandai periode
Januari - Oktober 2017.

10
BAB II
ANALISIS SITUASI

A. Visi, Misi, dan Strategi Puskesmas Kandai


1. Visi Puskesmas Kandai
Meningkatkan Mutu Pelayanan Menuju Indonesia Sehat 2020
2. Misi Puskesmas Kandai
a. Perubahan perilaku petugas, disiplin kerja dan peningkatan SDM
b. Berupaya setiap saat memberikan pelayanan prima sesuai dengan
perkembangan dengan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat
c. Berupaya menanamkan pengalaman perilaku hidup sehat yang
mandiri melalui promosi kesehatan.
3. Strategi Puskesmas Kandai
a. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor yang terkait.
b. Menyelenggarakan program upaya peningkatan kesehatan
masyarakat melalui kegiatan pembinaan dan pemeliharaan
kesehatan masyarakat meliputi promosi kesehatan, pemberantasan
penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan
kesehatan keluarga termasuk KB dan pengobatan dasar serta upaya
kesehatan masyarakat lainnya sesuai kebutuhan.
c. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan petugas
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada
masyarakat.
d. Berupaya menyelenggarakan pelayanan rawat jalan yang bermutu,
merata dan terjangkau melalui pelayanan rawat jalan di puskesmas.
Puskesmas pembantu dan puskesmas keliling di wilayah kerja
puskesmas

B. Motto Puskesmas Kandai


Dalam rangka pelayanan kesehatan maka puskesmas perawatan kandai
memiliki motto sebagai berikut “Kesembuhan Anda Adalah Kebahagian Kami”.

11
C. Struktur Organisasi Puskesmas Kandai

Gambar 1. Struktur organisasi puskesmas Kandai

D. Tenaga Kesehatan Puskesmas Kandai


Puskesmas Perawatan Kandai dipimpin oleh dr. Sunarni (NIP. 19790329
2009032 002) sebagai Kepala Puskesmas. Adapun Dokter umum yang bertugas
di Puskesmas Kandai dr. Budimansyah (NIP. 19650903 200604 1 007), dengan
tenaga kesehatan Pegawai Negeri Sipil berjumlah 7 orang, tenaga kontrak
berjumlah 7 orang, dan tenaga mengabdi berjumlah 53 orang.

E. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas Kandai


Tujuan pembanggunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
Perawatan Kandai adalah mendukung tercapainnya tujuan pembanggunan
kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Perawatan
Kandai agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka
perwujudan Indonesia sehat.
Fungsi Puskesmas antara lain :
1. Pusat pembanggunan berwawasan kesehatan
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
3. Pusat pelayanan kesehatan srata pertama

12
F. Kebijakan Pembangunan Kesehatan
Untuk mencapai fungsi yang telah disebutkan sebelumnya Puskesmas
Perawatan Kandai bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
program dan upaya kesehatan masyarakat yang terdiri dari upaya kesehatan
wajib dan upaya kesehatan pembanggunan. (Kepmenkes No. 128 / Menkes /
SK / 2005 )
Sesuai dengan fungsi pokok puskesmas. Puskesmas Perawatan Kandai
melakukan 3 fungsi pokok pelayanan yaitu :
1. Melaksanakan dan mengembangkan upaya kesehatan dalam rangka
meningkatkan status kesehatan masyarakat.
2. Mengurangi penderita sakit.
3. Membina masyarakat di wilayah kerja untuk berperan serta aktif dan
diharapkan mampu menolong diri sendiri dibidang kesehatan.
Puskesmas Perawatan Kandai melakukan upaya kesehatan yang bersifat
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dalam mewujudkan ketiga fungsi
pokok pelayanan. Bertolak dari keempat pelayanan tersebut diatas maka usaha
pokok Puskesmas Perawatan Kandai bertanggung jawab menyelenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Jika ditinjau
dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni :
1. Upaya Kesehatan Wajib meliputi :
a. Kesehatan ibu dan Anak dan Keluarga Berencana
b. Perbaikan Gizi
c. Kesehatan Lingkungan
d. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
e. Promosi Kesehatan
f. Upaya Pengobatan
2. Upaya Kesehatan Pengembangan meliputi :
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
c. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
d. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
e. Upaya Kesehatan jiwa
f. Upaya Kesehatan Mata

13
Upaya pelayanan penunjang dari kedua pelayanan tersebut antara lain
upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta upaya
pencatatan pelaporan

G. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KANDAI


1. Demografi dan Wilayah Kerja
Keadaan wilayah dan sejarah Puskesmas Peawatan kandai meliputi
beberapa letak geografi serta luas wilayah yaitu sebagai berikut :
a. Sejarah Puskesmas
Sejarah Puskesmas Perawatan Kandai Kota Kendari
merupakan bangunan atau gedung peninggalan Pemerintah Hindia
Belanda yang didirikan pada tahun 1927 dan telah mengalami
beberapa kali perubahan antara lain :
1) Dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1927
2) Dilakukan Rehabilitasi Oleh Pemerntah Jepang pada tahun
1942 – 1945
3) Menjadi Rumah Sakit Tentara pada tahun 1945 – 1960
4) Menjadi RSU. Kabupaten kendari pada tahun 1960 – 1989
5) Menjadi Puskesmas Gunung Jati pada tahun 1989 – 2001
6) Menjadi RSU Abunawas Kota Kendari pada tahun 2001
berdasarkan Perda. Kota Kendari No. 17 Tahun 2001.
7) Menjadi Puskesmas Kandai tanggal 2 Januari 2012
b. Letak Geografis
Puskesmas Perawatan Kandai merupakan sebuah puskesmas yang
memiliki 4 wilayah kerja yaitu
1) Kelurahan Gunung Jati
2) Kelurahan Jati Mekar
3) Kelurahan Kandai
4) Kelurahan Kampung Salo
Dengan luas lahan 3.527 M2 dan luas bangunan 1.800 M2.
Adapun batas – batas wilayahnya adalah :
1) Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sanua
2) Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Kendari Cadi
3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Jati Mekar

14
4) Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari

Gambar 2. Peta wilayah kerja puskesmas Kandai

c. Keadaan Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Perawatan
Kandai Jumlah ; 13.774 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga
sebanyak 2.399 KK yang tersebar di kelurahan (Gunung Jati, Jati
Mekar, Kampung Salo, Kandai) adalah terdiri dari :
1) Kelurahan Gunung Jati jumlah penduduk 4.784 Jiwa, Jumlah KK
898
2) Kelurahan Jati Mekar jumlah penduduk 3.440 Jiwa, Jumlah KK
335
3) Kelurahan kandai jumlah penduduk 3.027 Jiwa, Jumlah KK 634
4) Kelurahan Kampung Salo jumlah penduduk 2.523 Jiwa, Jumlah
KK 532

2. Sarana Pendidikan dan Sarana Ibadah


Berdasarkan sarana dan prasarana yang dimiliki wilayah kerja
puskesmas perawatan Kandai sebagai berikut :
a. Sarana Pendidikan

15
Berdasarkan data sarana pendidikan diwilayah kerja
Puskesmas Perawatan Kandai dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 1. Sarana Pendidikan
SARANA PENDIDIKAN
NO. KELURAHAN
TK SD MTSn/SMP SMU/Sederajat

1 Gunung Jati 2 2 1 -

2 Jati Mekar 1 2 - -

3 Kandai 1 1 1 2

4 Kampung Salo 1 2 - -

Jumlah 5 7 2 2

b. Sarana Ibadah
Berdasarkan data sarana ibadah di wilayah kerja puskesmas
perawatan Kandai dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Sarana Ibadah
SARANA IBADAH
NO. KELURAHAN
Masjid Mushollah Gereja

1 Gunung Jati 2 - -

2 Jati Mekar 3 1 -

3 Kandai 3 1 3

4 Kampung Salo 1 - -

Jumlah 8 2 3

16
3. Keadaan Lingkungan
a. Lingkungan Fisik
Puskesmas Perawatan Kandai terdiri dari beberapa ruangan
antara lain :
1) Ruangan Kepala Puskesmas
2) Ruangan Tata Usaha /Administrasi
3) Kamar Kartu / Loket Kartu
4) Poli Umum
5) Poli Gigi
6) Ruangan Promkes
7) Poli Imunisasi
8) Poli KIA
9) Ruangan Kesling
10) Ruangan Apotek
11) Gudang Obat
12) Ruangan P2M
13) Laboratorium
14) Ruangan Perawatan
15) Kamar Bersalin
16) Instalasi Gizi

b. Lingkungan Biologi
Lingkungan biologi yang berkaitan dengan beberapa penyakit
menular seperti Malaria dan Demam Berdarah adalah Nyamuk
sebagai Vektor, sedangkan penyakit diare erat kaitannya dengan
tinggi indeks bakteriologis sejumlah air.
Untuk mengetahui Angka Bebas Jentik (AJB) dilakukan survey
jentik, pemeriksaan jentik dilakukan pada tempat – tempat perindukan
vector baik di dalam maupun di luar rumah seperti penampungan air

17
H. Pembiayaan Pelayanan Kesehatan
Definisi pembiayaan kesehatan adalah besarnya dana yang harus
disediakan oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menyediakan dan
memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan perseorangan,
keluarga, kelompok maupun masyarakat. Di negara berkembang seperti Indonesia
beaya pelayanan kesehatan masih belum bisa lepas dari campur tangan
pemerintah baik dalam penyelenggaraan maupun pemanfaatannya. Sumber
pembiayaan upaya pelayanan kesehatanantara lain:
1. Sepenuhnya bersumber dari pemerintah
2. Sebagian ditanggung masyarakat
3. Sepenuhnya ditanggung oleh pihak ketiga baik itu swasta maupun bantuan
luar negeri
Pada era desentralisasi, fungsi pembiayaan usaha pelayanan kesehatan
yang dilakukan pemerintah memiliki pembagian yang terperinci antara pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah. Puskesmas memiliki sumber pembiayaan
antara lain:
1. Pemerintah pusat, provinsi, kabupaten maupun kota
2. Pendapatan Puskesmas melalui retribusi yang besarnya ditentukan
pemerintah kabupaten atau kota setempat
3. Sumber lain dari BPJS Kesehatan
Sesuai dengan azas desentralisasi, sumber pembiayaan pemerintah
datang dari APBD.Selain itu Puskesmas juga menerima pendanaan dari alokasi
APBD provinsi dan APBN (Biaya Operasional Kesehatan/BOK).Dana yang
disediakan oleh pemerintah dibedakan atas dua macam, yakni dana anggaran
pembangunan yang mencakup dana pembangunan gedung, pengadaan
peralatan serta pengadaan obat, dan dana anggaran rutin yang mencakup gaji
karyawan, pemeliharaan gedung dan peralatan, pembelian barang habis pakai
serta biaya operasional.
Anggaran tersebut disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk
diajukan dalam Daftar Usulan Kegiatan (DUK) ke Pemerintah Kabupaten/Kota
untuk seterusnya dibahas bersama DPRD Kabupaten/Kota.Puskesmas diberikan
kesempatan mengajukan kebutuhan untuk kedua anggaran tersebut melalui
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Anggaran yang telah disetujui tercantum
dalam dokumen keuangan diturunkan secara bertahap ke Puskesmas melalui

18
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Untuk beberapa mata anggaran tertentu,
misalkan pengadaan obat dan pembangunan gedung serta pengadaan alat,
anggaran tersebut dikelola langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau
oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
Penanggungjawab penggunaan anggaran yang diterima Puskesmas
adalah Kepala Puskesmas sedangkan administrasi keuangan dilakukan oleh
pemegang keuangan Puskesmas yakni staf yang ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota atas usulan Kepala Puskesmas. Penggunaan dana
sesuai dengan usulan kegiatan yang telah disetujui dengan memperhatikan
berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan yang belaku.

I. Derajat Kesehatan Masyarakat


1. Angka Kelahiran
Berdasarkan angka kelahiran bayi perkelurahan yang berada di wilayah kerja
puskesmas Perawatan Kandai dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3. Jumlah Angka Kelahiran Puskesmas Kandai 2016
No Kelurahan Jumlah kelahiran

L P L+P

Hidup Mati Hidup Mati Hidup Mati

1 Jati Mekar 47 0 40 0 87 0

2 Gunung Jati 59 0 61 0 120 0

3 Kandai 37 0 38 0 75 0

4 Kampung 30 0 31 0 61 0
Salo
Jumlah 173 0 170 0 343 0

Sumber data primer tahun 2016

2. Angka Kematian Neonatal, Bayi Dan Balita

Berdasarkan angka kematian perkelurahan yang berada di wilayah kerja


puskesmas Perawatan Kandai dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

19
Tabel 4. Jumlah Angka Kematian Neonatal, Bayi Dan Balita Puskesmas
Kandai 2016
No Kelurahan Jumlah kematian

L P
Neonatal Bayi Balita Neonatal Bayi Balita

1 Jati Mekar 0 0 0 0 0 0

2 Gunung Jati 0 0 0 0 0 0

3 Kandai 0 0 0 0 0 0

4 Kampung 0 0 0 0 0 0
Salo
Jumlah 0 0 0 0 0 0

Sumber data primer tahun 2016

3. Kasus Baru TB BTA+,KAsus TB dan TB pada Anak

Berdasarkan jumlah kasus baru TB BTA+,kasus TB dan TB pada anak


perkelurahan yang berada di wilayah kerja puskesmas Perawatan Kandai
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel. 5 Kasus Baru TB BTA+, Seluruh Kasus TB, Kasus TB Pada Anak
No Kelurahan Kasus
Jum. Kasus Jum. Seluruh Kasus TB anak 0-
baru TB BTA kasus TB 14 tahun
+
L P L P L P

1 Jati Mekar 0 0 0 0 0 0

2 Gunung Jati 0 0 0 0 0 0

3 Kandai 0 0 0 0 0 0

4 Kampung Salo 0 0 0 0 0 0

Jumlah 0 0 0 0 0 0

Sumber data primer tahun 2016

4. Kasus Pneumonia
Berdasarkan kasus pneumonia perkelurahan yang berada di wilayah kerja
puskesmas Perawatan Kandai dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

20
Tabel 6. Jumlah Kasus Pneumonia
No Kelurahan Kasus
Jumlah balita Penderita yang ditemukan
dan ditangani

L P L P

1 Jati Mekar 0 0 0 0

2 Gunung Jati 0 0 0 0

3 Kandai 0 0 0 0

4 Kampung Salo 0 0 0 0

Jumlah 0 0 0 0

Sumber data primer tahun 2016

5. Kasus Diare
Berdasarkan kasus diare perkelurahan yang berada di wilayah kerja
puskesmas Perawatan Kandai dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 7. Jumlah Kasus Diare
No Kelurahan Kasus

Penderita yang ditemukan dan ditangani

L P Jumlah

1 Jati Mekar 25 27 52

2 Gunung Jati 10 25 35

3 Kandai 23 30 53

4 Kampung Salo 30 30 60

Jumlah 88 122 200

Sumber data primer tahun 2016

6. Kasus Kusta
Berdasarkan jumlah kasus kusta perkelurahan yang berada di wilayah kerja
puskesmas Perawatan Kandai dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

21
Tabel. 8 Jumlah Kasus Kusta
No Kelurahan Kasus baru
Pausil Basiler (PB) Multi Basiler (MB)
Kusta kering Kusta basah

L P L P

1 Jati Mekar 1 0 0 0

2 Gunung Jati 0 0 0 0

3 Kandai 0 0 0 0

4 Kampung Salo 0 0 0 0

Jumlah 1 0 0 0

Sumber data primer tahun 2016

7. Daftar 10 Besar Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kandai


Tabel 9. Daftar 10 Penyakit Terbanyak
10 Besar Penyakit
No.
Penyakit Jumlah

1 ISPA 2941

2 Penyakit ISPA lain 892

3 Cepalgia 793

4 Penyakit usus lain 734

5 Hipertensi 725

6 Vulnus 704

7 Rematik 667

8 DKA 474

9 Diabetes Melitus 412

10 Dislipidemia 335

Sumber data primer tahun 2016

22
B. Cakupan Upaya Pelayanan Kesehatan
1. Program Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB
Program KIA dapat dinilai dengan menggunakan beberapa
parameter/indikator, yaitu: K1, K4, Persalinan oleh Nakes dan KN (output),
kemudian ditambah dengan anemia gizi dan BBLR serta AKI dan AKB.
Tabel 10 . Distribusi Hasil Cakupan KIA Puskesmas Kandai bulan Januari -
Oktober 2017
Sasaran Cakupan Selisih
No. Masalah
(%) (%) (%)

1 Cakupan K1 75 75.3 0

2 Cakupan K4 75 90.6 0

3 Pertolongan Persalinan Oleh Nakes 75 71.5 3.5

4 Cakupan pelayanan KF3 75 67.8 7.2

5 Cakupan pelayanan KN 1 75 72.4 2.6

6 Cakupan pelayanan KN 2 75 71.6 3.4

7 Cakupan peserta KB aktif 75 53.4 21.6

Cakupan komplikasi kebidanan yang


8 75 61.3 13.7
ditangani

Neonatus dengan komplikasi yang


9 75 63.1 11.9
ditangani

Sumber data primer 2017

2. Program Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


Program Perbaikan Gzi Masyarakat di puskesmas Kandai dilaksanakan
oleh tim puskesmas yang terdiri dari Koordinator dan petugas
penanggungjawab kelurahan. Tiap kelurahan dipegang oleh satu orang
petugas gizi kompeten dibidangnya. Dari berbagai proses kegiatan yang
dilakukan dihasilkan sejumlah out put yang merupakan indikator-indikator
dalam upaya perbaikan gizi msyarkat.

23
Tabel 11. Distribusi Hasil Cakupan Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas
Kandai bulan Januari - Oktober 2017
Sasaran Cakupan Selisih
No. Masalah
(%) (%) (%)

1 Balita yang ditimbang 70.8 81,7 0

2 Pemberian Vit A pada bayi 66.6 89 0

3 Pemberian Vit A pada balita 66.6 90.5 0

4 Konsumsi garam beriodium 75 91.9 0

5 Ibu hamil mendapat 90 tablet Fe 75 92 0

6 ASI eksklusif 66.6 92 0

7 Balita gizi buruk 83.3 85 0

8 Ibu nifas mendapat kapsul Vit A 66.6 58.8 7.8

Remaja putri yang mendapat


9 83.8 90 0
tablet tambah darah

Sumber data primer 2017

3. Program Upaya Pengendalian Penyakit Menular


Program upaya pengendalian penyakit menular di puskesmas Kandai
dilaksanakan oleh tim puskesmas yang terdiri dari Koordinator dan petugas
penanggungjawab kelurahan
Tabel 12. Distribusi Hasil Cakupan Pengendalian Penyakit Menular
Puskesmas Kandai bulan Januari - Oktober 2017
Sasaran Cakupan Selisih
No. Masalah
(%) (%) (%)

1 Cakupan Penyakit ISPA 83.3 85 0

2 Cakupan penyakit Diare 83.3 85 0

3 Cakupan penyakit DBD 83.3 85 0

4 Cakupan penyakit TB 42 27 15

5 Cakupan penyakit gigitan anjing 83.3 100 0

6 Cakupan penyakit kusta 83.3 83.3 0

7 Pelacakan kasus campak 83.3 100 0

24
Penanganan penderita flu 83.3
8 0 0
burung

Penemuan penderita lumpuh 83.3


9 0 0
layu

Sumber data primer 2017

4. Program Upaya Promosi Kesehatan


Program upaya promosi kesehatan di puskesmas Kandai dilaksanakan
oleh tim puskesmas yang terdiri dari Koordinator dan petugas
penanggungjawab kelurahan.
Tabel 13. Distribusi Hasil Cakupan Upaya Promosi Kesehatan Puskesmas
Kandai bulan Januari - Oktober 2017
Sasaran Cakupan Selisih
No. Masalah
(%) (%) (%)

1 Rumah tangga yang dipantau 70.8 59 11.83

2 Rumah tangga yang ber-PHBS 55.6 24.8 30.78

3 Kelurahan Siaga aktif 70.8 25 45.83

SD yang mempromosikan 70.8


4 85 0
kesehatan

5 PHBS institusi kesehatan 70.8 42.5 28.33

6 PHBS TTU 70.8 75 0

7 PHBS tempat kerja 70.8 75 0

Sumber data primer 2017

5. Program Upaya Penyehatan Lingkungan


Program upaya penyehatan lingkungan di puskesmas Kandai
dilaksanakan oleh tim puskesmas yang terdiri dari Koordinator dan petugas
penanggungjawab kelurahan
Tabel 14. Distribusi Hasil Cakupan Upaya Penyehatan Lingkungan
Puskesmas Kandai bulan Januari - Oktober 2017
Sasaran Cakupan Selisih
No. Masalah
(%) (%) (%)

1 Cakupan sarana air bersih 52.9 55,9 0

25
2 Cakupan sarana JAGA 60 49,5 10,5

3 Cakupan sarana SPAL 66.7 53,3 13.4

4 Cakupan sarana TPS 66.7 54 12.7

5 Cakupan lingkungan perumahan 66.7 58 8.7

6 cakupan sarana TTU 70.8 44 26.8

7 Cakupan IMM 62.5 37,5 25

8 Cakupan sarana TPM 66.7 42,5 24.2

9 Cakupan pemeriksaan jentik 79.2 93,3 0

10 Pemeriksaan depot air minum 66.7 80 0

Sumber data primer 2017

6. Imunisasi
Tabel 15. Distribusi Hasil Cakupan Imunisasi Puskesmas Kandai bulan Januari
- Oktober 2017
Sasaran Cakupan Selisih
No. Masalah
(%) (%) (%)

1 Imunisasi HB0 83 99,6 0

2 Imunisasi BCG/POLIO 83 100 0

3 Imunisasi DPTHiB 1/ POLIO 2 83 100 0

4 Imunisasi DPTHiB 2/ POLIO 3 83 100 0

5 Imunisasi DPTHiB 3/ POLIO 4 83 100 0

6 Imunisasi Campak 83 100 0

7 Imunisasi TT1 ibu hamil 66 35,6 30.4

8 Imunisasi TT2 ibu hamil 66 34,4 31.6

Sumber data primer 2017

26
7. Progam Upaya Pengobatan Dasar
Pelayanan kesehatan kuratif dilaksanakan melalui kegiatan:
1) Dalam gedung puskesmas, meliputi: pelayanan

a) Poliklinik rawat jalan (Poli umum, Poli Gigi, Poli KIA, UGD, Pelayanan

terpadu Balita serta kegiatan penunjang Laboratorium

pengembangan)

b) Pelayanan rawat inap umum dan persalinan

2) Luar gedung puskesmas, meliputi:

a) Pelayanan Pustu dan Polindes

b) Pengobatan di Panti Asuhan

c) Puskesmas Keliling (Puskel)

d) Pelayanan Kesehatan bagi Korban Bencana Alam

27
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH

A. ANALISIS MASALAH
Analisis masalah Pencegahan Penyakit menular dan Pengendalian
Lingkungan di Puskesmas Kandai pada bulan Januari – Oktober tahun 2017
Pencegahan Penyakit Menular (P2M),

Tabel 4. Analisis masalah Pencegahan Penyakit Menular di Puskesmas Kandai


bulan Januari - Oktober 2017
No P2M sasaran cakupan selisih

1 Cakupan Penyakit ISPA 83.3 85 0

2 Cakupan penyakit Diare 83.3 85 0

3 Cakupan penyakit DBD 83.3 85 0

4 Cakupan penyakit TB 42 27 15

5 Cakupan penyakit gigitan anjing 83.3 100 0

6 Cakupan penyakit kusta 83.3 83.3 0

7 Pelacakan kasus campak 83.3 100 0

8 Penanganan penderita flu burung 83.3 0 0

9 Penemuan penderita lumpuh layu 83.3 0 0

IMUNISASI

10 Imunisasi HB0 83 99,6 0

11 Imunisasi BCG/POLIO 83 100 0

12 Imunisasi DPTHiB 1/ POLIO 2 83 100 0

13 Imunisasi DPTHiB 2/ POLIO 3 83 100 0

28
14 Imunisasi DPTHiB 3/ POLIO 4 83 100 0

15 Imunisasi Campak 83 100 0

Sumber : Data primer puskesmas Kandai bulan Januari - Oktober 2017

B. PRIORITAS MASALAH
Dalam penentuan prioritas masalah kita harus melalui beberapa tahap yaitu
menilai besar masalah, kegawatan masalah, kemudahan penanggulangan dan
PEARL faktor.Dalam Analisa Penyebab Masalah dilakukan analisis secara
individu oleh seorang dokter muda.
1. Besar Masalah (Kriteria A)
Kelas N = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 15
= 1 + 3,3 (1,17)
= 1 + 3,86
= 4,86
=5
Interval = (Nilai tertinggi-Nilai terendah) / Jumlah kelas
= (15-0) / 5
=3

Tabel 5. Besar Masalah (Kriteria A)


Besar masalah terhadap pencapaian
program

Interval
No. Indikator
0-3 4-6 7–9 10-12 13-15 A

Nilai

2 4 6 8 10 A

29
No P2M

Cakupan
1 X 2
Penyakit ISPA

Cakupan penyakit
2 X 2
Diare

Cakupan penyakit
3 X 2
DBD

Cakupan penyakit
4 X 6
TB

Cakupan penyakit
5 X 2
gigitan anjing

Cakupan penyakit
6 X 2
Kusta

Pelacakan kasus
7 X 2
campak

Penanganan
8 penderita flu X 2
burung

Penemuan
9 penderita lumpuh X 2
layu

IMUNISASI

10 Imunisasi HB0 X 2

Imunisasi
11 X 2
BCG/POLIO

30
Imunisasi
12 DPTHiB 1/ POLIO X 2
2

Imunisasi
13 DPTHiB 2/ POLIO X 2
3

Imunisasi
14 DPTHiB 3/ POLIO X 2
4

Imunisasi
15 X 2
Campak

2. Kegawatan Masalah (Kriteria B)


Penilaian kegawatan masalah (Nilai 1-5)
Keganasan

Sangat ganas =5

Ganas =4

Cukup berpengaruh = 3

Kurang ganas =2

Tidak ganas =1

Biaya

Sangat murah =5

Murah =4

Cukup murah =3

Mahal =2

Sangat mahal =1

Urgensi

Sangat mendesak = 5

31
Mendesak =4

Cukup mendesak =3

Kurang mendesak = 2

Tidak mendesak =1

Tabel 6. Kegawatan Masalah (Kriteria B)


Kegawatan Masalah
No
Indikator Tingkat
. Keganasan Biaya Nilai
Urgensi

P2M

1 Cakupan Penyakit ISPA 3 3 3 9

2 Cakupan penyakit Diare 3 3 3 9

3 Cakupan penyakit DBD 3 3 3 9

4 Cakupan penyakit TB 4 4 4 12

Cakupan penyakit
5 3 4 2 9
gigitan anjing

6 Cakupan penyakit Kusta 1 2 2 5

Pelacakan kasus
7 2 2 2 6
campak

Penanganan penderita
8 3 2 2 7
flu burung

Penemuan penderita
9 3 2 3 8
lumpuh layu

IMUNISASI

10 Imunisasi HB0 3 3 4 10

32
11 Imunisasi BCG/POLIO 3 3 4 10

Imunisasi DPTHiB 1/
12 3 3 4 10
POLIO 2

Imunisasi DPTHiB 2/
13 3 3 4 10
POLIO 3

Imunisasi DPTHiB 3/
14 3 3 4 10
POLIO 4

15 Imunisasi Campak 3 3 4 10

3. Kemudahan Penanggulangan (Kriteria C)


Penilaian Kemudahan Penanggulangan (Nilai1 - 5)
Sangat Mudah =1
Mudah =2
Cukup mudah =3
Agak mudah =4
Tidak mudah =5

Tabel 7. Kemudahan Penanggulangan (Kriteria C)


No Kemudahan
Indikator
. Penanggulangan

P2M

1 Cakupan Penyakit ISPA 2

2 Cakupan penyakit Diare 1

3 Cakupan penyakit DBD 1

4 Cakupan penyakit TB 4

5 Cakupan penyakit gigitan anjing 4

33
6 Cakupan penyakit Kusta 3

7 Pelacakan kasus campak 3

8 Penanganan penderita flu burung 3

9 Penemuan penderita lumpuh 3

IMUNISASI

10 Imunisasi HB0 2

11 Imunisasi BCG/POLIO 1

12 Imunisasi DPTHiB 1/ POLIO 2 1

13 Imunisasi DPTHiB 2/ POLIO 3 1

14 Imunisasi DPTHiB 3/ POLIO 4 1

15 Imunisasi Campak 1

4. PEARL Factor (Kritera D)


Terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan yaitu :
a. Propriety : Kesesuaian dengan program daerah / nasional / dunia
b. Economy : Memenuhi syarat ekonomi untuk melaksanakannya
c. Acceptability : Dapat diterima oleh petugas, masyarakat, dan
lembaga terkait
d. Resources : Tersedianya sumber daya
e. Legality : Tidak melanggar hukum dan etika

Skor yang digunakan adalah :


Setuju :1
Tidak Setuju :0

34
Tabel 8. PEARL Factor (Kriteria D)
PEARL
No. Indikator
P E A R L HASIL

P2M

1 Cakupan Penyakit ISPA 1 1 1 1 1 1

2 Cakupan penyakit Diare 1 1 1 1 1 1

3 Cakupan penyakit DBD 1 1 1 1 1 1

4 Cakupan penyakit TB 1 1 1 1 1 1

5 Cakupan penyakit gigitan anjing 1 1 1 1 1 1

6 Cakupan penyakit Kusta 1 1 1 1 1 1

7 Pelacakan kasus campak 1 1 1 1 1 1

8 Penanganan penderita flu burung 1 1 1 1 1 1

9 Penemuan penderita lumpuh 1 1 1 1 1 1

IMUNISASI

10 Imunisasi HB0 1 1 1 1 1 1

11 Imunisasi BCG/POLIO 1 1 1 1 1 1

12 Imunisasi DPTHiB 1/ POLIO 2 1 1 1 1 1 1

13 Imunisasi DPTHiB 2/ POLIO 3 1 1 1 1 1 1

14 Imunisasi DPTHiB 3/ POLIO 4 1 1 1 1 1 1

15 Imunisasi Campak 1 1 1 1 1 1

1. Penilaian Prioritas Masalah


Penilaian Prioritas Masalah menggunakan rumus berikut :
Nilai Prioritas Dasar (NPD) = ( A+B ) x C

35
Nilai Prioritas Total ( NPT) = ( A+B ) x C x D
Tabel 9. Penilaian Prioritas Masalah

No. INDIKATOR A B C D NPD NPT


P2M
1 Cakupan Penyakit ISPA 2 9 2 1 22 22
2 Cakupan penyakit Diare 2 9 1 1 11 11
3 Cakupan penyakit DBD 2 9 1 1 12 12
4 Cakupan penyakit TB 6 12 4 1 54 54
Cakupan penyakit gigitan
5 2 9 4 1 22 22
anjing
6 Cakupan penyakit Kusta 2 5 3 1 21 21
7 Pelacakan kasus campak 2 6 3 1 24 24
Penanganan penderita flu
8 2 7 3 1 27 27
burung
Penemuan penderita lumpuh
9 2 8 3 1 30 30
layu
IMUNISASI
10 Imunisasi HB0 2 10 2 1 22 22
11 Imunisasi BCG/POLIO 2 10 1 1 12 12
12 Imunisasi DPTHiB 1/ POLIO 2 2 10 1 1 12 12
13 Imunisasi DPTHiB 2/ POLIO 3 2 10 1 1 12 12
14 Imunisasi DPTHiB 3/ POLIO 4 2 10 1 1 12 12
15 Imunisasi Campak 2 10 1 1 12 12

Adapun yang menjadi prioritas masalah adalah sebagai berikut:


INDIKATOR NPD NPT

Cakupan penyakit TB 54 54

Penemuan penderita lumpuh layu 30 30

Penanganan penderita flu burung 24 24

Pelacakan kasus campak 21 21

36
Cakupan penyakit Diare 11 11

Cakupan penyakit gigitan anjing 22 22

Cakupan penyakit ISPA 22 22

Cakupan penyakit DBD 12 12

Cakupan Penyakit Kusta 21 21

Imunisasi DPTHiB 1/ POLIO 2 13 13

Imunisasi DPTHiB 2/ POLIO 3 13 13

Imunisasi DPTHiB 3/ POLIO 4 13 13

Imunisasi Campak 13 13

Imunisasi HB0 22 22

Imunisasi BCG/POLIO 12 12

C. ANALISIS PENYEBAB MASALAH


Cakupan Penyakit TB Paru
Tabel 10. Analisis Penyebab Masalah
Komponen Kemungkinan penyebab

Input Man 1. Kurangnya sumber daya petugas


pelaksana program
2. Kurangnya pengetahuan akan manfaat
minum OAT secara teratur pada pasien
Money Tidak ada masalah

Material Tidak ada masalah

Method Penyuluhan aktif dan promotif terhadap tokoh


masyarakat dan tokoh agama, belum bersifat
holistik dan komprehensif

37
Marketing Kurangnya sosialisasi dalam bentuk flip chart,
pamflet dan poster publik yang menarik dan
mudah dipahami oleh masyarakat.

Lingkungan 1. Tingkat pengetahuan masyarakat


mengenai PHBS yang masih rendah.
2. Cukup tingginya polusi dilingkungan sekitar
3. Kesehatan lingkungan (JAGA, SPAL, dan
TPS) masih rendah
Proses P1 Tidak ada masalah

P2 Tidak ada masalah

P3 Evaluasi masih kurang dilakukan karena


masyarakat pendatang banyak yang tidak
terdata dan tidak diketahui keberadaannya

Analisa penyebab masalah pada cakupan Penyakit TB Paru yaitu :


a. Kurangnya sumber daya petugas pelaksana program kesehatan
b. Kurangnya pengetahuan akan manfaat minum obat anti tuberkulosis
(OAT) secara teratur
c. Penyuluhan aktif dan promotif terhadap tokoh masyarakat dan tokoh
agama, belum bersifat holistik dan komprehensif.
d. Fasilitas laboratorium untuk pemeriksaan TB masih kurang lengkap
e. Tingkat pengetahuan masyarakat mengenai PHBS yang masih rendah.
f. Tingginya polusi di wilayah kasus.
g. Kesehatan lingkungan (JAGA, SPAL, dan TPS) masih rendah
h. Evaluasi masih kurang dilakukan karena masyarakat pendatang banyak
yang tidak terdata dan tidak diketahui keberadaannya

38
D. PRIORITAS PENYEBAB MASALAH
Tabel 11. Paired Comparison
A B C D E F G H TOTAL

A A C A E A G H 3

B C B B B B B 5

C C C C G C 4

D E F G D 1

E E G E 2

F F F 2

G G 1

H 0

Total Vertikal 0 0 2 0 2 1 4 1

Total Horizontal 3 5 4 1 2 2 1 0

Total 3 5 6 1 4 3 5 1 28

E. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH


Tabel 12. Tabel Kumulatif
C 6 6 / 28 x 100% 21,429 21,429

B 5 5 / 28 x 100% 17,857 39,286

G 5 5 / 28 x 100% 17,857 57,143

E 4 4 / 28 x 100% 14,285 71,248

A 3 3 / 28 x 100% 10,714 82,142

F 3 3 / 28 x 100% 10,714 92,856

39
D 1 1 / 28 x 100% 3,571 96,427

H 1 1 / 28 x 100% 3,571 99,998

JUMLAH 28 99,998

Berdasarkan nilai kumulatif untuk menyelesaikan suatu masalah yang


berupa penderita TB Paru cukup menyelesaikan 4 penyebab karena penyebab
tersebut belum mencapai 80%, diantaranya adalah
1. Kurangnya pengetahuan akan manfaat minum obat anti tuberkulosa (OAT)
secara teratur
2. Penyuluhan aktif dan promotif terhadap tokoh masyarakat dan tokoh
agama, belum bersifat holistik dan komprehensif
3. Tingkat pengetahuan masyarakat mengenai PHBS yang masih rendah.
4. Kesehatan lingkungan (JAGA, SPAL, dan TPS) masih rendah

F. PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Rencana Kegiatan
a. Penyuluhan bahaya resistensi (kekebalan) obat anti TB (OAT)
b. Penyuluhan tentang TB yang kepada tokoh masyarakat dan tokoh
agama secara holistik dan komprehensif
c. Penyuluhan tentang pentingnya PHBS dalam menciptakan kehidupan
yang sejahtera
d. Sosialisasi (pamflet/poster) tentang kesehatan lingkungan yang
disampaikan kepada masyarakat oleh petugas kesehatan

40
2. Kriteria Mutlak dari Rencana Kegiatan
Tabel 13. Kriteria Mutlak
Input Ket.
Keg. Output
Men Money Methode Materials Machines Market

A 1 1 1 1 1 1 1 √

B 1 1 1 1 1 1 1 √

C 1 1 1 1 1 1 1 √

D 1 1 1 1 1 1 1 √

3. Program yang akan Dilaksanakan


Berdasarkan kriteria mutlak dan kriteria keinginan, maka ada 4
rencana kegiatan di atas yang dapat dijadikan rencana kegiatan / Plan of
Action (POA), yaitu :
a. Penyuluhan bahaya resistensi (kekebalan) obat anti TB (OAT)
b. Penyuluhan tentang TB yang kepada tokoh masyarakat dan tokoh
agama secara holistik dan komprehensif
c. Penyuluhan tentang pentingnya PHBS dalam menciptakan kehidupan
yang sejahtera
d. Sosialisasi (pamflet/poster) tentang kesehatan lingkungan yang
disampaikan kepada masyarakat oleh petugas kesehatan

41
4. Plan Of Action
Tabel 14. Plan of Action

Tujuan Kegiatan Sasaran Target Lokasi Waktu Personil


Meningkatkan Penyuluhan bahaya 50 orang pasien 100 % Wilayah kerja Setiap 1 pemateri
pengetahuan resistensi (kekebalan) TB on treatment di puskesmas Bulan
masyarakat tentang obat wilayah kerja Kandai
bahaya resistensi puskesmas Kandai
(kekebalan) obat

Meningkatkan Penyuluhan tentang TB 50 orang 100 % Wilayah kerja Setiap dua 1 petugas
pengetahuan yang kepada tokoh masyarakat di puskesmas bulan sekali puskesmas
masyarakat tentang masyarakat dan tokoh wilayah kerja Kandai
TB yang kepada agama secara holistik puskesmas Kandai
tokoh masyarakat dan komprehensif
dan tokoh agama
secara holistik dan
komprehensif

Meningkatkan Penyuluhan tentang 100 orang 100 % Wilayah kerja Setiap 2 petugas
pengetahuan pentingnya PHBS dalam masyarakat di puskesmas Bulan puskesmas
masyarakat tentang menciptakan kehidupan wilayah kerja Kandai
pentingnya PHBS yang sejahtera puskesmas Kandai
dalam menciptakan
kehidupan yang
sejahtera

Meningkatkan Sosialisasi 100 orang 100 % Wilayah kerja Setiap 1 petugas


pengetahuan (pamflet/poster) tentang masyarakat di puskesmas Bulan puskesmas,
masyarakat tentang kesehatan lingkungan wilayah kerja Kandai 5 Kader
pentingnya yang disampaikan puskesmas Kandai
kesehatan kepada masyarakat oleh
lingkungan petugas kesehatan

42
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil wawancara dan pengolahan data sekunder yang ada di
profil Puskesmas Kandai Periode Januari - Oktober 2017, dapat disimpulkan
beberapa hal, yaitu:
1. Prioritas masalah program pencegahan penyakit menular di Puskesmas
Kandai Periode Januari - Oktober 2017 adalah cakupan penderita TB
2. Prioritas penyebab masalah pada adalah sebagai berikut:
a. Kurangnya pengetahuan akan manfaat minum OAT teratur
b. Penyuluhan aktif dan promotif terhadap tokoh masyarakat dan tokoh
agama, belum bersifat holistik dan komprehensif
c. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang PHBS masih rendah.
3. Adapun alternatif pemecahan masalah adalah sebagai berikut:
a. Penyuluhan bahaya resistensi (kekebalan) obat anti TB (OAT)
b. Penyuluhan tentang TB kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama
secara holistik dan komprehensif
c. Penyuluhan tentang pentingnya PHBS dalam menciptakan kehidupan
yang sejahtera
d. Sosialisasi (pamflet/poster) tentang pencegahan penyakit menular
dan pengendalian lingkungan yang disampaikan kepada masyarakat
oleh petugas kesehatan
B. Saran
Berdasarkan masalah kesehatan yang ada, sebaiknya pihak puskesmas
lebih memproritaskan masalah perawatan penderita TB dengan melakukan
berbagai upaya perencanaan seperti penyuluhan akan pentingnya pencegahan
penularan TB, meningkatkan kunjungan rumah untuk memantau PMO dan
perkembangan kesehatan pasien TB on treatment dan faktor mencegah
terjadinya rekurensi, serta pelatihan sumber daya program kepada petugas
kesehatan di Puskesmas Kandai.

43
DAFTAR PUSTAKA

1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia.2014. Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia.2014. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2014 Tentang Penanggulangan Penyakit
Menular.
3. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen
Kesehatan
4. Menkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus
Bidang Kesehatan, Serta Sarana Dan Prasarana Penunjang Subbidang
Sarpras Kesehatan Tahun Anggaran.
5. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
6. Puskesmas Kandai. 2016.. Profil Puskesmas Kandai Periode 2016.

44
LAMPIRAN

1. Program P2M
a. Grafik Cakupan Penyakit ISPA

100

80

60 G.Jati
Jati mekar
40
Kamp.Salo
20 Kandai

0 Puskesmas

b. Grafik Cakupan Penyakit Diare

30
25
20 G.Jati

15 Jati mekar

10 Kamp.Salo

5 Kandai

0 Puskesmas

c. Grafik Cakupan Penyakit DBD

10
9
8
7
G.Jati
6
5 Jati mekar
4 Kamp.salo
3
Kandai
2
1 Puskesmas
0

45
d. Grafik Cakupan Penyakit TB

10
9
8
7
6 G.Jati

5 Jati mekar
4 Kamp.Salo
3 Kandai
2 Puskesmas
1
0

e. Grafik Cakupan Gigitan Anjing


10
9
8
7 G.jati
6
Jati mekar
5
Kamp.Salo
4
Kandai
3
Luar Wilayah
2
1 Puskesmas

46
Lampiran Dokumentasi Kegiatan

Kegiatan Posyandu / Imunisasidi Puskesmas Kegiatan Posyandu Lansia di Puskesmas Kandai


Lepo=lepo

Kegiatan Pembagian Obat Cacing pada Anak SD Kegiatan Anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien
01 Nanga-nanga dispepsia

47

Anda mungkin juga menyukai