OLEH :
Saras Eka Mardhanti Sabir, S.Ked
NIM : K1 A1 09 028
PEMBIMBING :
dr. I Putu Sudayasa, M.Kes
1
HALAMAN PENGESAHAN
2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Manajemen Pelayanan Kesehatan Puskesmas Kandai ini dalam rangka sebagai
tugas kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga dan Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas Halu Oleo.
Penulis menyadari bahwa pada proses pembuatan laporan ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, segala bentuk kritik dan saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun demi penyempurnaan penulisan berikutnya sangat penulis
harapkan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. I Putu Sudayasa, M.Kes
atas bimbingan dan arahannya sehingga berbagai masalah dan kendala dalam
proses penyusunan laporan ini dapat teratasi dan terselesaikan dengan baik.
Penulis berharap semoga Laporan Pencegahan Penyakit Menular dan
Pengendalian Lingkungan Puskesmas Kandai ini dapat bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan para pembaca pada umunya serta dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya. Atas segala bantuan dan perhatian baik berupa tenaga, pikiran dan materi
pada semua pihak yang terlibat dalam menyelesaikan laporan ini penulis ucapkan
terima kasih.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... 2
KATA PENGANTAR..................................................................................... 3
DAFTAR ISI ................................................................................................. 4
DAFTAR TABEL .......................................................................................... 6
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... 7
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... 8
B. Tujuan ................................................................................ 9
C. Manfaat .............................................................................. 9
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ....................................... 10
E. Metodologi ......................................................................... 10
BAB II ANALISIS SITUASI
A. Visi, Misi, dan Strategi Puskesmas Kandai ......................... 11
B. Motto Puskesmas Kandai ................................................... 12
C. Struktur Organisasi Puskesmas Kandai .............................. 12
D. Tenaga Kesehatan Puskesmas Kandai ............................. 12
E. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas Kandai ..................... 12
F. Kebijakan Pembangunan Kesehatan .................................. 13
G. Gambaran Umum Puskesmas Kandai ................................ 14
1. Demografi dan Wilayah Kerja ..................................... 14
2. Sarana Pendidikan dan Sarana Ibadah ...................... 16
3. Keadaan Lingkungan ................................................. 17
H. Daftar 10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Kandai ............. 18
BAB III IDENTIFIKASI MASALAH
A. Analisis Masalah ................................................................. 19
B. Prioritas Masalah ................................................................ 21
1. Besar Masalah............................................................ 21
2. Kegawatan Masalah ................................................... 26
3. Kemudahan Penanggulangan .................................... 29
4. PEARL Faktor............................................................. 32
5. Nilai Proriotas Masalah............................................... 34
4
C. Analisis Penyebab Masalah ................................................ 39
D. Prioritas Penyebab Masalah ............................................... 40
E. Alternatif Pemecahan Masalah ........................................... 41
F. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan .................... 41
1. Rencana Kegiatan ...................................................... 41
2. Kriteria Mutlak dari Rencana Kegiatan ....................... 42
3. Program yang akan Dilaksanakan .............................. 42
4. Plan of Action (POA) .................................................. 43
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................. 44
B. Saran .................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5
DAFTAR TABEL
6
DAFTAR GAMBAR
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
sebagiamana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Upaya kesehatan yang terpadu dan
menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat diselenggarakan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya bagi masyarakat dalam bentuk kegiatan dengan
pendekatan promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitatif yang diselenggarakan
secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. (Menteri Kesehatan
Republik Indonesia, 2014).
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.Penyelenggaraan
Puskesmas di era desentralisasi dapat digolongkan menjadi program kesehatan
esensial dan program kesehatan pengembangan.(Menteri Kesehatan Republik
Indonesia, 2014).
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan
masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya
kesehatan esensial harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas untuk
mendukung pencapaian standarpelayanan minimal kabupaten/kota bidang
kesehatan. Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi pelayanan promosi
kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu, anak
dan keluarga berencana, pelayanan gizi, pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan
merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya
yang sifatnya inofatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan,
8
disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan
potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas. (Permenkes
RI No.75 Tahun 2014 tentang Pedoman Manjemen Puskesmas).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masalah-
masalah yang ada pada Pencegahan Penyakit menular dan Pengendalian
Lingkungan Puskesmas Kandai periode Januari – Oktober 2017.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui perencanaan (P1) kinerja program pencegahan
penyakit menular dan pengendalian lingkungan Puskesmas Kandai
periode Januari - Oktober 2017.
b. Untuk mengetahui pergerakan dan pelaksanaan (P2) kinerja program
pencegahan penyakit menular dan pengendalian lingkungan
Puskesmas Kandai periode Januar i- Oktober 2017.
c. Untuk mengetahui pengawasan, pengendalian, dan penilaian (P3)
kinerja program pencegahan penyakit menular dan pengendalian
lingkungan Puskesmas Kandai periode Januari -Oktober 2017.
d. Untuk mengetahui Plain of Action (POA) dalam menanggulangi
penyebab masalah yang telah dianalisis
C. Manfaat
1. Manfaat Praktis
a. Memberi gambaran mengenai pelaksanaan pencegahan penyakit
menular dan pengendalian lingkungan Puskesmas Kandai periode
Januari - Oktober 2017.
b. Sebagai bahan masukan bagi Kepala Puskesmas dan pelaksana
program pencegahan penyakit menular dan pengendalian lingkungan
mengenai prioritas masalah yang ditemukan melalui analisis program
sehingga menjadi bahan pertimbangan arah kebijakan dan kegiatan.
9
2. Manfaat Teknis
Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan
khususnya mengenai manajemen Puskesmas dan menjadi bahan rujukan
bagi penulis selanjutnya.
3. Manfaat bagi Penulis
Menerapkan dan memperkaya ilmu pengetahuan yang diperoleh dari
perkuliahan, terutama yang berhubungan dengan manajemen Puskesmas.
E. Metodologi
Metode dalam pengumpulan data dalam Laporan Pencegahan Penyakit
Menular dan Pengendalian Lingkungan Puskesmas Kandai ini yaitu dengan
metode observasi, wawancara, dan pengolahan data sekunder Pencegahan
Penyakit Menular dan Pengendalian Lingkungan Puskesmas Kandai periode
Januari - Oktober 2017.
10
BAB II
ANALISIS SITUASI
11
C. Struktur Organisasi Puskesmas Kandai
12
F. Kebijakan Pembangunan Kesehatan
Untuk mencapai fungsi yang telah disebutkan sebelumnya Puskesmas
Perawatan Kandai bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
program dan upaya kesehatan masyarakat yang terdiri dari upaya kesehatan
wajib dan upaya kesehatan pembanggunan. (Kepmenkes No. 128 / Menkes /
SK / 2005 )
Sesuai dengan fungsi pokok puskesmas. Puskesmas Perawatan Kandai
melakukan 3 fungsi pokok pelayanan yaitu :
1. Melaksanakan dan mengembangkan upaya kesehatan dalam rangka
meningkatkan status kesehatan masyarakat.
2. Mengurangi penderita sakit.
3. Membina masyarakat di wilayah kerja untuk berperan serta aktif dan
diharapkan mampu menolong diri sendiri dibidang kesehatan.
Puskesmas Perawatan Kandai melakukan upaya kesehatan yang bersifat
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dalam mewujudkan ketiga fungsi
pokok pelayanan. Bertolak dari keempat pelayanan tersebut diatas maka usaha
pokok Puskesmas Perawatan Kandai bertanggung jawab menyelenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Jika ditinjau
dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni :
1. Upaya Kesehatan Wajib meliputi :
a. Kesehatan ibu dan Anak dan Keluarga Berencana
b. Perbaikan Gizi
c. Kesehatan Lingkungan
d. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
e. Promosi Kesehatan
f. Upaya Pengobatan
2. Upaya Kesehatan Pengembangan meliputi :
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
c. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
d. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
e. Upaya Kesehatan jiwa
f. Upaya Kesehatan Mata
13
Upaya pelayanan penunjang dari kedua pelayanan tersebut antara lain
upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta upaya
pencatatan pelaporan
14
4) Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari
c. Keadaan Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Perawatan
Kandai Jumlah ; 13.774 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga
sebanyak 2.399 KK yang tersebar di kelurahan (Gunung Jati, Jati
Mekar, Kampung Salo, Kandai) adalah terdiri dari :
1) Kelurahan Gunung Jati jumlah penduduk 4.784 Jiwa, Jumlah KK
898
2) Kelurahan Jati Mekar jumlah penduduk 3.440 Jiwa, Jumlah KK
335
3) Kelurahan kandai jumlah penduduk 3.027 Jiwa, Jumlah KK 634
4) Kelurahan Kampung Salo jumlah penduduk 2.523 Jiwa, Jumlah
KK 532
15
Berdasarkan data sarana pendidikan diwilayah kerja
Puskesmas Perawatan Kandai dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 1. Sarana Pendidikan
SARANA PENDIDIKAN
NO. KELURAHAN
TK SD MTSn/SMP SMU/Sederajat
1 Gunung Jati 2 2 1 -
2 Jati Mekar 1 2 - -
3 Kandai 1 1 1 2
4 Kampung Salo 1 2 - -
Jumlah 5 7 2 2
b. Sarana Ibadah
Berdasarkan data sarana ibadah di wilayah kerja puskesmas
perawatan Kandai dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Sarana Ibadah
SARANA IBADAH
NO. KELURAHAN
Masjid Mushollah Gereja
1 Gunung Jati 2 - -
2 Jati Mekar 3 1 -
3 Kandai 3 1 3
4 Kampung Salo 1 - -
Jumlah 8 2 3
16
3. Keadaan Lingkungan
a. Lingkungan Fisik
Puskesmas Perawatan Kandai terdiri dari beberapa ruangan
antara lain :
1) Ruangan Kepala Puskesmas
2) Ruangan Tata Usaha /Administrasi
3) Kamar Kartu / Loket Kartu
4) Poli Umum
5) Poli Gigi
6) Ruangan Promkes
7) Poli Imunisasi
8) Poli KIA
9) Ruangan Kesling
10) Ruangan Apotek
11) Gudang Obat
12) Ruangan P2M
13) Laboratorium
14) Ruangan Perawatan
15) Kamar Bersalin
16) Instalasi Gizi
b. Lingkungan Biologi
Lingkungan biologi yang berkaitan dengan beberapa penyakit
menular seperti Malaria dan Demam Berdarah adalah Nyamuk
sebagai Vektor, sedangkan penyakit diare erat kaitannya dengan
tinggi indeks bakteriologis sejumlah air.
Untuk mengetahui Angka Bebas Jentik (AJB) dilakukan survey
jentik, pemeriksaan jentik dilakukan pada tempat – tempat perindukan
vector baik di dalam maupun di luar rumah seperti penampungan air
17
H. Pembiayaan Pelayanan Kesehatan
Definisi pembiayaan kesehatan adalah besarnya dana yang harus
disediakan oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menyediakan dan
memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan perseorangan,
keluarga, kelompok maupun masyarakat. Di negara berkembang seperti Indonesia
beaya pelayanan kesehatan masih belum bisa lepas dari campur tangan
pemerintah baik dalam penyelenggaraan maupun pemanfaatannya. Sumber
pembiayaan upaya pelayanan kesehatanantara lain:
1. Sepenuhnya bersumber dari pemerintah
2. Sebagian ditanggung masyarakat
3. Sepenuhnya ditanggung oleh pihak ketiga baik itu swasta maupun bantuan
luar negeri
Pada era desentralisasi, fungsi pembiayaan usaha pelayanan kesehatan
yang dilakukan pemerintah memiliki pembagian yang terperinci antara pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah. Puskesmas memiliki sumber pembiayaan
antara lain:
1. Pemerintah pusat, provinsi, kabupaten maupun kota
2. Pendapatan Puskesmas melalui retribusi yang besarnya ditentukan
pemerintah kabupaten atau kota setempat
3. Sumber lain dari BPJS Kesehatan
Sesuai dengan azas desentralisasi, sumber pembiayaan pemerintah
datang dari APBD.Selain itu Puskesmas juga menerima pendanaan dari alokasi
APBD provinsi dan APBN (Biaya Operasional Kesehatan/BOK).Dana yang
disediakan oleh pemerintah dibedakan atas dua macam, yakni dana anggaran
pembangunan yang mencakup dana pembangunan gedung, pengadaan
peralatan serta pengadaan obat, dan dana anggaran rutin yang mencakup gaji
karyawan, pemeliharaan gedung dan peralatan, pembelian barang habis pakai
serta biaya operasional.
Anggaran tersebut disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk
diajukan dalam Daftar Usulan Kegiatan (DUK) ke Pemerintah Kabupaten/Kota
untuk seterusnya dibahas bersama DPRD Kabupaten/Kota.Puskesmas diberikan
kesempatan mengajukan kebutuhan untuk kedua anggaran tersebut melalui
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Anggaran yang telah disetujui tercantum
dalam dokumen keuangan diturunkan secara bertahap ke Puskesmas melalui
18
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Untuk beberapa mata anggaran tertentu,
misalkan pengadaan obat dan pembangunan gedung serta pengadaan alat,
anggaran tersebut dikelola langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau
oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
Penanggungjawab penggunaan anggaran yang diterima Puskesmas
adalah Kepala Puskesmas sedangkan administrasi keuangan dilakukan oleh
pemegang keuangan Puskesmas yakni staf yang ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota atas usulan Kepala Puskesmas. Penggunaan dana
sesuai dengan usulan kegiatan yang telah disetujui dengan memperhatikan
berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan yang belaku.
L P L+P
1 Jati Mekar 47 0 40 0 87 0
3 Kandai 37 0 38 0 75 0
4 Kampung 30 0 31 0 61 0
Salo
Jumlah 173 0 170 0 343 0
19
Tabel 4. Jumlah Angka Kematian Neonatal, Bayi Dan Balita Puskesmas
Kandai 2016
No Kelurahan Jumlah kematian
L P
Neonatal Bayi Balita Neonatal Bayi Balita
1 Jati Mekar 0 0 0 0 0 0
2 Gunung Jati 0 0 0 0 0 0
3 Kandai 0 0 0 0 0 0
4 Kampung 0 0 0 0 0 0
Salo
Jumlah 0 0 0 0 0 0
Tabel. 5 Kasus Baru TB BTA+, Seluruh Kasus TB, Kasus TB Pada Anak
No Kelurahan Kasus
Jum. Kasus Jum. Seluruh Kasus TB anak 0-
baru TB BTA kasus TB 14 tahun
+
L P L P L P
1 Jati Mekar 0 0 0 0 0 0
2 Gunung Jati 0 0 0 0 0 0
3 Kandai 0 0 0 0 0 0
4 Kampung Salo 0 0 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0 0 0
4. Kasus Pneumonia
Berdasarkan kasus pneumonia perkelurahan yang berada di wilayah kerja
puskesmas Perawatan Kandai dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
20
Tabel 6. Jumlah Kasus Pneumonia
No Kelurahan Kasus
Jumlah balita Penderita yang ditemukan
dan ditangani
L P L P
1 Jati Mekar 0 0 0 0
2 Gunung Jati 0 0 0 0
3 Kandai 0 0 0 0
4 Kampung Salo 0 0 0 0
Jumlah 0 0 0 0
5. Kasus Diare
Berdasarkan kasus diare perkelurahan yang berada di wilayah kerja
puskesmas Perawatan Kandai dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 7. Jumlah Kasus Diare
No Kelurahan Kasus
L P Jumlah
1 Jati Mekar 25 27 52
2 Gunung Jati 10 25 35
3 Kandai 23 30 53
4 Kampung Salo 30 30 60
6. Kasus Kusta
Berdasarkan jumlah kasus kusta perkelurahan yang berada di wilayah kerja
puskesmas Perawatan Kandai dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
21
Tabel. 8 Jumlah Kasus Kusta
No Kelurahan Kasus baru
Pausil Basiler (PB) Multi Basiler (MB)
Kusta kering Kusta basah
L P L P
1 Jati Mekar 1 0 0 0
2 Gunung Jati 0 0 0 0
3 Kandai 0 0 0 0
4 Kampung Salo 0 0 0 0
Jumlah 1 0 0 0
1 ISPA 2941
3 Cepalgia 793
5 Hipertensi 725
6 Vulnus 704
7 Rematik 667
8 DKA 474
10 Dislipidemia 335
22
B. Cakupan Upaya Pelayanan Kesehatan
1. Program Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB
Program KIA dapat dinilai dengan menggunakan beberapa
parameter/indikator, yaitu: K1, K4, Persalinan oleh Nakes dan KN (output),
kemudian ditambah dengan anemia gizi dan BBLR serta AKI dan AKB.
Tabel 10 . Distribusi Hasil Cakupan KIA Puskesmas Kandai bulan Januari -
Oktober 2017
Sasaran Cakupan Selisih
No. Masalah
(%) (%) (%)
1 Cakupan K1 75 75.3 0
2 Cakupan K4 75 90.6 0
23
Tabel 11. Distribusi Hasil Cakupan Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas
Kandai bulan Januari - Oktober 2017
Sasaran Cakupan Selisih
No. Masalah
(%) (%) (%)
4 Cakupan penyakit TB 42 27 15
24
Penanganan penderita flu 83.3
8 0 0
burung
25
2 Cakupan sarana JAGA 60 49,5 10,5
6. Imunisasi
Tabel 15. Distribusi Hasil Cakupan Imunisasi Puskesmas Kandai bulan Januari
- Oktober 2017
Sasaran Cakupan Selisih
No. Masalah
(%) (%) (%)
26
7. Progam Upaya Pengobatan Dasar
Pelayanan kesehatan kuratif dilaksanakan melalui kegiatan:
1) Dalam gedung puskesmas, meliputi: pelayanan
a) Poliklinik rawat jalan (Poli umum, Poli Gigi, Poli KIA, UGD, Pelayanan
pengembangan)
27
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH
A. ANALISIS MASALAH
Analisis masalah Pencegahan Penyakit menular dan Pengendalian
Lingkungan di Puskesmas Kandai pada bulan Januari – Oktober tahun 2017
Pencegahan Penyakit Menular (P2M),
4 Cakupan penyakit TB 42 27 15
IMUNISASI
28
14 Imunisasi DPTHiB 3/ POLIO 4 83 100 0
B. PRIORITAS MASALAH
Dalam penentuan prioritas masalah kita harus melalui beberapa tahap yaitu
menilai besar masalah, kegawatan masalah, kemudahan penanggulangan dan
PEARL faktor.Dalam Analisa Penyebab Masalah dilakukan analisis secara
individu oleh seorang dokter muda.
1. Besar Masalah (Kriteria A)
Kelas N = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 15
= 1 + 3,3 (1,17)
= 1 + 3,86
= 4,86
=5
Interval = (Nilai tertinggi-Nilai terendah) / Jumlah kelas
= (15-0) / 5
=3
Interval
No. Indikator
0-3 4-6 7–9 10-12 13-15 A
Nilai
2 4 6 8 10 A
29
No P2M
Cakupan
1 X 2
Penyakit ISPA
Cakupan penyakit
2 X 2
Diare
Cakupan penyakit
3 X 2
DBD
Cakupan penyakit
4 X 6
TB
Cakupan penyakit
5 X 2
gigitan anjing
Cakupan penyakit
6 X 2
Kusta
Pelacakan kasus
7 X 2
campak
Penanganan
8 penderita flu X 2
burung
Penemuan
9 penderita lumpuh X 2
layu
IMUNISASI
10 Imunisasi HB0 X 2
Imunisasi
11 X 2
BCG/POLIO
30
Imunisasi
12 DPTHiB 1/ POLIO X 2
2
Imunisasi
13 DPTHiB 2/ POLIO X 2
3
Imunisasi
14 DPTHiB 3/ POLIO X 2
4
Imunisasi
15 X 2
Campak
Sangat ganas =5
Ganas =4
Cukup berpengaruh = 3
Kurang ganas =2
Tidak ganas =1
Biaya
Sangat murah =5
Murah =4
Cukup murah =3
Mahal =2
Sangat mahal =1
Urgensi
Sangat mendesak = 5
31
Mendesak =4
Cukup mendesak =3
Kurang mendesak = 2
Tidak mendesak =1
P2M
4 Cakupan penyakit TB 4 4 4 12
Cakupan penyakit
5 3 4 2 9
gigitan anjing
Pelacakan kasus
7 2 2 2 6
campak
Penanganan penderita
8 3 2 2 7
flu burung
Penemuan penderita
9 3 2 3 8
lumpuh layu
IMUNISASI
10 Imunisasi HB0 3 3 4 10
32
11 Imunisasi BCG/POLIO 3 3 4 10
Imunisasi DPTHiB 1/
12 3 3 4 10
POLIO 2
Imunisasi DPTHiB 2/
13 3 3 4 10
POLIO 3
Imunisasi DPTHiB 3/
14 3 3 4 10
POLIO 4
15 Imunisasi Campak 3 3 4 10
P2M
4 Cakupan penyakit TB 4
33
6 Cakupan penyakit Kusta 3
IMUNISASI
10 Imunisasi HB0 2
11 Imunisasi BCG/POLIO 1
15 Imunisasi Campak 1
34
Tabel 8. PEARL Factor (Kriteria D)
PEARL
No. Indikator
P E A R L HASIL
P2M
4 Cakupan penyakit TB 1 1 1 1 1 1
IMUNISASI
10 Imunisasi HB0 1 1 1 1 1 1
11 Imunisasi BCG/POLIO 1 1 1 1 1 1
15 Imunisasi Campak 1 1 1 1 1 1
35
Nilai Prioritas Total ( NPT) = ( A+B ) x C x D
Tabel 9. Penilaian Prioritas Masalah
Cakupan penyakit TB 54 54
36
Cakupan penyakit Diare 11 11
Imunisasi Campak 13 13
Imunisasi HB0 22 22
Imunisasi BCG/POLIO 12 12
37
Marketing Kurangnya sosialisasi dalam bentuk flip chart,
pamflet dan poster publik yang menarik dan
mudah dipahami oleh masyarakat.
38
D. PRIORITAS PENYEBAB MASALAH
Tabel 11. Paired Comparison
A B C D E F G H TOTAL
A A C A E A G H 3
B C B B B B B 5
C C C C G C 4
D E F G D 1
E E G E 2
F F F 2
G G 1
H 0
Total Vertikal 0 0 2 0 2 1 4 1
Total Horizontal 3 5 4 1 2 2 1 0
Total 3 5 6 1 4 3 5 1 28
39
D 1 1 / 28 x 100% 3,571 96,427
JUMLAH 28 99,998
40
2. Kriteria Mutlak dari Rencana Kegiatan
Tabel 13. Kriteria Mutlak
Input Ket.
Keg. Output
Men Money Methode Materials Machines Market
A 1 1 1 1 1 1 1 √
B 1 1 1 1 1 1 1 √
C 1 1 1 1 1 1 1 √
D 1 1 1 1 1 1 1 √
41
4. Plan Of Action
Tabel 14. Plan of Action
Meningkatkan Penyuluhan tentang TB 50 orang 100 % Wilayah kerja Setiap dua 1 petugas
pengetahuan yang kepada tokoh masyarakat di puskesmas bulan sekali puskesmas
masyarakat tentang masyarakat dan tokoh wilayah kerja Kandai
TB yang kepada agama secara holistik puskesmas Kandai
tokoh masyarakat dan komprehensif
dan tokoh agama
secara holistik dan
komprehensif
Meningkatkan Penyuluhan tentang 100 orang 100 % Wilayah kerja Setiap 2 petugas
pengetahuan pentingnya PHBS dalam masyarakat di puskesmas Bulan puskesmas
masyarakat tentang menciptakan kehidupan wilayah kerja Kandai
pentingnya PHBS yang sejahtera puskesmas Kandai
dalam menciptakan
kehidupan yang
sejahtera
42
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil wawancara dan pengolahan data sekunder yang ada di
profil Puskesmas Kandai Periode Januari - Oktober 2017, dapat disimpulkan
beberapa hal, yaitu:
1. Prioritas masalah program pencegahan penyakit menular di Puskesmas
Kandai Periode Januari - Oktober 2017 adalah cakupan penderita TB
2. Prioritas penyebab masalah pada adalah sebagai berikut:
a. Kurangnya pengetahuan akan manfaat minum OAT teratur
b. Penyuluhan aktif dan promotif terhadap tokoh masyarakat dan tokoh
agama, belum bersifat holistik dan komprehensif
c. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang PHBS masih rendah.
3. Adapun alternatif pemecahan masalah adalah sebagai berikut:
a. Penyuluhan bahaya resistensi (kekebalan) obat anti TB (OAT)
b. Penyuluhan tentang TB kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama
secara holistik dan komprehensif
c. Penyuluhan tentang pentingnya PHBS dalam menciptakan kehidupan
yang sejahtera
d. Sosialisasi (pamflet/poster) tentang pencegahan penyakit menular
dan pengendalian lingkungan yang disampaikan kepada masyarakat
oleh petugas kesehatan
B. Saran
Berdasarkan masalah kesehatan yang ada, sebaiknya pihak puskesmas
lebih memproritaskan masalah perawatan penderita TB dengan melakukan
berbagai upaya perencanaan seperti penyuluhan akan pentingnya pencegahan
penularan TB, meningkatkan kunjungan rumah untuk memantau PMO dan
perkembangan kesehatan pasien TB on treatment dan faktor mencegah
terjadinya rekurensi, serta pelatihan sumber daya program kepada petugas
kesehatan di Puskesmas Kandai.
43
DAFTAR PUSTAKA
44
LAMPIRAN
1. Program P2M
a. Grafik Cakupan Penyakit ISPA
100
80
60 G.Jati
Jati mekar
40
Kamp.Salo
20 Kandai
0 Puskesmas
30
25
20 G.Jati
15 Jati mekar
10 Kamp.Salo
5 Kandai
0 Puskesmas
10
9
8
7
G.Jati
6
5 Jati mekar
4 Kamp.salo
3
Kandai
2
1 Puskesmas
0
45
d. Grafik Cakupan Penyakit TB
10
9
8
7
6 G.Jati
5 Jati mekar
4 Kamp.Salo
3 Kandai
2 Puskesmas
1
0
46
Lampiran Dokumentasi Kegiatan
Kegiatan Pembagian Obat Cacing pada Anak SD Kegiatan Anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien
01 Nanga-nanga dispepsia
47