Dokter Pembimbing :
dr. Hj. Andi Hasnah Suaib, Sp.An
Disusun Oleh :
Saras Eka Mardhanti (K1 A1 09028)
Anoksia
Mati Otak (Brain Death) 6 – 10 menit
Oral (Mulut)
Nasal (Hidung)
Pharynx
Struktur Jalan Napas Bagian Atas
• Oropharynx
• Nasopharynx (upper airway)
• Laryngopharynx
Larynx
Plica Vocalis
(Pita Suara)
Trachea
Bronchus
Struktur Jalan Napas Bagian Bawah
Bronchiolus
Alveolus
(Lower Airway)
STRUKTUR SALURAN NAPAS
Jalan nafas bebas Jalan nafas tersumbat Jalan nafas tersumbat Jalan nafas
Partial ringan Partial berat Tersumbat total
Gerakan +++ ++ + -
nafas
Suara +++ ++ + -
nafas Bersih Suara tambahan Suara tambahan
kendor melengking
Hawa +++ ++ + -
nafas
Penyebab obstruksi jalan napas
• Kesadaran
DENGAR – LISTEN
• Gerak udara nafas dengan
telinga
• RABA - FEEL
• Gerak udara nafas dengan pipi
Operasi :
Tracheostomy
Airway
Pastikan, korban sadar atau tidak waktu disapa
Risiko epistaksis
Pasien yang mengkonsumsi antikoagulan
Anak dengan adenoid yang besar
Fraktur tengkorak basilar
Naso-pharyngeal tube
Suctioning,
menghisap dengan alat penghisap ditujukan
untuk benda – benda cair,
antara lain muntahan, lendir, darah
BENDA ASING PADAT
TERSEDAK ( CHOKING)
BACK BLOW
Back Blow ( Penderita tidak sadar )
HEIMLICH MANOUVRE –ABDOMINAL TRUST (
PASIEN SADAR)
Abdominal Trust ( Pasien tidak sadar )
Pertimbangan untuk
INTUBASI TRACHEA
• Cara lain u/ bebaskan jalan nafas gagal
• Sukar memberikan pernafasan buatan
• Risiko aspirasi ke paru besar
• Perlu mencegah hiperkarbia (cedera kepala)
• GCS = 8 atau lebih rendah
Indikasi Intubasi