Anda di halaman 1dari 16

SEJARAH SINGKAT

PEMBEDAHAN JANTUNG
Oleh :
MUH. ZULFADLY N.
• Pembedahan pada jantung mengalami awal
yang lebih lambat dibandingkan dengan
pembedahan pada organ tubuh manusia yang
lain.
• Hal ini mungkin dikarenakan pada abad ke – 9,
saat pembedahan pada organ tubuh lain telah
mengalami kemajuan pesat beriringan dengan
peradaban manusia, telah lebih banyak
dilakukan oleh “dokter” pada masa tersebut.
• Konsep rasional tentang sirkulasi jantung
membutuhkan waktu lebih 2000 tahun sejak
zaman Yunani kuno sampai dengan abad ke –
18, dan hanya berdasarkan pada gambar –
gambar anatomi hewan dan manusia.
• Leonardo Da Vinci pada abad 15 sudah
berhasil menggambarkan struktur dan
anatomi jantung secara terperinci dan
menjadi dasar pengetahuan tentang struktur
sistem kardiovaskular. Namun, mungkin secara
ilmiahnya baru dirintis oleh Le Gallois (1813).
• Revolusi tentang dimungkinkannya jantung
dibedah (atau “dijahit”) baru dilaporkan oleh
Ludwig Rehn melalui kasus luka tusuk jantung,
yaitu karena keadaan “tergesa-gesa” dan
untuk “menyelamatkan nyawa”.
• Pada tahun 1896, Ludwig Rehn berhasil
menjahit luka ventrikel kanan korban tusuk,
dan pasien berhasil hidup. Meskipun Rehn
mendapatkan kritikan dari Theodore Billroth,
seorang ahli bedah senior dimasa itu karena
dianggap telah “melanggar etika dan akan
kehilangan respek sejawatnya”.
• Sir Lauder Brunton pada tahun 1902
mempublikasi kertas kerjanya tentang
kemungkinan untuk melakukan pembedahan
dan mengobati stenosis katub mitral, yang
pada waktu itu memang banyak dijumpai
akibat demam rheuma.
• Trendelenburg pada tahun 1908 melakukan
pembedahan emboli paru, dan pada tahun
1913 E. Doyen melakukan tindakan
melebarkan katub pulmonal yang stenosis
dengan memakai lanset. Sedangkan
pembedahan katub mitral dirintis oleh Elliot
C. Cutler, Sir Henry Souttar dan Dwight
Harken (1923 – 1925).
• Pengobatan PJB dirintis oleh Robert E. Gross,
berhasil melaporkan ligasi dari Patent Ductus
Arteriosus pada tahun 1938, dilanjutkan
dengan Penutupan Atrial Septal Defect
dengan memakai metode “sumur atrium”.
• Pengobatan “bayi biru” dilakukan oleh
seorang ahli bedah Alfred Blalock yang
bekerja sama dengan ahli jantung anak Helen
B. Taussig dengan konsep menyambung arteri
subclavia dengan arteri pulmonalis untuk
memberi arterilisasi pada sirkulasi pulmonal
pada anak penderita Tetralogi of Fallot pada
tahun 1944.
• Frey dan Gruber melakukan upaya
pembedahan jantung dengan membuka bilik
jantung, setelah John Gibbon dan istrinya
Mary, yang berhasil menemukan “Mesin
Jantung Paru” pada tahun 1953.
• Werner Forssman pada tahun 1920 berhasil
menunjukkan kemungkinan memasukkan
kateter kecil melalui vena brakhialis sampai ke
bilik jantung, dan diaplikasikan oleh Cournand
yang pertama kali melakukan kateterisasi
jantung untuk diagnostik penyakit jantung,
sehingga pembedahan jantung berkembang
pesat.
• Pembeahan jantung dengan teknik minimal
invasive berkembang pada tahun 1976,
membawa kemungkinan melakukan
pembedahan komplikasi pascabedah karena
reaksi inflamatorik yang makin diperkecil serta
rawat inap yang lebih pendek dengan bekas
sayatan yang minim.
• Bedah jantung saat ini sudah dapat dilakukan
sejak bayi sampai dengan usia diatas 90 tahun,
dengan hasil yang semkain membaik.
Kedepannya sedang dipikirkan tentang
kemungkinan membuat bioartificial heart
untuk menggatikan jantung donor untuk
transplantasi maupun jantung buatan yang
kurang biokampatibel.

Anda mungkin juga menyukai