Anda di halaman 1dari 14

Thymoma

Definisi
• Timoma adalah tumor epithelial yang berasal dari kelenjar timus.
Kelenjar timus berfungsi memproduksi sel limfosit T. Sel ini
merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh dan membantu
melawan infeksi. Kelenjar timus berkembang secara penuh pada usia
pubertas dan secara bertahap berhenti bekerja dan menyusut
digantikan oleh lemak dan jaringan ikat.
• Timoma adalah tumor mediastinum anterior yang sering dijumai
dengan insiden 0,15 kasusu per 100.000 penduduk. Timoma dapat
terjadi pada semua umur, merupakan 20% keganasan mediastinum
anterior pada dewasa muda dan jarang pad anak-anak. Insiden
tertinggi timbulnya timoma adalah 40-60 tahun, predilkesi munculnya
sama antara perempuan dan laki-laki. Sebagian besar timoma tidak
memberikan keluhan atau gejala dan sering ditemukan secara tidak
sengaja pada pemeriksaan foto dada.3.
Diagnosis
• Untuk melakukan prosedur diagnostik tumor mediastinum perlu
dilihat apakah pasien datang dengan kegawatan (napas,
kardiovaskular atau saluran cerna). Pasien yang datang dengan
kegawatan napas sering membutuhkan tindakan emergensi atau
semiemergensi untuk mengatasi kegawatannya. Akibatnya prosedur
diagnostic harus ditunda dahulu sampai masalah kegawatan teratasi.
Secara umum diagnosis tumor mediastinum ditegakkan sebagai
berikut :
Anamnesa
• Tumor mediastinum sering tidak memberi gejala dan terdeteksi pada
saat dilakukan foto toraks. Untuk tumor jinak, keluhan biasanya mulai
timbul bila terjadi peningkatan ukuran tumor yang menyebabkan
terjadinya penekanan struktur mediastinum, sedangkan tumor ganas
dapat menimbulkan gejala akibat penekanan atau invasi ke struktur
mediastinum.
Anamnesa
-  Batuk,sesak atau stridor muncul bila terjadi penekanan atau invasi
pada trakea dan/atau bronkus utama
-  Disafagia muncul bila terjadi penekanan atau invasi ke esofagus
-  Sindrom vena kava superior (SVKS) lebih sering terjadi pada tumor
mediastinum yang ganas dibandingkan dengan tumor jinak
-  Suara serak atau batuk kering muncul bila nervus laryngeal terlibat,
paralisis diafragma timbul apabila penekanan nervus frenikus
-  Nyeri dinding dada muncul pada tumor neurogenik atau pada
penekanan sistem saraf
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaam fisik akan memberikan informasi sesuai dengan lokasi,
ukuran dan keterbatasan organ lain, misalnya telah terjadi penekanan
ke organ sekitarnya. Kemungkinan tumor mediastinum dapat
dipikirkan atau dikaitkan dengan beberapa keadaan klinis lain
misalnya: miastenia gravis mungkin menandakan timoma dan
limfadenopati mungkin menandakan limfoma.
Pemeriksaan Penunjang
• Foto thoraks
• CT-Scan toraks dengan kontras
• Flouroskopi
• USG,MRI dan kedokteran nuklir
• Patologi anatomi
• Pemeriksaan laboratorium
Klasifikasi
PENATALAKSANAAN
Thymectomy Technique
Positioning : supine
• Intubation: Left-sided double-lumen endotracheal tube, confirmed with
bronchoscopy.
• Median Sternotomy Approach:
• begins with a vertical median sternotomy
• The mediastinal pleura is then incised to access the anterior mediastinum
• Borders of dissection extend superiorly to the thoracic inlet, inferiorly to the diaphragm, and
laterally to the phrenic nerves.
• All thymic tissue is resected, including its associated mediastinal fat surrounding tissue or
organs
• mediastinal drains are placed
• The sternum is then closed with sternal wires and primary closure
Complications
• Bleeding and damage to surrounding structures.
• Pneumothorax or persistent air leak
• Chylothorax is another complication that can arise due to damage to
underlying lymphatic tissue, especially along the thymus' poles.
• thymoma recurrence could occur if incomplete resection is performed
• Pericardial injury, injury to the heart, or the phrenic nerve.
• Phrenic nerve injury
• Incomplete thymectomy for myasthenia gravis
DAFTAR PUSTAKA
                      
1.Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Penatalaksanaan tumor mediastinum ganas. Jakarta:FKUI;2015
2.Permatasari A, Wulandari L. Penatalaksanaan penderita thymic carcinoma dengan
miastenia gravis. Jurnal Respirasi Indonesia. 2013;1: p 62
3.Diterbitkan oleh Majalah kedokteran Respirasi :
Indah S, Wulandari L, Seorang penderita timoma: Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga; 2 Juli 2010l;1(2):64
4.Evans KJ. Thymoma. Drugs and diseases>general surgery [serial online] 2017 Dec 15
[cited 2018 Apr 13]: Available from:URL:HYPERLINK
https://emedicine.medscape.com/article/193809-overview
5.Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku ajar patologi. Ed 7. Jakarta:EGC:2007. p,506-7
6.International Thymic Malignancy Interest Group. Classification of thymoma. 2018
7.Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Tumor mediastinum (tumor mediastinum
nonlimfoma) pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia. 2003:p 3-5
8.Jaretzki A, Wolff M. "Maximal" thymectomy for myasthenia gravis.
Surgical anatomy and operative technique. J Thorac Cardiovasc Surg. 1988 Nov;96(5):711-6
9. Bryan Bennett; Rebecca M. Rentea. 2021 July 31 Thymectomy

Anda mungkin juga menyukai