Anda di halaman 1dari 18

Assalamu

Alaikum
EPIGLOTITIS AKUT

Oleh:
SUKMA SUCIANTI NUR ITA MASYITA
10542 0334 11 10542 0311 11
Pembimbing:
dr. Faridah Muhammad, Sp.THT

BAGIAN ILMU PENYAKIT THT


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2017
Pendahuluan
Epiglotitis akut adalah keadaan inflamasi akut
pada daerah supraglotis dari laring.

Epiglotitis biasanya disebabkan karena adanya


infeksi bakteri.

terjadi pada anak-anak berusia 2 4 tahun, namun akhir -


akhir ini dilaporkan bahwa prevalensi dan insidensinya
meningkat pada orang dewasa.

Epiglotitis akut dapat menjadi keadaan yang mengancam jiwa


karena dapat menimbulkan obstruksi saluran napas atas yang
tiba-tiba.
Defenisi
Epiglotitis akut adalah suatu keadaan inflamasi akut yang terjadi
pada daerah supraglotis dari laring, meliputi epiglotis,
valekula, aritenoid,dan lipatan ariepiglotika, sehingga
sering juga disebut dengan supraglotitis atau laringitis supraglotik.
Etiologi
Bakteri terutama Haemophilus
influenzae (25%)

infeksi Virus
jamur

Rokok
Non Makanan dan minuman yang
terlalu panas

infeksi Obat-obatan terlarang


Benda asing yang tertelan
Epidemiologi
Di Amerika Serikat
epiglotitis merupakan penyakit yang jarang ditemui, dengan insidensi
pada orang dewasa sekitar 1 kasus per 100.000 penduduk/tahun.
rasio pria - wanita sekitar 3:1
Penurunan angka kejadian epiglotitis pada anak-anak terjadi sejak
diperkenalkannya vaksin untuk Haemophilus influenzae tipe B

Di Indonesia
Belum ada data spesifik mengenai angka kejadian epiglotitis akut
Anatomi laring
Perbedaan epiglotis anak dan dewas
Fisiologi Laring

Proteksi
jalan
Respirasi napas

pronasi
Manifestasi Klinis
Disfagia/odinofagi
Demam
a
Suara biasa tidak serak Gejala obstruksi saluran nafas =

tetapi agak sedikit tertahan Stridor inspirasi


Saliva menggenang
Pernafasan > 20x/menit
Retraksi dinding dada
Posisi tubuh yang tegak

hot potato voice


Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Laringoskopi
indirectTerlihat
epiglotis,
membengkak ,
dan berwarna
merah ceri.
Pemeriksaan ini
jarang dilakukan
kanrena dapat
memperparah
sumbatan dari
saluran nafas.
Pemeriksaan Penunjang
Laringoskopi fiberoptik
Radiologi

Laboratorium
Epiglottis bengkak dengan karakteristik thumbprint
sign4
DEFERENSIAL DIAGNOSA

Laringotrakeiti Laringtis
s Akut akut
PENATALAKSANAAN

Antibiotik
Pemberian cairan
intravena dimulai Kortikosteroid
untuk mencegah
dehidrasi

Pertimbangkan
trakheostomi /
intubasi
KOMPLIKASI
Komplikasi paling sering adalah pneumonia
Infeksi konkomitan dengan Haemophilus influenzae
yang lain termasuk meningitis, adenitis servikal,
perikarditis, dan otitis media.
abses epiglotis dan uvulitis.
PROGNOSIS
Prognosis baik pada pasien epiglotitis dengan saluran
nafas yang telah mendapat penanganan. Tingkat
kematian kurang dari 1% pada pasien ini.
KESIMPULAN
Epiglotitis akut adalah suatu keadaan inflamasi akut yang terjadi
pada daerah supraglotis dari orofaring, meliputi epiglotis,
valekula, aritenoid,, dan lipatan ariepligotika, sehingga sering
juga di sebut dengan supraglotis atau laringitis supraglotik.
Epiglotitis akut biasanya di sebabkan oleh infeksi bakteri, yang
paling sering di temukan adalah Haemophilus influenza tipe b,
namun juga dapat di sebabkan oleh virus bakteri lain, virus dan
jamur. Selain itu juga terdapat penyebab non-infeksi seperti
penyebab ternal, penyebab kaustik,dan benda asing yang tertelan.
Biasanya pasien datang dengan keluhan nyeri tenggorok, nyeri
menelan dan sulit menelan, dan sulit bernafas. Pada anak anak,
gejala yang nampak akan terlihat lebih berat.
Epiglotitis dapat menjadi fatal jika terdiagnosis terlambat karna
dapat menyebabkan obstruksi saluran nafas.
DAFTAR PUSTAKA
Gompf S. G. (2011) Epiglottitis: Infectious Disease Society of America, sumber: http//emedicine.medscape.com.article/763612
(diakses 19 maret 2017)
Chung C.H. (2001) Adult Acute Epiglottitis Rising Incidence or Increasing Awareness: Hong Kong J Emerg Med, sumber:
http://www.hkcem.com/html/publications/Journal/2001-3/227-231.pdf (diakses 19 maret 2017)
Ballenger J.J. Laring dalam Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala, dan leher, jilid 1, ahli Bahasa : Staf Ahli Bagian THT
RSCM-FKUI. Jakarta : Binapura Aksara. 1997; P1090-1093, P512-515.
Tolan, R.W. (2011) Pediatric Epiglottitis: American Academy of Emergency Medicine, sumber:
http://emedicine.medscape.com/article/963773 (diakses 20 maret 2017)
Adams G.L., Boies L.R., Higler P.A., (1997) Laring, dalam Boies Buku Ajar Penyakit THT, Edisi 6, Jakarta: EGC; P369-396.
Lucenta F. E., Gady, (2004) Epiglotitis, dalam buku Ilmu THT Esensial. Jakarta : EGC; P317
Moore K.L., Agur A.M., (2012) Laring, dalam Anatomi Klinis Dasar. Jakarta: Hipokrates; P433-435
Chung, C.H. (2000) Acute Epiglottitis Presenting as the Sensation of a Foreign Body in the Throat: Hong Kong Med J, sumber:
http://www.hkmj.org/article_pdfs/hkm0009p322.pdf (diakses 20 maret 2017)
Mandal Ananya (2012) Penyebab Epiglottitis, sumber:
http://www.news-medical.net/health/causes-of-epiglottitis-(indonesian).aspx (diakses 20 Maret 2017)
Rudolph, A.M., Hoffman, J.I., Rudolph,C.D., (2006) Gangguan di dapat yang menyebabkan obtruksi inspirasi (stridor), dalam
Buku Ajar Pediatri Rudolph. vol 3.Jakarta : EGC
Van den Broek, L. Freenestra.(2001). Laring, dalam Buku Saku Ilmu Kesehatan Tenggorok, Hidung, dan Telinga. Edisi ke-12.
Jakarta: EGC, hal; 138-142

Anda mungkin juga menyukai