• Terdapat katup 1 arah (one way valve) yang mengalirkan udara ke
cavum pleura → udara terakumulasi di rongga pleura → menekan paru ipsilateral → menekan mediastinum ke kontralateral, menekan paru kontralateral → venous return menurun → penurunan curah jantung → hipoksia dan ketidakstabilan hemodinamik → shock. Diagnosis
• Diagnosis tension pneumothorax dapat ditegakkan berdasarkan
presentasi klinis; jika tersedia dapat dilakukan eFAST (apabila tersedia). • Pemeriksaan radiologis lain dapat menunda penanganan tension pneumothorax sehingga segera dilakukan penanganan bila tidak tersedia eFAST • Pada pasien pneumothorax stabil dapat ditambahkan informasi riwayat trauma/ kesehatan pasien dan pemeriksaan radiologis Gejala Tanda
• Episode dyspneu • Takikardi, takipneu dan hipotensi
• SURVEY PRIMER (ABC-Airway, Breathing, Circulation)
• Survey sekunder • Management bergantung pada tipe dan etiologi pneumothorax; • *Pada tension pneumothorax setelah survey primer segera lakukan pemasangan chest tube; dan lakukan dekompresi dengan chest needle thoracostomy jika pemasangan chest tube tidak segera Pasien dengan trauma dada datang ke IGD. Apa yang pertama kali dilakukan? SURVEI PRIMER
• Penilaian ABCD cepat dapat dilakukan dengan pertanyaan
“Siapa nama ibu/bapak?” “Sebelum ke IGD, apa yang terjadi? • Jika respon baik, maka tidak ada gangguan jalan nafas mayor (Airway) , kesulitan nafas dalam berbicara (Breathing); dan pasien dalam kondisi sadar (Disability) • Jika respon tidak baik, kemungkinan ABCD tidak normal dan diperlukan penilaian dan penanganan cepat Airway
• Identifikasi obstruksi benda padat atau cair (ngorok, gurgling), fraktur
mandibula dan trauma wajah, laring dan faring • Ada tidaknya cedera spinal dari klinis pasien dan mekanisme trauma; • Bila tidak ada, dapat dilakukan manuver head tilt, chin lift dan jaw thrust; • Bila ada, dilakukan stabilisasi restriksi gerakan leher dengan collar neck atau manual, dengan jaw thrust Breathing
• Buka baju pasien untuk inspeksi leher dan dada
• Palpasi serta auskultasi dada untuk memastikan udara masuk dan keluar dari paru • Perkusi dapat dilakukan bila ruangan IGD tenang • Pulse oksimeter PADA PASIEN TENSION PNEUMOTHORAX AKAN DITEMUKAN KETERTINGGALAN GERAK, SUARA VESIKULER MENURUN DAN DEVIASI TRAKEA PADA SISI PARU DENGAN PNEUMOTHORAX ; DAN HEMODINAMIK TIDAK STABIL; • Kriteria stabilitas untuk pasien dengan pneumotoraks* • Semua hal berikut harus ada agar pasien dianggap stabil: • Frekuensi pernapasan <24 napas / menit • SpO2 (udara ruangan):> 90% • Pasien mampu berbicara dalam kalimat lengkap • HR 60–120 / menit • TD normal • Semua pasien lain di luar kriteria di atas dianggap tidak stabil.** Circulation
• Pastikan nadi, perfusi jaringan (dengan WPK) pasien baik
• Pada pasien tension pneumothorax, hemodinamik cenderung tidak stabil
Disability
• Menilai GCS aneskey.com
Pasquier et al., 2013
Chest Tube
Mohammed, 2015 Chevrollier et al., 2018
Referensi
• ATLS 10TH edition, 2018
• Chevrollier, G. S., Rosato, F. E., & Rosato, E. L. (2018). Fundamentals of Drain Management. Fundamentals of General Surgery, 143–161. doi:10.1007/978-3-319-75656-1_11 • Dev, S. P., Nascimiento, B., Simone, C., & Chien, V. (2007). Chest-Tube Insertion. New England Journal of Medicine, 357(15), e15. doi:10.1056/nejmvcm071974 • Light, R. W., 2020. Clinical presentation and diagnosis of pneumothorax. UpToDate • Light, R. W., 2020. Treatment of primary spontaneous pneumothorax in adults. UpToDate • McKnight CL, Burns B. Pneumothorax. [Updated 2020 Aug 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441885/ • Mohammed, H. M. (2015). Chest tube care in critically ill patient: A comprehensive review. Egyptian Journal of Chest Diseases and Tuberculosis, 64(4), 849–855. doi:10.1016/j.ejcdt.2015.06.002 • Pasquier, M., Hugli, O., & Carron, P.-N. (2013). Needle Aspiration of Primary Spontaneous Pneumothorax. New England Journal of Medicine, 368(19), e24. doi:10.1056/nejmvcm1111468 • Sharma, A., Jindal, P., 2008. Principle of diagnosis and management of traumatic pneumothorax. Journal of emergenceies, trauma and shock 1:1 jun 08 Terima Kasih Mohon Asupan