Pembimbing
dr Ronald Sp.B
Varikokele
injury
Not Just Merely a Tagline
Insufisiensi vena Rasa nyeri atau berat di skrotum.
dilatasi Palpasi skrotum “feeling like a bag of worms”
pleksus
pampiniformis
Spermatocele Idiopathic, Sebagian besar asimptomatis
Obstruksi Massa halus, kistik, berbatas tegas pada supero-
akumulasi sperma posterior testis
kista Transluminasi (+)
1. UNDESENSUS TESTIS
Definisi: gangguan perkembangan yang
menyebabkan testis gagal turun ke dalam
skrotum
Istilah undesensus testis dipakai bergantian
dengan cryptorchidisme (testis yang
tersembunyi)
Kebanyakan testis tidak ditemukan di skrotum
saat lahir, testis dapat berada dimana saja dalam
abdomen, sedikit di luar skrotum, sampai
migrasi di luar skrotum tidak pada jalurnya
UNDESENSUS TESTIS
Etiologinya multipel dan masih belum diketahui dengan
pasti
Sering didapatkan kelainan kongenital yang lain seperti
hipospadia
Jarang terjadi secara bilateral
Sering pada bayi prematur, berat lahirnya rendah, dan
gemelli
70-77% undesensus testis ini turun secara spontan dalam
waktu 3 bulan
UNDESENSUS TESTIS
Beberapa teori terjadinya undesensus testis:
faktor-faktor endokrin (LH-FSH, androgen-DHT,
Müllerian inhibiting substance, estrogen/DES,
descendin)
kelainan pada gubernakulum yang berfungsi sebagai
penuntun testis menuju skrotum
kelainan saraf genitofemoral
kelainan gen
kelainan pada epididimis
tekanan intraabdomen yang kurang (prune-belly
syndrome, ekstrofia kloaka, omphalocele, gastroschizis,
agenesis otot-otot abdomen (Schneck FX, Bellinger MF,
2002).
UNDESENSUS TESTIS
Klasifikasi undesensus testis
(1) Intraabdomen: mulai dari ujung bawah ginjal sampai
kanalis inguinalis internus
(2) Intrakanalikuler
(3) Ekstrakanalikuler
– Suprapubik: testis terletak diluar kanalis inguinalis sampai
diatas simfisis pubis
– Infrapubik: testis terletak di bawah simfisis pubis dan sedikit di
luar skrotum
(4) Ektopik: terjadi setelah keluar dari kanalis inguinalis
eksternus, paling sering testis berada diantara m.
obligus eksternus dan fascia scarpa (kantong Dennis-
Browne), lokasi lain skrotum sisi yang lain, femoral,
prepenile, dan perineal
Harus dibedakan antara istilah testis nonpalpabel dengan
testis retraktil
Istilah testis nonpalpabel: bila pada pemeriksaan fisik
testis tidak ada (intraabdomen, absent, atrofi, atau
terlewatkan saat pemeriksaan dan testis retrktil, non
palpabel digunakan)
Istilah testis retraktil: testis masih ditemukan sepanjang
jalan desensusnya, biasanya teraba di daerah lipat paha
(groin), terjadi karena otot kremaster yang terlalu aktif,
dan dengan mudah kembali ke skrotum
KOMPLIKASI
infertilitas
neoplasma 10% tumor testis dari kriptorkismus
hernia
torsio testis
PENATALAKSANAAN
Terapi definitif dilakukan di atas usia 3 bulan dan kurang
dari 1 tahun
obat-obatan :
hCG stimulasi sel Leydig
GnRH
• Asimtomatik
Kista teraba halus di atas
testis
USG dapat membantu
TATALAKSANA
Medical Therapy
Oral pain or anti-swelling drugs may be used to ease pain
caused by spermatoceles. No other type of medical therapy is
needed. There is no drug to cure or prevent spermatoceles.
Minimally Invasive Therapies
1. Aspiration and sclerotherapy are 2 treatments that are
available, but are not often used.Aspiration involves
puncturing the spermatocele with a needle and drawing out its
contents.
2. Sclerotherapy involves injecting an irritating agent into the
spermatocele sac. This causes it to heal or scar closed. This
lowers the odds of fluid pooling again.
Surgical Therapy
Spermatocelectomy ; the standard treatment
Terimakasih