Anda di halaman 1dari 4

Latar Belakang

Gizi seseorang perlu dirancang sejak dini (<20 tahun) atau terlalu tua (>34 tahun),
terutama pada masa awal kehamilan sampai paritas yang tinggi, dan jarak kehamilan yang
anak berusia dua tahun.1 Masa kehamilan terlalu dekat.10
merupakan masa dimana terjadi peningkatan Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013,
metabolisme gizi, sehingga diperlukan prevalensi KEK wanita hamil usia 15-49 tahun
peningkatan kebutuhan asupan gizi baik makro secara nasional adalah sebesar 24,2% dengan
maupun mikro.2 Ibu hamil memerlukan prevalensi terendah di Bali (10,1%) dan
tambahan energi rata-rata 200 kkal per hari. tertinggi di Nusa Tenggara Timur (45,5%).
Status gizi ibu hamil yang baik sangat Sedangkan prevalensi KEK wanita usia subur
menentukan perkembangan dan pertumbuhan (tidak hamil) secara nasional sebanyak 20,8%,
janin yang juga akan memengaruhi kelancaran dengan prevalensi terendah di Bali (14%) dan
proses persalinan.3 tertinggi di Nusa Tenggara Timur (46,5%).11
Berbagai masalah yang dapat timbul pada Prevalensi resiko KEK pada wanita hamil usia
status gizi ibu yang buruk, antara lain janin 15-49 tahun di Provinsi Lampung sebesar
dapat mengalami kecacatan, berat badan lahir 21,3%, dengan prevalensi terendah di
rendah (BBLR), beresiko 3 kali menderita Kabupaten Tulang Bawang dan Pringsewu
anemia selama masa kehamilan,4 perdarahan, (9,5%) dan tertinggi di Kabupaten Lampung
dan kematian neonatal.5 Ibu hamil yang Tengah (52,8%). Sementara prevalensi KEK
mengalami gizi kurang juga akan beresiko pada wanita usia subur sebesar 17,6%, dengan
memiliki anak stunting sebesar 7 kali, anak prevalensi terendah di Kabupaten Tulang
underweight 11 kali dan anak wasting 12 kali Bawang (8,6%) dan tertinggi di Kabupaten
dibandingkan dengan ibu hamil dengan status Mesuji (29,6%).12
gizi baik.6
Sebanyak 49,5% wanita hamil mengkonsumsi TUJUAN PENULISAN
protein dibawah 80% dari yang dibutuhkannya 1. Mengidentifikasi faktor resiko dan
dan 44,8% dengan asupan energi dibawah masalah klinis yang terdapat pada pasien.
70% dari yang dibutuhkan.7 Jika kebutuhan 2. Menerapkan penatalaksanaan dengan
gizi tidak terpenuhi maka ibu hamil akan prinsip pelayanan dokter keluarga sesuai
mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronis) masalah yang ditemukan pada pasien.
yang dilihat berdasarkan pengukuran lingkar
lengan atas (Lila). KEK terjadi sebagai akibat ILUSTRASI KASUS
dari ketidakseimbangan energi yang diasup Pasien Ny.S, usia 27 tahun, datang ke
dan yang dikeluarkan dalam jangka waktu puskesmas satelit kota Bandar Lampung
lama.8 Hasil Lila <23,5 cm menandakan telah dengan tujuan ingin mengontrolkan
terjadi penurunan massa otot akibat kurangnya kehamilannya yang kedua, pasien mengaku ini
protein di dalam tubuh dan menandakan merupakan kunjungan pertama. Pasien
bahwa telah terjadi kekurangan energi secara sebelumnya sering mengontrolkan
kronis.9 kehamilannya secara rutin ke posyandu.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan KEK Pasien mengeluh mual dan muntah sejak awal
pada ibu hamil yaitu kebiasaan makan ibu kehamilan. Mual dan muntah timbul terus
sejak masa remaja atau sebelum menikah, menerus, bahkan saat pasien sedang
tingkat pendidikan yang rendah, pengetahuan beristirahat. Pasien merasa tidak nafsu makan
gizi yang masih kurang, tingkat sosial karena selalu merasa mual. Sebelumnya pasien
ekonomi yang rendah, ibu hamil mengalami sudah mendapat obat untuk mual dari
penyakit infeksi, usia ibu yang terlalu muda posyandu, namun keluhan mual dan muntah

1
tidak kunjung membaik. Sehingga pasien proses dan akhir studi secara kualitatif dan
memeriksakan dirinya ke puskesmas. Keluhan kuantitatif.
seperti ini tidak dirasakan pasien saat
kehamilan yang pertama. HASIL
Data Klinis
Pasien mengaku hari pertama haid terakhirnya Ny. S, 27 tahun seorang ibu rumah tangga
tanggal 9 Desember 2017. Saat ini pasien datang ke puskesmas Satelit Kota Bandar
sudah memiliki satu orang anak berusia 5 Lampung tanggal 10 April 2018 dengan
tahun. Status gizi anak baik (berdasarkan keluhan ingin mengontol kehamilan keduanya
KMS). Kehamilan sebelumnya diakhiri yang disertai mual dan muntah. Mual dan
dengan persalinan normal dengan penyulit muntah timbul terus menerus, bahkan saat
KPD (ketuban pecah dini), kehamilan cukup pasien sedang beristirahat. Pasien merasa tidak
bulan dan berat badan lahir 2700 gram. Anak nafsu makan karna selalu merasa mual.
pertama mendapatkan ASI ekslusif sampai Sebelumnya pasien sudah mendapat obat
usia 2 tahun. Pasien mengaku tidak memiliki untuk mual dari posyandu, namun keluhan
riwayat penyakit kronis sebelumnya. mual dan muntah tidak kunjung membaik.
Pasien khawatir keluhan mual dan muntah
Pola makan pasien setiap harinya teratur akan bertambah parah dan mengganggu
sebanyak 3 kali sehari dengan jumlah cukup, kehamilannya. Harapannya adalah pasien tidak
namun variasi makanan kurang bervariasi. lagi mengalami mual dan muntah serta
Makanan yang sering dikonsumsi sehari-hari kehamilannya dalam keadaan baik.
berupa sayur mayur, telur dan tempe atau tahu.
Pasien juga jarang mengkonsumsi makanan Pemeriksaan Fisik
tambahan. Pasien menyatakan bahwa suami Keadaan umum baik, kesadaran compos
pasien bekerja sebagai buruh dengan gaji mentis, berat badan sebelum hamil 45 kg,
300.000 per minggu yang jika ditotal berat badan saat ini 47 kg, tinggi badan 153
pendapatan sebulan sebesar 1,2 juta. cm, IMT 20,1 (Status gizi normal), LILA 22,5
cm (LILA < 23,5) tekanan darah 110/70
Pasien merupakan ibu rumah tangga dengan mmhg, nadi 84 x/menit, frekuensi nafas 22
pendidikan terakhir SMP. Pasien tinggal x/menit, suhu 36,60C.
bersama suami, satu orang anak dan ibu
pasien. Hubungan antar anggota keluarga Status generalis:
terkesan harmonis. Hubungan pasien dengan Mata, telinga dan hidung dalam batas normal.
tetangga dan lingkungan sekitar juga baik. Tenggorokan faring tidak hiperemis, KGB
Pasien mengaku tidak ada riwayat penyakit leher tidak teraba. Thorax dan abdomen
seperti hipertensi, diabetes, anemia dan dalam batas normal. Ekstremitas superior
penyakit mengancam lainnya di keluarga. dextra et sinistra dalam batas normal.
Ekstremitas inferior dextra et sinistra dalam
METODE batas normal.
Studi ini merupakan laporan kasus. Data
primer diperoleh melalui anamnesis, Status obstetrik
pemeriksaan fisik dan kunjungan rumah untuk Pemeriksaan Luar: linea nigra +, striae albican
melengkapi data keluarga, data okupasi dan -, TFU 3 jari diatas simfisis pubis (9 cm), djj
psikososial serta lingkungan. Data sekunder 140 x/menit
didapat dari rekam medis pasien. Penilaian
berdasarkan diagnosis holistik dari awal,

2
Pemeriksaan penunjang Hubungan Antar Keluarga
Belum dilakukan

1. Data Keluarga
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga
berusia 27 tahun. Bentuk keluarga yaitu
keluarga extended, yang terdiri dari ayah,
ibu, anak dan ibu pasien. Pasien memiliki
1 orang anak perempuan berusia 5 tahun.
Anak pasien sudah bersekolah SD. Anak
pasien tinggal serumah dengan pasien.
Seluruh keputusan mengenai masalah
keluarga dimusyawarahkan bersama dan
diputuskan oleh suami sebagai kepala
keluarga.

Hubungan antar anggota keluarga cukup Gambar 2. Hubungan Antar Keluarga Ny.S
dekat. Keluarga sering berkumpul
bersama di rumah saat sore atau malam Data Lingkungan Rumah
hari. Perilaku berobat keluarga masih Pasien tinggal di rumah ukuran 6x3 meter
mengutamakan kuratif, yaitu dengan jumlah anggota keluarga yang tinggal
memeriksakan diri ke pusat layanan serumah adalah 4 orang. Pasien tinggal
kesehatan jika terdapat keluhan yang bersama suami, satu orang anak, dan ibu
mengganggu. pasien. Jarak dari rumah ke puskesmas sekitar
5 km. Rumah tidak bertingkat, memiliki 2
Genogram buah kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga,
Judul : Genogram keluarga Ny.S dapur, kamar mandi, gudang dan tempat
Oleh : Analia kandang burung. Atap rumah langsung
berhubungan dengan seng dan juga bilik kayu
pada beberapa ruangan. Banyak debu yang
terlihat baik di lantai maupun di atap rumah.
Penerangan dalam rumah kurang baik,
ventilasi juga kurang baik. Jendela hanya
terdapat 1 buah di ruang keluarga dan 1 buah
di ruang tamu. Rumah sudah menggunakan
listrik. Sumber air berasal dari sumur yang
digunakan untuk minum, mandi, masak dan
mencuci. Jamban tidak dilengkapi dengan
septic tank dan terletak di luar rumah. Limbah
rumah tangga dialirkan langsung ke got.

Gambar 1. Genogram Keluarga Ny.S

3
Gambar 3. Denah Rumah Ny. S

Diagnostik Holistik Awal


1. Aspek Personal
- Keluhan : mual dan muntah selama
kehamilan
- Kekhawatiran: keluhan akan bertambah
parah dan mengganggu kehamilan
- Harapan : keluhan berkurang dan
kehamilan dalam keadaan yang baik
2. Aspek Klinis
- G2P1A0 hamil 15 minggu dengan KEK
(ICD X: 025)
3. Aspek Resiko Internal
- Pengetahuan yang kurang tentang
kebutuhan gizi dalam kehamilan dan
KEK
- Diet yang belum sesuai dengan kondisi
kehamilan
4. Aspek Resiko Eksternal
- Pendapatan keluarga yang kurang
mendukung dalam pemilihan jenis
makanan
- Dukungan keluarga berupa perhatian
terhadap kesehatan pasien
5. Derajat Fungsional
- Derajat 1 yaitu dapat melakukan
pekerjaan seperti sebelum sakit

Anda mungkin juga menyukai