Anda di halaman 1dari 72

BEDAH 2

Male Genital Disorders


Disorders Etiology Clinical
Testicular torsion Intra/extra- Sudden onset of severe testicular pain followed
vaginal torsion by inguinal and/or scrotal swelling.
Gastrointestinal upset with nausea and vomiting.
Hidrocele Congenital anomaly, accumulation of fluids around a testicle,
blood blockage in swollen testicle,Transillumination +
the spermatic cord
Inflammation or
injury
Varicocoele Vein insufficiency Scrotal pain or heaviness, swelling. Varicocele
is often described as feeling like a bag of
worms
Hernia skrotalis persistent patency Mass in scrotum when coughing or crying
of the processus
vaginalis
Chriptorchimus Congenital anomaly Hypoplastic hemiscrotum, testis is found in
other area, hidden or palpated as a mass in
inguinal.Complication:esticular neoplasm,
subfertility, testicular torsion and inguinal
hernia
• Grade 1 : varikokele hanya
dapat di palpasi saat
manuver valsava.
• Grade 2 : dapat teraba
tanpa valsava manuver.
• Terlihat dengan mata
telanjang.

Terapi : palomo method

Varikokel adalah dilatasi abnormal dari vena pada pleksus pampiniformis akibat
gangguan aliran darah balik vena spermatika.
Kebanyakan asimptomatik, apabila bergejala :
• Nyeri skrotum, memberat saat berdiri berkurang saat berbaring.
• Atrofi testis
• Akibat apoptosis dari sel germinal akibat suhu yang tinggi.
• Infertilitas
Hidrocele
• Penumpukan cairan yang berlebihan akibat
kegagalan obliterasi processus vaginalis.
• Pasien mengeluh adanya benjolan di kantong
skrotum yang tidak nyeri.
• PF :
– adanya benjolan di kantong skrotum
dengan konsistensi kistik Gangguan proc. vaginalis
– Transiluminasi (+)
• Indikasi Operasi :
– hidrokel yang besar sehingga dapat
menekan pembuluh darah,
– indikasi kosmetik,
– hidrokel permagna yang dirasakan terlalu
berat dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Test transiluminasi
Jenis-Jenis Hidrokel
Spermatocele
Masa kista yang merupakan akumulasi sel
sperma yang muncul pada caput
epididymis, sering asimptomatik dan
berhubungan dergan vasektomi.

Pemeriksaan : painless, mobile,


konsistensi kistik dan lokasi tersering pada
posterosuperior.

Spermatocele dan Hydrocele memberikan tes transiluminasi positif.


Untuk membedakanya pada aspirasi cairan di spermatocele
didapatkan adanya sel sperma dari aspirat
Kriptokidismus (UDT)

Kelainan kongenital dimana salah satu atau kedua testis tidak berada
pada kantung skrotum namun berada pada jalur turunya testi dari
perut ke skrotum
Kelainan disebabkan oleh adanya defek sekresi androgen pada prenatal baik
sekunder yang disebabkan oleh stimulasi gonadotropin hipofisis, maupun
rendahnya produksi gonadotropin plasenta.

TATALAKSANA
• Tidak perlu dilakukan terapi hormonal
untuk menurunkan testis.
• Dapat dilakukan terapi hormonal apabila
bilateral. Saat ini terapi hormonal tidak
dianjurkan.
• Jika tidak turun spontan dalam 6 bulan,
Tindakan operasi dilakukan umur <12
bulan.
• Apabila tidak teraba  explorasi
abdominal  orkhidopeksi abdominal.
• Orkidopeksi segera memberikan
keuntungan pada masa dewasa.
Priapismus

Priapismus adalah keadaan dimana penis terus


dalam posisi ereksi, dan tak berhubungan
dengan stimulasi seksual (lebih dari 4 jam).

Jenis Tanda dan Gejala Etiologi


Ischemic Nyeri dan rigid erection, iskemia Hemoglobinopati, sickle cell
(low flow) pada badan penis. anemia, thalassemia, dan kondisi
hiperkoagulasi .
(tidak disebabkan trauma)

Non-Ischemic Nyeri ringan, rigid minimal, aliran Disebabkan akibat adanya trauma
(high flow) darah cukup dan teroksigenasi tumpul, akibat straddle injury paling
paling baik. sering terjadi.
Tatalaksana
Torsio Testis

Merupakan puntiran pada spermatic cord menyebabkan iskemia pada testis 


Gawat darurat
Blue dot sign
TANDA DAN GEJALA

• Nyeri hebat, mendadak pada testis


terutama saat beraktivitas.
• Pembengkakan skrotum
• Testis terletak lebih tinggi
daripada posisi biasanya
• Reflex cremaster (-)
• Jika nyeri perlahan berkurang
 sudah terjadi nekrosis
• Phren sign (-)
• Blue dot sign (lebih banyak
ditemukan pada kasus torsio
appendix testis)  iskemik atau
bahkan necrosis
Bell clapper deformity
• Testis tidak menempel
sempurna pada tunika
vaginalis.
• Testis bergantung
bebas, ditandai
dengan posisinya lebih
horizontal
• Salah satu penyebab
torsio testis.

• Epididimo-orchitis
phren sign (-),
namun tidak
mutlak.
• Didahului oleh
parotitis atau IMS
• Detorsi manual hanya
boleh dilakukan
apabila terdapat
doppler ultrasound
dan <6 jam.
• Onset < 6 jam 
Orchidopexy
• Onset > 6 jam 
orchidectomy
UROLITHIASIS
Lokasi Batu Gambaran Khas
Nephrolithiasis Nyeri di regio flank, nyeri ketok costovertebrae, masa ginjal bila
hidronefrosis.
Ureterolthiasis Nyeri pinggang dan menjalar hingga :
• Ureter proximal  pinggang-pusar  T10
• Ureter media  medial paha, inguinal, skrotum (L1-3)
• Ureter distal  ujung penis (S2-S3) diserati dysuria.
Vesikolithiasis • Gejala iritatif (frekuensi, urgensi, nokturia)
• Miksi tiba-tiba berhenti dan membaik Ketika berubah posisi
tubuh.
• Pada pria sering menarik-narik penisnya, pada perempuan
sering menggosok-gosok vulva.

Urethrolithiasis • Miksi lancar pada awal dan tiba-tiba berhenti (mendadak)


• Teraba benjolan keras di penis (anterior)
• Nyeri perineum dan rectum (urethra posterior)
JENIS BATU RADIO-
OPASITAS
Kalsium Opak
Magnesium Semiopak
amonium
fosfat
Urat/sistin Non opak
(radiolusen)

Batu asam urat dapat


dievaluasi dengan CT-Scan
non kontras

BATU STAGHORN
• Disebabkan oleh batu struvit.
• Berbentuk seperti pelvic-calyx.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Sedimen urin : Kristal
pembentuk batu
• X-foto polos abdomen 
gambaran radioopaque yang
terletak disepanjang traktur
urinarius
• IVU (pielografi intravena)
• USG  ada gambaran echoic
shadow dan untuk batu asam
urat. Untuk ibu hamil.
• Pemeriksaan fungsi ginjal
• CT-Scan tanpa kontras
merupakan gold-standard.
Tatalaksana
• Indikasi : Obstruksi, infeksi, atau diangkat karena ada indikasi sosial.

ESWL Endourologi dan


MEDIKAMENTOSA (EXTRACORPOREAL Bedah
SHOCKWAVE
LITHOTRIPSY) Laparoskopi
Batu ukuran <5mm dan
diharapkan dapat
Memakai gelombang 1.PNL
keluar secara spontan
kejut dan ditujukan
untuk 2.Litotripsi
NSAID, diuretik dan menghancurkan batu 3.Ureteroskopi
minum banyak! dan dikeluarkan 4.Uretero-
melalui aliran kencing
renoskopi
Komplikasi

BeLI FLA di CUBA


BLUNTING FLATTENING di ClUbbing BAllooning
TRAUMA URETRA

TRAUMA URETHRA ANTERIOR

ANTERIOR : STRADDLE INJURY


POSTERIOR : BLUNT TRAUMA

TRAUMA URETHRA POSTERIOR


Straddle

Fraktur
Uretra Anterior: Uretra Posterior
• Etiologi:
• Etiologi:
– Straddle type injuries, fraktur penis.
– Fraktur tulang Pelvis
• Gejala Klinis:
• Gejala klinis:
– Disuria, hematuria
– Darah pada muara OUE
– Hematom skrotal
– Nyeri Pelvis/suprapubis
– Hematom perineal akan timbul bila
terjadi robekan pada fasia Buck’s – Perineal/scrotal hematom
sampai ke dalam fasia Colles  – RT  Prostat letak tinggi
‘‘butterfly’’ hematoma in the atau melayang
perineum
MANIFESTASI
KLINIS
Tanda utama : Meatal bleeding, floating prostate, hematoma periporstat.

Trauma urethra anterior Trauma urethra posterior

• Tanda utama : meatal bleeding • Tanda utama : Floating prostat dan


• Nyeri daerah perineum kadang hematoma perineal.
disertai hematoma perineal. • Didapatkan tanda fraktur pelvis
• Retensio urin  Pakai sistostomi dan nyeri suprapubis
suprapubik. • Riwayat trauma tumpul.
• Usulkan pemeriksaan : Retrograde • Usulkan pemeriksaan : Retrograde
urethrography, kalau ada bipolar urethrography, kalau ada bipolar
urethrocystography urethrocystography

Kontraindikasi dilakukan pemasangan kateter


PASANG CYSTOSTOMI SUPRAPUBIK
RUJUK!
Pemeriksaan Penunjang

Trauma urethra
anterior

Trauma urethra
posterior
Radiologi

Intraperitoneal Ekstraperitoneal

• Pada luka tembus buli2  explorasi + repair


• Ruptur intraperitoneal  explorasi + repair

• Pada trauma tumpul yg hanya menimbulkan trauma


dinding buli yg tidak disertai extravasasi urin tidak
memerlukan tindakan pembedahan.
TRAUMA GINJAL
MEKANISME TRAUMA : JENIS TRAUMA:
• Langsung • Tajam
• Tidak langsung (deselerasi) • Tumpul
DIAGNOSIS
• Cedera di daerah pinggang, punggung dan dada bawah dengan nyeri.
• Hematuri (gross / mikroskopik ).
• Fraktur costa bagian bawah atau processus spinosus vertebrae.
• Kadang syok, sering disertai cedera organ lain
Grade Gambaran Jejas
1 Hematoma subcapsular tidak meluas, tidak ada laserasi.
2 Hematoma perirenal yang tidak meluas, laserasi korteks <1 cm, tanpa ekstravasasi
urin.
3 laserasi korteks >1 cm tanpa ekstravasasi urin.
4 Lesi parenkim mencapai medulla dan PCS. Jejas pada endotel arteri/vena renalis
5 Avulsi dari pedikel renalis, sehingga ginjal menjadi devaskularisasi.
Derajat trauma
ginjal

PENCITRAAN
• BNO – IVP
• CT SCAN tanpa kontras
(GOLD STANDARD)
• MRI
• USG TIDAK DIANJURKAN.
INKONTINENSIA
BEDAH DIGESTI

• Pada ruptur organ


berongga, lebih lama
terjadi peritonitis
yaitu muncul >24
jam
• Pada trauma organ
padat peritonitis
muncul lebih cepat
yaitu < 8 jam
Trauma Lien
• Jejas dan nyeri pada abdomen kiri
atas.
• Pada umumnya pasien dalam
kondisi berbagai tingkat
hipovolemia.
• Tanda massa di perut kiri atas.
• Terdapat tanda peritonitis.
• Terdapat redup pada perkusi di
area traube
• Kehr sign  Nyeri alih pada bahu
kiri akibat adanya
• iritasi pada peritoneum yang
melapisi
• permukaan bawah diafragma kiri
Trauma Hepar
• Jejas pada abdomen
kanan atas
• Tanda sistemik berupa
gejala hipovolemi,
pucat, oliguria,
takikardi, hipotensi.
• Tanda lokal : tanda-
tanda peritonitis
• Tanda khas  Boa’s
sign
Trauma Hollow Viscous
• Kerusakan dapat berupa perforasi, kontusio, terlepasnya usus
dari mesenterium
• Gejala umum : tanda peritonitis, illeus paralitik
• Dari x-foto didapatkan football sign, cupula sign dll

Kasus Pneumoperitoneum
Appendisitis Akut
• Merupakan inflamasi pada appendix
vermiformis.
• Etiologi : obstruksi lumen appendix oleh
hyperplasia limfoid, fecalith, corpus alienum,
dan neoplasma.

Gejala dan Tanda :


• Nyeri periumbilical yang 6-12 jam berpindah
ke kuadran kanan bawah, menetap dan
bersifat somatik.
• Demam
• Mual, muntah, anoreksia, obstipasi, dysuria.
• Lokasi : pinggang (pada lokasi retrocaecal),
nyeri suprapubic (letak pelvical), nyeri
testikular. (retroileal).
• Color dubur  nyeri tekan arah jam 9-12
Jenis Appendisitis
JENIS DESKRIPSI

Appendisitis akut simpel Inflamasi dan infeksi lokal pada appendix.


Appendisitis akut supuratif Infeksi yang meluas ke jaringan sekitar
disertai pus.

Appendisitis gangrenosa Iskemia pada vaskuler, dan menyebabkan


nekrosis appendiks.
Appendisitis perforasi Rupturnya appendix dan menyebabkan
keluarnya isi appendix, disertai tanda
peritonitis (defans muskuler)

Infiltrat appendicularis Appendisitis dengan imunitas baik sehingga


ada proses “walling off” dari omentum
majus
Tanda Klinis
Gambaran USG pada appendiks
normal(A) dan appendisitis yang
mengalami distensi dan penebalan
dinding (B)
Diagnosis Banding
Masalah Proses Lokasi Diagnosa
Appendisitis akut Inflamasi akut appendiks, Nyeri periumbilikal, diikuti CT scan
distensi dan obstruksi nyeri di kuadran kanan
bawah
Ulkus peptikum & ulkus di mukosa Epigastrik, dapat terasa Endoskopi
dispepsia lambung/infeksi H, pylori sampai ke punggung
Pankreatitis akut Peradangan akut pada Epigastrik, dapat menjalar Serum amilase/
pankreas ke punggung lipase, CT scan
Divertikulitis akut Inflamasi akut Kuadran kiri/kanan bawah CT scan
divertikulum kolon
Obstruksi usus Sumbatan lumen usus Usus halus: periumbilikal, Barium enema
akut (mekanik) akibat adhesi/herniasi kuadran atas abdomen
Kolon: kuadran bawah
kolon atau general
Nyeri abdomen PID, KET, gangguan Kuadran bawah abdomen Pemeriksaan
akut pada wanita adnexa pelvis, USG atau
laparoskopi124
Peritonitis
KLASIFIKASI
• Peritonitis Primer
Infeksi peritoneum yang tidak berhubungan langsung dengan kelainan intrabdominal
(spontaneous bacterial peritonitis).

• Peritonitis Sekunder
Infeksi peritoneum karena kelainan intrabdominal (akibat perforasi hollow viscous).

• Peritonitis Tersier
Tahap akhir dari peritonitis, tanda peritonitis dan sepsis masih ada walaupun penyebab
sekunder sudah diobati.

Gejala
• Nyeri abdomen tumpul yang segerah Tanda
berubah menjadi nyeri abdomen tajam, • Bising usus menurun
persisten, pada semua lapang pandang. • Defans muscular (perut seperti papan
• Distensi abdomen, nyeri tekan abdomen. catur).
• Demam dan menggigil • Nyeri tekan lepas (rebound)
• Tanda dehidrasi
Gambaran X-Foto Polos Abdomen

• Hilangnya pre-peritoneal fat line.


• Hilangnya psoas line
• Gambaran pneumoperitoneum :
Cupula sign, dolphin sign, football sign
dll.

Cupula Sign
Hernia Abdominalis

• Epigastric hernia :
daerah epigastric pada
garis midline.
• Hernia incisional : pada
operasi sebelumnya.
• Hernia umbilikalis :
terjadi pada umbilkus.
• Hernia direkta = HIM
• Hernia Indirekta = HIL
• Hernia pantalon?
Hernia Inguinalis Lateralis
• Lokus Minoris : anulus inguinalis
internus/profundus.
• Dapat masuk ke skrotum  Hernia
scrotalis.
• HIL kongenital  Processus vaginal
persistent, berhubungan dengan
hydrocele.
• HIL akuisita : adanya peningkatan
tekanan intra-abdominal kronis.
Hernia Femoralis

• Terletak dibawah ligamentum


inguinalis.
• Lokus minoris pada anulus dan
canalis femoralis
Hernia Inguinalis Medialis

• Lokus minoris : Trigonum


Hesllbach
• Pada dewasa akibat
peningkatan tekanan intra-
abdominal kronis : TB, batuk
kronis, push-up (militer).

• Lokus minoris : Foramen


Morgagni (anterior),
bodhalek (posterior)
• Pembentukan diafragma
inkomplit, herniasi
abdominal, pulmonary
hypoplasia.
Indirek/ HIL Direk/ HIM
Usia pasien Usia berapapun, terutama Lebih tua
muda
Penyebab Dapat kongenital Didapat
Bilateral 20 % 50 %
Penonjolan saat batuk Oblik Lurus
Muncul saat berdiri Tidak segera mencapai Mencapai ukuran terbesar
ukuran terbesarnya dengan segera
Reduksi saat berbaring Dapat tidak tereduksi Tereduksi segera
segera
Penurunan ke skrotum Sering Jarang
Leher kantong Sempit Lebar
Strangulasi Tidak jarang Tidak biasa
Hubungan dengan Lateral Medial
pembuluh darah
epigastric inferior
Tes untuk membedakan HIL dan HIM

Finger test Ziemann Test Thumb Test

INTERPRETASI?
Jenis Hernia
Tipe Hernia Definisi
Reponible Kantong hernia dapat dimasukan kembali ke
dalam rongga peritoneum secara manual
atau spontan
Irreponible Kantong hernia tidak adapat masuk kembali
ke rongga peritoneum
Inkarserata Obstruksi dari pasase usus halus yang terdapat
di dalam kantong hernia
Strangulata Obstruksi dari pasase usus dan obstruksi
vaskular dari kantong hernia  tanda-tanda
iskemik usus: bengkak, nyeri, merah, demam
TATALAKSANA
• Non Bedah : atasi factor resiko, analgetik bila nyeri.
• Bedah :
• Hernioraphy, herniotomy, hernioplasty.
• Reponibilis dan ireponibilis  non cito
• Inkarserata dan strangulate  Cito (emergensi)
Illeus
• Ileus obstruksi  Adanya sumbatan mekanik yang disebabkan karena
adanya kelainan struktural sehingga menghalangi gerak peristaltik usus.

• Ileus paralitik  Kelainan fungsional atau terjadinya paralisis gerak


peristaltik usus
Illeus Obstruktif Ileus Paralitik
Nyeri abdomen kolik, mual, muntah dan Mual, muntah, distensi abdomen, obstipasi.
obstipasi.

• Distensi abdomen • Abdominal distention


• Hiperperistaltik • Silent abdomen
• Metallic sound • Perkusi timpani
• RT : Ampula rekti kolaps • RT : ampula rekti intak
• Tanda dehidrasi • Tanda dehidrasi
X-ray : dilatasi usus dengan air fluid level, Dilatasi diffuse pada usus
tidak ada udara pada bagian distal usus.
LETAK TINGGI LETAK RENDAH
Proximal ligamentum distal ligamentum treitz
treitz (gejala dominan (gejala dominan
muntah) distensi abdomen)

KLINIS
• Darm kontur: Terlihatnya bentuk usus pada dinding abdomen
• Darm Steifung: Terlihatnya Gerakan peristaltik pada dinding abdomen.
• Bising Usus: High pitched (metallic sound) dan meningkat (obstruksi),
menghilang (paralitik).
Pemeriksaan penunjang
Foto abdomen 3 posisi  supine, semierect,/erect, LLD

Step-ladder/air
FISHBONE Coil-spring app fluid level
Tatalaksana
• Resusitasi  ABC bila pasien tidak stabil
– Air way (O2 60-100%)
– Infus 2 akses vena bila dibutuhkan dengan cairan kristaloid
• FIDA  Fasting (nil per os), Infussion, Decompression, Antibiotic
• Pemasangan kateter urin, monitor output urin setiap jam 
balans cairan ketat
• Follow-up hasil lab dan Koreksi ketidakseimbangan elektrolit
• Rectal tubes hanya dilakukan pada Sigmoid volvulus.
• Operasi emergency bila:
– Ada strangulasi, contoh: hernia
– Ada tanda-tanda peritonitis yang disebabkan karena
perforasi atau iskemia
Lokasi Ileus dan Gejalanya
Perbedaan SBO dan LBO
Large bowel Small Bowel
•Peripheral ( diameter 8 cm max) •Central ( diameter 5 cm max)
•Presence of haustration •Vulvulae coniventae
•Ileum: may appear tubeless
Hemorrhoid
HEMORRHOID INTERNA
• Diatas linea dentata HEMORRHOID EXTERNA
(endoderm)
• Ditutup epitel • Dibawah linea
simplex. dentata
• Jarang (ektododerm)
menyebabkan • Tertutup oleh kulit
nyeri. • Sering
• Keluhan darah menyebabkan
menetes (tissue nyeri.
toilet bleeding)

Cara membedakan paling mudah adalah


dengan rasa nyeri dan jaringan yang
keluar (kulit atau mukosa)
Derajat Hemorrhoid Interna
Didahului oleh
trauma dan
terletak pada
midline anus

Biasanya didahului oleh


proctitis (ada demam) atau
Nyeri saat BAB, laserasi
infeksi glandular crypts,
posterior anal midline teraba fluktuasi,
Tatalaksana Konservatif
• Modifikasi gaya hidup  menghindari pengejanan berlebihan saat
defekasi atau aktivitas.
• Diet tinggi serat, banyak minum.
• Farmakologis  analgetik, fecal-softener, antibiotic, supposutoria
antibiotic.

Hemorrhoid Externa : Apabila bergejala  Hemorrhoidectomy


Bedah Plastik : Le-Fort Fracture

Le fort 1 : floating jaw


Le fort 2 : floating maxilla
Le fort 3 : floating face
BARTON FIXATION

DIPAKAI PADA FRAKTUR


MAXILLOMANDIBULAR
Dislokasi TMJ

Pasien tidak dapat


menutup mulut
(LOCKJAW),
berbicara tidak
jelas, dan drooling
dalam kondisi nyeri.
Masa Pada Payudara
Tumors Onset Feature
Invasive Ductal Carcinoma , Paget’s disease (Ca
Insitu), Peau d’orange , hard, Painful, not clear
Breast cancer 30-menopause
border, infiltrative, discharge/blood, Retraction of
the nipple,Axillary mass
Fibroadenoma They are solid, round, rubbery lumps that move freely
< 30 years
mammae in the breast when pushed upon and are usually
painless.
Fibrocystic lumps in both breasts that increase in size and
mammae 20 to 40 thn tenderness just prior to menstrual
bleeding.occasionally have nipple discharge
Mastitis Localized breast erythema, warmth, and pain. May
18-50 thn
be lactating and may have recently missed
feedings.fever.
Philloides 30-55 thn intralobular stroma . “leaf-like”configuration.Firm,
Tumors smooth-sided, bumpy (not spiky).
Duct Papilloma occurs mainly in large ducts, present with a serous
45-50 thn
or bloody nipple discharge
Tumor Jaringan Lunak
Diagnosis Histologic
Lipoma Soft mass, pseudofluctuant with a slippery edge (sering di
punggung), slippage test (+)
Atherom cyst Occur when a pilosebaceous unit or a sebaceous gland
becomes blocked. Skin Color is usually normal, and there is a
puncta (comedo, blackhead) on the dome
Dermoid Cyst Lined by orthokeratinized, stratified squamous epithelium
surrounded by a connective tissue wall. The lumen is usually filled
with keratin. Hair follicles, sebaceous glands, and sweat glands
may be seen in the cyst wall

Epidermal Cyst A raised nodule on the skin of the face or neck. Histologic  Lined
by keratinizing epithelium the resembles the epithelium of the skin

Anda mungkin juga menyukai