Anda di halaman 1dari 92

Compelte UKMPPD Februari 2023

Bedah 2
Mediko made the med-easy!
PERINGATAN
• Semua File Materi (PPT, PDF), File Try Out, dan Video Rekaman Kelas Mediko.Id Telah terdaftar
sebagai HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PT. MEDIKO EDUKATIF INDONESIA dan Dilindungi
sepenuhnya oleh Hukum yang Berlaku
• Dilarang keras mengcopy atau memperbanyak Sebagian atau seluruh isi materi PT. MEDIKO
EDUKATIF INDONESIA
• Dilarang keras mengupload ulang video rekaman kelas PT. MEDIKO EDUKATIF INDONESIA
• Dilarang keras membagikan atau memperjual-belikan akun Try Out maupun Video
PT. MEDIKO EDUKATIF INDONESIA
• Jika terjadi pelanggaran akan diproses sesuai Hukum yang Berlaku (Undang-Undang Hak Cipta)
di Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp. 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah)
• Undang Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
• Grade 1: varikokele hanya dapat
dipalpasi saat manuver valsava
• Grade 2: dapat teraba tanpa
valsava manuver
• Grade 3: terlihat dengan mata
telanjang
Terapi: palomo method
Varikokel adalah dilatasi abnormal dari vena pada pleksus pampiniformis akibat gangguan
aliran darah balik vena spermatika
Kebanyakan asimptomatik, apabila bergejala:
• Nyeri skrotum, memberat saat berdiri berkurang saat berbaring
• Atrofi testis
• Akibat apoptosis dari sel germinal akibat suhu yang tinggi
• Infertilitas
Hidrocele
• Penumpukan cairan yang berlebihan akibat kegagalan
obliterasi processus vaginalis
• Pasien mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang
tidak nyeri
• PF:
– Adanya benjolan di kantong skrotum dengan konsistensi
kistik Gangguan proc. vaginalis
– Transiluminasi (+)
• Indikasi operasi:
– Hidrokel yang besar sehingga dapat menekan
pembuluh darah
– Indikasi kosmetik
– Hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan
mengganggu aktivitas sehari-hari Test transiluminasi
Spermatocele

Spermatocele dan hydrocele memberikan tes


transiluminasi positif
Untuk membedakannya pada aspirasi cairan di
spermatocele didapatkan adanya sel sperma dari aspirat

• Masa kista yang merupakan akumulasi sel sperma yang muncul pada caput epididymis,
sering asimptomatik, dan berhubungan dergan vasektomi

• Pemeriksaan: painless, mobile, konsistensi kistik dan lokasi tersering pada posterosuperior
Kriptokidismus (UDT)

dd/ ectopic testis

Kelainan kongenital dimana salah satu atau kedua testis tidak berada
pada kantung skrotum namun berada pada jalur turunya testis dari
perut ke skrotum
Kelainan disebabkan oleh adanya defek sekresi androgen pada prenatal baik sekunder yang disebabkan oleh
stimulasi gonadotropin hipofisis, maupun rendahnya produksi gonadotropin plasenta

TATALAKSANA
• Tidak perlu dilakukan terapi hormonal untuk menurunkan testis
• Dapat dilakukan terapi hormonal apabila bilateral  saat ini terapi
hormonal tidak dianjurkan
• Jika tidak turun spontan dalam 6 bulan, tindakan operasi dilakukan
umur <12 bulan
• Apabila tidak teraba  explorasi abdominal  orkidopeksi abdominal
• Orkidopeksi segera memberikan keuntungan pada masa dewasa
r- M_E_o_1K_o._10_ ---ir-_ - ---.::- - ----:----,--- - - - - - - - - - •
TESTICULAR TORSION
SUR&ICAL EMERE,ENCY TMAT TWI-STINE, OF THE
REQUIREf$ INTERVENTION TESTIS AND SPERMATIC CORD
WITI-IIN Ca HOURS RE-SULT'S \N1-SCHEMIA

0OPPLE2 UL"TRASOUND
/ DEMONSTRATES DECREASED
/ ACUTE PAIN A.ND·S WELLIN&
BL.OOD FLOW

WWW.MEDCO MIC.CO.M © 2015 JOflGiE MUNiZ


Blue dot sign
TANDA DAN GEJALA

• Nyeri hebat, mendadak pada testis, terutama


saat beraktivitas
• Pembengkakan skrotum
• Testis terletak lebih tinggi daripada posisi
biasanya
• Reflex cremaster (-)
• Jika nyeri perlahan berkurang  sudah
terjadi nekrosis
• Phren sign (-)
• Blue dot sign (lebih banyak ditemukan pada
kasus torsio appendix testis)  iskemik atau
bahkan nekrosis
Bell clapper deformity
• Testis tidak menempel
sempurna pada tunika
vaginalis
• Testis bergantung bebas,
ditandai dengan posisinya
lebih horizontal
• Salah satu penyebab
torsio testis

• Epididimo-orchitis
phren sign (+), namun
tidak mutlak
• Didahului oleh parotitis
atau IMS
EDIK OID
make t h e m
Epididymitis Increased, fl ow on

,eplcHGYmis

tesUcle

- - - - - scro um Epididymitiis

• l nc:reei,sijng dull, unilateral sorotal pa,1,n1


.. Erythem,atous, pal nfuil swollen scmtum
.. Relief wi:th t.esttcu-rar ,ele vat on (Phren sign)

S,exualll y transmitted (< 35 years. of age) NansexJua rilybansmitted (> 35 y,&airs of age)
Chlamydia trachomatis IE. coli
Neissserla gonorrfmeae Enterobacteriacea

Rx: CeHriaxnneldox·yc,:ycl i1n:e Rx.: Trirnetlhopri :m and sulfamethoxaalle or Ciprofloxa.cin

Ci mediko.id \. 082 -3 403-8Z58


• Detorsi manual hanya boleh
dilakukan apabila terdapat doppler
ultrasound dan <6 jam
• Onset <6 jam  orchidopexy
• Onset >6 jam  orchidectomy
KELAINAN GENITAL PRIA
Varicocele Torsio Testis Orchitis Hidrokel UDT
Gejala khas Infertilitas Nyeri hebat Nyeri muncul Pembesaran Salah satu
mendadak saat perlahan, skrotum skrotum hilang
aktivitas demam, dan
tanda radang
(+)
PF Kantung Phren sign (-), Phren sign (+) Transiluminasi Salah satu
cacing cremaster reflex (-) (+) skrotum
kosong
Etiologi Varises • Bell clapper Mumps, IMS Kegagalan Gangguan
pleksus deformity obliterasi proc. hormonal
pampiniformis • Aktivitas >> vaginalis sebabkan
gangguan
gubernakulum
Priapismus

Priapismus adalah keadaan dimana penis terus


dalam posisi ereksi dan tak berhubungan
dengan stimulasi seksual (lebih dari 4 jam)

Jenis Tanda dan Gejala Etiologi


Ischemic Nyeri dan rigid erection, iskemia pada Hemoglobinopati, sickle cell anemia,
(low flow) badan penis thalassemia, dan kondisi
hiperkoagulasi
(tidak disebabkan trauma)
Non-Ischemic Nyeri ringan, rigid minimal, aliran Disebabkan akibat adanya trauma
(high flow) darah cukup, dan teroksigenasi tumpul, akibat straddle injury (paling
paling baik sering terjadi)
Tatalaksana
Soal No. 1
Tn. Mamad, usia 37 tahun datang ke IGD dengan keluhan penis ereksi terus-
menerus sejak 6 jam yang lalu. Pasien merasakan nyeri pada penisnya. Keluhan
dirasakan setelah pasien mengonsumsi pil kuat yang diberikan oleh temannya. Pada
pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 110/80 mmHg, HR 94 x/menit, RR 22
x/menit, suhu 37,30C. Pada pemeriksaan didapatkan penis ereksi kaku, nyeri.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
a. Peyronie disease
b. Priapismus low flow
c. Priapismus high flow
d. Balanitis
e. Parafimosis
Soal No. 2
Seorang laki-laki berusia 20 tahun, datang ke UGD RS karena nyeri pada alat kelaminnya.
Pada pemeriksaan didapatkan edema pada glans penis dan preputium yang terjebak pada
glans penis yang sebelumnya diretraksi. Sebelumnya penderita ingin memasangkan piercing
pada glans penis dan mencoba melakukannya sendiri di rumah.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
a. Fimosis
b. Parafimosis
c. Balanitis
d. Sifilis
e. Epispadia

UKMPPD Batch Agustus Tahun 2018


Soal No. 3
Seorang laki-laki berusia 42 tahun datang dengan keluhan nyeri dan bengkak pada kemaluan sejak 3 jam yang
lalu. Keluhan disertai dengan mual-muntah. Riwayat trauma disangkal. Pada pemeriksaan didapatkan testis
dengan spermatic cord memendek, reflex cremaster (-), dan ketika testis di elevasi nyeri tidak berkurang.
Dokter ingin melakukan USG doppler, namun ternyata alat sedang rusak.
Apakah tatalaksana yang dapat dilakukan?
a. Detorsi manual
b. Orchidectomy
c. Orchidopexy
d. Analgetik
e. Kompres hangat

UKMPPD Batch November Tahun 2021


SOAL NO. 4
Tn. D berusia 30 tahun datang ke RS dengan keluhan sudah 3 tahun menikah dengan
istri saat ini, namun belum juga mempunyai keturunan. Keluhan disertai nyeri
kadang-kadang dirasakan menjalar sampai ke sela paha kanan. Riwayat trauma
disangkal. Istri sudah periksa ke dokter kandungan dan hasilnya tidak didapatkan
kelainan. Pemeriksaan fisik TD 125/80 mmHg, HR 75 x/menit, RR 20 x/menit, suhu
36,9°C, testis kanan lebih kecil dari testis kiri, dan teraba massa seperti cacing.
Analisis sperma didapatkan hasil oligospermia.
Apakah pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan?
a. USG Doppler
b. Urinalisis
c. Retrogard uretrografi
d. IVP
e. Sistografi
Soal No. 5
An. F laki-laki usia 1 tahun, dibawa ibunya ke praktek dokter umum karena
buah pelir kiri membesar terutama saat menangis. Sejak 2 hari yang lalu anak
semakin rewel dan nyeri pada buah pelir disertai demam dan bengkak. Pada
pemeriksaan fisik buah pelir bengkak kemerahan, teraba hangat. Anak
menangis apabila buah pelirnya disentuh.
Apakah diagnosis yang tepat?
a. Orkitis
b. Epididimitis
c. Hernia inguinalis
d. Torsio testis
e. Hernia inkarserata
Soal No. 6
An. Dudung, 14 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada skrotum sejak 1
jam yang lalu. Nyeri tidak disertai dengan demam. Nyeri dirasakan setelah
pasien bermain bola. Pada pemeriksaan fisik didapatkan testis bengkak dan
terdapat perbedaan tinggi testis antara kanan dan kiri.
Berapa jam maksimal terapi definitive harus dilakukan pada pasien?
a. 1 jam
b. 2 jam
c. 4 jam
d. 5 jam
e. 6 jam
Soal No. 7
Pasien laki-laki 27 tahun datang dengan keluhan nyeri pada buah zakar sejak 2 hari
yang lalu. Dari pemeriksaan fisik testis teraba hangat dan nyeri. Dilakukan pemeriksaan
dengan mengangkat testis dan pasien merasa nyeri berkurang.
Hasil pemeriksaan fisik yang telah dilakukan dan diagnosis pasien tersebut yang tepat
adalah?
a. Refleks kremaseter (-), torsio testis
b. Phren sign (+), epididymitis
c. Refleks kremaster (+), orchitis
d. Phren sign (-), selulitis
e. Phren sign (+), hernia skrotalis
UROLITHIASIS
Lokasi Batu Gambaran Khas
Nephrolithiasis Nyeri di regio flank, nyeri ketok costovertebrae angle, massa ginjal bila
hidronefrosis
Ureterolthiasis Nyeri pinggang dan menjalar hingga:
• Ureter proksimal  pinggang-pusar  T10
• Ureter media  medial paha, inguinal (L1-3)
• Ureter distal  ujung penis (S2-S3) disertai dysuria
Vesikolithiasis • Gejala iritatif (frekuensi, urgensi, nokturia)
• Miksi tiba-tiba berhenti dan membaik ketika berubah posisi tubuh

Urethrolithiasis • Teraba benjolan keras di penis (anterior)


• Nyeri perineum dan rektum (posterior)
JENIS BATU RADIO-OPASITAS
Kalsium Opak
Magnesium Semiopak
amonium fosfat
Urat / sistin Non opak
(radiolusen)

Batu asam urat dapat dievaluasi


dengan CT-scan non kontras

BATU STAGHORN
• Disebabkan oleh batu struvit
• Berbentuk seperti pelvic-
calyx
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Sedimen urin: kristal pembentuk batu
• X-foto polos abdomen  gambaran
radioopak yang terletak di sepanjang
traktur urinarius
• IVU (pielografi intravena)
• USG  ada gambaran echoic shadow
dan untuk batu asam urat (untuk ibu
hamil)
• Pemeriksaan fungsi ginjal
• CT-scan tanpa kontras merupakan
gold-standard
TATALAKSANA
• Indikasi: obstruksi, infeksi, atau diangkat karena ada indikasi sosial

ESWL Endourologi dan Bedah


MEDIKAMENTOSA (EXTRACORPOREAL SHOCKWAVE Laparoskopi
LITHOTRIPSY)
Batu ukuran <5mm dan
Batu ukuran 0,5 cm - <2 cm Batu ukuran >2 cm
diharapkan dapat keluar
secara spontan
Memakai gelombang kejut dan 1. PNL
ditujukan untuk menghancurkan 2. Litotripsi
NSAID, diuretic, dan batu dan dikeluarkan melalui aliran 3. Ureteroskopi
minum banyak! kencing 4. Uretero-renoskopi
EDIKO.ID
.Gm
Batu G na:I Batu Ureter Proksimal
tcecual bJ.lJ.J UIn e Of 10-20 111J11)

[i 1 PNl
2. RI S at,auSWl
1. LJFIS(anle-/rellogradf)
2. 5,WL

J_o
>'10 mm
a OJ,era.siterllld\a 3, ·paroskopi
4. Operasilert

m
(m10-m mm ] ·[ AIRS I u SWl
at.au L
l <1o mm SWL ata LJRS

( <tOmrn ] { 1. SW
2. PNI
uRIRS
]
Batu Ureter Distal

1. IJAS
->HJ mm 2. S'INL
a Laparoskop
4. 0p 1,m1sl tern
SWI .Iu RI s
u PNL

·[ l
HHOrnrn

[ <10 mm
J SWL atau lJRS

Ci mediko.id \. 082 -34 03- 8Z58


Komplikasi

BeLI FLA di CUBA


BLUNTING FLATTENING di ClUbbing BAllooning
TRAUMA URETRA

Straddle

Trauma Urethra Posterior Trauma Urethra Anterior

Fraktur
MANIFESTASI KLINIS
Tanda utama: meatal bleeding, floating prostate, hematoma periprostat

Trauma Urethra Anterior Trauma Urethra Posterior

• Tanda utama: meatal bleeding • Tanda utama: floating prostat


• Nyeri daerah perineum kadang dan hematoma perineal
disertai hematoma perineal • Didapatkan tanda fraktur pelvis
• Retensio urin  pakai dan nyeri suprapubis
sistostomi suprapubik • Riwayat trauma tumpul
• Usulkan pemeriksaan: • Usulkan pemeriksaan:
retrograde urethrography, kalau retrograde urethrography, kalau
ada bipolar urethrocystography ada bipolar urethrocystography

Kontraindikasi dilakukan pemasangan kateter


PASANG CYSTOSTOMI SUPRAPUBIK
RUJUK!
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Trauma urethra
anterior

Trauma urethra
posterior
RUPTUR BULI

Intraperitoneal

Ekstraperitoneal
DIAGNOSIS
TRAUMA GINJAL • Cedera di daerah pinggang, punggung, dan dada bawah
MEKANISME TRAUMA : JENIS TRAUMA: dengan nyeri
• Langsung • Tajam • Hematuri (gross/mikroskopik )
• Tidak langsung (deselerasi) • Tumpul • Fraktur costa bagian bawah atau processus spinosus vertebrae
• Dapat mengalami syok, sering disertai cedera organ lain

Grade Gambaran Jejas


1 Hematoma subkapsular tidak meluas, tidak ada laserasi
2 Hematoma perirenal yang tidak meluas, laserasi korteks <1 cm, tanpa ekstravasasi urin
3 Laserasi korteks >1 cm tanpa ekstravasasi urin
4 Lesi parenkim mencapai medulla dan PCS + jejas pada endotel arteri/vena renalis
5 Avulsi dari pedikel renalis, sehingga ginjal menjadi devaskularisasi
PENCITRAAN
• BNO – IVP
• CT-scan kontras (GOLD STANDARD)
• MRI
• USG (TIDAK DIANJURKAN)
EAU Guidline for Renal Trauma
Striktur Uretra
• Penyempitan uretra akibat terbentuknya jaringan skar
• Lebih sering pada laki-laki
• Gejala khas: pancaran urin bercabang
• Etiologi: trauma iatrogenik (pemasangan kateter), infeksi (gonorrhea)
Uretra Anterior Uretra Posterior

• Pemasangan instrumen • Pemasangan instrumen


• Hipospadia • Fraktur pelvis
• Lichen sklerosus • Terapi radiasi (pars
• Infeksi menular seksual prostatika, bladder neck)
• Crush injury, straddle
injury

Purnomo B. 2003. Dasar-dasar Urologi Edisi Kedua. Jakarta : Sagung Seto


Pemeriksana penunjang: retrograde uretrogram
Tatalaksana:
• Dilatasi mekanik
• Uretrotomi internal: insisi lokasi striktur untuk memisahkan jaringan parut
• Rekonstruksi bedah: membuang bagian yang striktur  anastomosis
INKONTINENSIA
Soal No. 8
Tn. Amir, 30 tahun, dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas 3 jam
yang lalu. Pasien tampak lemas dan mengeluh nyeri pinggang kiri. Pemeriksaan fisik
TTV TD 90/60 mmHg, HR 112 x/menit, RR 22 x/menit, Suhu 36.80C, jejas dan nyeri
ketok regio flank kanan (+). Pemeriksaan CT-scan didapatkan hasil hematoma
subkapsular ginjal kanan, tidak tampak laserasi.
Diagnosis yang tepat untuk kasus di atas ?
a. Ruptur ginjal grade I
b. Ruptur ginjal grade II
c. Ruptur ginjal grade III
d. Ruptur ginjal grade IV
e. Ruptur ginjal grade V
Soal No. 9
Seorang laki-laki usia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri di pinggang kiri yang menjalar
hingga skrotum. Nyeri dirasakan hilang timbul dan tidak dipengaruhi oleh aktivitas. Nyeri
ketok ginjal (-). Dokter mendiagnosis pasien tersebut dengan batu ureter.
Dimanakah letak batu tersebut?
a. 1/3 ureter proksimal
b. 1/3 ureter media
c. 1/3 ureter distal
d. Ginjal kiri
e. Kandung kemih

UKMPPD Batch Februari Tahun 2020


Soal No. 10
Tn. Kai, 28 tahun, datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri pada daerah
selangkangannya. Pasien sebelumnya mengalami kecelakaan motor dan terbentur
pada perut bagian bawah 1 jam SMRS. Keadaan pasien compos mentis, TD 100/60
mmHg, HR 116 x/ menit, RR 26 x/menit dan suhu 36.70C. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan fraktur pelvis, kandung kemih penuh, darah menetes dari meatus uretra
eksterna. Pada RT tidak teraba prostat.
Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus ini?
a. Ruptur uretra posterior
b. Prostatitis
c. Striktur uretra
d. Batu saluran kemih
e. Ruptur uretra anterior
SOAL NO. 11
Tn. U, 39 tahun, dibawa ke IGD RS karena kecelakaan lalu lintas saat mengendarai
sepeda motor. Pasien mengeluhkan nyeri perut. Pada pemeriksaan fisik GCS 15, TD
122/85 mmHg, HR 80 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36.9°C. Pemeriksaan abdomen
terlihat hematom di bagian suprapubik, NT abdomen (+) di seluruh kuadran,
genitalia eksterna dalam batas normal, perineum dalam batas normal. Pada
pemeriksaan urin ditemukan adanya hematuria. Setelah dilakukan pemeriksaan
cystografi didapatkan gambaran hasil sebagai berikut.
Apakah diagnosis yang tepat kasus di atas?
a. Ruptur uretra
b. Ruptur buli intraperitoneal
c. Ruptur buli ekstraperitoneal
d. Ruptur ureter
e. Ruptur ginjal

Soal UKMPPD Batch Februari 2021


Soal No. 12
Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang sejak 2 hari yang lalu
dirasakan nyeri terus menerus. Pada pemeriksaan didapatkan nyeri flank (+/-) nyeri ketok CVA
(+/-). Dokter kemudian melakukan USG pada renal dan didapatkan accoustic shadow (+),
massa ø0,5 cm.
Apakah tindakan selanjutnya yang paling tepat?
A. ESWL
B. PNL
C. RIRS
D. Konservatif dan observasi
E. Perbanyak asupan minum

UKMPPD Batch Februari Tahun 2021


SOAL NO. 13
Seorang laki-laki, 37 tahun, dibawa ke IGD RS setelah mengalami kecelakaan. Pasien
mengeluhkan keluar darah dari ujung penis. Pasien merasa BAK tidak dapat keluar.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital normal, kandung kemih penuh,
hematoma perineal (+).
Apakah tatalaksana awal yang tepat pada pasien?
a. Kateterisasi
b. Sistotomi
c. BNO
d. USG
e. Sistografi

Soal AIPKI Batch Agustus 2021


BEDAH DIGESTIF

• Pada ruptur organ berongga


 peritonitis muncul lebih
lama yaitu >24 jam
• Pada trauma organ padat
 peritonitis muncul
lebih cepat yaitu <8 jam
Trauma Lien Trauma Hepar
• Jejas dan nyeri pada abdomen kiri atas • Jejas pada abdomen kanan atas
• Pada umumnya pasien dalam kondisi • Tanda sistemik berupa gejala
berbagai tingkat hipovolemia hipovolemi, pucat, oliguria,
• Tanda massa di perut kiri atas takikardi, dan hipotensi
• Terdapat tanda peritonitis • Tanda lokal: tanda-tanda
peritonitis
• Terdapat redup pada perkusi di area
traube
• Kehr sign (+)  nyeri alih pada bahu kiri
akibat adanya iritasi pada peritoneum
yang melapisi permukaan bawah
diafragma kiri
TRAUMA HOLLOW VISCOUS
• Kerusakan dapat berupa perforasi, kontusio, terlepasnya usus dari mesenterium
• Gejala umum: tanda peritonitis, illeus paralitik
• Dari X-ray didapatkan football sign, cupula sign, dll

Kasus Pneumoperitoneum
Appendisitis Akut
• Merupakan inflamasi pada appendix vermiformis
• Etiologi: obstruksi lumen appendix oleh hiperplasia limfoid,
fecalith, korpus alienum, dan neoplasma

Gejala dan tanda:


• Nyeri periumbilical yang 6-12 jam berpindah ke
kuadran kanan bawah, menetap, dan bersifat
somatik
• Demam
• Mual, muntah, anoreksia, obstipasi, dysuria
• Lokasi: pinggang (letak retrocaecal), nyeri suprapubic
(letak pelvikal), nyeri testikula (letak retroileal)
• Color dubur  nyeri tekan arah jam 9-12
Jenis Appendisitis
JENIS DESKRIPSI
Appendisitis akut simpel Inflamasi dan infeksi lokal pada appendix
Appendisitis akut supuratif Infeksi yang meluas ke jaringan sekitar disertai
pus
Appendisitis gangrenosa Iskemia pada vaskuler dan menyebabkan nekrosis
appendiks
Appendisitis perforasi Rupturnya appendix  menyebabkan keluarnya
isi appendixdisertai tanda peritonitis (defans
muskuler)
Infiltrat appendicularis Appendisitis dengan imunitas baik sehingga ada
proses “walling off” dari omentum majus
Special Test
Gambaran USG pada appendiks normal (A) dan appendisitis
yang mengalami distensi dan penebalan dinding (B)

Terapi: appendektomi
Peritonitis
KLASIFIKASI
• Peritonitis primer
Infeksi peritoneum yang tidak berhubungan langsung dengan kelainan intrabdominal (spontaneous
bacterial peritonitis / SBP)
• Peritonitis sekunder
Infeksi peritoneum karena kelainan intrabdominal (akibat perforasi hollow viscous)
• Peritonitis tersier
Tahap akhir dari peritonitis, tanda peritonitis dan sepsis masih ada walaupun penyebab sekunder sudah
diobati
Gejala
• Nyeri abdomen tumpul yang segera berubah
Tanda
menjadi nyeri abdomen tajam, persisten, pada
semua regio abdomen
• Bising usus menurun
• Distensi abdomen dan nyeri tekan abdomen • Defans muscular (perut seperti papan catur)
• Demam dan menggigil • Nyeri tekan lepas (rebound tenderness)
• Tanda dehidrasi
Gambaran X-foto polos abdomen
• Hilangnya pre-peritoneal fat line
• Hilangnya psoas line
• Gambaran pneumoperitoneum:
cupula sign, dolphin sign, football sign,
dll

Cupula Sign
Hernia Abdominalis

• Epigastrik hernia: daerah epigastrik pada


garis midline
• Hernia insisional: pada lokasi operasi
sebelumnya
• Hernia umbilikalis: terjadi pada umbilkus,
biasanya pada anak-anak, resolusi spontan
sebelum usia 5 tahun
• Hernia direk = HIM
• Hernia indirek = HIL
• Hernia pantalon = HIM + HIL bersamaan
Hernia Inguinalis Lateralis
• Lokus minoris: anulus inguinalis
internus/profundus
• Dapat masuk ke skrotum  hernia
skrotalis
• HIL kongenital  processus vaginais
persisten, berhubungan dengan
hydrocele
• HIL akuisita  adanya peningkatan
tekanan intra-abdominal yang
bersifat kronis
Hernia Femoralis
• Terletak dibawah ligamentum
inguinalis
• Lokus minoris pada anulus dan
kanalis femoralis
• Lebih sering pada perempuan
• Sering mengalami strangulasi
Hernia Inguinalis Medialis

• Lokus minoris: Trigonum Hasselbach


• Pada dewasa akibat peningkatan tekanan
intra-abdominal kronis: TB, batuk kronis,
push-up (militer)

Finger Test Ziemann Test Thumb Test


Jenis Hernia
Tipe Hernia Definisi
Reponibel Kantong hernia dapat dimasukan kembali ke dalam rongga peritoneum secara
manual atau spontan
Irreponibel Kantong hernia tidak dapat masuk kembali ke rongga peritoneum
Inkarserata Obstruksi dari pasase usus halus yang terdapat di dalam kantong hernia
Strangulata Obstruksi dari pasase usus dan obstruksi vaskular dari kantong hernia  tanda-
tanda iskemik usus, yaitu bengkak, nyeri, merah, dan demam

TATALAKSANA
• Non bedah: atasi faktor risiko, analgetik bila nyeri
• Bedah:
• Hernioraphy, herniotomy, hernioplasty
• Reponibilis dan ireponibilis  non cito
• Inkarserata dan strangulata  cito (emergensi)
Illeus
• Ileus obstruksi  adanya sumbatan mekanik yang disebabkan karena adanya
kelainan struktural sehingga menghalangi gerak peristaltik usus

• Ileus paralitik  kelainan fungsional atau terjadinya paralisis gerak peristaltik usus
Illeus Obstruktif Ileus Paralitik
Nyeri abdomen kolik, mual, muntah, dan Mual, muntah, distensi abdomen, dan obstipasi
obstipasi
• Distensi abdomen • Abdominal distention
• Hiperperistaltik • Silent abdomen
• Metallic sound • Perkusi timpani
• RT: ampula rekti kolaps • RT: ampula rekti intak
• Tanda dehidrasi • Tanda dehidrasi
X-ray: dilatasi usus dengan air fluid level, tidak Dilatasi difus pada usus
ada udara pada bagian distal usus
Pemeriksaan Penunjang
Foto abdomen 3 posisi  supine, semierect/erect, LLD

Coil-Spring Step-ladder/air
FISHBONE fluid level
Appearance
TATALAKSANA
HEMORRHOID HEMORRHOID INTERNA HEMORRHOID EXTERNA
• Di atas linea dentata
(endoderm) • Di bawah linea dentata
• Ditutup epitel simpleks (ektododerm)
• Jarang menyebabkan
• Tertutup oleh kulit
nyeri
• Keluhan darah menetes • Sering menyebabkan
(tissue toilet bleeding) nyeri

Cara membedakan paling mudah adalah dengan rasa nyeri


dan jaringan yang keluar (kulit atau mukosa)
EDIKO.ID
m a k e the med-ea sy! I

Grade I I I Grade II I I Grade III I I Grade IV

Conservative approach

SclerotheraPY

Infrared coagulation Office-based procedures

Rubber band ligation

Doppler-guided hemorrhoidectom y

Stapled hemorrhoidopexy Surgical procedures

Ci mediko.id \. 082 -34 03- 8Z58


Soal No. 14
Laki-laki, 24 tahun, datang dengan keluhan demam dan nyeri perut. Pasien juga mengeluh
mual, muntah. Pemeriksaan fisik TD 100/70 mmHg, HR 102 x/menit, RR 20 x/menit, T 38.40C.
Pemeriksaan rovsing sign (+), psoas sign (+), defans muscular (+), dan penurunan bising usus.
Tatalaksana awal yang tepat untuk pasien?
a. Pemberian analgetik
b. Antibiotik spektrum luas
c. Pembatasan cairan untuk mencegah distensi abdomen
d. Pembatasan cairan untuk mencegah hipokalemia
e. Laparotomi eksplorasi segera

UKMPPD Batch Mei Tahun 2021


Soal No. 15
Tn. Joshua, 26 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan bercak darah pada
feses sejak 5 hari yang lalu. Pasien BAB 3 kali dalam seminggu dan tidak suka
makan sayur maupun buah. Keluhan nyeri saat BAB disangkal. Pada pemeriksaan
tanda vital didapatkan TD 110/80 mmHg, HR 92 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,50
C. Saat pasien diminta mengejan, terlihat massa yang keluar dari anus namun
tereduksi kembali saat pasien berhenti mengejan. Dokter melakukan pemeriksaan
anoskopi dan didapatkan pembesaran vena diatas linea dentata.
Apakah tatalaksana yang paling tepat pada kasus ini?
a. Hemorrhoidopexy
b. Rubber band ligation
c. Pelunak tinja
d. Diltiazem topical
e. Hemorrhoidektomi
Soal No. 16
Seorang laki-laki, 53 tahun, datang dengan keluhan perut kembung. Pasien merasa
mual, tidak bisa makan, minum, dan buang angin. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan perut distensi dan suara usus menurun, dilakukan rectal touche
teraba ampula recti kolaps.
Penanganan awal untuk mengatasi keluhan pasien adalah….
a. Foto polos abdomen
b. Pasang washer usus
c. Pasang NGT
d. Pasang infus
e. Pasang rectal tube

UKMPPD Batch Februari Tahun 2018


Soal No. 17
Seorang pria, 19 tahun, dibawa ke IGD RS oleh keluarganya karena mengeluh nyeri perut
hebat. Sebelumnya pasien mengeluh nyeri perut di sekitar pusar yang kemudian berpindah
ke kanan bawah. Dari pemeriksaan fisik , TD 120/80 mmHg, HR 100 x/menit, RR 22 x/menit,
T 380C, auskultasi abdomen bising usus (-), flatus (-), nyeri tekan di seluruh lapang abdomen,
dilakukan RT dengan hasil nyeri tekan ke seluruh arah.
Apakah diagnosis pada pasien tersebut?
a. Appendicitis akut
b. Appendicitis kronis
c. Divertikulitis
d. Peritonitis
e. Perikarditis

UKMPPD Batch Agustus Tahun 2020


Soal No. 18
Ny. Salsa, 43 tahun, datang dengan keluhan BAB berdarah sejak 1 bulan yang lalu. Darah
merah segar, menetes di akhir BAB, dan dirasakan ada benjolan dari anus yang tidak dapat
dimasukkan kembali, nyeri (-).
Diagnosis pasien adalah….
a. Hemorrhoid eksterna
b. Hemorrhoid interna grade I
c. Hemorrhoid interna grade II
d. Hemorrhoid interna grade III
e. Hemorrhoid interna grade IV
Soal No. 19
Seorang bayi laki-laki, 2 bulan, dibawa ibunya ke praktek dokter umum dengan keluhan benjolan pada pusar
yang tampak sejak lahir, benjolan hilang jika bayi dalam keadaan tidur telentang, dan dapat tiba-tiba semakin
menonjol jika bayi menangis atau mengedan saat BAB. Pemeriksaan fisik HR 114 x/menit, RR 33 x/menit, T
36.80C.
Apa diagnosis yang tepat?
a. Omfalokel
b. Gastroskisis
c. Hernia umbilikalis
d. Hernia diafragmatika
e. Omfalitis
Soal No. 20
Ny. Agnes, 62 tahun, datang ke UGD dengan keluhan nyeri perut sejak 3 hari. Keluhan
disertai kembung dan tidak bisa BAB sejak 4 hari. Pemeriksaan fisik KU lemah, TD 130/80
mmHg, nadi 116 x/menit, RR 26 x/menit, suhu 37.20 C. Pemeriksaan abdomen ditemukan
abdomen tampak distensi, darm contour (+), nyeri tekan periumbilikus, bising usus
meningkat, metallic sound (+).
Gambaran apakah yang diharapkan dari hasil foto BNO 3 posisi?
a. Udara bebas dibawah diafragma
b. Coffee bean sign
c. Double bubble sign
d. Line up sign
e. Step ladder sign
Bedah Plastik: Le-Fort Fracture

Le fort 1: floating jaw


Le fort 2: floating maxilla BARTON FIXATION
Le fort 3: floating face
DIPAKAI PADA FRAKTUR
MAXILLOMANDIBULAR
Sumbing
Labioskizis Celah pada bibir, kegagalan fusi prosesus nares medialis dengan prosesus maksilaris

Klasifikasi Unilateral/bilateral

Incomplete Garis sumbing tidak mencapai dasar lubang hidung; dasar lubang hidung
harus intak (Simonart’s band)

Complete Melibatkan seluruh ketebalan biir dan prosesus alveolaris (palatum


primer); meluas menuju dasar lubang hidung

Tatalaksana Labioplasti dengan teknik Millard


Rule of 10
• Usia minimal 10 minggu
• Berat badan minimal 10 pon (5 kg)
• Kadar Hb 10 g/dl
• Leukosit <10 rb
Labiopalatoschisis
Palatoskizis Celah pada palatum
• Terdapat hubungan antara rongga mulut dan hidung  pasien sering tersedak saat minum dan
suara sengau
• Koreksi  palatoplasti; sebelum anak mulai bicara

Labiopalatoskizis Celah pada bibir dan palatum

Tatalaksana
• Cheiloraphy (operasi bibir)  syarat rule of 10
• Palatoraphy (operasi palatum)  anak usia 10-12 bulan
Memberi kesempatan soft palate untuk mengalami
penyembuhan jaringan pasca operasi  pasien bisa
dilakukan speech therapy
• Bila setelah speech therapy masih sengau 
pharyngoplasty (mengecilkan suara nasal) pada usia 5-6
tahun
LABIOPLASTY
• Untuk persyaratan operasi labioskisis, prosedur kelayakan yang sering digunakan
ialah dengan menggunakan prinsip Milliard’s Rule of Ten, yakni:
– Berat badan anak lebih dari 10 pounds (sekitar 5kg)
– Usia anak lebih dari 10 minggu
– Hb anak minimal 10 gr%
– Leukosit anak kurang dari 10.000

PALATOPLASTY
• Tahap berikutnya bila ada celah langit-langit, operasi langit-langit (palatoplasty)
harus dilakukan sebelum usia 2 tahun, dengan waktu ideal sebelum usia 18
bulan
• Hal ini terkait apabila diperlukan operasi ulangan (bilamana tersisa celah
pada operasi sebelumnya) dapat tuntas dilakukan sebelum usia 2 tahun
• Keterlambatan koreksi anatomi langit-langit menyebabkan anak akan sengau
secara permanen
DX Histologic
Ganglion • Cyst which consist of condensed
cyst clear fluid
• Thin tissue wall
• Originated from synovial
membrane/tendon sheath

DX Histologic

Lipoma Soft mass,


pseudofluctuant with a
slippery edge

Atherom cyst A pilosebaceous unit or a


sebaceous gland becomes
blocked
Skin color is usually normal
and there is a punctum
(comedo, blackhead) on
the dome
INGAT!!

• <40 tahun  USG


• 40 tahun keatas 
mammography
Soal No. 21
Perempuan, 45 tahun, dengan keluhan benjolan pada punggung pergelangan tangan.
Benjolan berukuran 2 cm, teraba fluktuatif, tidak terfiksir dengan lapisan kulit diatasnya,
tidak dapat digerakkan pada dasar massa, nyeri (-).
Apakah diagnosis kasus tersebut?
a. Ateroma
b. Kista dermoid
c. Lipoma
d. Kista ganglion
e. Fibroma

UKMPPD Batch Mei Tahun 2021


Soal No. 22
Wanita, 22 tahun, mengeluhkan ada benjolan sebesar kelereng pada payudara
kiri sejak 2 tahun yang lalu. Benjolan tidak nyeri, tidak membesar, teraba lunak,
kenyal, mobile, batas tegas, tidak ada perubahan warna kulit, tidak tampak
discharge.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien?
a. Mastitis
b. Ca mammae
c. Fibroadenoma mammae
d. Tumor phyloides
e. Fibrocystic disease

UKMPPD Batch Mei Tahun 2018


Soal No. 23
Tn. Khan, 35 tahun, dibawa ke IGD RS setelah mengalami kecelakaan tunggal 45
menit yang lalu. Pasien mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, karena melihat
kucing menyebrang, pasien tiba-tiba melakukan rem mendadak lalu terlempar dari
motor dan wajahnya menabrak tiang lampu merah. Pada pemeriksaan fisik, TD
110/70 mmHg, HR 116 x/menit, RR 22 x/menit, suhu 36,70C, pada pemeriksaan
wajah tampak floating maxilla.
Diagnosis yang paling sesuai berdasarkan kasus adalah...
a. Le Fort IV
b. Le Fort II
c. Le Fort I
d. Le Fort III
e. Le Fort V
Soal No. 24
Seorang pria 27 tahun dibawa ke UGD setelah mengalami kecelakaan
tunggal. Pasien sedang dalam kecepatan tinggi, karena melihat kucing
menyebrang, pasien tiba-tiba melakukan rem mendadak, kemudian
terlempar dari motor dan wajahnya menabrak tiang lampu merah. Pada PF,
didapatkan TD 100/60 mmHg, HR 120 x/menit, RR 24 x/menit, suhu 36,8oC,
pada pemeriksaan wajah tampak floating maxilla.
Tatalaksana awal yang dapat diberikan...
a. Sling 8
b. Barton fixation
c. X-Ray
d. ORIF
e. OREF
Soal No. 25
Ny. Winda, 30 tahun, datang dengan keluhan muncul benjolan di bahu. Benjolan
dirasakan sejak 3 tahun yang lalu dan tidak bertambah besar. Pada pemeriksaan fisik, TD
110/80 mmHg, HR 95 x/menit, RR 18 x/menit, T 36.70C, status lokalis terdapat nodul
simetris ukuran 3x3 cm di region bahu kanan, mobile, nyeri tekan (-), ketika ditekan
dengan 2 jari, timbul lekukan ke arah benjolan.
Diagnosis kasus tersebut adalah.....
a. Kista atheroma
b. Liposarkoma
c. Lipoma
d. Kista baker
e. Kista ganglion
BONUS: SNAKE BITE
Mediko made the med-easy!
EDIKO.ID
m a k e t h e med-easy! I

Wat,ersn·a ·e (Non-v·enomous,) Hea.drs tri,angul,ar , but not as broa.d

. • • • ;,j ••

. ---...""'
I

Round Pupll
Venomous Non-venomous

Cott,onm1oiuth (Venomous)

"
Pointy Snout

f ..
'
I J .
Elll,ptl call Pu,pil:
Vesrybroa d: head, :skinny nee:1<

o· mediko.id \. 082 -3403- 8'Z 58


Manifestasi Klinis
Lokal Sistemik
• Bengkak terutama 48 • Gangguan homeostasis
jam pertama • Tanda neurotokis
• Bengkak meluas secara • Gangguan kardiovaskuler
cepat • Gangguan ginjal akut
• Dapat terjadi • Myoglobinuria / generalized rhabdomyolysis /
limfadenopati haemolysis

(A. Khaldun, 2015)


Tatalaksana
Pastikan ABC clear !
• Airway
• Non re-breathing mask 12 lpm
• Laryngeal mask airway dan endotracheal tube
• Suction jika ada gargling (+), head tilt and chin lift
jika ada snoring (+)
• Breathing
• Evaluasi RR
• Circulation
• Buat akses intravena, berikan NaCl 0.9% (usulkan
pemeriksaan lab)
• Tekanan darah
• Laju nadi
• Cek saturasi oksigen
• Berikan transfusi darah dan FFP jika dibutuhkan
Tatalaksana
• Obat antikolinesterasi
• Imobilisasi area bekas gigitan dengan Pressure
Bandaging Immobilization (PBI) • Khususnya pada ular beracun
• Harus diberikan atropine terlebih dahulu
• Berikan antivenom:
untuk mencegah intoksikasi pisostigmine
• Berikan SABU secepatnya
• Dosis pisostigmine:
• 2 vial SABU + 500 ml NaCl 0.9% drip 0-80
tpm • Dewasa (>12 tahun): 1.0-2.0 mg
• Ulangi setiap 6 jam • Anak (≤ 12 tahun): 0.02 mg/kg/dose
(max single dose 0.5 mg)
• Waspadai tanda RE-ENVENOMATION!
• Harus diberikan secara pelan selama 3-5
• Simptomatik: menit IV, ulangi tiap 4 jam
• Analgesia: morfin (PS≥7) dan paracetamol
infus atau oral (PS<7)
• Antibiotik:
• Jika ada indikasi, seperti: leukositosis
EDIKO.ID
m a k e the med-easy! I
Courtesy : Training Aid Australia
m a k e the med-easy!

o· mediko.id \. 0821-3403-8758

Bimbel Kedokteran Nomor #1 di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai