Anda di halaman 1dari 22

Torsio Testis

Pembimbing:
dr. YOSSI ANDILLA, Sp.B
Oleh:
DZAKIYYAH FIDDIN
15360419
PENDAHULUAN
• Torsio testis adalah terpuntirnya spermatic
cord yang berakibat terjadinya gangguan
aliran darah pada testis.
• Torsio testis merupakan kegawatdaruratan vaskuler
yang harus segera di tangani (Golden periode 6 jam).
• Sering pada laki-laki dewasa muda, angka kejadian 1
diantara 4000 orang dibawah usia 25 tahun.
• Torsio testis juga kadang-kadang disebut sebagai
‘sindrom musim dingin’.
ANATOMI SPERMATIC CORD TESTIS
DEFINISI
• Torsio testis adalah suatu keadaan
dimana spermatic cord yang
terpeluntir yang mengakibatkan
strangulasi dan oklusi dari
vaskularisasi vena atau arteri ke
testis.
INSIDENSI dan ETIOLOGI
• Torsio testis sering usia 10-30 tahun, 26% usia 21 tahun.
• Pada anak, 70% Torsio testis terjadi pada fase prenatal.
• Pada dewasa, 50% kasus karena trauma.
• Pada dewasa muda testis membesar sekitar 5-6 kali
selama pubertas.
• Kelainan penyangga testis.
• Keadaan yang menyebabkan pergerakan berlebihan
seperti perubahan suhu yang mendadak (berenang),
ketakutan, latihan yang berlebihan, celana yang terlalu
ketat.
KLASIFIKASI
Berdasarkan patofisiologinya yaitu
• Torsio Intravaginal
• Torsio Ekstravaginal.
TORSIO INTRAVAGINAL
Terjadi di dalam tunika vaginalis dan disebabkan karena
abnormalitas dari tunika pada spermatic cord di dalam
skrotum.

Kegagalan fiksasi yang tepat dari tunika ini menimbulkan


gambaran bentuk ‘bell-clapper’ deformitas, dan keadaan
ini menyebabkan testis mengalami rotasi pada cord
sehingga potensial terjadi torsio. Torsio ini lebih sering
terjadi pada usia remaja dan dewasa muda.
TORSIO EKSTRAVAGINAL
• Torsio ekstravaginal terjadi bila seluruh testis dan
tunika terpuntir pada axis vertical,
• Sehingga menyebabkan rotasi yang bebas di
dalam skrotum. Kelainan ini sering terjadi pada
neonatus.
A. Torsio Ekstravaginal B. Torsio Intravaginal
PATOFISIOLOGI
ETIOLOGI dan PREDISPOSISI

Testis berotasi

Funiculus spermaticus terpeluntir

Gangguan liran darah

Iskemia testis

Nekrosis
GEJALA KLINIS
• Pasien mengeluh nyeri hebat di daerah skrotum,
• Nyeri bersifat mendadak dan diikuti dengan
pembengkakan pada testis (akut skrotum).
• Nyeri dapat menjalar ke daerah inguinal atau perut
bagian bawah.
• Pada bayi gejala nya tidak khas yakni gelisah, rewel
atau tidak mau menyusui.
• Nausea dan vomiting, kadang-kadang disertai
demam ringan.
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan
Penunjang
• Nyeri hebat di daerah • Testis pada skrotum bengkak dan • Urinalisis
skrotum, yang sifatnya hiperemis. • Darah lengkap
mendadak dan diikuti • Nyeri pada palpasi. • Doppler
dengan pembengkakan • Testis juga tampak lebih tinggi di ultrasonografi (USG
pada testis (akut dalam skrotum disebabkan karena Doppler).
skrotum). pemendekan dari spermatic cord.
• Nyeri menjalar ke • Prehn sign (-).
daerah inguinal atau • Refleks kremaster (-).
perut bagian bawah.
• Nausea dan vomiting,
DIAGNOSIS
REFLEKS KREMASTER Color Doppler USG

Refleks Kremaster: Memberikan rangsangan


(gores) pada paha medial dari bawah ke atas.

Refleks Kremaster Normal: Elevasi Testis


Refleks Kremaster (+) : Elevasi Testis
Refleks Kremaster (-) : Hilangnya Elevasi Testis
DIAGNOSIS BANDING
EPIDIDIMYO-ORCHITIS HERNIA SCROTALIS HIDROKEL CANCER TESTIS

Nyeri skrotum akut ,


Demam (+), Benjolan (+) Benjolan
Sekret uretra (+), Bersifat keluar/masuk Benjolan (+) Biasanya nyeri (-)
Nyeri (+)
Rw. coitus suspectus Rw. Penurunan BB
katerisasi uretra. Rw. Batuk kronis Transluminasi test (+) Anoreksia
Prehn’s Sign (+), Rw. Pekerjaan dg beban berat
Refleks Kremaster (+).
PENATALAKSANAAN
A. Detorsi Manual
Detorsi manual adalah mengembalikan posisi
testis ke asalnya, yaitu dengan jalan memutar
testis kearah berlawanan dengan arah torsio.

Hilangnya nyeri setalah distrosi menandakan


bahwa detrosi telah berhasil. Jika detrosi
berhasil operasi harus tetap dilaksanakan.
PENATALAKSANAAN
B. Pembedahan

• Tindakan operasi ini dimaksudkan untuk mengembalikan posisi


testis pada arah yang benar (reposisi) dan setelah itu dilakukan
penilaian viabilitas testis yang mengalami torsio.
• Jika testis masih hisup dilakukan orchidopexy (fiksasi testis) pada
tunika dartos kemudian disusul orchidopexy pada testis
kontralateral.
PENATALAKSANAAN
Orchidopexy Nekrosis Testis Orchiodektomy
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
• Putusnya suplai darah ke testis dalam jangka
waktu yang lama akan menyebabkan atrofi
testis.
• Komplikasi lain yang sering timbul dari torsio
testis meliputi yaitu, infark testis, hilangnya
testis, infeksi, infertilitas sekunder, deformitas
kosmetik.
PROGNOSIS
• Jika torsio dapat didiagnosa secara dini dan dilakukan
koreksi segera dalam 5-6 jam, maka akan memberikan
prognosis yang baik dengan angka pertolongan terhadap
testis hampir 100%.
• Setelah 6 jam terjadi torsio dan gangguan aliran darah, maka
kemungkinan untuk dilakukan tindakan Orchidektomy
meningkat.
• Setelah 18-24 jam biasanya sudah terjadi nekrosis dan
indikasi untuk dilakukan orchidectomy.

Anda mungkin juga menyukai