Pembimbing Pendamping
dr. Lauhil Mahfudz, Sp.B dr Hasri Anwar
dr. Yusri, M.Si, Med., Sp.B dr Zulkarnaini ZA
dr. Dudi Affandi, Sp.B
journal.unair.ac.id/epididimo-orkitis-tuberkulosis-article
Anatomi
journal.unair.ac.id/epididimo-orkitis-tuberkulosis-article
Epidemiologi
O Pada tahun 2002, epididimitis atau orchitis
menyumbang 1 di 144 kunjungan rawat jalan
(0,69 persen) pada pria 18-50 tahun. 1 Ada
sekitar 600.000 kasus epididimitis per tahun di
Amerika Serikat, yang sebagian besar terjadi
pada pria antara 18 dan 35 tahun. 1 Dalam
salah satu penelitian terhadap tentara Angkatan
Darat AS, insiden tertinggi pada pria antara 20
dan 29 tahun. 2 Dalam review dari 121 pasien
dengan epididimitis dalam pengaturan rawat
jalan, distribusi bimodal dicatat dengan puncak
kejadian terjadi pada pria 16-30 tahun dan 51-
70 tahun. 3
O Gejala :
O Pasien mengalami nyeri dan pembengkakan
skrotum unilateral yang terjadi secara akut.
O Pada epididimo orkitis karena infeksi
menular seksual, maka didapatkan gejala-
gejala uretritis atau adanya discharge uretra.
Namun biasanya uretritis asimptomatik.
O Pada pasien epididimo orkitis karena
uropatogen terdapat gejala-gejala ISK (infeksi
saluran kemih) atau riwayat bakteriuria.
O Nausea, demam, menggigil
http://seisyuhada.wordpress.com/2010/03/18/anatomi-
internal-genital-pria/
O Tanda
O Nyeri tekan pada sisi yang sakit.
O Pembengkakan epididimis yang dapat diraba mulai
dari ekor di kutub bawah testis dan menyebar ke
daerah kepala di kutub atas testis +/- keterlibatan
testis.
O Dapat tampak:
O Discharge uretra
O Hidrokel sekunder
O Eritema dan/atau edema skrotum yang sakit
O Pyrexia
O Prehn Sign: Pemeriksaan ini dilakukan untuk
membedakan epididimitis dari torsio testis. Elevasi
skrotum dapat mengurangi nyeri pada epididimitis
namun tidak pada torsio testis. Namun pemeriksaan
ini tidak dapat diandalkan untuk membedakan
epididimitis dari torsio testis.
http://seisyuhada.wordpress.com/2010/03/18/anatomi-
internal-genital-pria/
Diagnosis
O Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis
yang menunjukkan gejala dan tanda-tanda
epididimo-orkitis, yaitu nyeri hebat dan
pembengkakan di daerah belakang testis
hingga testis disertai skrotum yang bengkak
dan berwarna merah.
O Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri
tekan pada sisi yang sakit, teraba epididimis
yang edema dari ekor hingga kepala
epididimis.
http://seisyuhada.wordpress.com/2010/03/18/anatomi-
internal-genital-pria/
O Menurut 2010 United Kingdom national guideline for
the management of epididymo-orchitis, ada beberapa
lamgkah yang dilakukan untuk diagnosis:
O Apusan Gram dari uretra. Pemeriksaan ini dilakukan
meskipun gejala uretra tidak ada. Pemeriksaan
mikroskopis untuk diagnosis uretritis (> 5 PMNLs per
lapang pandang besar x 1000) dan diagnosis untuk
gonorrhea (Gram negative intracellular diplococci).
O Pemeriksaan mikroskopis dan kultur mid-stream urin
untuk mengetahui adanya bakteri.
O Pada torsio testis pemeriksaan diatas tidak
menunjukkan adanya uretritis ataupun ISK.
O Jika memungkinkan, colour Doppler ultrasound dapat
digunakan untuk memeriksa aliran darah arteri.
Pemeriksaan ini berguna untuk membedakan antara
epididimo-orkitis dan torsio spermatic cord. Pada torsio,
aliran darah tidak mengalir ke dalam testis, sedangkan
pada epididimo-orkitis aliran darah meningkat.
Orchitis Abrupt onset of testicular Testicular swelling and Testicular masses or swollen
pain tenderness; testicles with hypoechoic and
normal cremasteric reflex hypervascular areas
O Non Farmakologi
- Istirahat yang cukup
- Pasien disarankan untuk tidak melakukan
hubungan seksual dengan pasangannya
selama pengobatan dan menyarankan agar
pasangannya turut diperiksakan.
- Skrotum disangga
- Skrotum dapat dikompres memakai air
dingin dan air hangat.