Anda di halaman 1dari 28

GAMBARAN RADIOLOGIS PADA

TORSIO TESTIS
Disusun oleh:

Mochamad kevin tisnawan


Yuda handi pratama

Pembimbing :
dr. Heny Damajanti, Sp. Rad., M. Sc

KEPANITERAAN KLINIK RADIOLOGI


RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
2023
Anatomi Testis
Lapisan Pembungkus Testis (Orchis)
Testis terletak di dalam cavum scrota yang
ditutupi oleh scrotum. Dimana lapisan nya
dari luar ke dalam yakni:
Cutis
Tunica dartos
Fascia Spermatica Externa
M. Cremasterica
Fascia Cremasterica
Fascia Spermatica Interna
Tunica Vaginalis Propia
Tunica Albuginea
Anatomi Testis
Vaskularisasi Testis (Orchis)

A. Testicularis dextra et sinistra cabang


dari Aorta Abdominalis

V. Testicularis dextra yang akan


bermuara ke V. Cava Inferior

V. Testicularis sinistra yang akan


bermuara ke V. Renalis sinistra lalu
bermuara ke V. Cava Inferior
Anatomi Testis

Innervasi Testis (Orchis)


• Testis dipersarafi oleh serabut
saraf dari plexus nervacus
tertucularis. Plexus ini dibentuk
oleh nervus thoracalis VI-XII.
Anatomi Testis
Testis terdiri dari 3 sel yaitu:
Sel Leydig yang berfungsi untuk menghasilkan
hormon testosteron untuk menumbuhkan ciri-
ciri kelamin sekunder laki-laki. Sel ini juga
sebagai kelenjar endokrin.
Sel Sertoli yang berfungsi untuk memberi
makan sperma yang dirangsang oleh FSH yang
dihasilkan oleh Adenohypophysis. Sel ini
Sebagai sebagai kelenjar eksokrin.
Sel Spermatozoid yang berfungsi untuk
menghasilkan sperma yang berada pada
dinding Tubulus Seminiferus Contortus. Sel ini
berperan sebagai kelenjar eksokrin.
Testis menghasilkan hormon testosteron yang
berfungsi untuk memacu perkembangan sistem
reproduksi steroid pria dan ciri seksual
sekunder pria.
Definisi

Torsio testis merupakan keadaan gawat darurat


berupa rotasi sumbu longitudinal korda spermatika
yang mengakibatkan penyumbatan aliran darah
testis. Sebagian besar kasus akut skrotum pada
anak-anak adalah torsio testis, oleh sebab itu
seorang anak laki-laki dengan nyeri skrotum akut
harus diasumsikan torsio korda spermatika sampai
terbukti tidak.
Epidemiologi
Torsio testis merupakan kondisi penyebab akut
skrotum yang paling sering. Insiden torsio testis
adalah 1 dari 4000 laki-laki sebelum usia 25
tahun. Torsio testis dapat terjadi pada usia
berapapun, paling sering pada usia 12-18 tahun,
sisi sebelah kiri lebih sering. Median usia pasien
torsio testis adalah 15 tahun.
Etiologi
Perubahan suhu yang mendadak (seperti pada saat berenang)

Ketakutan

Latihan yang berlebihan

Batuk

Celana yang terlalu ketat

Defekasi

Trauma yang mengenai skrotum


Klasifikasi
Tipe 1 – Fase akut

Torsio testis ditandai dengan pembesaran ukuran testis dan


heterogen pada ekogenisitas, cairan subtunika, dan aliran Doppler
tidak terdeteksi.

Tipe 2 – Fase awal

Atrofi parenkim progresif ditandai dengan ukuran testis normal dan


simetris dengan testis yang sehat, hipoekogenik, dan hidrokel kecil.

Tipe 3 – Fase terlambat

Atrofi parenkim progresif ditandai dengan penurunan ukuran testis,


peningkatan ekogenisitas testis dan tanpa hidrokel.
Manifestasi Klinis
Nyeri hebat di daerah skrotum, yang sifatnya mendadak

Pembengkakan pada testis

Nyeri dapat menjalar ke daerah inguinal atau perut sebelah


bawah

Mual dan muntah

Demam ringan

Rasa panas dan terbakar saat berkermih


Patofisiologi
Etiologi

Trauma Testis Tumor testis Latihan yang berlebihan Perubahan keadaan extreme

Spasme otot kremaster Testis berotasi bebas

Aliran darah terhenti

Iskemia testis

Nekrosis

Nyeri menjalar ke abdomen Demam

Stimulasi mual-muntah dari otak


Diagnosis – Pemeriksaan Fisik
Testis tampak bengkak dan hiperemis
• Eritema dan edema dapat meluas hingga scrotumsisi kontralateral.

Testis terasa nyeri pada palpasi

Dapat dilihat adanya testis yang terletak transversal atau horizontal

Testis tampak lebih besar bila dibandingkan dengan testis kontralateral


• Oleh karena adanya kongesti vena.

Testis juga tampak lebih tinggi di dalam scrotum


• Disebabkan karena pemendekan dari spermatic cord.

Biasanya nyeri juga tidak berkurang bila dilakukan elevasi testis (Prehn sign)

Hilangnya refleks cremaster


• Dalam satu literatur disebutkan bahwa pemeriksaan ini memiliki sensitivitas 99% pada torsio
testis.
Diagnosis – Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium

1. Pemeriksaan urin
2. Pemeriksaan darah
3. Sedimen urin

Pemeriksaan Radiologis

1. Color Doppler Ultrasonography


2. Scintigraphy
3. MRI
Diagnosis – Pemeriksaan Penunjang

Gambaran USG Torsio Testis. Keterangan: Tampak testis sinistra


kesan swelling dengan vaskuler (-) sesuai gambaran torsio testis
sinistra + hidrokel. Testis dextra kesan normal.
Diagnosis – Pemeriksaan Penunjang

Gambar 2.3. Temuan spektrum normal dari aliran arteri


normal. Aliran biasa, impedansi rendah, diastolik tinggi
intratestikular (a) kontras dengan spektrum deferensial
impedansi yang lebih tinggi (b).
Diagnosis – Pemeriksaan Penunjang

Gambaran normal pembuluh darah Sedangkan gambran torsio testis dapat


intratestikular pada color Doppler dilihat pada gambara dibawah ini dimana
akan terliihat kurangnya atau bahkan tidak
adanya aliran darah ke testis. Torsio testis
akut. Pengurangan aliran darah komplit
intratestikular.
Diagnosis – Pemeriksaan Penunjang

Gambar “Snail shell” pada avaskular tipikal Gambar Torsio komplit dengan aliran kapsular.
supratestikular pada torsio
Diagnosis – Pemeriksaan Penunjang

Gambar-gambar diatas ini akan menunjukkan pola


skintigrafi dari berbagai gangguan testis
Diagnosis – Pemeriksaan Penunjang

Gambar 2.9. Pasien laki-laki umur 26 tahun dengan nyeri skrotum


kanan setalah trauma (sport injury). Scan menunjukkan area fotofenik
yang besar di dalam testis kanan yang sesuai dengan gambaran torsio
akut.
Diagnosis – Pemeriksaan Penunjang

Gambar 2.10. Pasien laki-laki umur 19 tahun dengan pembengkakan


skrotum kanan. Scan menunjukkan pembesaran testis kanan dan area
fotofenik di tengah yangdikelilingi oleh daerah hiperemis (doughnut
sign) yang sesuai dengan gambaran torsio yang hilang.
Diagnosis – Pemeriksaan Penunjang

Gambar 2.12. (a) Potongan aksial T2 dan (b)


Gambaran T1-weighted MR yang menunjukkan
sinyal T2 tinggi yang homogen dan T1
intermediate yang homogen pada kedua testis
(yang ditunjuk panah). (c) Gambaran potongan
aksial T1-weighted MRI setelah pemberian
gadolinium intravena yang menunjukkan
penurunan enhancement testis kiri (yang ditunjuk
panah) dibandingkan dengan kanan. (d)
Gambaran potongan koronal T1-weighted MRI
yang menunjukkan torsio spermatic cord kiri
(yang ditunjuk panah).
Diagnosis
Banding
Epididimitis Akut

• Perbedaan: Disertai dengan kenaikan suhu, keluarnya


nanah dari uretra, adanya riwayat coitus suspectus,
atau pernah menjalani kateterisasi uretra sebelumnya.
• Prehn’s sign (+).
• Pada pemeriksaan sedimen urin didapatkan adanya
leukosituria dan bacteriuria.

Hidrokel

• Benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri.


• Benjolan di kantong skrotum dengan konsistensi
kistus.
• Pada pemeriksaan penerawangan menunjukkan
adanya transiluminasi.
Diagnosis
Banding
Hernia Incarserata

• Adanya riwayat benjolan yang dapat keluar masuk


ke dalam scrotum yang muncul bersamaan dengan
keaadaan peningkatan tekanan intraabdominal
seperti batuk atau mengejan.
• Benjolan dapat hilang bila berbaring.
• Bila di auskultasi dapat di dengar bunyi bising usus
di daerah skrotum.

Tumor Testis

• Pembesaran testis yang tidak nyeri.


• Biasanya terjadi pada usia 20-50 tahun.
• Sering disertai dengan limfadenopati abdomen.
Tatalaksana

Non-Operatif

• Detorsi Manual

Operatif

• Orchiopexy
• Orchiectomy
Prognosis

Infertilitas merupakan konsekuensi jangka panjang yang


harus diperhatikan.

Pada kelompok usia perinatal, testis tidak dapat lagi


diselamatkan, sedangkan pada kelompok usia postnatal
eksplorasi surgikal segera sangat diperlukan.

Torsio rekuren dapat terjadi beberapa tahun setelah


orkiektomi dan orkidopeksi.
Komplikasi

CA Testis

Hilangnya testis

Infeksi

Infertilitas
sekunder
Kesimpulan

Torsio testis merupakan kasus gawat darurat pada anak dan


remaja. Diagnosis yang cepat dan tepat diperlukan karena
kecepatan intervensi sangat mempengaruhi keselamatan testis.
Ultrasonografi Doppler masih menjadi pilihan untuk diagnosis
torsio testis. Satu-satunya tatalaksana adalah detorsi. Walapun
yang paling ideal adalah detorsi surgikal, klinisi harus
mengetahui teknik detorsi manual.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai