Anda di halaman 1dari 11

KOLIK TRAKTUS URINARIUS

Nyeri adalah perasaan tidak nyaman yang menyangkut fisik dan emosi yang

terjadi akibat ada sesuatu yang tidak normal di tubuh seseorang

Kolik adalah nyeri yang bersifat hilang-timbul, berasal dari organ berongga

(ureter, usus) disebabkan ^ peristaltik organ karena adanya obstruksi Kolik Ureter

Nyeri hilang timbul pada daerah lumbal berjalan kearah perut lateral

tembus sampai ke depan nyeri dapat menjalar ke testis atau labium mayor

Penyebab tersering karena sumbatan batu pada lokasi penyempitan ureter: Kaliks renalis UPJ (Uretero pelvic junction), di tempat ini terjadi perubahan diameter dari

10 mm ke 2-3 mm daerah tersempit pada ureter


-

Pelvic brim - Lokasi perjalanan ureter di Anterior Vasa Iliaca Obstruksi ureter neurotransmiter (Norepinefrin) peristaltik ureter & spasme otot polos

impuls nyeri ureter pleksus splankikus dan radiks dorsalis traktus lissauer dan kolumna vertebra dorsalis abu-abu persilangan pendek lewat traktus spino thalamicus lateralis lemnikus medialis talamus korteks serebri (berhubungan dengan pusat vagus)
-

Nyeri terus-menerus hipotonus paralisis otot usus halus distensi

usus
-

Akibat dari obstruksi ureter tekanan ureteropelvis renalis kolik ginjal

sekresi prostaglandin aliran darah ginjal diuresis nyeri

Pada obstruksi ureter terjadi perangsangan saraf simpatis yang meng-

akibatkan :
-

Kontraksi pembuluh darah tekanan darah Denyut nadi produksi keringat


2

Inbibisi traktus digestivus kontraksi otot sfingter lambung, ^ peristaltik

usus
-

Nyeri
-

Nyeri lokal Ginjal (T10-12, L1) dan testis Anamnesis - Nyeri alih

testis ipsilateral, daerah lumbal, abdomen kuadran bawah, suprapubik, penis, labium mayor

Mual, muntah Nyeri ketok

Peme riksaa n Penun jang

Pemeriksaan Sudut kosto vertebra Fisik Suprapubik

Abdomen kuadran bawah Laboratorium


-

Urine lengkap sedimen - eritrosit (tanda patogno-

monis)
-

Darah lengkap, BUN, kreatinin Tes fungsi ginjal

Radiologis - KUB, USG, IVP (lakukan setelah episode kolik) Terapi

Analgesik
-

Ketorolac 3 x 30-40 mg/hari (contoh Toradol) Diclofenac 2 x 75 mg/hari (contoh Voltaren, Ca- taflam) Ketoprofen 4 x 50 mg/hari (contoh Profenid, Pronalges)

Medikamentosa - Tramadol 4 x 50-100 mg/hari

Anti spasmodik parasimpatolitik


-

Hyosine-N-butyl bromide 3 x 10 mg/hari (contoh buscopan) Propantheline bromide 3 x 15 mg/hari (contoh probanthin) Papaverin HCL 3 x 40 mg/hari

Minimal invasif Evakuasi batu sesuai letak dan ukurannya

INKONTINENSIA URINE
Definisi

Untuk update catatan terbaru kunjungi dan like http://dirzaar.blogspot.com/

Inkontinensia urine pengeluaran urin yang tidak dapat dikendali-

kan/dikontrol.

Beser sering kencil (> 8x sehari) dan hasrat kuat untuk miksi terjadinya

mengompol.

Enuresis mengompol yang terjadi pada anak besar dimana anak sebaya

lainnya tidak mengalami. Efek Inkontinensia Urine Rsjl

Iritasi kulit oleh urin kemerahan lecet deku- bitus Amoniak bau pesing terisolasi dari keluarga &

Langsung lingkungan sekitar Seksual

Frigiditas ^ libido

Tid ak Lan gsu ng

Psikogenik depresi, frustasi, kurang tidur Sosial ^ interaksi sosial, takut bepergian, mengisolasi diri dan tidak mau keluar rumah Ekonomi ^ biaya hidup 2 Etiologi

bersin, tertawa, olahraga

Patofisiologi Urge Kelemahan otot dasar panggul herniasi dan angu- lasi leher vesica urinaria-uretra saat tekanan intraabdomen ^ leher vesica

Klasifikasi Inkontinensia Ovwflow Stross

Untuk update catatan terbaru kunjungi dan like http://dirzaar.blogspot.com/

urinaria-uretra terbuka bocornya Urin keluar saat ^ tekanan intraabdomen batuk,


-

urin walaupun tidak ada ^ tekanan intrave- sika

Derajat

Derajat 1 keluar urin saat batuk, tertawa, bersin Pada

pemeriksaan fisik tidak ditemukan kebocoran, leher vesica urinaria-uretra terbuka saat manuver valsava Inkontinensia - Derajat 2 keluar urin saat melompat, naik tang- Stress jalan-jalan Penurunan < 2 cm dan kadang disertai sistokel yang masih kecil
-

ga,

Derajat 3 keluar urin saat berdiri tapi tidak saat tidur

Leher vesica urinaria-uretra tetap terbuka walaupun tanpa manuver valsava atau kontraksi detrusor defisiensi sfingter intrinsik urin keluar karena gravitasi dan gerakan minimal

Terapi Pevic floor exercise/kegel Medikamentosa (agonis a adrenergik, estrogen) Operasi (kolposuspensi, TVT, Injeksi kolagen, pu- bovaginal sling,

sfingter artifisial)

Aktivitas otot vesica urinaria yang berlebihan walaupun vesica urinaria belum penuh overactive bladder Didahului oleh hasrat kencing yang kuat urin keluar sebelum sampai di kamar kecil Saat berkemih urin keluar banyak Terapi
Untuk update catatan terbaru kunjungi dan like http://dirzaar.blogspot.com/

Behavioural (minum 1500 ml/hari terbagi rata, hindari alkohol/kopi, daftar harian berkemih), biofeedback, bladder drill
-

Medikamentosa (antikolinergik, pelemas otot polos, trisiklik

antidepresan, antiprostaglandin, penghambat kanal kalsium


-

Operasi - augmentasi, neuromodulasi, rhizolisis Overdistensi

kandung kemih, saat berkemih urin hanya menetes Pria > wanita Disebabkan oleh sumbatan mekanis pembesaran prostat, faktor saraf (diabetes) atau obat-obatan Terapi
-

Desobtruksi Pemasangan kateter Inkontinensia Etiologi diluar

faktor saluran kemih Transien

Perbedaan inkontinensia stress dan urgensi


Gejala Inkontinen Inkontinensi sia stress
Tidak Tidak Ya
Untuk update catatan terbaru kunjungi dan like http://dirzaar.blogspot.com/

a urgensi
Ya Ya

Urgensi

Inkon Frekuensi
Keluar saat tinen aktivitas

Tidak

sia

Urge

Mampu menahan saat urgensi

Ya

Tidak

nsi Inkontin ensia

Jumlah urin

Sedikit

Banyak

Overflo keluar w Inkontinensia (paradok nokturnal s) Nokturia


Kadang-ka dang Sering Jarang Ya

Diagnosis Anamnesis Riwayat penyakit sekarang gangguan aktivitas, volume urin yang keluar, frekuensi 5 miksi di malam hari, faktor pencetus, keluhan urgensi dan frekuensi, kemungkinan gangguan neurologis (inkonti- nensia urin, inkontinensia alvi, diare atau konstipasi)

Riwayat penyakit dahulu DM, kelainan neurologi, ISK berulang, penyakit pada rongga pelvis atrofi genitourinaria (menopause), riwayat operasi, riwayat melahirkan (jumlah anak, penggunaan instrumen, bayi besar) Pemeriksaan fisik Abdomen distensi vesica urinaria, massa hidronefrosis, bekas operasi pelvis atau abdomen Urogenitalia kelainan OUE dan vagina, penurunan leher vesica urinaria-uretra saat manuver valsava, sistokel, enterokel, prolapsus uteri, rektokel, massa pada uterus dan adneksa Neurologis status mental (demensia), pemeriksaan dermatom ankle jerk reflex (S1 dan S2), fleksi toe dan arch the feet (S2 dan S3), serta tonus sfingter ani atau refleks bulbokavernosus (S2-4)
Untuk update catatan terbaru kunjungi dan like http://dirzaar.blogspot.com/

Ankle jerk reflex

Laboratorium urinalisis, kultur urin, sitologi urin Urodinamik Uroflowmetri, profil tekanan uretra, sistometri, valsava leakpointpressure, video urodinamik Pengukuran tekanan intravesika dengan urodinamika eyeball pemasangan kateter, pasien posisi dorsolitotomi keluarkan sisa urin ujung kateter dihubungkan dengan syringe 50 ml tanpa pendorong letakkan setinggi simfisis pubis isi syringe perlahan dengan air steril stop saat pasien merasa vesica urinaria telah penuh

catat volume yang dimasukkan dan meniskus air

Normal meniskus konstan saat pengisian hingga tercapai volume maksimal vesica urinaria, kemudian meniskus naik perlahan saat air ditambahkan
Untuk update catatan terbaru kunjungi dan like http://dirzaar.blogspot.com/

^ komplians vesica urinaria meniskus naik sebanding dengan volume air


Untuk update catatan terbaru kunjungi dan like http://dirzaar.blogspot.com/

yang dimasukkan
-

Instabilitas vesika urinaria meniskus tiba-tiba naik saat pengisian Unhibited contraction rembesan air di sela-sela kateter

Anda mungkin juga menyukai