Nyeri adalah perasaan tidak nyaman yang menyangkut fisik dan emosi yang
Kolik adalah nyeri yang bersifat hilang-timbul, berasal dari organ berongga
(ureter, usus) disebabkan ^ peristaltik organ karena adanya obstruksi Kolik Ureter
Nyeri hilang timbul pada daerah lumbal berjalan kearah perut lateral
tembus sampai ke depan nyeri dapat menjalar ke testis atau labium mayor
Penyebab tersering karena sumbatan batu pada lokasi penyempitan ureter: Kaliks renalis UPJ (Uretero pelvic junction), di tempat ini terjadi perubahan diameter dari
Pelvic brim - Lokasi perjalanan ureter di Anterior Vasa Iliaca Obstruksi ureter neurotransmiter (Norepinefrin) peristaltik ureter & spasme otot polos
impuls nyeri ureter pleksus splankikus dan radiks dorsalis traktus lissauer dan kolumna vertebra dorsalis abu-abu persilangan pendek lewat traktus spino thalamicus lateralis lemnikus medialis talamus korteks serebri (berhubungan dengan pusat vagus)
-
usus
-
akibatkan :
-
usus
-
Nyeri
-
Nyeri lokal Ginjal (T10-12, L1) dan testis Anamnesis - Nyeri alih
testis ipsilateral, daerah lumbal, abdomen kuadran bawah, suprapubik, penis, labium mayor
monis)
-
Analgesik
-
Ketorolac 3 x 30-40 mg/hari (contoh Toradol) Diclofenac 2 x 75 mg/hari (contoh Voltaren, Ca- taflam) Ketoprofen 4 x 50 mg/hari (contoh Profenid, Pronalges)
Hyosine-N-butyl bromide 3 x 10 mg/hari (contoh buscopan) Propantheline bromide 3 x 15 mg/hari (contoh probanthin) Papaverin HCL 3 x 40 mg/hari
INKONTINENSIA URINE
Definisi
kan/dikontrol.
Beser sering kencil (> 8x sehari) dan hasrat kuat untuk miksi terjadinya
mengompol.
Enuresis mengompol yang terjadi pada anak besar dimana anak sebaya
Iritasi kulit oleh urin kemerahan lecet deku- bitus Amoniak bau pesing terisolasi dari keluarga &
Frigiditas ^ libido
Psikogenik depresi, frustasi, kurang tidur Sosial ^ interaksi sosial, takut bepergian, mengisolasi diri dan tidak mau keluar rumah Ekonomi ^ biaya hidup 2 Etiologi
Patofisiologi Urge Kelemahan otot dasar panggul herniasi dan angu- lasi leher vesica urinaria-uretra saat tekanan intraabdomen ^ leher vesica
Derajat
pemeriksaan fisik tidak ditemukan kebocoran, leher vesica urinaria-uretra terbuka saat manuver valsava Inkontinensia - Derajat 2 keluar urin saat melompat, naik tang- Stress jalan-jalan Penurunan < 2 cm dan kadang disertai sistokel yang masih kecil
-
ga,
Leher vesica urinaria-uretra tetap terbuka walaupun tanpa manuver valsava atau kontraksi detrusor defisiensi sfingter intrinsik urin keluar karena gravitasi dan gerakan minimal
Terapi Pevic floor exercise/kegel Medikamentosa (agonis a adrenergik, estrogen) Operasi (kolposuspensi, TVT, Injeksi kolagen, pu- bovaginal sling,
sfingter artifisial)
Aktivitas otot vesica urinaria yang berlebihan walaupun vesica urinaria belum penuh overactive bladder Didahului oleh hasrat kencing yang kuat urin keluar sebelum sampai di kamar kecil Saat berkemih urin keluar banyak Terapi
Untuk update catatan terbaru kunjungi dan like http://dirzaar.blogspot.com/
Behavioural (minum 1500 ml/hari terbagi rata, hindari alkohol/kopi, daftar harian berkemih), biofeedback, bladder drill
-
kandung kemih, saat berkemih urin hanya menetes Pria > wanita Disebabkan oleh sumbatan mekanis pembesaran prostat, faktor saraf (diabetes) atau obat-obatan Terapi
-
a urgensi
Ya Ya
Urgensi
Inkon Frekuensi
Keluar saat tinen aktivitas
Tidak
sia
Urge
Ya
Tidak
Jumlah urin
Sedikit
Banyak
Diagnosis Anamnesis Riwayat penyakit sekarang gangguan aktivitas, volume urin yang keluar, frekuensi 5 miksi di malam hari, faktor pencetus, keluhan urgensi dan frekuensi, kemungkinan gangguan neurologis (inkonti- nensia urin, inkontinensia alvi, diare atau konstipasi)
Riwayat penyakit dahulu DM, kelainan neurologi, ISK berulang, penyakit pada rongga pelvis atrofi genitourinaria (menopause), riwayat operasi, riwayat melahirkan (jumlah anak, penggunaan instrumen, bayi besar) Pemeriksaan fisik Abdomen distensi vesica urinaria, massa hidronefrosis, bekas operasi pelvis atau abdomen Urogenitalia kelainan OUE dan vagina, penurunan leher vesica urinaria-uretra saat manuver valsava, sistokel, enterokel, prolapsus uteri, rektokel, massa pada uterus dan adneksa Neurologis status mental (demensia), pemeriksaan dermatom ankle jerk reflex (S1 dan S2), fleksi toe dan arch the feet (S2 dan S3), serta tonus sfingter ani atau refleks bulbokavernosus (S2-4)
Untuk update catatan terbaru kunjungi dan like http://dirzaar.blogspot.com/
Laboratorium urinalisis, kultur urin, sitologi urin Urodinamik Uroflowmetri, profil tekanan uretra, sistometri, valsava leakpointpressure, video urodinamik Pengukuran tekanan intravesika dengan urodinamika eyeball pemasangan kateter, pasien posisi dorsolitotomi keluarkan sisa urin ujung kateter dihubungkan dengan syringe 50 ml tanpa pendorong letakkan setinggi simfisis pubis isi syringe perlahan dengan air steril stop saat pasien merasa vesica urinaria telah penuh
Normal meniskus konstan saat pengisian hingga tercapai volume maksimal vesica urinaria, kemudian meniskus naik perlahan saat air ditambahkan
Untuk update catatan terbaru kunjungi dan like http://dirzaar.blogspot.com/
yang dimasukkan
-
Instabilitas vesika urinaria meniskus tiba-tiba naik saat pengisian Unhibited contraction rembesan air di sela-sela kateter