Anda di halaman 1dari 81

NEURO OFTALMOLOGI

DR. LIVIA, SPM


SMF I.K. MATA
RS DIAN HARAPAN, JAYAPURA
Afferent visual pathway
Konfigurasi akson sel ganglion
di lapisan serabut saraf
OD

Arkuata

Nasal Radial

Papilomakular
Pemeriksaan
Lapang
Pandang
Lapang Pandang

 50-60⁰ Superior
 60⁰ Nasal
 70-75⁰ Inferior
 90-100⁰ Temporal
 Blind spot : 17⁰ dari fovea berukuran 5⁰ x 7⁰
Pemeriksaan Lapang
Pandang
 Subyektif
 Obyektif
Pemeriksaan Lapang
Pandang Subyektif
 Konfrontasi
 Amsler Grid
 Perimeter
 Kampimeter
 Perimeter kinetik
 Perimeter statik
Pemeriksaan Lapang
Pandang Obyektif
 Pupil Perimetry
Konfrontasi
 Pemeriksa dan pasien duduk
berhadapan dengan jarak 2-3 feet
 Pasien menutup salah satu matanya
dengan telapak tangan atau
dengan occluder.
 Pasien berfiksasi pada mata yang
berlawanan dari pemeriksa (mata
kanan pasien berfiksasi pada mata
kiri pemeriksa)
 Target yang digunakan adalah jari
pada keempat kuadran. Jari pemeriksa
diletakkan ditengah-tengah pasien dan
pemeriksa. Pasien disuruh menghitung
jumlah jari pemeriksa yang dilihatnya
 Target yang berwarna merah juga
dapat digunakan.
Test Konfrontasi
Amsler Grid
 Lapang pandang sentral 20⁰ (10⁰ dari fiksasi)
 Kartu Amsler dipegang 14 inchi dari pasien
dengan koreksi near vision.
 Salah satu mata ditutup dan mata lainnya
berfiksasi pada titik ditengah kartu Amsler
 Pasien memperhatikan adanya
metamorfopsia (garis yang bergelombang),
skotoma (daerah yang hilang)
Perimetri kinetic (manual)
Goldman manual perimetri
OD
HUMPHREY AUTOMATED
PERIMETER
Perimetri statik (Automatic)
Humphrey visual field analyzer
OS
DEFEK LAPANG PANDANG
TIPE SKOTOMA
DEFEK LAPANG PANDANG
1. Diskus Optikus/Saraf Optik
a. Cecocentral skotoma
- karakteristik pada optik neuropati.
- dapat juga ditemukan pada
keadaan dengan sentral skotoma.
- serous retinal detachment.
Cecocentral skotoma
OD
b. Sentral skotoma
- unilateral
1. optik neuritis.
2. lesi kompresi saraf optik.
3. edema makula.
4. disciform scar.
- bilateral
1. defisiensi nutrisi.
2. toksik optik neuropati.
3. kelainan herediter.
Sentral skotoma
OS
c. Skotoma arkuata
- glaukoma.
- optik neuritis.
- anterior iskemik optik neuropati (AION)
- BRAO/BRVO.
- drusen optik disc.
d. Altitudinal visual field defect
karena kerusakan pole atas dan bawah
dari optik disk.
Skotoma arkuata
Altitudinal visual field defect
Dapat terlihat pada keadaan :
- optik neuritis.
- AION.
- penyakit hemiretinal arteri atau vena.

2. Chiasma Optikus
a. Kerusakan serabut saraf di chiasma
anterior
- defek superotemporal pada mata yang
berlawanan.
- temporal hemianopia (jarang).
b. Kerusakan serabut saraf di body chiasma
- relatif atau absolut bitemporal
hemianopsia.
- sering tanpa kehilangan visus.
c. Kerusakan serabut saraf di chiasma
posterior
- bitemporal hemianopia skotomata.
Bitemporal hemianopia
skotomata
d. Kerusakan di traktus optikus
- homonimous hemianopia.
e. Kompresi pada chiasma lateral
- binasal hemianopia
- akibat proses penyakit pada optik disk
tapi sangat jarang.
Homonimous hemianopia
3. Traktus Optikus
- lesi retrochiasma menghasilkan defek
lapang pandang homonimous.
4. Lesi Retrogogenikulate
a. lobus temporal : superior homonimous
hemianopia.
b. lobus parietal : inferior homonimous
hemianopia.
Superior homonimous hemianopia
Inferior homonimous hemianopia
TRANSIENT VISUAL LOSS
MONOKULAR
A. Okular
1. Abnormalitas tear film/kornea.
2. Reccurent hyphema.
3. Debris vitreus.
4. Glaukoma sudut tertutup.
5. Photostress with occular ischemia.
6. Photostress with macular disease.
7. Papilledema.
8. Disc anomalies.

B. Orbital
Massa orbita seperti hemangioma dan
meningioma.
C. Sistemik
1. Emboli.
2. Vaskulitis.
3. Hypoperfusion.
4. Vasospasm/migraine
5. Hyperviscosity
6. Hypercoagulation.
7. Functional visual loss.
BINOKULAR
A. Migraine
B. Occipital mass lession :
1. tumor.
2. malformasi arterio-venous.
C. Occipital ischemia
1. emboli.
2. vaskulitis.
3. hypoperfusion.
D. Occipital seizures.
PENGLIHATAN
WARNA
PEMERIKSAAN PENGLIHATAN WARNA
 Plate Pseudoisochromatic :

 Ishihara defisiensi penglihatan warna kongenital merah-


hijau sedang-berat. Tidak dapat menilai defisit penglihatan
warna biru-kuning.

 Defek penglihatan warna biru-kuningindikasi kelainan yang


didapat :
- Neuritis optik
- Retinitis pigmentosa
- Chorioretinitis
- Retinopati diabetik

- Diperkirakan sekitar 8% anak laki-laki mempunyai defisiensi


penglihatan warna merah-hijau
Ishihara 14 plates
Ishihara 38 plates
Farnsworth-Munsell Panel D-15
test
Ishihara test
Pemeriksaan Sensitivitas
Kontras
 Menyerupai orang dewasa saat anak berusia ±
8 tahun.

 Test sensitivitas kontras  berguna untuk deteksi


adanya neuritis optikterutama pada kondisi
tanda ada gejala lainnya.

 Penting untuk penderita low vision prediktor


yang sensitif dan penting untuk kecepatan
membacaterutama anak usia sekolah.

 Contoh Pelli-Robsons chart


Pelli-Robsons chart
OPTIC NEURITIS
 Definisi:
 Adalah inflamasi yang terjadi pada
nervus optikus yang dapat terjadi
didalam bola mata (papilitis) atau
dibagian posterior bola mata (retrobulbar
optic neuritis).
EPIDEMIOLOGI
 Optic neuritis terjadi paling sering pada orang
dewasa berumur 20-45 tahun
 Wanita lebih banyak daripada pria
 20-40% pasien dengan optic neuritis dapat
terjadi ensefalitis difus (multiple sclerosis)
ETIOLOGY
Papillitis
 Inflammatory processes
penyakit infeksi seperti Lyme disease, malaria, dan syphilis, dan
pengaruh inflamasi pada orbita, sinus paranasal, atau basis cranii
terhadap nervus optikus.
 Autoimmune disorders
Seperti lupus erythematosus, polychondritis, regional enteritis
(Crohn disease), ulcerative colitis, nodular panarteritis dan
Wegener’s granulomatosis.
 Toxic damage
terhadap methanol, timbal, Myambutol (ethambutol
hydrochloride), dan chloramphenicol.
 70% dari seluruh kasus tidak dapat ditentukan penyebabnya
(idiopatik)
ETIOLOGY
Retrobulbar optic neuritis
 Penyebab utama dari gangguan ini adalah
penyakit demielinasi dari sistim saraf pusat
seperti ensefalitis difus
 Pada 20% kasus, retrobulbar optic neuritis
dapat terjadi sendiri sebagai tanda awal
ensefalitis difus
 Penyebab yang lain sama dengan papilitis
GEJALA
 Gejala utama adalah hilangnya
penglihatan secara mendadak
 Lapangan pandang terganggu (skotoma
sentral, parasentral)
 Gejala yang lain: nyeri pada gerakan bola
mata dan gangguan persepsi warna
PENEGAKAN DIAGNOSA
 Papilitis
Tampak pada funduskopi : edema dan
hiperemi diskus optikus, perdarahan
peripapiler. Elevasi diskus optikus tidak
setinggi pada edema papil.
 retrobulbar optic neuritis
Fundus dapat tampak normal
 Pemeriksaan lain
 Relative afferent pupillary defect
 Gangguan persepsi warna
DIFERENSIAL DIAGNOSA

 Edema Papil
 Ischemic optic neuropathy
PENGOBATAN
 Retrobulbar optic neuritis dengan
gangguan penglihatan berat (<0.1)
diberikan kortikosteroid dosis tinggi
(1000mg prednisolone oral perhari untuk
3 hari dan 1mg Prednisolone oral per
kilogram berat badan selama 4–14 hari)
PROGNOSIS
 Tergantung pada penyebabnya
 Dapat terjadi perbaikan penglihatan
spontan ataupun hilangnya penglihatan
secara permanen
PAPILITIS
MRI RETROBULBAR OPTIK
NEURITIS
PAPILLEDEMA
 Suatu keadaan dimana terjadi
pembengakakan pada diskus optikus oleh
karena peningkatan tekanan intrakranial.
 Tanda-tanda yang dapat ditemukan :
- pembengkakan peripapiler nerve fiber
layer.
- kongesti kapiler pada permukaan diskus.
- vena dilatasi (melebar)
- loss of venous pulsation.
- flamed shapped hemorrhage at the disc
margin.
 Sering asimetrik.
 Jarang hanya pada satu mata.
 Pada papilledema yang akut, tajam
penglihatan biasanya normal.
• Color vision dan respons pupil normal.
• Bintik buta melebar.
• Dapat terjadi diplopia.
• Dapat terjadi transient visual obscurations.
 Keluhan : sakit kepala, nausea, vomiting.
 Penyebab :
1. pada orang dewasa :
a. tumor intrakranial
b. meningitis
c. pseudotumor cerebri
2. pada anak-anak :
tumor fossa posterior.
THANK
YOU
DEFEK LAPANG PANDANG

Anda mungkin juga menyukai