Anda di halaman 1dari 39

Kebutuhan dasar cairan rata-rata : 30-50

ml/KgBB/24jam

Kebutuhan dasar Na+ rata-rata : 2-3


mEq/KgBB/24jam

Kebutuhan dasar K+ rata-rata : 1-2


mEq/KgBB/24jam
Water Demand per-day
Urine production (24 h) 1500 mL
Insensible loss 1.3 x 700 mL 900 mL
(Indonesian BSA = 1.3 m2)
Water with faeces 100 mL
Total 2500 mL

Water from body metabolism is 350/m2 BSA:


1.3 x 350 mL = 500 mL.

Minimal water demand in 24 hours:


2500 mL 500 mL = 2000 mL (without febris)

Or demand of water in 24 hours is 35 mL/kg.

A man 65 kg needs water as much as 65 x 35 mL = 2000


mL/24 h.
If febris is present, each 1C of body temp. 10-15%
total demand
Variasi
berdasarkan* :
Tonisitas
Kandungan
elektrolit
*
Terhadap plasma
Komposisi Kompartemen
Cairan Tubuh
Kristaloid ionik

Kristaloid non-
ionik
JENIS CAIRAN
RESUSITASI
1. Cairan kristaloid
a) Asering ( Ringer asetat )
b) Ringer laktat
c) Na Cl 0,9%
2. Cairan koloid
Alami : plasma, albumin
Buatan : dextran L,gelatin, strach.
3. Cairan hipertonik + Dextran
ASERING VS RINGER
LAKTAT
1. Asetat dimetabolisme di otot sedangkan laktat
dimetabolisme di hati menjadi bikarbonat
oleh karena itu, pada pasien dangan gangguan fungsi hati
konversi menjadi bikarbonat tidak terganggu
2. Laju metabolisme asetat adalah 250-400
mEq/jam, sedangkan laktat 100 mEq/jam
Lebih cepat mengatasi asidosis yang menyertai syok.
3. Walaupun asetat dan laktat keduanya
merupakan prekursor ion bikarbonat, asetat
juga merupakan dapar fisiologis untuk
menetralkan metabolisme asam yang
berlebihan
Efisien untuk mengatasi syok yang disertai asidosis
Perbandingan komposisi RL dan
Asering

ELEKTROLIT (mEq/L) Osmolaritas

Nama product Acetat mOsm/L


Na+ K+ Cl- Ca- Laktat- -

RL (Ringer Laktat)
130 4 109 3 28 - 273

ASERING (Ringer Asetat)


130 4 109 3 - 28 273
NaCl 0.9 % vs ASERING
Peningkatan terjadinya
asidosis metabolik hipercloremia
yg selama ini dianggap tdk
berdampak negatif & akan hilang dgn
sendirinya ternyata dpt mengganggu
perfusi organ akhir &
mekanisme pertukaran sel.

Dexter et al : berdampak
negatif pd RBF &
GFR
Sifat-sifat
ekspander/substitut plasma
ideal
Larutan stabil dan mudah disimpan utk
waktu yang lama.
Koloid bebas dari zat-zat pirogen, antigen
dan toksik.
TOK yang adekuat dicapai dengan waktu
paruh beberapa jam. TOK hendaknya
dipertahankan di atas 2,7 kPa (20 mmHg)
yaitu 70% TOK rata-rata normal 3,7 kPa (28
mmHg). TOK 2,7 kPa (20 mmHg) dihasilkan
oleh protein serum total 50 g / L.
Metabolisme dan ekskresi koloid tidak
menimbulkan efek yang tak diinginkan pada
resipien.
Sifat-sifat
ekspander/substitut plasma
ideal
Infus tidak mengakibatkan koagulopati,
hemolisis, aglutinasi sel darah merah, atau
gangguan cocok silang.
Mengganti kehilangan volume darah dengan
cepat.
Mengembalikan keseimbangan
hemodinamik.
Menormalkan aliran sirkulasi mikro.
Memperbaiki hemoreologi.
Memperbaiki penyediaan O2 dan fungsi
organ.
Dekstr
an
Dekstr
anKarena efek samping yang merugikan
dari dekstran penggunaannya secara
klinis sangat banyak berkurang
Gelati
n
Product of BOVINE COLLAGEN
Rata-rata berat molekulnya 35 kDa
Mudah berpindah ke jaringan interstisiel
Tidak terakumulasi dalam tubuh
Berada dalam intravaskuler selama 3-4 jam

Hemostasis
Perubahan pada tromboelastogram
Mengurangi kemampuan agregasi trombosit
Alergi : insidens reaksi alergi lebih rendah
dibandingkan pada penggunaan
dekstran.
Gelati
n
HES (Hydroxy Ethyl
Starch)
Merupakan modifikasi dari kanji (starch) alami
Starch alami mudah dihidrolisa oleh enzim amilase
Hidroksietil digunakan untuk mensatbilkan larutan

Klasifikasi HES (in vitro) berdasarkan


berat molekulnya :
High Mollecular Weight (HMW) 450 kDa
Medium Mollecular Weight (MMW) 200
kDa
Low Mollecular Weight (LMW) 70 kDa
Hydroxy Ethyl Starch

Low MW:
Expafusin 6%, (40,000 / 0.5 0.55) in balanced salt
solution
Voluven 6%, (130,000 / 0.4) in NaCl 0.9%

Medium MW:
Haes-steril 6%, 10% 200,000 / 0.5 in NaCl 0.9%
Hemohes 6%, 200,000 / 0.5 in NaCl 0.9%
Widahes 6%, 200,000 / 0.5 in NaCl 0.9%
Fimahes 6%, 200,000 / 0.6 in balanced electrolyte sol

High MW:
HES (450,000 / 0.7)
HE
S Hemostasis
Pemanjangan APTT
Penurunan kadar : - Faktor VIII

Efek Samping
- Faktor Von Willenbrand

Ginjal
Acute hyperoncotic kidney failure
syndrome
Pemberian HMW-HES
Pemberian berulang
Alergi
Baik sehubungan dengan toleransi
imunologis
Insidens reaksi alergi rendah dibanding dekstran
dan gelatin
Jarang menimbulkan reaksi yang berat
HE
S
Koloi
d
Tidak dapat dengan mudah atau segera diperoleh
Risiko penularan penyakit infeksi (HIV, Hepatitis)
Merupakan koloid alami yang paling ideal namun efikasi secara
klinis tidak menunjukkan hal yang demikian.

Tidak lebih efektif secara klinis dibandingkan koloid sintetik,


atau bahkan kristaloid dalam mengurangi tingkat mortalitas
Mahal
Efek volume
darah
Larutan
Waktu
6% / 10% HES 200/0.5 4 8 jam
6% HES 200/0.6 8 12 jam
6% HES 450/0.7 8 12 jam
6% Dextran 70 6 8 jam
10% Dextran 40 3,5 4,5 jam
4% Plasmafusin 4 6 jam

5% albumin (500 ml) 3,5 4,5 jam


25% albumin (100 ml)
Gelatin 1,5 3,5 4,5 jam
2 jam
Efek volume infus 1 L cairan pada
kompartemen tubuh (70 kg)

Larutan Vol. Plasma Vol. Interstisial Vol.


Intrasel

Albumin 5% 1000 -
-
Haemaccel 700 300
-
Gelafundin 1000 - -
Plasmafusin 1000 - -

Dextran 40 1600 - 260


Haes steril 10% -1450
340 - 450 -
Dextran 70 1300 - 130
- 170
Expafusin 1000 - -

Haes steril 6% 1000 - -


EFEK MERUGIKAN
KOLOID

Gelatin Kanji Dekstra

Reaksi anafilaktik tidak biasa tidak biasa biasa dan parah


Efek pada koagulasi tidak ya (bgt dosis) ya
Keracunan ginjal tidak ya tidak biasa
(dosis tinggi)

Keracunan hati tidak mungkin tidak


Akumulasi jaringan tidak ya tidak
Pembatasan penggunaan
pada gagal ginjal tidak ya tid
Cairan nutrisi Nutrisi Parenteral
Protein 4kcal/g
Nutrien Utama Karbohidrat 4kcal/g (enteral)
3,4kcal/g (parenteral)
Lemak 9kcal/g

Tambahan Vitamin
Larut dalam air
Larut dalam lemak
Mineral
Elektrolit
Trace elements dan ultra trace
minerals
Perubahan Distribusi Kalori pada Proses Katabolisme
Pemberian nutrisi baik secara total
maupun parsial secara intravena
Asam
Amino

Anda mungkin juga menyukai