Anda di halaman 1dari 21

PENGGUGURAN

KANDUNGAN
JIMMY V.J. SEMBAY
(Forensic Pathologist)
PENGERTIAN
KEDOKTERAN
 terhentinya kehamilan secara spontan atau
tindakan menghentikan kehamilan sebelum
janin mampu hidup di luar kandungan (nonviable)
HUKUM
 tindakan menghentikan kehamilan atau
mematikan janin sebelum waktu kelahiran, tanpa
melihat usia kandungannya
JENIS ABORTUS

 Abortus spontan atau karena sebab alamiah


 Abortus provokatus/artificial
 Abortus provokatus/artificial terapeutikus

 Abortus provokatus/artificial kriminalis


Abortus Provokatus Kriminalis
HUKUM
 SULIT DIBUKTIKAN
 PELAKU KORBAN
KUHP
PASAL :
 346 :

wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan


kandungannya, pidana penjara empat tahun
 347 :
menggugurkan atau mematikan kandungan tanpa
persetujuannya, pidana penjara dua belas tahun
 348 :
menggugurkan atau mematikan kandungan dengan
persetujuannya, pidana penjara lima tahun penjara.
K U H P (2)
 349 :
tenaga kesehatan, maka pidana dapat ditambah
dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk
menjalankan pencarian
 299 :
dengan sengaja mengobati atau menyuruhnya
diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan
harapan hamilnya dapat digugurkan, pidana
penjara empat tahun
UU No. 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
PASAL 75
(1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi!
(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dikecualikan berdasarkan:
a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini
kehamilan baik yang mengancam nyawa ibu dan /atau
janin, yang mederita penyakit genetik berat dan/ atau cacat
bawaan maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga
menyebabkan bayi tersebut tidak dapat hidup di luar
kandungan; atau
b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat mengakibatkan
trauma psikhologis bagi korban perkosaan.
UU No. 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
(3) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
hanya dapat dilakukan setelah melalui konseling
dan/ atau penasehatan pra tindakan dan diakhiri
dengan konseling pasca tindakan oleh konselor
yang kompeten dan berwenang.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi
kedaruratan medis dan perkosaan sebgaimana
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur
dengan peraturan pemerintah
UU No. 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
PASAL 76
Aborsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 75
hanya dapat dilakukan:
a. sebelum kehamilan berumur enam minggu
dihitung dari hari pertama haid terakhir, kecuali
dalam hal kedaruratan medis.
b. Oleh tenaga kesehatan yang memiliki
keterampilan dan kewenangan yang memiliki
sertifikat yang ditetapkan oleh menteri
UU No. 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
c. dengan persetujuan ibu hamil yang
bersangkutan;
d. dengan izin suami, kecuali korban perkosaan;
e. penyedia layanan kesehatan yang memenuhi
syarat yang ditetapkan oleh menteri
UU No. 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
PASAL 77
Pemerintah wajib mencegah dan melindungi wanita dari
aborsi sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 75 ayat (2)
dan ayat (3) yang tidak bermutu, tidak aman dan tidak
bertanggungjawab serta bertentangan dengan norma
agama dan ketentuan peraturan perundang undangan.
UU No. 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
PASAL 194 (ancaman hukuman yang dapat dikenakan)
Setiap orang yang dengan sengaja melakukan aborsi tidak
sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 75 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp.
1.000.000.000,-
(satu miliar rupiah)
CARA PENGGUGURAN
 Makan nanas muda
 Minum obat jamu (peluntur), Abortifacient
 Olah raga fisik berlebihan
 Pemijatan rahim
 Memasukkan benda ke dalam rahim
 Douching, Syringing
 Penyedotan (suction)
 Pengerokan (curettage)
 Laminaria
KOMPLIKASI

 Perdarahan
 Syok
 Infeksi, Sepsis
 Perforasi Uterus
 Emboli Udara Vena Cava Inferior/Paru
 Intoxikasi
 Henti Jantung Mendadak
TUGAS DOKTER ?
Membuktikan :
 Kehamilan

 Tanda Aborsi/Postpartum

 Penggunaan Obat

 Tindakan Mekanis

 Kematian Aborsi
AUTOPSI
Tanda Kehamilan
 Areola membesar & hyperpigmentasi
 Linea Gravidarum
 Dari Puting Susu keluar Cairan
 Fundus Uteri (TFU)
 Striae Gravidarum
Tanda Aborsi/Postpartum
 Genitalia :
Perhatikan adanya perlukaan : erosi memar atau
laserasi
 Organ Dalam Rongga Pelvis:

Tanda-tanda kekerasan
Saluran cervix dan cavum uteri
Tanda infeksi intra dan ekstra uterine.
Penggunaan Obat
Pemeriksan toksikologi :
 Darah dan Urine
 Bahan dari vagina dan uterus

Kematian Aborsi
 Tentukan hubungan kausalitasnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai