Asimtomatik
Fraktur hip
Fraktur kompresi
vertebra (tampak
membungkuk dan
tinggi badan
berkurang)
Fraktur colles
Penegakan Diagnosis
Anamnesis
• Keluhan utama kadang-kadang dapat mengarah langsung ke
diagnosis, misalnya adanya fraktur kolum femoris, kompresi
vertebra yang ditandai dengan badan yang membungkuk serta
tinggi badan yang berkurang.
• Riwayat fraktur pada trauma minimal, imobilisasi lama,
penurunan tinggi badan pada orang tua, kurangnya paparan
sinar matahari, asupan kalsium, fosfor dan vitamin D.
• Tanyakan pula riwayat konsumsi obat-obatan dalam jangka
panjang, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol
• Riwayat penyakit yang pernah dan sedang diderita
• Riwayat haid, umur menarch dam menopause, penggunaan obat
kontrasepsi
• Riwayat keluarga yang menderita osteoporosis
Pemeriksaan Fisik
• Penurunan tinggi badan pada orang
tua
• Gaya berjalan
• Adanya deformitas tulang
• Leg-lenght quality
• Nyeri spinal
• Jaringan parut pada leher (bekas
operasi tiroid)
• Sering dijumpai kifosis dorsal atau
gibbus (Dowager’s hump)
• Protuberansia abdomen
• Spasme otor paravertebral
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan biokimia tulang : kalsium total dalam serum,
ion kalsium, kadar fosfor di dalam serum, kalsium urin, fosfast
urine, osteokalsin serum, piridinolin urin, dan bila perlu
hormon paratiroid dan vitamin D.
• Pemeriksaan radiologi : gambaran yang khas pada
osteoporosis adalah penipisan korteks dan daerah trabekular
yang lebih lusen. Hal ini akan tampak pada tulang-tulang
vertebra yang memberikan gambaran picture-frame vertebra.
• Pemeriksaan densitas massa tulang (BMD):
densitometri tuang merupakan pemeriksaan yang akurat dan
tepat untuk menilai densitas massa tulang, sehingga dapat
digunakan untuk menilai faktor prognosis, prediksi fraktur dan
bahkan diagnosis osteoporosis
Untuk menilai pemeriksaan densitometri tulang, digunakan
kriteria kelompok kerja WHO, yaitu :
BMD
Normal > -1 SD
Osteopenia -1 SD hingga -2,5 SD
Osteoporosis ≤ -2,5 SD
Osteoporosis berat ≤ -2,5 SD dan fraktur fragilitas
Indikasi densitometri tulang :
• Wanita dengan defisiensi estrogen
• Penderita dengan abnormalitas tulang belakang atau
secara radiologik didapatkan osteopenia
• Penderita yang memperoleh glukokortikoid jangka
panjang
• Penderita dengan hiperparatiroidisme primer
asimtomatik
• Penderita dengan risiko tinggi : amenore,
hiperparatiroisme sekunder, anoreksi nervosa,
alkoholisme, terapi anti konvulsan, fraktur multipel
atraumatik
Pencegahan
Cukupi asupan kalsium 1000-1500 mg/hari
Cukupi vitamin D melalui pajanan matahari pagi
Anjuran aktivitas fisik yang teratur untuk memelihara
kekuatan, kelenturan, koordinasi dan kebugaran sehingga
dapat mencegah risiko jatuh. Misalnya berjalan, bersepeda,
berenang.
Hindari merokok dan minum alkohol
Penatalaksanaan
Pemberian Vitamin D
Kalsitriol 0,25 µg (1-2 kali/hari)
Alfakalsidol 1.0 µg/hari
Pemberian Kalsium
Kalsium karbonat 500 mg (2-3 kali/hari)
Kalsium hidrogen-fosfat 500 mg (2-3 kali/hari)