Anda di halaman 1dari 12

PAPILEDEMA

PENDAHULUAN
Papiledema merupakan suatu pembengkakan diskus saraf optik sebagai akibat sekunder dari peningkatan tekanan intrakranial. Berbeda dengan penyebab lain dari masih pembengkakan cukup baik diskus saraf optik, akut. pengelihatan biasanya pada papiledema

Papiledema hampIr selalu timbul sebagai fenomena bilateral dan dapat berkembang dalam beberapa am sampai beberapa minggu. Istilah ini tidak dapat digunakan untuk menggambarkan pembengkakkan diskus saraf optik yang disebabkan oleh karena infeksi, infiltratif, atau peradangan.!

DEFINISI
Papiledema adalah kongesti noninflamasi diskus optikus yang berkaitan dengan peningkatan intrakranium."

ANATOMI
Diskus optikus #papila $. %pticus& merupakan bagian dari ner'us optikus yang terdapat intra okuler dimana dapat dilihat dengan pemeriksaan memakai alat oftalmoskop. Adapun bagian(bagian dari $er'us %ptikus yang mempunyai pan ang )*,* mm itu adalah sebagai berikut + ,Bagian intra okuler sepan ang *,-* mm ,Bagian intra orbita sepan ang ..,** mm , Bagian intra kanalikuler sepan ang /,** mm
, Bagian intra kranial sepan ang !*,** mm

$er'us %ptikus ini muncul dari belakang bola mata #orbita&melalui lubang pada sclera dengan diameter sekitar !,)* mm.0edang letak dari pada diskus optikusnya berada sekitar *,.mm di ba1ah dan !,* mm disebelah nasal fo'ea sentralis..

23ype te4t5

PAPILEDEMA

6ambar !. 7alur %ptikus8 6ambar ! memperlihatkan prinsip aaras penglihatan dari kedua retina ke korteks penglihatan. 0etelah meninggalkan retina, impuls saraf ber alan ke belakang melalui ner'us optikus. Di kiasma optikum semua serabut dari bagian nasal retina menyeberangi garis tengah, tempat mereka bergabung dengan serabut 9 serabut yang berasal dari bagian temporal retina mata yang lain sehingga terbentuklah traktus optikus. 0erabut 9 serabut dari traktus optikus bersinaps di nucleus genikulatum lateral dorsalis, dan dari sini serabut 9 serabut genikulokalkarina ber alan melalui radiasi optika #atau traktus genikulokalkarina&, menu u korteks penglihatan primer yang terletak di area kalkarina lobus oksipitalis.) 0elain itu, serabut penglihatan melalui tempat 9 tempat lain di otak+
23ype te4t5 "

PAPILEDEMA
#!& Dari traktus optikus menu u nukleus suprakiasmatik di hipotalamus,

mungkin untuk pengaturan irama sirkadian.


#"& :e nuklei pretektalis, untuk mendatangkan gerakan refleks mata

agar mata dapat difokuskan kearah ob ek yang penting dan untuk mengaktifkan refleks pupil terhadap cahaya. #.&:e kolikulus superior, untuk pengaturan arah gerakan cepat kedua mata.
#8& Menu u nukleus genikulatum lateralis 'entralis pada thalamus dan

kemudian ke daerah basal otak sekitarnya, diduga untuk membantu mengendalikan beberapa fungsi sikap tubuh.)

PATOFISIOLOGI
Pembengkakkan diskus saraf optik pada papiledema disebabkan oleh karena tertahannya aliran aksoplasmik dengan edema intra(a4onal pada daerah diskus saraf optik. ;uang subaraknoid pada otak dilan utkan langsung dengan pembungkus saraf optik. %leh karenanya, ika tekanan cairan cerebrospinal #L<0& meningkat, maka tekanannya akan diteruskan ke saraf optik, dan pembungkus saraf optik beker a sebagai suatu torniket untuk menghalangi transpor di aksoplasmik. lamina =al ini menyebabkan menyebabkan penumpukan material daerah kribrosa,

pembengkakan yang khas pada saraf kepala. Papiledema tidak ter adi pada kasus yang sebelumnya telah ter adi optik atropi. Pada kasus ini, ketiadaan papilledema sepertinya adalah sebagai akibat sekunder terhadap penurunan umlah serabut saraf yang aktif secara fisiologis.!

ETIOLOGI!

0etiap

tumor

atau

space(occupying

lesions

#0%L&

pada

00P

#0usunan 0araf Pusat&

=ipertensi intrakranial idiopatik Penurunan resorbsi L<0 #contohnya pada thrombosis sinus 'enosus, proses peradangan, meningitis, perdarahan subararaknoid&

23ype te4t5

PAPILEDEMA

Peningkatan produksi L<0 #pada tumor& %bstruksi pada sistem 'entrikular Edema serebri>encephalitis

GEJALA KLINIS
A. Anamnesa!

:ebanyakan ge ala yang ter adi pada pasien dengan papiledema adalah akibat sekunder dari peningkatan tekanan intrakranial yang mendasarinya. o 0akit kepala+ sakit kepala akibat peningkatan tekanan intrakranial secara karakteristik memburuk ketika bangun tidur, dan dieksaserbasi oleh batuk dan enis manu'er ?alsa'a lainnya. o Mual dan muntah+ ika peningkatan tekanan intrakranialnya parah, mual dan muntah dapat ter adi. Ini selan utnya dapat disertai denan kehilangan kesadaran, dilatasi pupil, dan bahkan kematian. o 6e ala ?isual seringkali tidak ditemukan, namun ge ala(ge ala berikut dapat ter adi+
Beberapa pasien mengalami gangguan 'isual transient #adanya

penglihatan memudar keabu(abuan, terutama ketika bangun dari posisi duduk atau berbaring, atau penglihatan adi kerlap 9 kerlip seperti lampu saklar yang dimati 9 hidupkan secara cepat&.
Penglihatan

kabur, konstriksi pada lapangan pandang dan

penurunan persepsi 1arna dapat ter adi. Diplopia dapat terkadang ditemukan ika suatu kelumpuhan saraf ketu uh ter adi. 3a am pengelihatan biasanya tidak terganggu kecuali pada penyakit yang sudah lan ut. B. Pemeriksaan Fisik!
;i1ayat penyakit pasien harus diselidiki dan pemeriksaan fisik,

termasuk tanda 'ital, harus dilakukan. 3erlebih lagi, tekanan darah harus diperiksa untuk menyingkirkan hipertensi maligna.
23ype te4t5 8

PAPILEDEMA
Pasien harus diperiksa akan adanya gangguan neurologis dan penyakit yang berhubungan dengan demam.
3a am penglihatan, penglihatan 1arna dan pemeriksaan pupil

seharusnya normal. Defek relatif aferen pupil biasanya tidak ditemukan. Defisi abduksi sebagai akibat sekunder dari kelumpuhan saraf kranialis keenam terkadang dapat ditemukan berkaitan dengan peningkatan tekanan intrakranial. Pemeriksaan fundus dengan dilatasi yang cermat harus dilakukan untuk menemukan tanda(tanda berikut+ o Manifestasi a1al+

=iperemia diskus elas pada serabut saraf dapat diidentikasi dengan pemeriksaan slit lamp biomikroskopi yang cermat dan oftalmoskopi langung. Ini seringkali dimulai pada daerah nasal dari diskus. 3anda penting ini ter adi ketika edema lapisan serabut saraf mulai menghambat pembuluh darah peripapiler.

Edema yang kurang

Perdarahan kecil pada lapisan serabut saraf dideteksi

paling mudah dengan cahaya bebas merah #hi au&. Pulsasi 'ena spontan yang normalnya ditemukan pada @*A indi'idu dapat menghilang ketika tekanan intrakranial meningkat lebih dari "** mm air.

6ambar Papiledema/

".

23ype te4t5

PAPILEDEMA

6ambar .. Bundus normal-

6ambar 8. Papiledema dengan bercak 9 bercak cotton 1ool spots #ditun uk oleh panah 1arna putih& dan perdarahan #ditun uk oleh panah 1arna hitam&.@

% Manifestasi lan ut
7ika papiledema terus memburuk, pembengkakkan lapisan

serabut saraf akhirnya menutupi batas normal diskus dan diskus secara kasar terlihat terangkat.

23ype te4t5

PAPILEDEMA
3er adi

sumbatan

'ena

dan

perdarahan

peripapiler

men adi lebih elas, diikuti dengan eksudat dan cottonwool spots.

;etina

sensoris

peripapiller

dapat

tumbuh

secara

konsentris atau, terkadang, membentuk lipatan radial yang dikenal sebagai Paton lines. Lipatan koroidal uga dapat ditemukan. % Manifestasi kronis

7ika

papiedema diskus

menetap perlahan

selama

beberapa

bulan,

hiperemia

menghilang,

memberikan

gambaran abu(abu atau pucat pada diskus yang sudah hilang sentral cup(nya.
0eiring

dengan 1aktu, diskus dapat mengembangkan

deposit kristalin yang mengkilat #disc pseudodrusen&.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan lab ra! ri"m# Pemeriksaan darah biasanya tidak membantu dalam diagnosis

papiledema. 7ika diagnosis meragukan, hitung darah lengkap, gula darah, angiotensin(con'erting enCyme #A<E&, la u endap darah #LED&, dan serologi sifilis dapat membantu dalam menemukan tanda(tanda penyakit infeksi, metabolik, atau peradangan.! Pemeriksaan Pen$i!raan#
$euroimaging

#<3 scan, M;I& otak dengan kontras harus

dilakukan dalam usaha untuk mengidentifikasi adanya lesi massa 00P.


B(scan

ultrasonography dapat berguna untuk meningkirkan angiography dapat digunakan untuk membantu diagnosis. Papiledema akut menun ukkan

diskus drusen yang tersembunyi.


Bluorescein

menegakkan pada kontras.


23ype te4t5

peningkatan dilatasi kapiler peripapilar dengan kebocoran lan ut

PAPILEDEMA
Pemeriksaan lain# ! o Perimetri Lapang pandang harus diperiksa. Dmumnya menun ukkan pembesaran titik buta. Pada edema diksus yang ekstrim, suatu EpseudoE hemianopsia bitemporal dapat terlihat.
Pada

papilledema

kronis,

pembatasan

lapang

pandang,

terutama daerah inferior, secara bertahap dapat ter adi, yang selan utnya dapat memburuk men adi kehilangan penglihatan sentral dan kebutaan total. o Botografi 1arna stereo pada diskus optikus berguna untuk mendokumentasikan perubahan yang ter adi.

DIAGNOSIS BANDING
a. O%!ikF Ge'ala (is"s ?isus central hilang cepat, progresifG arang Ne"ri!is Pa%ile&ema iskemikF ?isus tidak menghilangG kegelapan yang transien b. Ne"r %a!i %!i$F Defek akut lapang(pandangG biasanya altitudinalG keta aman yang ber'ariasi 9 turun akut Biasanya nihilG arteritis cranial perlu disingkirkan 3idak ada :has unilateral pada stadium akut, mata kedua terlibat subseHuently dengan
@

Ge'ala lain

Bola mata pegelG sakit bila digerakkanG sakit alis atau orbita Ada 7arang pada orang de1asaG sering pada anak ( anak

sakit kepala, mual, muntah, tanda fokal neurologic lain 3idak ada 0elalu bilateral, dengan pengecualian yang sangat arangG dapat asimetri

Saki! ber)erak bila!eral

23ype te4t5

PAPILEDEMA
gambaran sindrom Boster :ennedy Ge'ala P"%il 3idak ada isokoriaG reaksi sinar menurun a. Ne"ri!is O%!ik Pen)li*a!an +arna,ke!a'am an -is"s Sel ba&an ka$a Ada 3idak ada Biasanya menurun 3idak ada isokoriaG reaksi normal Pa%ile&ema iskemik $ormal 3idak ada isokoriaG reaksi sinar menurun pada sisi infark b. Ne"r %a!i %!i$ :eta amam ber'ariasiG hilang hebat laCim pada arteritis 3idak ada

F"n&"s

;etrobulbar+ normal Papilitis+ dera at pembengkakan disc ber'ariasi

Dera at pembengkakan disk ber'ariasi, hemoragi

Biasanya edema disk segmental pallid, dengan sedikit hemoragi lidah api Defek infer.Altitu

P"lsasi kam%"s Pr )n sis -is"s

-ena

=ilang titik buta besar ?isus biasanya kembali normal atau tingkat fungsional Baik dengan menghilangkan kausa tekanan intra kranial

Prognosis buruk untuk kembali, mata kedua lama 9 lama terlibat dalam !>. kasus idiopatik I )) kausa giant cell arteritis 8* 9 /* th nonarteri

Usia

$. 0indrom ?ogt(:oyanagi(=arada

23ype te4t5

PAPILEDEMA
0ecara khas ditandai dengan panu'eitis bilateral dan ablasi retina eksudatif dan berhubungan pula dengan berbagal manifestasi dermatologik dan neurosensorik..,!* &. Pseudopapiledema Edema dari lapisan serat saraf yang mengaburkan cakram

peripapilari margin dan pembuluh darah adalah ciri papiledema se ati. Biasanya, pembuluh peripapilari elas terlihat di pseudopapiledema, kecuali dalam kasus(kasus seperti myelinated serabut saraf..,!! Dalam pseudopapiledema, disk kuning, cup mungkin kecil atau tidak ada, kongesti 'ena tidak ada, namun sering ter adi pulsasi 'ena secara spontan, anomali pembuluh kongenital dapat dilihat, dan kelainan diskus ini bisa merupakan turunan keluarga.!!

PENATALAKSANAAN!
A. Oba!. ba!an# o 3erapi, baik secara medis ataupun bedah, diarahkan kepada proses patologis yang mendasarinya dan disesuaikan dengan temuan okuler. o 3erapi spesifik harus diarahkan kepada lesi massa yang

mendasarinya ika ditemukan. o Diuretik+ obat carbonic anhydrase inhibitor, acetaColamide #Diamo4&, dapat berguna pada kasus tertentu, terutama pada kasus(kasus hipertensi intrakranial idiopatik. #pada keberadaan trombosis sinus 'enosus, diuretik dikontraindikasikan. Pada keadaan ini, e'aluasi perlu direkomendasikan kepada seorang ahli hematologis & o Penurunan berat badan disarankan pada kasus hipertensi intrakranial idiopatik. o :ortikosteroid mungkin efektif dalam kasus yang berkaitan dengan keadaan peradangan #contoh+ sarcoidosis&. B. Pembe&a*an# o Lesi massa yang mendasarinya, ika ada, harus diangkat.
23ype te4t5 !*

PAPILEDEMA
o Lumboperitoneal shunt atau 'entriculoperitoneal shunt dapat digunakan untuk memintas L<0.

Dekompresi selubung saaf optik dapat dilakukan untuk mengurangi pemburukan ge ala okuler dalam kasus hipertensi intrakranial idiopatik yang tidak terkontrol dengan obat(obatan. Prosedur ini kemungkinan tidak akan menghilangkan sakit kepala persisten yang ter adi.

/. Die!# Pembatasan diet dan konsultasi dengan ahli diet dalam kasus hipertensi intrakranial idiopatik mungkin diperlukan.

PROGNOSIS
Prognosis dari papiledema sangat tergantung pada penyebabnya. :ebanyakan pasien yang terkena tumor otak metastase prognosisnya sangat buruk. Pada penyakit obstruksi 'entrikuler dapat dibuat pintasan dengan sukses. Pada pasien dengan pseudotumor biasanya dapat diobati dengan cukup baik. Diagnosis papiledema memerlukan pen a akan yang serius sampai keadaan patologi yang paling buruk dapat disingkirkan. :onsultasi neurologis, bedah saraf, atau neuroradiologis biasanya diperlukan. $amun demikian, setelah masalahnya dapat dikurangi men adi hanya papiledema sa a, ahli penyakit mata dapat menentukan penatalaksanaan progresif yang terbaik yang perlu dilakukan. 0angat sering ter adi, kebutaan permanen ter adi pada kondisi yang relatif ringan seperti hipertensi intrakranial idiopatik karena kurangnya keterlibatan ahli penyakit mata. Penanggulangan yang kurang cepat dan tepat akan men urus pada papil atrofi. Bilamana papiledema timbul secara cepat maka ini akan merupakan tanda prognosa kurang baik. Papiledema dengan ele'asi lebih dari ) Dioptri, disertai dengan perdarahan dan eksudat yang banyak akan memper elek prognosa penglihatan.!,.

DAB3A; PD03A:A
23ype te4t5 !!

PAPILEDEMA
!. Mitchell 200'. ". Vau$han Daniel G, (s&ur) #a)lor, *iordan!+va Paul. ,-talmolo$i .mum. +disi 1 . /eta0an pertama. (lih &ahasa: #am&a1on$ Jan, Pendit 2rahm .. Pener&it 3id)a Medi0a. Ja0arta. 2000. 4alaman: 2%1 5 2%2. .. Diunduh dari: http://duniasara-.&lo$spot.com/. #an$$al: 2% Desem&er 200'. 8. Diunduh dari : http://upload."i0imedia.or$/"i0ipedia/commons/a/a2/Gra)77 .pn$. #an$$al 2% Desem&er 200'. 6. Gu)ton (rthur /, 4all John +. 2u0u (1ar 7isiolo$i 8edo0teran. +disi '. /eta0an pertama. Pener&it 2u0u 0edo0teran +G/. Ja0arta. 1''7. 4alaman %19. /. Diunduh dari: http://""".$oo$le.co.id/:hl;id<=;opti0>neuritis<meta;cr ?9Dcountr)@D<a=;<o=;opti0>neuritis<-p;-&712 1&c-e%-'c6. #an$$al: 2% Desem&er 200'. -. Diunduh dari: http://""".see&etter-lorida.com/"e&site/Portals/0/+)e ?20Dia$ram.JPG. #an$$al: 2% Desem&er 200'. @. Diunduh dari: http://cetrione.&lo$spot.com/200%/0A/retinopati!hipertensi.html. V Gossman, Joseph Giovannini. Papiledema. Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/121720 !overvie" . #an$$al: 2% Desem&er

#an$$al: 2% Desem&er 200'. F. @l)as Bidarta. @lmu Pen)a0it Mata. +disi 0eti$a. /eta0an 0e!1. 2alai Pener&it 78.@. Ja0arta. 200 .4alaman: 1%9 !*.Diunduh dari: http://i!li&.u$m.ac.id/1urnal/detail.phpCdata@d;9721. #an$$al: 2%

Desem&er 200'. !!.Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/12179'9!print. #an$$al: 2% Desem&er 200'.

23ype te4t5

!"

Anda mungkin juga menyukai