Disusun Oleh :
Gregor y Hans Edwin Prmudita
Mety Rosrianti
Mochamad Algian Hermanto
Pembimbing :
dr. Irma Febrina, Sp.PD., M.Kes
IDENTITAS PASIEN
Identitas
Nama : Ny. A
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Ciledug Cirebon
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan : Menikah
Tanggal pemeriksaan : 24-01-2018
ANAMNESIS
Kesadaran: E3 V3 M5
Pulmo
inspeksi : normochest, pergerakan dada simetris ka=ki,
palpasi : fremitus taktil teraba ka=ki, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada krepitasi
perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : VBS +/+, RH +/+, WH -/-
Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi : ictus cordis teraba di ics V 2 cm ke lateral dari
linea mid clavicularis sinistra
Perkusi : batas kanan ics II linea para sternal dextra,
pinggang jantung ics IV parasternal sinistra, apex
ics v 2 cm ke lateral dari linea mid clavicularis
sinistra
Auskultasi : BJ I dan II reguler, M(-), G(-)
Pem. Abdomen :
inspeksi : bentuk datar, jejas (-),
auskultasi : BU (+) normal
perkusi : timpani seluruh lapang abdomen
palpasi : NT (+) epigastrium
Pem. Ekstremitas superior dan inferior
superior : akral hangat, edema ( -), CRT < 2s
inferior : akral hangat, edema ( -), CRT < 2s
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran: E2 V2 M5
Pulmo
inspeksi : normochest, pergerakan dada simetris ka=ki,
palpasi : fremitus taktil teraba ka=ki, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada krepitasi
perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : VBS +/+, RH +/+, WH -/-
Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi : ictus cordis teraba di ics V 2 cm ke lateral dari
linea mid clavicularis sinistra
Perkusi : batas kanan ics II linea para sternal dextra,
pinggang jantung ics IV parasternal sinistra, apex
ics v 2 cm ke lateral dari linea mid clavicularis
sinistra
Auskultasi : BJ I dan II reguler, M(-), G(-)
Pem. Abdomen :
inspeksi : bentuk datar, jejas (-),
auskultasi : BU (+) normal
perkusi : timpani seluruh lapang abdomen
palpasi : NT (+) epigastrium
Pem. Ekstremitas superior dan inferior
superior : akral dingin, edema (-), CRT < 2s
inferior : akral dingin, edema (-), CRT < 2s
Diagnosis Banding
- Meningitis TB
Diagnosis Kerja
STATUS NEUROLOGIS
Rangsang meningeal
Kaku Kuduk : (+)
Tanda Kerniq : (+)
Tanda Laseque : (+)
Tanda brudzinski I : (-)
Tanda brudzinski II : (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
OAT CITO
PENATALAKSANAAN
Umum
-rawat inap
Istirahat
Edukasi etika batuk
Edukasi tentang tata cara pemakaian obat ,ser ta Efek Samping Obat
Edukasi kontrol 2 bulan setelah pengobatan
KHUSUS:
Inf Ringer Asetat / 1 2 jam’
Inj Omeprazol 1x40mg
Inj Cef triaxone 3 x 1gr
Pro OAT kategori 1 (2RHZE + 4 RH)
Vit B6 1x1
KSR 3 x 600 mg
Inj Asam Traneksamat
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Meningitis merupakan salah satu infeksi pada susunan saraf
pusat yang mengenai selaput otak dan selaput medulla spinalis
yang juga disebut sebagai meningens. Meningitis dapat
disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme seperti bakteri,
virus, jamur dan parasit. Meningitis Tuberkulosis tergolong ke
dalam meningitis yang disebabkan oleh bakteri yaitu
Mycobacterium Tuberkulosa. Bakteri tersebut menyebar ke otak
dari bagian tubuh yang lain.
Epidemiologi
Meningitis TB merupakan salah satu komplikasi TB primer.
Morbiditas dan mortalitas penyakit ini tinggi dan prognosisnya
buruk . Komplikasi meningitis TB terjadi setiap 300 TB primer yang
tidak diobati. CDC melaporkan pada tahun 1990 morbiditas
meningitis TB 6,2% dari TB ekstrapulmonal. Insiden meningitis TB
sebanding dengan TB primer, umumnya bergantung pada status
sosio-ekonomi, higiene masyarakat, umur, status gizi dan faktor
genetik yang menentukan respon imun seseorang. Faktor
predisposisi berkembangnya infeksi TB adalah malnutrisi,
penggunaan kortikosteroid, keganasan, cedera kepala, infeksi HIV
dan diabetes melitus. Penyakit ini dapat menyerang semua umur,
anak-anak lebih sering dibanding dengan dewasa terutama pada 5
tahun pertama kehidupan. Jarang ditemukan pada usia dibawah 6
bulan dan hampir tidak pernah ditemukan pada usia dibawah 3
bulan.
ANATOMI
B i l a d aya t a h a n t u b uh m e n u r un
↓
Ru p t ur e t u b e r ke l m e n i n g e n
↓
Pe l e p a s a n B TA ke r u a n g s u b a r ac h n o i d
↓
M E N I N G IT I S
MANIFESTASI KLINIS
Stadium II : Intermediate
Gejala menjadi lebih jelas
Mengantuk, kejang,
Defisit neurologik fokal : hemiparesis, paresis saraf
kranial(terutama N.III dan N.VII, gerakan involunter
Hidrosefalus, papil edema
Rifampicin ( R )
Efek samping : Hepatotoksik
INH ( H )
Efek samping : Hepatotoksik, defisiensi vitamin B6
Pyrazinamid ( Z )
Efek samping : Hepatotoksik
Streptomycin ( S )
Efek samping : Gangguan pendengaran dan vestibuler
Ethambutol ( E )
Efek samping : Neuritis optika
TERIMA KASIH