Anda di halaman 1dari 3

ANEMIA EC.

ALKOHOLISME
A. DEFINISI
Anemia non-megaloblastik yang disebabkan alcohol , berbentuk makrositik yang
merupakan manifestasi dari kadar lipid yang berlebih bukan merupakan hasil dari
gangguan sintesis DNA.
B. EPIDEMIOLOGI 
62% dari peminum alkohol  Laki-laki : perempuan → 80% : 46% dri angka
kejadian anemia makrositik  Prevalensi bergantung pada prevalensi peminum
alkohol
C. ETIOLOGI
Akibat dari konsumsi alcohol, berdasarkan penelitian jika mengkonsumsi alcohol
lebih dari dua gelas sehari selama sebulan berturut-turut. Efek alcohol pada
eritropoiesis ada dalam dua bentuk, yaitu direct jika langsung menjadi toksik terhadap
sumsum tulang belakang dan indirect jika bergabung dengan enzim pada
pembentukan Hb yaitu enzim pyridoxil phosphate, uroporphyrinogen decarboxylase
dan ferrochetalase sehingga menggangu pembuatan Hb. Untuk bentuk eritrosit yang
makrositik disebabkan karena kadar lipid yang tinggi. Alkohol dalam bentuk etanol
merangsang SREBP1 yang merupakan factor transkripsi yang meregulasi asam
lemak, TAG, dan kolesterol sintesis. Alkohol merangsang membrane sel merilis
protein yaitu SRBP Cleavage activating protein untuk menempel pada ribosom dan
selubung inti sehingga meaktivasi factor transkripsi untuk sintesis lipid.
Konsumsi > 80 gram/hari, setara dengan :  250 ml hard liquor  500 ml fortified
wine  750 ml table wine  1,5 L beer
D. GEJALA
Gejala anemia pada umumnya, yaitu lelah, lemah, lesuh, letih, pucat, dyspnea, sakit
kepala, gangguan motorik namun tidak terdapat glossitis.
E. DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Gejala klinis dan riwayat mengonsumsi alkohol
2. Px Fisik
sklera anemis, takikardia dan murmur (pada anemia berat), splenomegali 
jaundice

3. Px Lab
a. MCV naik, MCH normal atau naik, MCHC normal
b. Pemeriksaan sumsum tulang ditemukannya sel pronormoblas dengan vakuola
lipid
c. Pada pemeriksaan darah tepi terdapat sel stomatosit, sel spur, sel eritrosit
makrositik bulat dan tipis (anemia megaloblastik memiliki bentuk lebih
oval), hemolisis
d. Tidak ditemukan hipersegmentasi neutrophil
e. Trombositopenia dan trombositopati
f. Pappenheinmer / ringed sideroblas

F. DIAGNOSIS BANDING
Anemia megaloblastik yaitu anemia defisiensi B12, asam folat, dan pernisiosa
yang membedakan adalah pada Anemia Ec Alkohol tidak ditemukan gangguan
sintesis DNA, hiperfragmentasi neutrophil dan selnya lebih bulat dan tipis. Tidak
ditemukan glositis dan kelainan syaraf.

G. TERAPI
Terapi terbaik adalah menghentikan konsumsi alkohol.

Anda mungkin juga menyukai