Anda di halaman 1dari 20

Dyspnea, Ronchi,

Wheezing, and Cough


Mechanism
Rahmanita Kamila Zahra
Dyspnea / Sesak
• Suatu istilah yang menggambarkan suatu persepsi subjektif mengenai
ketidaknyamanan bernapas yang terdiri dari berbagai sensasi yang berbeda
intensitinya
• SECARA SUBYEKTIF
• Perasaan tidak enak /tidak nyaman saat bernapas
• Tidak bisa menghirup cukup udara
• Udara tidak masuk sempurna
• Rasa penuh di dada
• Dada terasa berat, sempit
• Rasa tercekik
• Napas pendek
• Napas berat
Mekanisme Dyspnea / Sesak
• Sensasi dispnea berawal dari aktivasi sistem sensorik yang
terlibat dalam sistem respirasi.
• Informasi sensorik sampai pada pusat pernapasan di otak dan
memproses respiratory related signals dan menhasilkan pengaruh
kognitif, kontekstual, dan perilaku sehingga terjadi sensasi dispnea
RESPIRATORY CONTROL SYSTEM
Dyspnea / Sesak
• Sense of respiratory effort
Berkaitan dengan rasio beban pada otot2 pernapasan & kapasisti maksimum
otot2 pernapasan

Sense of effort↑ :
• Otot2 inspirasi bekerja lebih keras seperti pada beban yang meningkat
• Kapasiti berkurang, seperti kelemahan otot, lelah, masalah dalam mekanik
paru (pe↑ volume paru)
Dyspnea / Sesak
Kemoreseptor
• Rangsangan kemoreseptor perifer atau sentral :
• me↑ventilasi, sekaligus menimbulkan sensasi sesak napas
• – Hipoksia : rangsang respirasi melalui kemoreseptroperifer, dan dapat
menimbulkan sensasi sesak napas pada penderita dengan penyakit paru
• – Hiperkapnia
Dyspnea / Sesak
Mekanoreseptor
– Merangsang mekanik
→ berbagai reseptor yang tesebar di aparatus pernapasan :
• Reseptor saluran napas atau (dan wajah)
• Reseptor paru :
- Transmisikan informasi ke SSP
- Reseptor iritan di epitel jalan napas (rangsang mekanik & kimia), reseptor
pulmonary strech di jalan napas : inflasi paru, serabut-C di dinding alveolar dan
pembuluh darah respons terhadap kongestif interstisial
N. Vagus transmisi informasi aferen dari paru ~ sesak napas
Dyspnea / Sesak
• Reseptor Mekanik
– Reseptor diding dada
Otot2 dada mempengaruhi ventilasi dan
berdampak sensasi sesak napas
Rangsang mekanik : vibrasi
→ aktivasi
reseptor
→ dapat berefek
pada sensasi sesak napas
Vibrasi otot interkostal, diding dada

kurangi sesak napas
Dyspnea / Sesak
• KONSEP LENGTH – TENSION INAPPROPRIATENESS
Sesak napas timbul dari gangguan hubungan antara kekuatan otot
pernapasan, perubahan panjang otot dan volume paru.

• KONSEP AFFERENT MITCMATCH


Ketidaksepadanan / disosiasi antara perintah yang keluar dari otak dan
informasi aferen yang datang dari reseptor ( jalan napas, paru dan dinding
dada )
Ronchi
• Adalah bunyi gaduh yang dalam. Terdengar selama : ekspirasi.
• Penyebab : gerakan udara melewati jalan napas yang menyempit
akibat obstruksi napas.
• Obstruksi : sumbatan akibat sekresi, odema, atau tumor.
Ronchi Kering
• Suatu bunyi tambahan yang terdengar kontinyu terutama waktu
ekspirasi disertai adanya mucus/secret pada bronkus. Ada yang high
pitch (menciut) dan low pitch oleh karena secret yang meningkat
pada bronkus yang besar yang dapat juga terdengar waktu inspirasi.
Ronchi Basah (Krepitasi)
• Bunyi tambahan yang terdengar tidak kontinyu pada waktu inspirasi
seperti bunyi ranting kering yang terbakar, disebabkan oleh secret di
dalam alveoli atau bronkiolus. Ronki basah dapat halus, sedang, dan
kasar.
• Ronki halus dan sedang dapat disebabkan cairan di alveoli misalnya
pada pneumonia dan edema paru, sedangkan ronki kasar misalnya
pada bronkiekstatis.
Wheezing
• Wheezing (mengi) : Adalah bunyi seperti bersiul, kontinu, yang
durasinya lebih lama dari krekels. Terdengar selama : inspirasi dan
ekspirasi, secara klinis lebih jelas pada saat ekspirasi.
• Pada wheezing terdapat dua jenis wheezing mengenai timbulnya suara
wheezing berdasarkan letak obstruksinya yaitu :
• wheezing pada obstruksi saluran napas intrathorakal
• wheezing pada penyempitan ekstratorakal.
Wheezing
• Wheezing (mengi) : Adalah bunyi seperti bersiul, kontinu, yang
durasinya lebih lama dari krekels. Terdengar selama : inspirasi dan
ekspirasi, secara klinis lebih jelas pada saat ekspirasi.
• Pada wheezing terdapat dua jenis wheezing mengenai timbulnya suara
wheezing berdasarkan letak obstruksinya yaitu :
• wheezing pada obstruksi saluran napas intrathorakal
• wheezing pada penyempitan ekstratorakal.
Wheezing
• Wheezing yang terjadi akibat obstruksi saluran napas intrathorakal
terutama pada ekspirasi karena saluran napas, cenderung melebar
pada inspirasi dan menyempit pada ekspirasi .
• Biasanya terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan bronkus
karena tekanan dari luar, kontraksi otot bronkus, penebalan lapisan
mukus, atau sumbatan lumen oleh mucus, hal ini benyak terjadi pada
asma atau bronchitis kronis.
Wheezing
• Obstruksi intrathorakal - tekanan intrathorakal menurun yang
seharusnya melebarkan jalan pernapasan pada saat ekspirasi.
• Ekspirasi yang terhambat
• melebarkan duktulus alveolus (emfisema sentrilobular)
• menurunkan elastisitas paru (peningkatan komplians)
• bagian tengah pernapasan akan terdorong kearah inspirasi (barrel chest).
Wheezing
• Wheezing yang terdengar pada saat inspirasi menunjukkan adanya
penyempitan saluran napas ekstrathorakal, misal pada trakea bagian
atas atau laring.
• Peningkatan resistensi ekstrathorakal, misalnya pada kelumpuhan pita
suara, edema glotis, dan penekanan trakea dari luar(tumor/struma).
Pada trakeomalasia, dinding trakea melunak dan mengalami kolaps saat
inspirasi.

Anda mungkin juga menyukai